Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
2010
1
BAB 1 : PENDAHULUAN
Ginjal merupakan salah satu organ tubuh manusia yang vital fungsinya
bagi keseluruhan sistem tubuh manusia. Ginjal adalah organ utama sistem
ekskresi manusia, yang mengatur pembuangan zat-zat sisa yang sudah tidak
berguna lagi bagi tubuh. Selain itu, ginjal juga berperan dalam menjaga
homeostasis cairan dalam tubuh.
Seperti organ tubuh lainnya, ginjal juga bisa mengalami kanker. Jenis
kanker ginjal yang paling sering ditemukan adalah karsinoma sel ginjal
(adenokarsinoma renalis, hipernefroma, renal cell carcinoma), yang berasal dari
sel-sel yang melapisi tubulus renalis ginjal. Bahayanya, kanker ginjal ini biasanya
ditemukan pada saat kanker ini telah mengalami metastasis dan sudah menyebar
ke organ tubuh lainnya, karena pada stadium dini kanker ini jarang sekali
menunjukkan gejalanya. Gejalanya baru mulai terasa pada stadium lanjut, yaitu
terjadi hematuria (terdapat darah pada air seni). Penyakit kanker ginjal merupakan
salah satu penyakit yang ditakuti oleh beberapa orang karena tidak menunjukkan
gejalanya. Sehingga ketika terdeteksi ternyata sudah menyebar ke organ yang lain
dan sulit untuk disembuhkan. Angka kejadian kanker ginjal cenderung meningkat
belakangan ini.
2
1.2 Epidemiologi
3
BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA
Makroskopis.
Ginjal terletak di bagian belakang abdomen atas, di belakang peritonium, d
idepan dua kosta terakhir dan tiga otot-otot besar (transversus abdominis,
kuadratus lumborum, dan iliopsoas mayor). Ginjal pada orang dewasa
penjangnya sampai 13 cm, lebarnya 6 cm dan berat kedua ginjal kurang dari
1% berat seluruh tubuh atau sekitar 120-150 gram. Bentuknya seperti biji
kacang, jumlahnya ada 2 buah di kiri dan kanan, ginjal kiri lebih besar dari
ginjal kanan dan pada umumnya ginjal laki-laki lebih panjang dari pada ginjal
wanita. Ginjal dipertahankan dalam posisi tersebut oleh bantalan lemak yang
tebal. Potongan longitudinal ginjal memperlihatkan dua daerah yang berbeda
yaitu korteks dan medulla. Medulla terbagi menjadi baji segitiga yang disebut
piramid. Piramid-piramid tersebut dikelilingi oleh bagian korteks dan tersusun
dari segmen-segmen tubulus dan duktus pengumpul nefron. Papila atau apeks
dari tiap piramid membentuk duktus papilaris bellini yang terbentuk dari
kesatuan bagian terminal dari banyak duktus pengumpul.
Mikroskopis.
Tiap tubulus ginjal dan glomerulusnya membentuk satu kesatuan (nefron).
Nefron adalah unit fungsional ginjal. Dalam setiap ginjal terdapat sekitar satu
juta nefron. Setiap nefron terdiri dari kapsula bowman, tumbai kapiler
glomerulus, tubulus kontortus proksimal, lengkung henle dan tubulus
kontortus distal, yang mengosongkan diri ke duktus pengumpul.
Fisiologi ginjal.
Fungsi ginjal yaitu mengeluarkan zat-zat toksik atau racun;
mempertahankan keseimbangan cairan; mempertahankan keseimbangan kadar
asam dan basa dari cairan tubuh; mempertahankan keseimbangan garam-
garam dan zat-zat lain dalam tubuh; mengeluarkan sisa metabolisme hasil
akhir sari protein ureum, kreatinin dan amoniak.
4
Tiga tahap pembentukan urine :
1) Filtrasi glomerular.
Pembentukan kemih dimulai dengan filtrasi plasma pada
glomerulus, seperti kapiler tubuh lainnya, kapiler glomerulus secara
relatif bersifat impermiabel terhadap protein plasma yang besar dan
cukup permeabel terhadap air dan larutan yang lebih kecil seperti
elektrolit, asam amino, glukosa, dan sisa nitrogen. Aliran darah ginjal
(RBF = Renal Blood Flow) adalah sekitar 25% dari curah jantung atau
sekitar 1200 ml/menit. Sekitar seperlima dari plasma atau sekitar 125
ml/menit dialirkan melalui glomerulus ke kapsula bowman. Ini dikenal
dengan laju filtrasi glomerulus (GFR = Glomerular Filtration Rate).
