You are on page 1of 8

NAMA : NURHIDAYATI

KELAS : IX IPA 2

TUGAS KEWIRAUSAHAAN
(mengidentifikasi zat aditif yang terkandung dalam makanan)

SMAN 32 JAKARTA (2011)

Zat Aditif yang terkandung dalam Bahan Makanan

Zat aditif adalah bahan kimia yang dicampurkan ke dalam makanan yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas makanan, menambahkan kelezatan, dan mengawetkan makanan.
Penggunaan zat aditif sebenarnya sudah dimulai sejak ribuan tahun yang lalu. Nenek
moyang kita telah menggunakan garam untuk mengawetkan daging dan ikan, serta
rempah-rempah untuk melezatkan makanan.

Bahan yang tergolong ke dalam zat aditif makanan harus dapat:


1. memperbaiki kualitas atau gizi makanan;
2. membuat makanan tampak lebih menarik;
3. meningkatkan cita rasa makanan; dan
4. membuat makanan menjadi lebih tahan lama atau tidak cepat basi dan busuk.

Zat aditif makanan dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu:


1. zat aditif yang berasal dari sumber alami, seperti lesitin dan asam sitrat;
2 zat aditif sintetik dari bahan kimia yang memiliki sifat serupa dengan bahan alami yang
sejenis, baik susunan kimia maupun sifat/fungsinya, seperti amil asetat dan asam
askorbat.
Berdasarkan fungsinya, baik alami maupun sintetik, zat aditif dapat dikelompokkan
sebagai zat pewarna, pemanis, pengawet, dan penyedap rasa. Berikut penjelasannya.

A. Bahan Pewarna Makanan


1. Bahan Pewarna Alami
Pernahkah kamu makan nasi kuning? Dari mana asalnya warna kuning pada nasi kuning?
Warna kuning itu berasal dari bumbu masakan yang disebut kunyit.

Bahan pewarna alami lain yang juga sering digunakan, antara lain seperti berikut :
a) daun pandan dan daun suji untuk menghasilkan warna hijau;
b) gula merah dan karamel untuk menghasilkan warna cokelat;
c) cabai, tomat, dan paprika untuk menghasilkan warna merah.

Jenis zat warna alami yang sering digunakan untuk pewarna makanan antara
lain ialah :
a. Karotenoid
b. Antosianin
c. Kurkum
d. Biksin
e. Karamel
f. Titanium oksida
g. Cochineal, karmin dan asam karminat

Pewarna alami lebih aman dikonsumsi tetapi macamnya terbatas, dan sulit untuk
memperolehnya dalam jumlah besar sehingga industri makanan lebih senang
menggunakan pewarna sintetis.

2. Bahan Pewarna Buatan


Pernahkah kamu melihat makanan dengan tampilan warna yang sangat menarik? Agar
makanan terlihat menarik, para produsen makanan biasanya menambahkan bahan
pewarna. Nah, bahan pewarna buatan apa saja yang biasa digunakan dalam makanan?

Bahan pewarna yang masih diperbolehkan untuk dipakai yaitu :

• karmoisin (pewarna Merah)


• sunsetyellow FCF (pewarna jingga)
• amarant (pewarna merah)
• tartrazine (pewarna kuning)
• erythrosine (pewarna merah)
• fast green FCF (pewarna hijau)
• sunset yellow (pewarna kuning)
• brilliant blue (pewarna biru).

Meskipun bahan pewarna tersebut diizinkan, kamu harus selalu berhati-hati dalam
memilih makanan yang menggunakan bahan pewarna buatan karena penggunaan yang
berlebihan tidak baik bagi kesehatanmu.

B. Bahan Pemanis Makanan


Zat pemanis buatan biasanya digunakan untuk membantu mempertajam rasa manis.

1. Bahan Pemanis Alami


Jika kamu ingin membuat air teh yang manis, bahan apa yang ditambahkan ke dalam air
teh? Kamu pasti akan menambahkan gula pasir. Gula pasir merupakan salah satu contoh
bahan pemanis alami yang sering digunakan dalam rumah tangga. selain itu ada juga gula
merah yang terbuat dari pohon kelapa atau aren.

2. Bahan Pemanis Buatan


Pemanis buatan adalah bahan tambahan makanan buatan yang ditambahkan pada
makanan atau minuman untuk menciptakan rasa manis. Bahan pemanis buatan ini sama
sekali tidak mempunyai nilai gizi. Beberapa jenis pemanis buatan yang digunakan adalah
sakarin, siklamat, dulsin, dan aspartam. Sakarin atau "biang gula" memiliki tingkat
kemanisan 350 – 500 kali gula alami.Pemanis buatan ini juga dapat menurunkan risiko
diabetes, namun siklamat merupakan zat yang bersifat karsinogen.

