You are on page 1of 2

BEBERAPA ISU PENTING DALAM PENGELOLAAN DESTINASI WISATA

Keberhasilan sebuah destinasi wisata tergantung kepada kedatangan wisatawan dalam


jumlah dan kualitas yang diharapkan secara teratur, serta dampak dari kegiatan wisatawan
selama mereka tinggal di daerah destinasi.Sebaliknya,pengembangan suatu destinasi wisata
dapat dianggap gagal apabila tidak berhasil mendatangkan kunjungan wisatawan serta
menimbulkan lebih banyak dampak negatif daripada yang positif.Kunjungan wisatawan ke
suatu destinasi wisata ditentukan oleh beberapa faktor seperti kemudahan akses menuju
destinasi, biaya relatif dari kunjungan dibandingkan dengan destinasi lainnya, dan seberapa
tertariknya wisatawan potensial terhadap atraksi alam maupun buatan serta seberapa lengkap
fasilitas wisata yang ada di daerah destinasi wisata.

Dua faktor penting yang berkontribusi langsung terhadap daya tarik suatu destinasi
wisata dapat dikelompokkan menjadi faktor primer dan sekunder. Faktor primer meliputi
iklim, ekologi, tradisi budaya, arsitektur tradisional dan tofografi alam. Faktor sekunder
adalah pembangunan yang dirancang khusus untuk kepentingan wisatawan seperti hotel,
restoran, sarana transfortasi, atraksi wisata buatan dan permainan.

Perbedaan faktor primer dan sekunder yang tersedia merupakan keunikan atau ciri
khas diantara berbagai destinasi wisata.Disinilah pentingnya berbagai destinasi wisata untuk
mempertahankan keunikan yang dimilikinya, bukan sebaliknya meniru atraksi wisata yang
ada di destinasi lain.Faktor primer kebanyakan dikembangkan oleh pemerintah dan
seringkali dapat dinikmati oleh wisatawan dengan biaya murah, bahkan kadang-kadang tanpa
harus membayar, sedangkan faktor sekunder kebanyakan dikembangkan oleh pihak swasta
dimana untuk menikmatinya wisatawan harus membayar dengan tingkat harga yang bersaing
dengan destinasi lainnya.

Beberapa destinasi wisata dapat dibedakan dengan destinasi lainnya melalui kajian
penelitian yang bertujuan untuk mengidentifikasi variasi, kualitas dan berbagai aktivitas
pariwisata yang tersedia.Untuk melakukan kajian tersebut dapat dilakukan melalui 3 langkah
sebagai berikut :

Pertama, peneliti harus menentukan elemen yang relevan untuk dikaji seperti pantai,
akomodasi,restoran, musium, angkutan wisata dan sejenisnya.

Kedua, peneliti melakukan audit untuk masing-masing fasilitas wisata untuk


menentukan jumlah dan kualitas sumberdaya dan fasilitas yang tersedia, mengidentifikasi
daya tampungnya, jam buka,kebijakan harga dan lainnya.

Kedua langkah tersebut dapat dilakukan melalui observasi terhadap destinasi wisata,
kajian pustaka dan brosur serta direktori pariwisata yang tersedia di suatu destinasi. Kajian ini
akan memberikan pemahaman yang detail mengenai sarana dan fasilitas wisata yang tersedia.

Langkah ketiga merupakan identifikasi bagaimana wisatawan menikmati dan


menggunakan fasilitas wisata yang tersedia di destinasi.
Untuk mengklasifikasikan produk-produk dari industri pariwisata yang sangat
kompleks dan beragam,Middleton (!988)mengemukakan konsep yang dikenal dengan konsep
total tourism product (TTP). Komponen dari TTP ini dapat diklasifikasikan menjadi atraksi
wisata alam, wisata buatan beserta fasilitas dan jasa-jasa, kemudahan akses menuju destinasi
serta citra dari suatu destinasi. Elemen terakhir dari TTP tersebut adalah biaya total yang
diperlukan untuk berlibur di suatu destinasi. Pendekatan dari Middleton ini bermanfaat untuk
menekankan kepada para manager di daerah destinasi tentang keterkaitan dari berbagai unsur
di daerah destinasi sebagai suatu sistem yang bersama-sama membentuk pengalaman
berwisata bagi wisatawan.

You might also like