You are on page 1of 25

DISKUSI

• Apa sajakah perbedaan teori Allport dengan


Freud
• Apa beda sifat (traits), kebiasaan (habits) dan
sikap (attitudes)
• Apa sajakah ciri orang bermental sehat
menurut Allport?
• Apa yang dimaksud propriate functioning &
opportunistic functioning?
• Apa yang dimaksud functional autonomy
LATAR BELAKANG
• Gordon Allport lahir di Indiana, anak bungsu dari 4 bersaudara
(lelaki semua).
• Semasa kanak-kanak merasa beda dari orang lain (permainan
& minat)
• Setelah SMA mengikuti jalur pendidikan kakaknya Floyd (S1
& S2 Psikologi di Harvard).
• Kakak terkenal di bidang psikologi sosial, Gordon tertarik
bidang psikologi kepribadian 
• Pernah berjumpa Freud setelah lulus kuliah S2
• Setelah menyelesaikan PhD mulai belajar kepribadian secara
serius → profesor pertama yang mengajar teori kepribadian di
college
• Allport dianggap a trait theorist karena dia percaya bahwa tiap
individu memiliki sejumlah trait yang mendominasi
kepribadiannya (central trait)
Perbedaan pendapat dengan Freud tentang :
1. Allport menganggap Freud terlalu mementingkan
ketidaksadaran dalam kepribadian. Menurut Allport,
orang yang sehat & normal mempunyai fungsi
rasional dan sadar, mampu mengontrol kekuatan
yang memotivasi dirinya.
2. Manusia tidak terpenjara oleh konflik dan
pengalaman pada masa kanak-kanak. Manusia
cenderung dituntun oleh masa depan daripada masa
lalu.
3. Allport tidak mengumpulkan data dari orang-orang
yang mengalami patologi untk membangun teorinya
Definisi kepribadian:
Organisasi dinamis dalam diri individu yang
merupakan sistem psikofisik yang menentukan
karakteristik pikiran & perilaku individu

Pokok-Pokok Teori
1. Kepribadian manusia adalah produk dari hereditas
dan lingkungan
Hereditas: fisik, inteligensi, temperamen (fluktuasi
dan intensitas mood)
Faktor hereditas berfungsi sebagai bahan dasar
yang nantinya dibentuk (dikuatkan atau
dilemahkan) oleh kondisi di lingkungannya.
2. Kepribadian bersifat idiografik (tiap pribadi adalah
unik dan tidak dapat dibandingkan dengan orang
lain)
3. Kepribadian normal bersifat diskrit/diskontinyu
 Kepribadian anak tidak kontinyu dengan
kepribadian dewasa. Kepribadian anak terutama
dipengaruhi dorongan primitif dan bersifat refleks
 Kepribadian dewasa bekerja secara rasional dalam
kontrol kesadaran (mengetahui dan dapat
mengontrol dorongan-dorongan yang
memotivasinya) tidak mencerminkan masa lalunya
 Kepribadian orang normal tidak dapat dipelajari
dari orang abnormal
Kepribadian dewasa abnormal kontinyu dengan
kepribadian anak
Personality Traits
Traits adalah kecenderungan (predisposisi) untuk
merespon sesuatu dengan cara yang sama pada
berbagai stimulus yang berbeda. Trait bersifat
konsisten.