C. Bahan Pengawet Makanan


Bahan pengawet adalah zat kimia yang dapat menghambat kerusakan pada
makanan, karena serangan bakteri, ragi, cendawan. Reaksi-reaksi kimia yang sering harus
dikendalikan adalah reaksi oksidasi, pencoklatan (browning) dan reaksi enzimatis
lainnya. Pengawetan makanan sangat menguntungkan produsen karena dapat menyimpan
kelebihan bahan makanan yang ada dan dapat digunakan kembali saat musim paceklik
tiba. Contoh bahan pengawet adalah natrium benzoat, natrium nitrat, asam sitrat, dan
asam sorbet.

Pengawet yang diijinkan digunakan untuk pangan tercantum dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor : 722/Menkes/Per/IX/88 Tentang Bahan Tambahan Makanan,
mencakup :

Asam Benzoat Kalium Nitrat Benzoat


Asam Propionat Kalium Nitrit Natrium Bisulfit
Asam Sorbat Kalium Propionat Natrium Metabisulfit
Belerang Oksida Kalium Sorbat Natrium Nitrat
Etil p-Hidroksida Kalium Sulfit Natrium Nitrit
Benzoat Kalsium benzoat Natrium Propionat
Kalium Benzoat Kalsium Propionat Natrium Sulfit
Kalium Bisulfit Kalsium Sorbat Nisin
Kalium Meta Natrium Benzoat Propil-p-hidroksi
Bisulfit Metil-p-hidroksi Benzoat

1. Bahan Pengawet Alami


Bahan pengawet alami yang sering digunakan adalah garam, cuka, dan gula. Bahan
pengawet alami ini digunakan untuk mengawetkan makanan agar selalu berada dalam
kondisi baik. Metode pengawetan menggunakan garam dapur (NaCl) telah dilakukan
masyarakat luas selama bertahun-tahun. Larutan garam yang masuk ke dalam jaringan
diyakini mampu menghambat pertumbuhan aktivitas bakteri penyebab busuk, sehingga
makanan tersebut jadi lebih awet. Pengawetan dengan garam ini memungkinkan daya
simpan yang lebih lama dibanding dengan produk segarnya yang hanya bisa bertahan
beberapa hari atau jam saja.

2. Bahan Pengawet Buatan


Menurutmu adakah makanan dalam kemasan tanpa menggunakan bahan pengawet? Pada
zaman modern ini rasanya hal itu tidak mungkin karena zaman sekarang ini menuntut
penyajian yang serba cepat dan tahan lama.

Beberapa bahan pengawet diperbolehkan untuk dipakai, namun kurang aman jika
digunakan secara berlebihan. Bahan-bahan pengawet tersebut, antara lain sebagai berikut:

• Kalsium Benzoat, Bahan pengawet ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri


penghasil toksin (racun), bakteri spora, dan bakteri bukan pembusuk.
• Sulfur Dioksida (SO2), Bahan pengawet ini juga banyak ditambahkan pada sari
buah, buah kering, kacang kering, sirop, dan acar.
• Kalium Nitrit, Kalium nitrit berwarna putih atau kuning dan kelarutannya tinggi
dalam air. Bahan ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri pada daging dan
ikan dalam waktu yang singkat.
• Kalsium Propionat/Natrium Propionat dan Natrium Metasulfat, Ketiganya
termasuk dalam golongan asam propionat, sering digunakan untuk mencegah
tumbuhnya jamur atau kapang. Bahan pengawet ini biasanya digunakan untuk
produk roti dan tepung.
• Asam Sorbat, Beberapa produk beraroma jeruk, berbahan keju, salad, buah, dan
produk minuman kerap ditambahkan asam sorbat.

Zat pengawet yang tidak boleh digunakan karena memang tidak layak dikonsumsi atau
berbahaya. misalnya boraks, formalin, dan rhodamin-B. Formalin tidak boleh digunakan
karena dapat menyebabkan kanker paru-paru dan gangguan pada alat pencernaan dan
jantung. biasanya formalin digunakan untuk mengawetkan mayat. Adapun penggunaan
boraks sebagai pengawet makanan dapat menyebabkan gangguan pada otak, hati, dan
kulit. selain itu ketiga zat ini termasuk zat yang bersifat karsinogen (penyebab timbulnya
kanker)

D. Bahan Penyedap Makanan


1. Bahan Penyedap Alami
Bahan penyedap alami yang sering digunakan untuk menimbulkan rasa gurih pada
makanan, antara lain santan kelapa, susu sapi, dan kacang-kacangan. Selain itu, bahan
penyedap lainnya yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan, antara lain
• Lengkuas
• Kunyit
• merica
• cengkeh
• Ketumbar
• Cabai
• kayu manis
• pala.
Tujuan ditambahkannya penyedap adalah meningkatkan cita rasa makanan,
mengembalikan cita rasa makanan yang mungkin hilang saat pemprosesan dan memberi
cita rasa tertentu pada makanan.

