Professional Documents
Culture Documents
JUDUL PROGRAM:
SERAI (Andropogon nardus) SEBAGAI INSEKTISIDA PEMBASMI
Aedes aegypti SEMUA STADIUM
BIDANG KEGIATAN :
PKM Penulisan Ilmiah (PKMI)
Diusulkan Oleh:
Ketua : Yanur Setyaningrum (04330037) 2004/2005
Anggota : Sholihah (04330057) 2004/2005
Ifan Prasetya Yuda (06330011) 2006/2007
Husamah (04330058) 2004/2005
5. DosenPembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar :Dr.H..M.Agus Krisno Budiyanto, M. Kes
b. NIP-UMM :104.8909.0118
c. Alamat Rumah dan No. Tel/ HP : Jln. Cengger Ayam Dalam I/38
Malang
d. Telp/HP : (0341) 471052/085234620855
2. Sumber Penulisan
( ) Kegiatan Praktek Lapangan/Kerja dan sejenisnya, KKN, Magang,
Kegiataan Kewirausahaan :
ABSTRAK
PENDAHULUAN
(Ester, 1999). Gejala klinis DHF berupa demam tinggi yang berlangsung terus
menerus selama 2-7 hari, terjadi pendarahan yang ditandai bintik-bintik merah
(petechia) pada bagian-bagian badan penderita. Dapat pula menimbulkan sindrom
shok dan meninggal bagi penderita. Virus ini ditularkan lewat gigitan nyamuk
Aedes aegypti betina yang hidup di genangan air bersih atau baju-baju yang
tergantung dibalik pintu kamar atau tirai. Aedes aegypti sekujur tubuhnya
berwarna hitam bercak-bercak putih. Biasanya nyamuk betina dewasa akan
menghisap darah manusia (andropofilik) dari pagi sampai petang dengan dua
puncak waktu yaitu setelah matahari terbit (08.00-10.00) dan sebelum matahari
terbenam (15.00-17.00) (Gandahusada, 2000).
Jumlah penderita demam berdarah setiap tahun terus bertambah, terutama
yang memiliki musim hujan. Pada negara-negara berkembang, kejadian ini
biasanya meningkat satu sampai dua bulan setelah musim hujan (Anonymous,
2000). Penyakit ini sampai sekarang belum ditemukan obat etiologist atau
vaksinnya (Brown, 1985). Salah satu penanggulangannya adalah dengan
mengendalikan vektor penyakit tersebut. Metode yang paling efektif untuk
mengendalikan nyamuk vektor demam berdarah adalah membunuh jentik-
jentiknya yang biasa hidup di bak air atau tempat-tempat yang sering digunakan
untuk menampung air (Lawuyan, 2003). Pemberantasan dengan bahan kimia
(pengasapan dan penggunaan abate) secara besar-besaran dan serempak, hanya
akan memberantas nyamuk dewasa saja dan dapat menimbulkan resisten pada
populasi nyamuk, dan membutuhkan biaya besar, serta mempunyai efek
pencemaran yang besar terhadap lingkungan (Ditjen P2M &PLP, Kardinan 2001;
Natawiguna, 2002; Kardinan, 2003,). Bagi mereka yang tidak tahan, insektisida
ini menimbulkan bau yang menyengat dan bisa menimbulkan sesak nafas atau
alergi pada kulit sehingga akan berpengaruh terhadap kesehatan (Quijano dan
Rengam, 1999).
Kenyataan tersebut menuntut perlunya cara alternatif yang aman untuk
memberantas Aedes aegypti dengan menggunakan bahan alami (insektisida
nabati), dimana bahan dasarnya menggunakan tanaman (Novizan, 2002). Salah
satu yang berpotensi sebagai insektisida nabati adalah tanaman serai. serai
mengandung senyawa alamiah seperti sitral, sitronela, geraniol, mirsera, nerol,
farsenol, methyl heptenon, dan dipentema (Guenther, 1990; Robinson, 1995).
6
Kandungan kimia tanaman serai yang paling besar adalah sitronela yaitu sebesar
35%. Senyawa sitronela mempunyai sifat racun dehidrasi (Desiccant), racun
tersebut merupakan racun kontak yang dapat mengakibatkan kematian karena
kehilangan cairan terus menerus. Serangga yang terkena racun ini akan mati
karena kekurangan cairan (Abdillah, 2004).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan filtrat tanaman
serai sebagai insektisida Aedes aegypti pada semua stadium
perkembangbiakannya dan konsentrasi filtrat tanaman serai yang paling efektif
sebagai insektisida nabati pada semua stadium perkembangbiakan Aedes aegypti.