Gerakan masuk ke kapsula bowman’s disebut filtrat. Tekanan filtrasi
berasal dari perbedaan tekanan yang terdapat antara kapiler glomerulus
dan kapsula bowman’s, tekanan hidrostatik darah dalam kapiler
glomerulus mempermudah filtrasi dan kekuatan ini dilawan oleh
tekanan hidrostatik filtrat dalam kapsula bowman’s serta tekanan
osmotik koloid darah. Filtrasi glomerulus tidak hanya dipengaruhi oleh
tekanan-tekanan koloid diatas namun juga oleh permeabilitas dinding
kapiler.
2) Reabsorpsi.
Zat-zat yang difiltrasi ginjal dibagi dalam 3 bagian yaitu : non
elektrolit, elektrolit, dan air. Setelah filtrasi langkah kedua adalah
reabsorpsi selektif zat-zat tersebut kembali lagi zat-zat yang sudah
difiltrasi.
3) Sekresi.
Sekresi tubular melibatkan transpor aktif molekul-molekul dari
aliran darah melalui tubulus ke dalam filtrat. Banyak substansi yang
disekresi tidak terjadi secara alamiah dalam tubuh (misalnya penisilin).
Substansi yang secara alamiah terjadi dalam tubuh termasuk asam urat
dan kalium serta ion-ion hidrogen. Pada tubulus distalis, transpor aktif
natrium sistem carier yang juga telibat dalam sekresi hidrogen dan ion-
ion kalium tubular. Dalam hubungan ini, tiap kali carier membawa
5
natrium keluar dari cairan tubular, cariernya bisa hidrogen atau ion
kalium kedalam cairan tubular “perjalanannya kembali” jadi, untuk
setiap ion natrium yang diabsorpsi, hidrogen atau kalium harus
disekresi dan sebaliknya.
6
o Tumor-tumor ganas seringkali dapat diangkat atau dikeluarkan,
namun mereka dapat tumbuh kembali.
o Sel-sel dari tumor-tumor ganas dapat menyerang dan merusak
jaringan-jaringan dan organ-organ yang berdekatan, sel-sel kanker
juga dapat menyebar dari suatu tumor ganas dan memasuki aliran
darah atau sistem lymphatic (getah bening). Sehingga, sel-sel
kanker menyebar dari kanker asal (tumor primer) untuk
membentuk tumor-tumor baru pada organ-organ lain. Penyebaran
dari kanker disebut metastasis.
7
Beberapa studi telah menemukan faktor-faktor risiko untuk kanker
ginjal, antara lain :
8
Pada stadium dini, kanker ginjal jarang menunjukkan gejalanya.
Pada stadium lanjut, kanker ginjal baru mulai menampakkan gejala seperti
hematuria (terdapat darah pada air seni).
9
warna membuat ginjal terlihat pada X-rays dan dapat menunjukkan
adanya suatu tumor pada ginjal ataupun gangguan lainnya.
CT scan (CAT scan): Pasien juga disuntikkan zat warna sehingga
ginjal dapat terlihat pada gambar-gambar CT scan sehingga dapat
menunjukkan adanya suatu tumor ginjal.
Tes Ultrasound: Alat ultrasound menggunakan gelombang-gelombang
suara ultrasonik. Gelombang memantul balik dari ginjal dan sebuah
komputer menggunakan gema-gema untuk menciptakan suatu gambar
yang disebut sonogram. Suatu tumor atau kista akan nampak pada
sonogram.
Biopsi: Biopsi adalah pengangkatan sebagian jaringan untuk mencari
sel-sel kanker. Dokter memasukkan jarum yang tipis melalui kulit ke
dalam ginjal untuk mengangkat sejumlah kecil jaringan, dengan
menggunakan ultrasound atau X-rays sebagai pemandu jarum.
Kemudian, seorang ahli patologi akan mencari sel-sel kanker dalam
jaringan menggunakan sebuah mikroskop.
Operasi: Pada kebanyakan kasus, berdasarkan pada hasil dari CT scan,
ultrasound, dan X-rays, dokter akan mempunyai cukup informasi
untuk merekomendasikan operasi untuk mengangkat sebagian atau
seluruh dari ginjal. Seorang ahli patologi akan membuat diagnosis
akhir dengan memeriksa jaringan tersebut dengan mikroskop.