2. Bahan Penyedap Buatan


Selain zat penyedap cita rasa yang berasal dari alam, ada pula yang berasal dari hasil
sintesis bahan kimia Zat penyedap buatan dibedakan menjadi dua macam, yaitu zat
penyedap aroma dan zat penyedap rasa. Berikut ini beberapa contoh zat penyedap cita
rasa hasil sintesis yang terdiri dari senyawa golongan ester, antara lain:
a. oktil asetat, makanan akan terasa dan beraroma seperti buah jeruk jika dicampur
dengan zat penyedap ini;
b. etil butirat, akan memberikan rasa dan aroma seperti buah nanas pada makanan;
c. amil asetat, akan memberikan rasa dan aroma seperti buah pisang;
d. amil valerat, jika makanan diberi zat penyedap ini maka akan terasa dan beraroma
seperti buah apel.
e. iso amil asetat (aroma buah pisang)
f. iso amil valerat (aroma buah apel).

Zat penyedap rasa yang banyak digunakan adalah monosodium glutamate (MSG) atau
lebih populer dengan nama vetsin dengan berbagai merek yang beredar di pasar.

Kristal monosodium glutamat digunakan sebagai penguat rasa


E. Pengemulsi makanan

Gom arab sebagai agen pengemulsi

Pengemulsi (emulsifier) adalah zat yang dapat mempertahankan dispersi lemak dalam air
dan sebaliknya. Pada mayones bila tidak ada pengemulsi, maka lemak akan terpisah dari
airnya. Contoh pengemulsi yaitu lesitin pada kuning telur, Gom arab dan gliserin.

 PENGELOMPOKAN
♥ Pengawet
N Nama Alami/Buatan Ramah
o Bahan Lingkungan/Berbahaya
1 Formalin Buatan Berbahaya
2 Garam Dapur Alami Ramah Lingkungan
3 Bawang Alami Ramah Lingkungan
Putih
4 Boraks Buatan Berbahaya

♥ Pewarna
N Nama Bahan Alami/Buatan Ramah Lingkungan/Berbahaya
o
1 Kunyit Alami Ramah Lingkungan
2 Daun Suji Alami Ramah Lingkungan
3 Eritrosin Buatan Berbahaya
4 Tartazine Buatan Berbahaya

♥ Pemanis
N Nama Alami/Buatan Ramah
o Bahan Lingkungan/Berbahaya
1 Gula Aren Alami Ramah Lingkungan
2 Madu Alami Ramah Lingkungan
3 Sakarin Buatan Berbahaya
4 Aspartam Buatan Berbahaya
♥ Penyedap
N Nama Alami/Buatan Ramah
o Bahan Lingkungan/Berbahaya
1 MSG Buatan Berbahaya
2 Cengkeh Alami Ramah Lingkungan
3 Merica Alami Ramah Lingkungan
4 Lengkuas Alami Ramah Lingkungan

♥ Antioksidan
N Nama Alami/Buatan Ramah
o Bahan Lingkungan/Berbahaya
1 Lesithin Alami Ramah Lingkungan
2 Vitamin C Alami Ramah Lingkungan
3 BHA Buatan Berbahaya
4 BHT Buatan Berbahaya

♥ Penambah Nutrisi
N Nama Alami/Buatan Ramah
o Bahan Lingkungan/Berbahaya
1 Kalsium Alami Ramah Lingkungan
2 Vitamin D Alami Ramah Lingkungan
3 Vitamin B1 Alami Ramah Lingkungan
4 Garam dapur Alami Ramah Lingkungan

♥ Penambah Aroma
N Nama Alami/Buatan Ramah
o Bahan Lingkungan/Berbahaya
1 Etil Butirat Buatan Berbahaya
2 Amil Valerat Buatan Berbahaya
3 Vanili Alami Ramah Lingkungan
4 Daun Jeruk Alami Ramah Lingkungan

Sumber :
http://mediabelajaronline.blogspot.com/2010/03/zat-aditif-dalam-bahan-makanan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Aditif_makanan
http://ariffadholi.blogspot.com/2010/06/zat-warna-makanan.html
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-lingkungan/zat-aditif/zat-aditif-pada-
makanan/
http://mahardika014.tripod.com/id3.html
http://www.scribd.com/doc/21952017/Zat-Aditif-Dalam-Makanan
http://www.g-excess.com/id/zat-aditif-yang-terkandung-dalam-bahan-makanan.html

You might also like