Professional Documents
Culture Documents
Dalam analisis yang lain, pada pasien dengan bakteremia akibat infeksi S.aureus pada pasien
dengan kateter tanpa komplikasi, evaluasi dengan TEE untuk mengetahui durasi terapi antibiotic (3
banding 2 minggu, i.e., terapi endokarditis atau bukan) lebih hemat biayanya daripada seleksi
empiric. Strategi untuk mendiagnosis IE dengan TTE dan kemudian diikuti dengan TEE jika yang
negative tidak dievaluasi, tetapi jika kemungkinan yang diinginkan pada IE (>6 persen) mungkin akan
menjadi lebih mahal.
Sensitivitas TTE untuk mendeteksi vegetasi pada NVE sekitar 65 persen. Sebaliknya, pada
NVE, sensitivitas terhadap TEE untuk mendeteksi vegetasi berkisar antara 85 hingga 95 persen. Pada
pasien dengan PVE, TTE terbatas pada efek bayang oleh protesa, terutama dalam posisi mitral, dan
sensitiviats diagnostikmya dikurangkan sehigga 15-35 persen. Sebaliknya, sensitivitas TEE untuk
mendeteksi vegetasi pada PVE yang menliputi alat mekanik atau bioprostesis pada posisi aorta dan
mitral berkisar sekitar 82-96 persen.
Walaupun sensitivas TEE telah terbukti data mendeteksi vegetasi pada pasien IE,
ekokardiografi sendiri tidak dapat memberikan diagnosis yang definitive. Vegetasi dan disfungsi
katup dapat dilihat tetapi untuk mengetahui penyebabnya, harus dikonformasi dengna anatomi
klinis dan mikrobiologi. Vegitasi akibat infeksi tidak dapat dibedakan antara lesi marantik, thrombus
atau pannus pada prostesa pada gambaran ekokardiogram. Tambahan pula, tidak mungkin untuk
ekokardiogram untuk membedakan vegetative yang aktif atau yang sudah sembuh pada NVE.
Penebalan katup, rupture korda atau katup, kalsifikasi katup dan nodul dapat member gambaran
seperti vegetasi yang membuktikan bahwa kurangnya sensitivitas ekokardiografi ini.
TERAPI
Dua objektif mayor harus dicapai untuk menangani IE secara efektif. Mikroorganisme penyebab
vegetasi harus dieliminasi. Kegagalan melakukan ini akan menyebabkan kekambuhan. Komplikasi
destruksi dan invasive intra dan ekstra kardial harus disembuhkan jika hendak meminimalisasi
morbiditas dan mortalitas. Objektif kedua sering melampaui kapasitas eefektif pemgobatan
mikrobakteri dan harus dilakukan intervensi pembedahan. Bakteri pada vegetasi membagi diri dalam
densitas 109 hingga 1010 organisme per gram tisu, menjadi dormant secara metabolic dan sulit untuk
dituntas. Pengalaman klinis dan eksperimen dengan haiwan memberi petunjuk bahwa terapi optimal
adalah dengan penggunaan antibiotk bakterisida atau kombinasi antara antibiotic daripada obat
bakteriostatik. Tambahan pula, antibiotic dapat mencapai bagian sentral dari vegetasi melalui difusi
pasif. Untuk mencapai konsentrasi antibiotic yang efektif, konsentrasi serum tinggi perlu didapatkan.
Terapi antimicrobial secara parenteral digunakan jika tersedia untuk mencapai konsentrasi antibiotic
serum yang sesuai dan untuk mengelak dari diabsorpsi jika diberikan secara oral. Pengobatan
dilanjutkan dalam tempoh waktu yang lama untuk memastikan mikroorganisme yang dorman
terhapus.
Efek bakteriasidal sinergistik diperlukan untuk terapi optimal endocarditis enterococcal dan
telah digunakan untuk memperoleh terapi yang lebih efektif atau terapi jangka pendek pada IE yang
diakibatkan oleh organisme lain. Toleransi pada streptococci atau staphylococci tidak menunjukan
korelasi antara penurunan kadar penyembuhan atau respon lambat pada terapi dengan penisilin,
sefalosporin atau vankomisin. Wujudnya toleransi pada streptococci atau staphylococci tidak
memerlukan kombinasi terapi dan, terdapat regimen yang dihasilkan dengan MIC untuk organisme
ini.
Regimen yang disarankan untuk pengobatan IE yang disebabkan oleh organisme spesifik
dihasilkan untuk memberikan konsentrasi tinggi pada antibiotic dalam serum dalam vegetasi yang
melebihi MIC organisme disepanjang selang waktu pemberian dosis. Walaupun konsentrasi
antibiotic vegetasi dalam pasien dengan IE jarang diukur, keberhasilan regimen yang direkomendasi
membuktikan target telah tercapai. Untuk terapi optimal, penting untuk mengikuti instruksinya
dengan berhati-hati.
Untuk pengobatan endokarditis streptococcus pada pasien dengan riwayat reaksi alergi tipe cepat
(urtikaria atau reaksi anafilaktik) terhadap penicillin atau cefasporin, vancomisin disarankan (lihat Tabel 58-6).
Pasien dengan bentuk alergi lain (eritroderma maculopapuler) dapat disembuhkan dengan ceftriakson (lihat
Tabel 58-6) atau cefazolin, 2gm IV setiap 8 jam untuk 4 minggu.