Penelitian ini memberikan beberapa manfaat. Aspek akademis memberikan
informasi ilmiah pada masyarakat dan Departemen Kesehatan tentang manfaat
filtrat serai sebagai insektisida nabati untuk memberantas Aedes aegypti. Aspek
ekonomi, pemanfaatan filtrat serai sebagai insektisida nabati dapat menghemat
biaya.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan selama empat bulan terhitung sejak bulan Maret
sampai Juni 2006 di Laboratorium Kimia Universitas Muhammadiyah Malang.
Metode yang digunakan dalam penelitin ini adalah true experiment dan desain
yang digunakan adalah The Posttest-Only Control Group Design. Populasi dalam
penelitian ini adalah telur, larva, pupa, dan nyamuk Aedes aegypti. Sampel dalam
penelitian ini adalah telur Aedes aegypti yang telah dibiakkan. Pengambilan
sampel dengan menggunakan Simple Random Sampling yaitu pengambilan
sampel secara acak sederhana. Penelitian dilakukan dengan 6 perlakuan: 0%, 5%,
10%, 15%, 20%, dan 25%. Masing-masing perlakuan diulang tiga kali.
Analisis data pada penelitian ini menggunakan metode SPSS. Tahap
pertama menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian. Tahap kedua data
di uji dengan uji normalitas (Lilliefors) yaitu untuk mengetahui apakah data
berdistribusi normal dengan asumsi jika sig > 0,01 maka populasi data
berdistribusi normal. Jika data berdistribusi normal data dilanjutkan padA tahap
ketiga. Tahap ketiga yaitu di uji dengan uji homogenitas (Bartlet) yaitu untk
mengetahui apakah varian populasinya homogen. Dengan asumsi jika Fhitung <
Ftabel maka varian data bersifat homogen dan diperkuat dengan nilai sig > 0,01.
7
setelah data normal dan homogen, data dapat dinalisis lanjut dengan
menggunakan anava satu faktor. Tahap keempat yaitu menguji anava satu faktor
dengan asumsi jika Fhitung > Ftabel maka ada pengaruh yang diperkuat dengan
nilai sig < 0,01. Bila ada pengaruh di uji lanjut dengan uji Duncan’s 1%. Tahap
kelima yaitu uji Duncan’s 1% digunakan untuk menguji perbedaan antar
perlakuan dan perlakuan kontrol.
Penelitian ini dilakukan pada semua stadium Aedes aegypti (telur, larva,
pupa dan dewasa) yang berada didalam ruangan (laboratorium) dengan suhu
kamar (27˚C), kemudian diberi filtrat serai dan diamati mortalitasnya setelah 24
jam. Hal ini dilakukan untuk mengetahui efektifitas filtrat serai dalam berbagai
macam konsentrasi sesuai perlakuan. Filtrat serai diharapkan dapat memberantas
Aedes aegypti di semua stadium, ditandai dengan besarnya jumlah mortalitas pada
tiap perlakuan. Hasil pengamatan tingkat mortalitas telur, larva, pupa, dan
nyamuk dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
Tabel 2. Hasil Anava Satu Jalur Mortalitas Telur Aedes aegypti akibat
Berbagai Konsentrasi Filtrat Serai
ANOVA
Ulangan
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 202,278 5 40,456 4,335 ,017
Within Groups 112,000 12 9,333
Total 314,278 17
Tabel 4. Hasil Anava Satu Jalur Mortalitas Larva Aedes aegypti akibat
berbagai konsentrasi filtrat Serai
ANOVA
Mortalitas
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 1188,444 5 237,689 14,959 ,000
Within Groups 190,667 12 15,889
Total 1379,111 17
Tabel 7. Hasil Anava Satu Jalur Mortalitas Pupa Aedes aegypti Akibat
Berbagai Konsentrasi Filtrat Serai.
ANOVA
Ulangan
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 606,944 5 121,389 52,024 ,000
Within Groups 28,000 12 2,333
Total 634,944 17
aegypti. Hasil penelitian dari stadium pupa telah menunjukkan ada perbedaan
antara kontrol dan perlakuan. Pemberian filtrat serai pada pupa Aedes aegypti
dengan berbagai konsentrasi sudah memberikan reaksi yang efektif pada
konsentrasi 20%. Karena pada konsentrasi tersebut menunjukkan kematian 50%
pupa dari sampel perlakuan (tabel 5.6), sedangkan pada konsentrasi 0% (kontrol)
tidak berpengaruh pada perkembangan pupa. Tingkat mortalitas yang berbeda
pada tiap-tiap perlakuan disebabkan adanya kandungan sitronela pada filtrat serai
yang berbeda pula sehingga mempengaruhi perkembangan pupa yang dapat
menyebabkan kematian, hal ini tergantung banyak sedikitnya konsentrasi filtrat
serai yang diberikan.
