Professional Documents
Culture Documents
GENETIKA
Oleh:
Luthfi
MAKASSAR
2010
Kata pengantar
Puji syukur kehadirat allah swt, karena dengan hidayanya sehingga
makalah Genetika dengan judul “fenotip dan genotip” dapat terselesaikan sesuai
dengan rencana. Terimah kasih penulis ucapkan kepada dosen mata kuliah
Genetika atas bimbingannya dalam menyelesaikan makalah ini dan kepada teman-
teman yang mendukung dan turut membantu demi terselesaikannya makalah ini.
oleh karena itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gen adalah suatu unit fungsional dasar hereditas yang merupakan titik focal dalam
ilmu genetika modern. Pada semua cabang-cabang ilmu genetika, gen merupakan benang
merah yang mempersatukan keberagaman dalam pelaksanaan percobaan. Para ahli ilmu
genetika memiliki perhatian yang sangat besar terhadap transmisi gen dari generasi ke
generasi, struktur fisik gen, variasi dalam gen, dan terhadap cara bagaimana gen
menurunkan sifat-sifat dari sebuah spesies.Dalam chapter ini akan dirunut bagaimana
konsep gen muncul. Kita dapat melihat bahwa genetika adalah suatu ilmu yang abstrak
dimana umumnya dimulai dari rangkaian hipotesis dalam pikiran para ahli genetika dan
kemudian diidentifikasi dalam bentuk fisik. Konsep gen (bukan kata ’gen’nya) pertama
kali diperkenalkan pada tahun 1865 oleh Gregor Mendel. Setelah itu, tidak banyak
kemajuan dalam memahami hereditas yang telah dilakukan. Gagasan yang sedang
berlaku pada saat itu adalah sperma dan sel telur mengandung sebuah sampling/cuplikan
intisari dari berbagai bagian pada tubuh induk; sehingga pada proses pembuahan, intisari
ini bercampur entah bagaimana untuk membentuk sifat individu baru yang dihasilkan. Ide
menjelaskan fakta bahwa hasil keturunan biasanya menunjukkan beberapa sifat yang
sama dengan kedua induknya. Namun, ada beberapa masalah yang dihasilkan dari ide ini,
satu diantaranya adalah hasil keturunan tidak selalu merupakan campuran antara sifat
kedua induknya. Usaha untuk mengembangkan dan meningkatkan teori ini tidak
mengarahkan pada pengertian yang lebih baik tentang hereditas. Kemudian sebagai hasil
dari penelitiannya terhadap tanaman kacang polong, Mendel mengajukan teori alternatif
yaitu ”particulate inheritance” (inheritan partikulat). Menurut teori Mendel, karakter-
karakter ditentukan oleh unit-unit yang mempunyai ciri tersendiri yang diturunkan secara
B. Tujuan
BAB II
GENOTIP DAN FENOTIP
Dalam PEWARISAN SIFAT atau persilangan, terdapat prinsip yang harus kita ingat, yaitu :
1. Gen yang berperan dalam pengaturan dan penentuan sifat diberi simbol huruf.
2. Gen yang bersifat dominan dinyatakan dengan huruf kapital, misalnya gen yang
menentukan sifat batang yang tinggi ditulis dengan huruf “T” (berasal dari kata tinggi).
Gen yang bersifat resesif dinyatakan dengan huruf kecil, misalnya gen yang menentukan
sifat batang yang pendek ditulis dengan huruf “t”. Jadi, dapat diartikan bahwa batang
tinggi dominan terhadap batang pendek, dan sebaliknya batang pendek resesif terhadap
batang tinggi.
Pada manusia dan hewan vertebrata, penyatuan sperma dan ovum yang masing-masing bersifat
haploid (n) akan membentuk zigot. Zigot tumbuh dan berkembang menjadi individu yang
bersifat diploid (2n), sehingga individu yang memiliki sifat tersebut dinyatakan dengan dua huruf
Contoh: :
Mm : Simbol untuk tumbuhan yang berbunga merah muda, gamet yang dibentuk M dan m.
