Professional Documents
Culture Documents
DIETETIK
“____________”
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 14 / SHIFT 3
Kesimpulan:
Dihadapkan pada pasien berumur 47 tahun, dengan keluhan sering mual, muntuh
setiap kali makan, dan nyeri ulu hati.Pasien bersatatus ekonomi menengah ke bawah. Kegiatan
sehari-hari bekerja sebagai buruh. Aktifitas pasien tergolong berat. Sebelum sakit pasien
berolahraga setiap hari. Kebiasaan makan pasien kurang teratur karena hanya makan 2 kali
sehari, lalu pasien mengkonsumsi lauk nabati, hewani, buah setiap hari dan terbiasa
mengkonsumsi makanan pedas.
Pembahasan Anamnesis
Pasien didiagnosis medis menderita Achlasia oeshophagus. Achlasia oeshophagus
adalah kegagalan relaksasi serat-serat otot polos saluran cerna pada persimpangan bagian yang
satu dengan bagian yang lain khususnya kegagalan sfingter esofagagogaster untuk mengendur
pada waktu menelan akibat degenerasi sel-sel ganglion pada dinding organ itu.
C. DATA OBYEKTIF
1. Antropometri: tanggal 22 Januari 2008
Kesimpulan:
Keadaan umum pasien sedang dan composmentis, tekanan darah pasien normal, suhu
badan pasien naik dan turun, nadi paien normal, pernapasan pasien dari hari-kehari naik
turun, pasien mengalai nyeri perut, kembung, dan nafsu makan pasien menurun, tetapi
tenggorokan tidak sakit saat menelan. BAK dan BAB pasien normal. Pengelihatan
pasien berkurang.
2. PEMERIKSAN LABORATORIUM
Tabel 1. Hasil pemeriksaan kimia darah tanggal 4 Februari 2008
Kesimpulan
Pada hasil pemeriksaan elektrolit Kalium dan Clorida dalam batas normal, namun kadar
Natrium rendah.
Kesimpulan
Kesimpulan
Pada hasil pemeriksaan serum diketahui bahwa kadar serum albumin, pottasium, dan
chloride rendah.
Albumin: protein yglarut dalam air dan juga dalam konsentrasi larutan garam yang sedang.
Kesimpulan:
Berdasarkan recaal 24 jam di rumah sakit asupan pasien sangat kurang, karena
hanya diberi parenteral nutrisi. Sehingga, tidak dapat mencukupi kebutuhan
nutrisinya. Nutrisi parenteral tidak menggantikan fungsi alamiah usus, karena itu
hanya merupakan jalan pintas sementara sampai usus berfungsi normal kembali.
6. Terapi Medis
Jenis Fungsi Interaksi dengan
Obat/Tindakan Zat Gizi
Obat :
OBH syrup Meredakan batuk
karena alergi
debu, perubahan
cuaca atau batuk
karena masuk
angin, bekerja
mengencerkan
dahak atau
membantu
mengeluarkan
dahak sehingga
dapat melegakan
nafas,
menurunkan
demam
Injeksi :
Ranitidin Histamin Diare, mual dan
antagonis reseptor muntah,
H2 yang konstipasi, pusing
menghambat (menghambat
kerja histamin sekresi asam
secara kompetitif lambung)
Ceftazidin pada reseptor H2
dan mengurangi
sekresi asam Diminum bersama
lambung. dengan makanan
Ceftazidime
merupakan
antibiotika
sefalosporin
semisintetik yang
bersifat
bakterisidal.
Mekanisme kerja
Remopain antibakteri
dengan
menghambat
enzym yang
bertanggung
jawab terhadap
sintesis dinding
sel.
Indikasi:
Infeksi-infeksi
yang disebabkan
oleh kuman yang
susceptible
Terapi jangka
pendek untuk
nyeri akut berat,
anti-radang non-
steroid (NSAID)
Transfusi :
Infus 2000 cc/ 24 Menambah nutrisi
jam dan elektrolit
parenteral
Problem Gizi
1. Domain Intake : Hypometabolisme (NI-1.3)
Asupan enteral yang tidak adequate (NI-2.3)
2. Domain Clinical : Kesulitan menelan (NC-1.1)
Underweight (NC-3.1)
Penurunan berat badan yang tidak diinginkan (NC-3.3)
3. Domain Behavior : -
Kesimpulan
1. hipometabolisme (penurunan kebutuhan energi) (NC-1.3) berkaitan dengan
penurunan masa tubuh ditandai dengan malnutrisi
2. Asupan enteral yang tidak adequate (NI-2.3) berkaitan dengan makanan yang tidak
dapat melewati oesophagus ditandai oleh mual dan muntah karena achlasia
oeshophagus.
3. Kesulitan menelan (NC-1.1) berkaitan dengan gangguan otot oesophagus ditandai
dengan mual dan muntah setiap kali makan dan riwayat achalasia
4. Underweight (NC-3.1) berkaitan dengan asupan energy yang inadekuat ditandai
dengan BMI <18,5
5. Penurunan berat badan (NC-3.2) yang tidak diinginkan berkaitan dengan asupan
yang tidak adekuat ditandai dengan mual dan muntah gangguan otot oesophagus.
1. Terapi Diet :
Bentuk makanan : makanan cair penuh
Cara pemberian : NGT
2. Tujuan Diet:
a. Memberikan kebutuhan dasar
b. Meningkatkan status gizi secara bertahap
c. Mencegah berlanjutnya penurunan berat badan
d. Memberikan makanan dalam bentuk cair yang memenuhi kebutuhan gizi
e. Meringankan kerja saluran cerna dengan memberikan makanan cair lewat NGT
= 66,5+(13,8x 43)+(5,0x170)-(6,8x47)
= 1190,3 kkal
Faktor stress yang digunakan 1,2 karena menurut Hartono (2006) faktor stress
untuk pasien pasca operasi abdomen / torak adalah sebesar 1,2-1,4.
2. Rekomendasi Diet :
- Standar diet
REKOMENDASI
STANDAR DIET
Makan Pagi
- Nasi
- Lauk hewani
- Lauk nabati
- Sayur
- Susu/teh
Selingan
pagi
Makan
siang
Selingan
siang
Makan
malam
Selingan
malam