Data dianalisis dengan uji homogenitas, dimana data hasil uji homogenitas
mortalitas nyamuk diperoleh χ2 terkoreksi (3,268) > χ2 tabel (5,06). Hasil analisis
data mortalitas pada semua stadium bersifat homogen. Kemudian dilanjutkan
dengan analisis Anava Satu Jalur yang hasilnya disajikan pada tabel dibawah ini.
Tabel 10. Hasil Anava Satu Jalur untuk Mortalitas Nyamuk Aedes aegypti
akibat berbagai konsentrasi filtrat Serai
ANOVA
Mortalitas
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 505,611 5 101,122 31,383 ,000
Within Groups 38,667 12 3,222
Total 544,278 17
jumlah mortalitas nyamuk Aedes aegypti pada tiap-tiap stadium. Setelah diketahui
bahwa ada perbedaan yang sangat nyata, maka analisis dilanjutkan dengan uji
Duncan’s untuk mengetahui perlakuan yang terbaik dalam menghambat
pertumbuhan nyamuk Aedes aegypti. Hasil analisis disajikan pada tabel dibawah
ini.
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian terhadap Aedes aegypti yang diberi filtrat serai dapat
disimpulkan bahwa pada stadium telur, larva, pupa dan dewasa (nyamuk)
menunjukkan pengaruh terhadap mortalitasnya. Filtrat serai memiliki kandungan
senyawa sitronela sebesar 35%, dan senyawa tersebut mampu membunuh telur,
larva, pupa dan dewasa. Racun serai ini seperti racun kontak yang dapat
memberikan kematian karena kehilangan cairan secara terus-menerus sehingga
tubuh nyamuk kekurangan cairan.
Konsentrasi filtrat serai sebagai insektisida nabati tidak efektif diberikan
pada telur Aedes aegypti. Sedangkan pada larva dan pupa, konsentrasi filtrat serai
yang efektif pada konsentrasi 20%,untuk nyamuk Aedes aegypti sebesar 25%.
Tingkat kematian telur cukup rendah bila dibandingkan dengan stadium larva,
pupa dan nyamuk. Karena telur Aedes aegypti terbungkus atas kulit yang berlapis
tiga, diperkirakan lapisan tersebut mampu mempertahankan kondisi telur sampai
menetas meskipun sudah diberi filtrat serai.
Dengan demikian, filtrat serai dapat digunakan sebagai cara alternatif untuk
memberantas larva, pupa, dan nyamuk Aedes aegypti. Karena bahannya mudah
didapat dengan harga murah jika dibandingkan dengan bahan insektisida kimia
non-nabati
14
Penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik berkat bantuan dari berbagai
pihak terutama:
- Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (DIKTI) yang telah mendanai
penelitian ini dalam bentuk PKMP tahun 2006
- Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor Reservoir dan
Penyakit Salatiga yang telah membantu menyediakan jentik nyamuk dan
memberikan berbagai masukan dalam penelitian ini.
- Dra. Siti Zaenab, M.Kes, ahli Parasitologi Universitas Muhammadiyah
Malang yang telah menyempatkan waktunya untuk diskusi terbatas dengan
penulis/peneliti.
- Segenap jajaran Laboratorium Kimia UMM dan Laboratorium UMM yang
telah membantu menyediakan tempat dan literatur
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, Asep Candra. 2004. Membasmi Aedes Aegypti dengan Ekstrak Serai.
Suplemen Hikmah Edisi Minggu, 07 Maret 2004
Ditjen P2M & PLP. 1992. Petunjuk Teknis Pemberantasan Nyamuk Penular
Penyakit Demam Berdarah Dengue. Depkes RI. Jakarta.
Pelzcar, M.J. & Chan, E.C.S., 1988. Dasar-dasar Mikrobiologi Jilid 2, Penerbit
Universitas Indonesia. Jakarta.
Quijano, Romeo dan Rengam, Sarojeni V. 1999. Awas, Pestisida Berbahaya bagi
Kesehatan. Yayasan Duta Awan. Jakarta.
Trubus. 1999. Penghasil Pestisida Nabati. Trubus Edisi September No. 358.