Susunan gen yang menentukan sifat suatu individu disebut genotip (tidak dapat dilihat dengan
mata). Genotip suatu individu diberi simbol dengan huruf dobel, karena individu itu umumnya
diploid, misalnya MM, Mm dan mm. Genotip memiliki sepasang gen. Gen-gen tersebut terletak
pada lokus yang bersesuaian dari kromosom yang homolog. Sepasang gen yang terletak pada
posisi yang sama pada pasangan kromosom disebut alel. Jadi, alel merupakan anggota dari
sepasang gen misalnya M = gen untuk warna bunga merah, m = gen untuk warna bunga putih, T
= gen untuk tanaman tinggi, dan t = gen untuk tanaman rendah. M dan m merupakan alel tetapi
M dan t bukan alel. Sifat suatu individu yang genotipnya terdiri dari gen-gen yang sama dari tiap
jenis gen disebut homozigot, misalnya RR, rr, TT, AABB, aabb dan sebagainya. Homozigot
dominan terjadi bila individu bergenotip RR, AA, TT; sedangkan homozigot resesif bila individu
Sifat suatu individu yang genotipnya terdiri dari gen-gen yang berlainan dari tiap jenis gen
disebut heterozigot, misalnya Rr, Aa, Tt, AaBb dan sebagainya. Karakter atau sifat lahiriah yang
dapat diamati (bentuk, warna, golongan darah, dan sebagainya) disebut fenotip. Fenotip
ditentukan oleh gen dan lingkungan. Fenotip tidak diberi simbol tetapi ditulis sesuai dengan
penampakan seperti rasa buah yang manis, rambut lurus, warna bunga biru dan sebagainya.
Tanaman yang berbiji bulat fenotipnya ditulis biji bulat dan genotipnya ditulis BB atau Bb bila B
dominan terhadap b.
Dua individu yang memiliki sifat fenotip ynag sama mungkin memiliki sifat genotip yang
berbeda misalnya dua individu tanaman yang memiliki fenotip sama seperti berbiji bulat,
memiliki kemungkinan genotip ialah BB atau Bb. Gen B bersifat dominan sehingga gen B
tersebut mengalahkan atau menutupi gen b yang bersifat resesif. Oleh karena itu tanaman dengan
Pada suatu persilangan, maka keturunan (Filial) yang dihasilkan akan memiliki sifat yang
muncul atau sifat yang tidak muncul (tersembunyi) dari salah satu sifat induknya. Sifat yang
muncul pada keturunan dari salah satu induk dengan mengalahkan sifat pasangannya disebut
sifat dominan. Sebaliknya sifat yang tidak muncul atau tersembunyi pada keturunanya karena
dikalahkan oleh sifat pasangannya disebut sifat resesif. Misalnya bunga mawar merah
disilangkan dengan bunga mawar putih, dan menghasilkan keturunan bunga mawar merah.
Warna merah bersifat dominan, sedangkan warna putih bersifat resesif (alel warna merah
dominan terhadap alel warna putih). Warna merah yang bersifat dominan dibandingkan dengan
warna putih, maka menyebabkan semua bunga mawar pada keturunan pertama atau filial ke-1
(F1) akan berwarna merah. Apabila dalam suatu persilangan, sifat yang muncul merupakan
campuran dari kedua induknya, maka sifat tersebut disebut sifat intermediet (dominan parsial).
Misalnya persilangan antara ikan Koi warna merah dan ikan Koi warna putih menghasilkan
Filial 1 yang semuanya ikan Koi berwarna merah muda. Warna merah muda tersebut merupakan
sifat intermediet.
Hukum Mendel
Dari hipotesis tersebut, Mendel membuat suatu kesimpulan yang disebut Hukum I Mendel dan
Hukum II Mendel. Kedua hukum Mendel tersebut merupakan prinsip dasar dari genetika.
Hukum I Mendel (Hukum segregasi atau hukum pemisahan alel-alel dari suatu gen yang
memisah secara bebas. Hukum ini berlaku untuk persilangan dengan satu sifat beda
(monohibrid).