10
Stadium I : Stadium awal dari kanker ginjal. Tumor berukuran
sampai 2,75 inchi (7cm), tidak lebih besar dari sebuah bola tenis.
Sel-sel kanker ditemukan hanya di ginjal.
Stadium II : Juga merupakan stadium awal dari kanker ginjal,
namun tumor berukuran lebih dari 2,75 inchi dan sel-sel kankernya
masih ditemukan hanya di ginjal.
Stadium III : Tumor tidak meluas di luar ginjal, namun sel-sel
kanker telah menyebar melalui sistem getah bening ke simpul
getah bening yang berdekatan, atau tumor telah menyerang
kelenjar adrenal atau lapisan-lapisan dari lemak dan jaringan yang
berserabut yang mengelilingi ginjal, namun sel-sel kanker masih
belum menyebar di luar jaringan berserabut. Sel-sel kanker
mungkin ditemukan pada satu simpul getah bening yang
berdekatan atau sel-sel kanker telah menyebar dari ginjal ke suatu
pembuluh darah besar yang berdekatan.
Stadium IV : Tumor meluas di luar jaringan berserabut yang
mengelilingi ginjal, atau sel-sel kanker ditemukan pada lebih dari
satu simpul getah bening yang berdekatan, atau kanker telah
menyebar ke tempat-tempat lain di dalam tubuh seperti paru-paru.
Kanker yang kambuh : Kanker yang kembali (kambuh) setelah
perawatan. Sel-sel kanker mungkin kembali di ginjal atau di bagian
tubuh yang lain.
11
Gambar 2.1 Perkembangan kanker ginjal pada tiap stadium.
o Operasi
12
ginjal. Beberapa simpul-simpul getah bening di area itu juga
mungkin diangkat.
Simple nephrectomy: Ahli bedah hanya mengangkat ginjal.
Operasi ini biasanya dilakukan pada pasien dengan kanker
ginjal stadium I.
Partial nephrectomy: Ahli bedah hanya mengangkat bagian dari
ginjal yang mengandung tumor. Operasi ini mungkin dilakukan
pada pasien yang hanya mempunyai satu ginjal atau bila kanker
menyerang kedua ginjal. Atau, pada pasien dengan tumor ginjal
yang kecil (kurang dari 4cm).
o Arterial embolization
o Terapi Radiasi
Terapi radiasi (juga disebut radioterapi) adalah tipe yang lain untuk
terapi lokal. Terapi ini menggunakan sinar-sinar bertenaga tinggi untuk
13
membunuh sel-sel kanker. Terapi ini akan menyerang sel-sel kanker hanya
pada area yang diradiasi. Pada beberapa kasus, pasien juga harus diterapi
radiasi sebelum operasi untuk menyusutkan tumornya. Pada beberapa
kasus lainnya, terapi radiasi juga diberikan setelah operasi untuk
membunuh sel-sel kanker yang mungkin tertinggal di area itu. Pasien-
pasien yang tidak dapat dioperasi mungkin akan diberikan terapi radiasi
untuk menghilangkan nyeri atau masalah lain yang disebabkan oleh
kanker.
o Terapi Biologi
Terapi biologi adalah suatu tipe dari terapi sistemik. Terapi ini
menggunakan senyawa-senyawa yang melalui aliran darah, mencapai, dan
menyerang sel-sel kanker di seluruh tubuh. Terapi biologi menggunakan
kemampuan alamiah tubuh (sistem imun) untuk melawan kanker. Untuk
pasien-pasien dengan kanker ginjal yang metastatis, dokter mungkin
menyarankan interferon alpha atau interleukin-2 (juga disebut IL-2 atau
aldesleukin). Tubuh manusia secara normal menghasilkan senyawa-
senyawa ini dalam jumlah yang kecil untuk merespon infeksi atau
penyakit lain. Untuk perawatan kanker, senyawa-senyawa tersebut dibuat
di laboratorium dalam jumlah yang besar.
o Kemoterapi
14
Kemoterapi juga merupakan salah satu terapi sistemik. Obat-obat
antikanker memasuki aliran darah dan berjalan ke seluruh tubuh. Ada
penemuan terbaru dalam teknik kemoterapi. Teknik ini menunjukkan
harapan besar dalam memperpanjang usia pasien pengidap kanker stadium
lanjut. Namun, terapi ini juga bisa sangat merugikan mengingat efek racun
yang ditimbulkannya. Dalam temuan terbaru mengenai kanker ginjal, ahli
University of California Davis, Amerika Serikat, berhasil mengidentifikasi
suatu cara untuk menghambat mekanisme pemulihan sendiri oleh gen pada
sel-sel kanker. Hal ini diharapkan memperbesar keberhasilan kemoterapi
kanker ginjal dan menjadikannya lebih efektif dan lebih dapat ditoleransi.