LAMPIRAN
a. Penulis Utama
A. Nama Lengkap : Yanur Setyaningrum
NIM : 04330037
Tempat Tanggal Lahir : Jombang, 16 Januari 1986
B. Alamat : Jl. Notojoyo No. 189 Malang
Telp/HP : (0341) 466305/085649218214
Pendidikan :
1. SD Negeri Miagan 1 lulus tahun 1998
2. SLTP Negeri 1 Mojoagung lulus tahun 2001
3. SMU Negeri 2 Jombang lulus tahun 2004
4. S1 Pendidikan Biologi FKIP UMM sampai sekarang
Aktivitas Nonakademik:
- Fungsionaris HMJ Biologi UMM tahun 2005-2006
- Sekretaris Redaksi Majalah Spora 2005-2006
- Sekretaris Forum Kajian Ilmiah Mahasiswa Biologi (FKIMB) 2005-2007
16
Karya Ilmiah:
- ”Child to Child”, Pemberdayaan Anak untuk Konservasi Sungai Brantas
Malang (Tim-PKM, Didanai DIKTI tahun 2007)
- ”Internalisasi Nilai-nilai Agama dalam Pendidikan Lingkungan di Sekolah
Melalui Pendekatan Kontekstual sebagai Upaya Minimalisasi Vandalisme
Lingkungan” (Tim-JUARA I LKTM Bidang Pendidikan Tingkat
Universitas, Juara I Tingkat Kopertis VII, Juara II Tingkat Wilayah C
dan Finalis PIMNAS XIX 2006)
- ”Uji Efektivitas Filtrat Serai Sebagai Insektisida Nabati dalam Upaya
Memberantas Nyamuk Aedes aegypti” (TIM-PKMP Didanai DIKTI
tahun 2006)
b. Anggota Penulis
Aktivitas Nonakademik:
- Anggota Forum Kajian Ilmiah Mahasiswa Biologi (FKIMB) 2005-2007,
Fokus pada Kesehatan Masyarakat
- Asisten laboratorium Biologi Universitas Muhammadiyah Malang-
sekarang
- Fungsionaris HMJ Biologi UMM tahun 2005-2006
- Wakil Pemimpin Redaksi Majalah Spora 2005-2006
Karya Ilmiah:
- ”Uji Efektivitas Filtrat Serai Sebagai Insektisida Nabati dalam Upaya
Memberantas Nyamuk Aedes aegypti” (TIM-PKMP Didanai DIKTI
tahun 2006)
Kegiatan Nonakademik:
- Wakil Ketua Forum Kajian Ilmiah Mahasiswa Biologi (FKIMB) tahun
2006-2007. Fokus pada studi kesehatan masyarakat
- Komandan Resimen Mahasiswa UMM
- Anggota Diklat HMJ Biologi UMM
3. Nama : Husamah
NIM : 04330058
T.T. Lahir : Sumenep, 18 Oktober 1985
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat Malang : Jl. Notojoyo No. 53 Karangploso Malang 65151.
Telp. (0341) 464733 HP. 085649218214
e-mail: usya_bio@yahoo.com
Riwayat Pendidikan : SD Negeri Pagerungan Kecil III, Sapeken
SMP Negeri 2 Sapeken
SMU Negeri 1 Banyuwangi
S1 Jurusan Pendidikan Biologi FKIP-Universitas
Muhamadiyah Malang-sekarang
Aktivitas Nonakademik:
1. Ketua Umum Forum Kajian Ilmiah Mahasiswa Biologi FKIP-UMM
(FKIMB) 2006-2007
2. Editor dan Litbang Majalah “Spora”- Univesitas Muhammadiyah Malang
2006-2007
3. Fungsionaris BEM FKIP-UMM 2006-2007
4. Asisten Laboratorium Biologi UMM tahun 2005-sekarang
5. Koordinator Divisi Riset, Identifikasi dan Konservasi pada Tim Ekspedisi
Biokonservasi (TEB) UMM periode 2006-2007
6. Anggota Pra-Wing Forum Lingkar Pena Ranting UMM-2007
7. Fungsionaris HMJ Biologi 2005-2006
8. Redaktur Pelaksana Majalah Spora 2005-2006
Karya Tulis/Penelitian
a. Program Keativitas Mahasiswa /LKTM
1.Internalisasi Nilai-nilai Agama dalam Pendidikan Lingkungan di Sekolah
Melalui Pendekatan Kontekstual sebagai Upaya Minimalisasi Vandalisme
Lingkungan (Tim-JUARA I LKTM Pendidikan Tingkat UMM, Juara I
Tingkat Kopertis VII, Juara II Tingkat Wilayah C dan Finalis PIMNAS
XIX 2006)
2.Prospek Selai Mengkudu (Morinda citrifolia) Sebagai Produk Olahan
Berkhasiat Obat dalam Upaya Meningkatkan Pendapatan Masyarakat
Pedesaan di Malang Selatan (Tim-PKM, Didanai DIKTI tahun 2006)
3.”Child to Child”, Pemberdayaan Anak untuk Konservasi Sungai Brantas
Malang (Tim-PKM, Didanai DIKTI tahun 2007)
b. Artikel/Opini/Resensi Buku
1. Mengurai Hubungan Dosen Mahasiswa (Majalah Spora, Edisi VIII/2007)
2. Mahasiswa Miskin Kreativitas (Buletin Bestari, Desember 2006)
18