pembentukkan sel kelamin (gamet), alel mengadakan kombinasi secara bebas sehingga
sifat yang muncul dalam keturunannya beraneka ragam. Hukum ini berlaku untuk
Persilangan dua individu dengan satu sifat beda akan menurunkan sifat dominan apabila sifat
keturunannya sama dengan salah satu induknya. Contoh : Mendel mengambil serbuk sari dari
bunga tanaman yang bijinya berlekuk (berkerut) dan diserbukkan pada putik dari bunga tanaman
yang bijinya bulat. Semua keturunan F1 berbentuk tanaman yang bijinya bulat. Kemudian
Sifat Intermediet
Siat intermediet adalah sifat keturunan yang dimiliki oleh kedua induknya. Contohnya adalah
tanaman bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) galur murni merah (MM) disilangkan dengan
galur murni putih (mm). Dari persilangan tersebut diperoleh hasil F1 yang semuanya berbunga
merah muda. Jika F1 di lakukan penyerbukan dengan sesamanya, maka F2 menghasilkan
Dihibrid adalah persilangan dua individu dengan dua sifat beda atau lebih yang menghasilkan
keturunan dengan perbandingan fenotip dan genotip tertentu. Pada percobaannya, Mendel
melakukan persilangan kacang ercis galur murni yang memiliki biji bulat warna kuning dengan
galur murni yang memiliki biji keriput warna hijau. Sifat bulat dan kuning dominan terhadap
sifat keriput dan hijau, sehingga menghasilkan seluruh F1 berupa kacang ercis berbiji bulat
Biji-biji F1 tersebut kemuadian ditanam kembali dan dilakukan penyerbukan antara sesamanya
untuk mendapatkan F2. Persilangan tersebut merupakan persilangan dua individu dengan dua
sifat beda, ialah bentuk biji dan warna biji. Keturunan pada F2 adalah sebagai berikut :
b : keriput
k : hijau
Trihibrid adalah persilangan dua individu dengan tiga sifat beda atau lebih yang menghasilkan
keturunan dengan perbandingan fenotip dan genotip tertentu. Pada percobaannya, Mendel
melakukan persilangan kacang ercis dengan tiga sifat beda, ialah batang tinggi, biji bulat, dan
biji warna kuning dengan kacang ercis berbatang pendek, biji keriput, dan biji warna hijau. Sifat
tinggi, bulat, dan kuning dominan terhadap pendek, keriput, dan hijau, maka seluruh F1 berupa
kacang ercis yang berbatang tinggi, berbiji bulat, dan berwarna kuning. Keturunan F1 dapat
dilihat pada bagan persilangan trihibrid
Biji-biji F1 tersebut kemudian ditanam kembali dan dilakukan penyerbukan antara sesamanya
untuk mendapatkan F2. Persilangan tersebut merupakan persilangan dua individu dengan tiga
sifat beda, ialah ukuran batang, bentuk biji dan warna biji. Keturunan pada F2 adalah sebagai
berikut :
t : pendek
b : keriput
k : hijau
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam suatu persilangan terdapat sifat genotif dan fenotif. Genotip adalah susunan
genetik suatu individu (sesuatu yang tidak dapat diamati). Sifat genotip suatu individu
diberi simbol dengan huruf dobel. Misalnya, genotip untuk tanaman berbatang tinggi =
TT, genotip untuk tanaman berbatang rendah = tt. Huruf T dan t disebut gamet.
Gen dibagi menjadi dua macam, ada yang merupakan gen homozigot dan ada juga
yang merupakan gen heterozigot. Homozigot adalah sifat suatu individu yang genotipnya
terdiri atas gen-gen yang sama dari tiap jenis gen, misalnya AA dan aa. Sedangkan,
heterozigot adalah sifat suatu individu yang genotipnya terdiri atas gen-gen yang
berlainan dari tiap jenis gen, misalnya Aa dan Bb.
Bentuk luar atau sifat-sifat yang dapat diamati disebut fenotip. Fenotip sangat
dipengaruhi oleh gen dan lingkungan. Jika gen suatu tanaman memiliki sifat tinggi, tetapi
jika lingkungan tidak mendukung, maka tanaman tersebut tidak akan mencapai tinggi
yang seharusnya. Fenotip tidak diberi simbol, tetapi ditulis sesuai penampakan. Misalnya,
warna bunga merah, rasa buah manis, batang tinggi atau pendek. Suatu bunga berwarna
merah, fenotipnya disebut berwarna merah, dan genotifnya ditulis MM atau Mm. Dua
individu yang memiliki sifat fenotip yang sama belum tentu memiliki genotip yang sama.
Genotifnya bisa homozigot bisa juga heterozigot. Misalnya, dua pohon berbatang tinggi,
bisa memiliki genotip TT atau Tt dengan fenotipnya sama. Dalam persilangan, dikenal
beberapa macam persilangan yaitu: persilalangan monohybrid (satu karakter beda),
dihibrid (dua karakter beda) dan trihibrid (tiga karakter beda).
B. Saran
1. Mahasiswa diharapkan mempelajari materi yang telah di berikan.
2. Mahasiswa diharapkan aktif dalam bertanya dan menjawab.
3. Mahasiswa diharapkan dapat menguasai materi yang dibawakan.
4. Mahasiswa diharapkan mampu memberikan masukan dan kritikan terhadap
terselesaikaanya makalah ini.
DAFTAR REFERENSI