Karakteristik Traits
• Keberadaannya nyata ada dalam diri tiap manusia
(tidak hanya teoritis/label)
• Trait menentukan atau menyebabkan perilaku (tidak
hanya muncul karena ada stimulus)
• Trait dapat dibuktikan secara empiris (dari perilaku
yang menetap)
• Trait tidak terpisah betul satu sama lain (ada overlap)
Trait (sifat) vs Habit (kebiasaan)
Trait lebih umum, baik dari stimulus maupun
responnya. Sejumlah habit dapat bergabung
menjadi satu trait.
Contoh: A sejak kecil dibiasakan gosok gigi 2x
sehari, cuci tangan sebelum makan dan sesudah
ke toilet dll  Sifat: cleanliness
Trait vs Type
• Tipe menunjukkan perbedaan (buatan) yang
tidak selalu cocok dengan kenyataan, trait
merupakan refleksi kenyataan yang ada pada
individu
Trait (sifat) vs Attitude (sikap)
• Attitude berhubungan dengan suatu objek
khusus, trait tidak
• Attitude biasanya melibatkan penilaian
(menerima/ menolak) terhadap objek yang
dihadapi, trait tidak
Contoh:
Attitude: pro terhadap dosen A, kontra terhadap
dosen B
Trait : pemalu baik terhadap dosen A maupun
dosen B
Trait vs Type
• Tipe menunjukkan perbedaan (buatan) yang
tidak selalu cocok dengan kenyataan, trait
merupakan refleksi kenyataan yang ada pada
individu.
• Tipe merangkum ketiga konsep yang lain,
menggambarkan kombinasi trait-habit-attitude
yang secara teoritik dapat ditemui pada diri
seseorang
• Misal: siswa yang memiliki tipe introvert,
mempunyai trait: pasif-menolak mengikatkan
diri dengan lingkungan eksternal (kecenderungan
umum), salah satu habitnya adalah duduk di
tempat terpisah/menyendiri (kebiasaan khusus di
kelas), dan attitude tidak ramah, kurang bisa
bergaul (mengandung penilaian)
Kategori Traits:
a. Individual/personal traits/personal dispositions. 
Sifat yang konkret, mudah dikenali dan konsisten
pada diri seseorang yang dapat menggambarkan
karakter asli mereka. Pada kenyataannya tidak ada
dua individu yang persis sama sifatnya
b. Common traits/traits:
Sifat-sifat yang merupakan bagian dari budaya (dapat
dipahami dan dimiliki oleh hampir semua orang yang
hidup dalam budaya tersebut). Common trait
merupakan hasil dari dorongan sosial untuk
berperilaku dangan cara tertentu.
Contoh: introvert vs extrovert; liberal vs konservatif 
3 Tipe trait
• Central traits
Merupakan kecenderungan individu yang sangat
khas/sering berfungsi/mudah ditandai.  Ketika
menggambarkan seseorang, cenderung
digunakan kata sifat yang mencerminkan central
trait ini, misal:pandai, bodoh, liar, pemalu, culas,
lamban.
• Secondary traits
Sifat yang tidak terlalu jelas, tidak terlalu
umum/tidak terlalu konsisten seperti  pilihan,
sikap, sifat yang situational.
Contoh: C mudah marah jika ada orang yang
mencoba menggelitik dia
• Cardinal traits. 
Ini adalah sifat (sangat dominan) yang
menggambarkan hidup mereka karena perilaku
individu biasanya terdorong/diatur oleh sifat ini.
Contoh: Joan Arc ( self-sacrifice yang gagah
berani), Bunda Teresa (layanan ibadah),
Machiavelli ( kebengisan politis)
Hanya sedikit orang yang mengembangkan
cardinal trait, kalaupun ada orang cenderung
mengembangkannya di usia paruh baya
Karakteristik Psychological maturity/ mental
health
1. Extensions of self: dapat ambil bagian dan
menikmati macam-macam kegiatan (tidak
terikat pada pemenuhan kebutuhan /kewajiban
saja)
Meliputi : merencanakan dan mengharapkan
sesuatu di masa depan
2. Menguasai teknik untuk berhubungan hangat
dengan orang lain(trust, empathy, genuineness,
tolerance).
3. Emotional security and self-acceptance.
4. Habits of realistic perception
5. Problem-centeredness, dan pengembangan
kemampuan dalam pemecahan masalah.
6. Self-objectification – pemahaman mendalam
tentang diri sendiri, kemampuan
mempertahankan hubungan positif dengan dri
sendiri maupun objek lain ( misal:
menertawakan diri sendiri jika melakukan
kesalahan dll)
7. Memiliki philosophy of life yang
integral,termasuk orientasi nilai, agama dan
kesadaran personal.
MOTIVASI
Manusia adalah makhluk sadar dan
rasional, berbuat berdasarkan pada apa
yang diharapkannya dapat tercapai,
bukan berdasar pada keinginan primitif
atau pengalaman traumatik masa lalu.
Opportunistic functioning vs propriate
functioning
• Opportunistic Functioning: Satu hal yang
memotivasi manusia adalah kecenderungan
untuk mencukupi kebutuhan/survival biologis.
Sifatnya reaktif, past-oriented, dan biologis.