15
Sel-sel darah: Sel-sel ini melawan infeksi, membantu darah untuk
membeku, dan membawa oksigen ke seluruh bagian-bagian tubuh.
Ketika obat-obat mempengaruhi sel-sel darah, pasien lebih rentan
terhadap infeksi, mudah memar atau berdarah, dan akan merasa sangat
lemah dan lelah.
Sel-sel di akar rambut: Kemoterapi dapat menyebabkan kerontokan
rambut. Rambut dapat tumbuh kembali, namun rambut yang baru
sedikit banyak akan berbeda dalam warna dan tekstur.
Sel-sel yang melapisi saluran pencernaan: Kemoterapi dapat
menyebabkan nafsu makan yang buruk, mual, muntah, diare, timbul
luka-luka di mulut dan bibir.
BAB 3 : PEMBAHASAN
16
Ginjal, seperti organ tubuh lainnya, juga dapat mengalami gangguan.
Salah satunya, ginjal juga dapat terserang tumor yang dapat pula berujung pada
kanker ginjal. Dilihat dari epidemiologi-nya, kasus kanker ginjal ini ternyata
cukup sering terjadi. Dalam setahun, angkanya bisa mencapai 210.000 di seluruh
dunia, yang mencakup 2% dari jumlah seluruh kasus kanker yang terjadi di dunia.
Berdasarkan data-data, seorang pria ternyata memiliki peluang yang lebih besar
terhadap kanker ginjal. Rasio rata-rata kasus kanker ginjal pada pria dibanding
pada wanita mencapai 2,04 : 1.
o Perokok
17
o Orang yang menjalani dialisis dalam jangka waktu yang panjang
o Jenis kelamin (seorang pria memiliki rasio lebih besar terhadap kaker
ginjal dibanding seorang wanita, rasionya mencapai 2,04:1)
18
getah bening yang berdekatan, atau tumor telah menyerang
kelenjar adrenal, atau menyerang lapisan-lapisan dari lemak dan
jaringan yang berserabut yang mengelilingi ginjal, atau sel-sel
kanker telah menyebar ke suatu pembuluh darah besar yang
berdekatan dengan ginjal.
Stadium IV : Tumor meluas di luar jaringan berserabut yang
mengelilingi ginjal, atau sel-sel kanker ditemukan pada lebih dari
satu simpul getah bening yang berdekatan, atau kanker telah
menyebar ke tempat-tempat lain di dalam tubuh seperti paru-paru.
Kanker yang kambuh : Kanker yang kembali (kambuh) setelah
perawatan. Sel-sel kanker mungkin kembali di ginjal atau di bagian
tubuh yang lain.
19
kankernya, riwayat penyakit lain yang pernah diderita atau yang berpotensi untuk
diderita pasien, kondisi fisik dan mental pasien, dan lain sebagainya. Tidak mudah
untuk menentukan jenis treatment yang diperlukan pasien dan menentukan apakah
treatment tersebut dapat diterima oleh pasien tersebut. Oleh karena itu, dokter
memiliki banyak pertimbangan untuk menentukan jenis treatment yang tepat bagi
seorang pasien. Berbagai jenis treatment yang mungkin dilakukan pada seorang
pasien penderita kanker ginjal antara lain:
o Operasi
o Arterial embolization
20
senyawa lain yang diperlukan untuk tumbuh. Efek samping yang sering
dialami antara lain, nyeri punggung, demam, mual, dan muntah-muntah.
