Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penghentian Kapitalisasi
Entitas harus menghentikan kapitalisasi biaya pinjaman ketika
selesainya secara substansial seluruh aktivitas yang diperlukan untuk
menyiapkan asset kualifikasian untuk digunakan atau dijual sesuai
dengan maksudnya.
Secara umum suatu aset siap untuk digunakan atau dijual sesuai
maksudnya ketika penyelesaian konstruksi fisik, walaupun pekerjaan
rutin administratif mungkin masih berlanjut. Jika modifikasi kecil masih
berlangsung, seperti dekorasi properti sesuai spesifikasi pembeli atau
pemakai, hal ini mengindikasikan penyelesaian seluruh aktivitas secara
substansial.
Ketika konstruksi aset kualifikasian diselesaikan per bagian dan
setiap bagian dapat digunakan selama berlangsungnya konstruksi
bagian lain, maka entitas harus menghentikan kapitalisasi biaya
pinjaman untuk suatu bagian ketika seluruh aktivitas untuk menyiapkan
bagian tersebut untuk digunakan atau dijual sesuai maksudnya selesai
secara substansial.
Pengungkapan
Laporan keuangan harus mengungkapkan:
1) Akuntansi untuk biaya pinjaman.
2) Jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi untuk periode yang
bersangkutan.
Tingkat kapitalisasi yang dipergunakan.
BAB III
KESIMPULAN
PSAK 26 Revisi 2008 yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2010 ini
telah memberikan tambahan kejelasan mengenai perlakukan biaya
pinjaman, memperjelas waktu dan syarat dimulainya kapitalisasi, serta
tentu lebih konsisten dengan IAS. Penerapan PSAK ini juga dapat
dijadikan sarana bagi manajemen untuk mengurangi beban tahun
berjalan dengan menambahkan nilai aset atas kapitalisasi tersebut.
Biaya pinjaman adalah bunga dan biaya lainnya harus ditanggung
oleh suatu perusahaan sehubungan dengan peminjaman dana. Biaya
pinjaman harus diakui sebagai beban pada periode terjadinya biaya
pinjaman tersebut, kecuali untuk biaya pinjaman yang harus
dikapitalisasi.
Biaya pinjaman meliputi antara lain:
a. Bunga atas penggunaan dana pinjaman baik pinjaman jangka
pendek maupun jangka panjang.
b. Amortisasi diskonto atau premium yang terkait dengan pinjaman
(borrowings).
c. Amortisasi atas biaya yang terkait dengan perolehan pinjaman
seperti biaya konsultan, ahli hukum, commitment fee dan
sebagainya.
d. Selisih kurs atas pinjaman dalam valuta asing (sepanjang bunga)
atau amortisasi premi kontrak valuta berjangka dalam rangka
hedging dana yang dipinjam dalam valuta asing.
Laporan keuangan harus mengungkapkan:
1) Akuntansi untuk biaya pinjaman.
2) Jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi untuk periode yang
bersangkutan.
Tingkat kapitalisasi yang dipergunakan.