You are on page 1of 2

Peran Kolagen terhadap Oklusi Gigi

Kolagen adalah protein yang paling banyak dijumpai pada tubuh manusia,
mecakup 30% dari berat keringnya. Selama proses evolusi, kolagen ini memodifikasi
secara bervariasi dalam hal derajat kekakuan, kekenyalan, dan kekuatannya bergantung
pada pengaruh lingkungan dan kebutuhan fungsional organ yang bersangkutan. Meskipun
telad ada lebih dari satu lusin jenis kolagen, namun yang paling umum, paling penting,
dan paling banyak dipelajari adalah tipe I, II, III, IV, dan V.
Kolagen tipe I adalah yang paling banyak dan tersebar luas. Ia terdapat dalam
jaringan sebagai struktur yang secara klasikdisebut sebagai serat kolagen; serat ini yang
menyusun tulang, dentin, tendo, simpai organ, dermis, dsb.
Kolagen tipe II terutama terdapat pada tulang rawan hialin dan elastis. Hanya
berupa serabut yang sangat halus.
Kolagen tipe III biasanya berhubungan dengan kolagen tipe I dalam jaringan dan
agaknya merupakan komponen kolagen utama dari serat retikulin.
Kolagen tipe IV terdapat dalam lamina basal. Tipe kolagen ini tidak membentuk
serabut atau serat.
Kolagen tipe V terdapat dalam lamina basal sel-sel otot dan pembuluh darah, dan
dalam jumlah kecil dalam jaringan lain.
Asam amino utama yang menyusun kolagen adalah glisin (53,5%), prolin (12%),
dan hidroksiprolin (10%). Kolagen mengandung 2 asam amino yang khas untuk protein
ini: Hidroksiprolin dan hidroksilisin.
Unit protein yang berpolimerisasi membentuk serabut kolagen adalah molekul
panjang yang disebut tropokolagen, yang panjangnya 280nm dan lebar 1,5nm.
Tropokolagen terdiri atas 3 rantai subunit polipeptida terpilin berupa pilinan rangkap 3.
Perbedaan struktur kimia dari rantai polipeptida ini yang membedakan berbagai tipe
kolagen.
Pada kolagen tipe I, II, dan III, molekul tropokolagen bergabung menjadi subunit
mikrofibrilar yang bersama-sama membentuk serabut. Adanya ikatan hidrogen dan
interaksi hidrofobik penting untuk penggabungan dan pengepakan unit-unit ini. Secara
bertahap, struktur ini diperkuat oleh pembentukkan ikatan silang kovalen, suatu proses
yang dikatalisis oleh enzim lisil oksidase.
Serabut kolagen adalah struktur halus panjang dengan garis tengah yang
bervariasi (antara 20-90nm); mereka bergaris-garis melintang dengan periodisitas khas
64nm. Garis-garis melintang serabut kolagen ditentukan oleh cara tersusunnya subunit
molekul tropokolagen yang saling meliputi.
Serat kolagen adalah serat yang paling banyak dijumpai dalam jaringan
penyambung. Serat-serat kolagen segar merupakan benang-benang tanpa warna, namun
bila terdapat dalam jumlah besar menyebabkan jaringan tempat beradanya tampak putih,
misalnya pada tendo. Serat kolage bersifat tidak elastis dan, kareba konfigurasi
molekulnya, memiliki daya rentang lebih besra dari baja. Akibatnya, kolagen memberi
efek gabungan fleksibilitas dan kekuatan unik pada jaringan yang menampungnya.
Serat kolagen terdiri atas serabut tebal berhimpit padat, dengan garis tengah rata-
rata 75nm pada mamalia. Garis tengah serat bergantung pada jumlah fibril atau serabut
yang dikandungnya. Pada banyak bagian tubuh, serat kolagen tersusun dalam deretan
paralel, membentuk berkas kolagen. Karena jalannya panjang dan berkelok, ciri
morfologis serat kolagen lebih mudah dipelajari pada sajian urai (spread preparation)
daripada sajian histologis.
Kolagen dari ligamen periodontal pada gigi memiliki ciri yang mirip jaringan
belum dewasa. Ia mempunyai kecepatan pergantian protein yang tinggi dan banyak
mengandung kolagen yang larut. Celah-celah diantara serat-seratnya terisi dengan
glikosaminoglikans.
Kecepatan pembaruan kolagen yang tinggi dalam ligamen periodontal ini
memberi peluang bagi proses-proses yang mempengaruhi pembuatan kolagen atau
protein, mengakibatkan atrofi pada ligamen ini. Sebagai akibatnya, gigi akan goyah
dalam soketnya; dalam kasus ekstrim mereka dapat tanggal. Plastisitas relatif dari
ligamen periodontal ini penting karena memungkinakan intervensi ortodontik, yang dapat
mengadakan perubahan luas pada disposisi gigi dalam mulut. Banyak dari serat kolagen
dari ligamen periodontal itu disusun berupa berkas yang menerobos tulang alveolus dan
sementum, membentuk jembatan penghubung diantara struktur-struktur ini.

You might also like