o Terapi Radiasi
o Terapi Biologi
o Kemoterapi
21
Kemoterapi juga merupakan salah satu terapi sistemik. Obat-obat
antikanker memasuki aliran darah dan berjalan ke seluruh tubuh. Ada
penemuan terbaru dalam teknik kemoterapi. Dalam temuan terbaru
mengenai kanker ginjal, ahli University of California Davis, Amerika
Serikat, berhasil mengidentifikasi suatu cara untuk menghambat
mekanisme pemulihan sendiri oleh gen pada sel-sel kanker. Sel kanker
sangat terkenal akan kemampuan mereka untuk secara cepat menciptakan
salinan diri mereka. Meski pengobatan termutakhir berhasil
memperlambat proses itu, pengobatan tersebut tidak cenderung
menyembuhkan dan mungkin memiliki efek samping. Pengobatan terbaru
bekerja dengan cara merusak kestabilan sel kanker di tingkat DNA, yang
mengurangi kemampuannya untuk menggandakan diri. Para peneliti, yang
mengetahui bahwa gen p21 memiliki peran penting dalam memulihkan
DNA sel kanker dan berpotensi memangkas manfaat pengobatan kanker,
berusaha mengidentifikasi susunan yang dapat mengganggu jalur tersebut.
Tim itu menguji ribuan zat dan 12 di antaranya ditemukan dapat mengikat
protein rekombinan p21. Uji coba tambahan menemukan tiga bahan yang
mampu menurunkan ekspresi p21, dan menghalangi kemampuan sel
kanker ginjal untuk memperbaiki diri dan membuatnya lebih responsif
terhadap pengobatan yang merusak DNA. Untuk kajian masa depan, tim
peneliti akan memusatkan perhatian pada tiga calon zat tersebut untuk
memastikan konsentrasi paling rendah yang mungkin membuatnya tetap
efektif dan untuk lebih mengoptimalkan kandungan antikankernya.
22
Sel-sel di akar rambut: Kemoterapi dapat menyebabkan kerontokan
rambut. Rambut dapat tumbuh kembali, namun rambut yang baru
sedikit banyak akan berbeda dalam warna dan tekstur.
Sel-sel yang melapisi saluran pencernaan: Kemoterapi dapat
menyebabkan nafsu makan yang buruk, mual, muntah, diare, timbul
luka-luka di mulut dan bibir.
Hidup dengan suatu penyakit serius seperti kanker ginjal adalah tidak
mudah. Orang-orang dengan kanker ginjal mungkin khawatir tentang bagaimana
ia harus tetap melayani keluarga mereka, atau mempertahankan pekerjaan mereka,
atau meneruskan aktivitas-aktivitas hariannya. Kekhawatiran tentang perawatan-
perawatan yang harus dilakukan, mengendalikan efek-efek samping yang
mungkin ditimbulkan, opname di rumah sakit, atau tagihan-tagihan obat dan biaya
yang harus dikeluarkan juga seringkali menjadi beban pikiran seseorang dengan
kanker ginjal. Karena itu, dukungan dari keluarga, teman dan sahabat, juga para
dokter dan perawat sangat dibutuhkan untuk membangun kondisi mental yang
kuat bagi seorang pasien. Kondisi mental yang sehat dan kuat turut membantu
keberhasilan perawatan yang dijalankan oleh seorang pasien dengan kanker ginjal.
23
Seringlah berlatih fisik dan berolahraga.
Menjaga berat badan yang ideal.
Pilihlah makanan yang tidak banyak mengandung garam-garaman dan
rendah lemak.
Hindari minuman-minuman beralkohol.
Hindari merokok.
Orang-orang dengan faktor risiko yang tinggi, seperti yang telah
disebutkan di atas, disarankan melakukan check-up atau pemeriksaan CT
scan secara rutin dan berkala.
BAB 4 : PENUTUP
24
Kesimpulan
o Pemeriksaan fisik
o Tes ultrasound
25
o Biopsi
Metode treatment atau perawatan untuk pasien kanker ginjal, antara lain:
o Arterial embolization
o Kemoterapi
26
Daftar Pustaka
Sumber Jurnal
Kush Sachdeva, MD, Renal Cell Carcinoma, Journal from Southern Oncology
and Hematology Associates, South Jersey Healthcare, Fox Chase Cancer Center
Partner.
Cleveland Clinic, Kidney Cancer, Journal from Taussig Cancer Institute, The
Cleveland Clinic, Cleveland, Ohio.
Mayo Clinic, Kidney Cancer Prevention, Journal from Mayo Foundation for
Medical Education and Research, Mayo Clinic, California.
27