• Allport: opportunistic functioning tidak terlalu


penting dalam upaya memahami perilaku
manusia. Menurutnya kebanyakan manusia
didorong oleh “sesuatu yang berbeda” yang
berfungsi sebagai bentuk ekspresi dari Self
(propriate functioning). 
• Most of what we do in life is a matter of being
who we are!. Karakteristiknya: proaktif, future-
oriented, and psikologis.
• Doing things in keeping with what you really
are, that’s propriate functioning.
Contoh propiate functioning:
▼ Pernahkah anda ingin melakukan sesuatu
atau menjadi sesuatu karena anda merasa bahwa
hal itu dapat mengekspresikan hal yang paling
utama tentang diri anda?
▼ Ingatlah kali terakhir anda melakukan
sesuatu untuk menyatakan " inilah diriku yang
sebenarnya”
Functional autonomy
Motivasi individu di masa sekarang bersifat
independen (tidak berhubungan dengan masa
lalu)
• Perseverative functional autonomy. 
Perilaku yang dilakukan tidak lagi berdasar
alasan asalnya tapi karena sudah terbiasa
(habit).
Contoh: merokok awalnya untuk menunjukkan
adolescent rebellion, tapi sekarang karena tidak
bisa berhenti merokok
• Propriate functional autonomy: sesuatu yang
lebih self-directed daripada habits, seperti nilai
hidup
Contoh:Waktu kecil pernah dihukum karena
memikirkan diri sendiri saja, sekarang
dermawan
Prinsip Propriate functional autonomy:
1. organizing the energy level
2. mastery and competency
3. propriate patterning
Berdasarkan ide tentang propriate functional
autonomy(values) Allport, Vernon dan Lindzey
mengembangkan kategorisasi nilai dalam buku A
Study of Values, 1960
1.  the theoretical -- a scientist, values truth.
2.  the economic -- a businessperson may value
usefulness.
3.  the aesthetic -- an artist naturally values
beauty.
4.  the social -- a nurse may have a strong love
of people.
5.  the political -- a politician may value power.
6.  the religious -- a monk or nun probably
values unity.
Propium/Self/ego
Terdiri dari aspek-aspek pengalaman yang
dipandang sangat essential (as opposed to
incidental or accidental), warm (or “precious,”
as opposed to  emotionally cool), and central (as
opposed to peripheral).

Self bukan bagian terpisah dari kepribadian,


bukan mengatur, mengorganisir, menjalankan
sistem kepribadian.

Allport menggunakan kata proprium daripada self


karena lebih mudah dipahami sebagai sifat atau
fungsi kepribadian secara umum.
Self memiliki 7 fungsi yang cenderung muncul
pada waktu tertentu dalam kehidupan seseorang
1. Sense of body (0-2 tahun)  muncul
kesadaran tentang fisik. “Ini tanganku, ini
jariku”
2. Self-identity (0-2 tahun)  sadar dirinya
orang yang sama walaupun terus berubah
dan berkembang. Ditandai dengan
mengenal “nama diri” sebagai identitas
diri
3. Self-esteem (2-4 tahun) 
mengembangkan perasaan bangga dengan
kemampuan diri sendiri melalui eksplorasi
diri, permainan yang membangun atau
merusak.
4. Self-extension (4-6 tahun)  anak mulai
menyadari keberadaan obyek dan orang lain dan
mengidentifikasi obyek-obyek yang menjadi
bagian milik mereka. “mainanku, ayahku”
5. Self-image (4-6 tahun)  mencakup
pandangan aktual dan ideal mengenai diri
sendiri, berkembang melalui interaksi
dengan orang tua
6. Rational coping (6-12 tahun)  muncul
sesudah anak menyadari dan memiliki
kemampuan berpikir rasional yang dapat
dipakai untuk memecahkan masalah. Anak
sadar dapat mengatasi masalahnya secara
logis dan rasional.
7. Propriate striving (remaja)  mencakup tujuan
jangka panjang. Kesadaran eksistensi diri dalam
tujuan atau pencapaian jangka panjang.
Pandangannya mengarah ke depan dan dapat
menyusun rencana jangka panjang  bangunan
self menjadi lengkap.


Self as knower (dewasa)  totalitas dari semua 7
aspek terdahulu tentang kesadaran diri.

You might also like