You are on page 1of 12

PERAN INFRASTRUKTUR TELEKOMUNIKASI DALAM MENUNJANG

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SERTA PERTUMBUHAN


EKONOMI
Tatiek Mariyati *

ABSTRACT
In the difficult era with trends of global crisis, the economic growth of a country will affect the
quick progress or even setbacks because of the significant influence of the environment. Developing
telecommunications in the developing countries like Indonesia is not easy, because it is needed
various preparations including telecommunications infrastructure which has relevance to the
development of information and communication technology. Strong influence of the role of
telecommunications will be reviewed with bringing the movement of information and
communication technology (Information and Communication Technology-ICT) of Indonesia
forward. In the future, the development of information and communication technology want to
realize the digital access index which is consistent with the growth that occurred in other
developing countries, to bring any progress in Indonesia regarding to strength of competitiveness in
the field of ICT.

Kata-kata Kunci: Peran; Infrastruktur Telekomunikasi; Teknologi Informasi dan Komunikasi;


Pertumbuhan ekonomi.

Pendahuluan Melihat perubahan dunia yang terjadi


saat ini yang disebabkan oleh gaya pengge-
rak 4T (teknologi, telekomunikasi, transpor-

S
angat sulit mempertahankan pertum-
buhan ekonomi Indonesia pada tahun tasi, dan turisme) dan 4I (informasi, industri,
2009 akan dapat mencapai 6%, ka- investasi, dan individualisme) yang merupa-
rena berbagai variabel yang berpengaruh pa- kan titik lebur (melting point) perubahan
da pertumbuhan ekonomi mengalami suatu yang dalam prosesnya akan bergerak pada
proses kemerosotan, seperti tingginya jumlah arah yang berbeda. Perubahan teknologi me-
angka pengangguran. Tingkat pengangguran ngalami perubahan sangat cepat khususnya di
menjadi isu penting di dalam perekonomian. bidang teknologi informasi, perubahan tek-
Angka pengangguran yang tinggi akan me- nologi sering tidak berkesinambungan (dis-
nimbulkan efek buruk yang berkait, karena continue) dengan sebelumnya1. Sementara
dengan hilangnya pekerjaan, seseorang akan frame work /Program Global Masyarakat
mengurangi pengeluaran untuk konsumsi dan Informasi (WSIS-World Summit on the
belanja, sehingga berakibat berkurangnya Information Society), mencakup seluruh as-
pembeli. Hal ini telah membuat dunia usaha pek kegiatan yang terkait dengan ICT berha-
lesu, mengalami kemunduran dan pada kon- rap tahun 2015 melahirkan generasi ICT
disi demikian biasanya terjadi lonjakan ting- yang berkualitas dan profesional. Karena itu
kat pengangguran. Lembaga Ilmu Pengeta- untuk kemajuan ke depan bangsa dalam kon-
huan Indonesia (LIPI) pun memproyeksikan sistensi perkembangan ICT perlu kesiapan,
angka pengangguran pada 2009 naik menjadi diantaranya adalah bagaimana kesiapan
9% dari angka pengangguran 2008 sebesar mewujudkan fasilitas infrastruktur telekomu-
8,5%. Kenaikan angka pengangguran ini nikasi sehingga memberi dorongan kuat pada
disebabkan semakin merosotnya sumbangan kemajuan ICT dengan dampak yang diha-
sektor tradable dari 34,9% pada kuartal II rapkan memberikan wujud outcome dapat
2007 kemudian turun menjadi 26,6% pada
1
kuartal II 2008. Hutabarat, Jemsly, Manajemen Strategik Kontemporer,
hal.48-49

KOMUNIKASI MASSA Volume 5 Nomor 1, 2009 53


meningkatkan Digital Access Indeks. Untuk data, teks dan gambar atau grafik. Ditambah
mendukung ketersediaan dan pemanfaatan munculnya jaringan komputer global yang
infrastruktur dan sarana teknologi yang terus disebut Internet, maka konvergensi antara
berkembang diperlukan dana investasi yang teknologi informasi dan telekomunikasi ini
cukup tinggi, sementara masalah rendahnya akan menjadikan dunia berada di gengga-
teledensitas juga telah memunculkan Digital man.
Access Index yang penghitungan/penilaian- Kesadaran masyarakat berada dalam
nya didasarkan pada ketersediaan infrastruk- era teknologi informasi, masyarakat dapat
tur, kemudahan akses, tingkat pendidikan, melihat kemajuan pesat pada bidang tele-
kualitas layanan ICT, serta pemakaian inter- komunikasi yang saat ini sudah menjadi tun-
net di Indonesia masih rendah. tutan masyarakat luas, tidak terkecuali juga
Teknologi informasi terus berproses bagi masyarakat yang tinggal di kawasan
semakin cepat, namun bila kemajuan tersebut perdesaan maupun di daerah terpencil se-
kurang diiringi dengan kesiapan infrastruktur kalipun. Karena itu pemerintah mempunyai
telekomunikasi, kualitas SDM yang maju tanggung jawab untuk membangun akses la-
seiring dengan kemajuan teknologi informasi yanan telekomunikasi yang terjangkau dan
tersebut, akan menjadikan pertumbuhan Di- berkesinambungan. Hal ini disadari bahwa
gital Access Indeks melamban. Jadi meyakin- melalui akses telekomunikasi akan memberi
kan bahwa kemajuan suatu bangsa sangat ter- dampak kemudahan dan kemajuan di berba-
gantung pada kemampuan masyarakatnya da- gai bidang kehidupan masyarakat dapat dica-
lam memanfaatkan pengetahuan untuk me- pai baik di bidang bisnis, layanan pemerin-
ningkatkan produktivitas disamping keterse- tah, swasta, pendidikan, industri terpencil
diaan infrastruktur juga kemudahan akses, dan lain-lain sehingga perkembangan ICT di
tingkat pendidikan, kualitas layanan ICT, ser- suatu wilayah diharapkan memberi dampak
ta pemakaian internet. Karakteristik masyara- positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Dam-
kat seperti ini dikenal dengan istilah masya- pak penting lainnya dengan terbangunnya ak-
rakat berbasis pengetahuan (knowledge- ses telekomunikasi tidak hanya pada kemaju-
based society). Seseorang yang dapat me- an perekonomian masyarakat, tetapi disam-
nguasai pengetahuan, akan mampu bersaing ping itu juga melalui telekomunikasi akan le-
dalam era global. Oleh karena itu, beberapa bih meningkatkan kecerdasan bangsa dan ke-
negara saling berlomba untuk mengintegrasi- terjangkauan dalam memanfaatkan internet
kan ICT untuk semua aspek kehidupan ber- dan lain-lainnya.
bangsa dan bernegara dalam mewujudkan Program Pemerintah dalam penyedia-
masyarakat berbasis pengetahuan, sehingga an fasilitas jaringan telepon pedesaan ditar-
diharapkan dapat bersaing dalam era global. getkan pada tahun 2015 sudah tersedia tele-
Akibat yang terjadi pada negara yang telah pon dan layanan teknologi informasi untuk
maju dan mampu mengintegrasikan teknolo- seluruh desa. Untuk memenuhi target pe-
gi tersebut secara sistemik/holistik adalah ke- ngadaan jaringan telekomunikasi di seluruh
mampuan yang mereka miliki yang jauh le- desa butuh biaya besar. Pada sisi lain, jumlah
bih maju. Negara-negara Asia yang telah ma- penduduk yang besar semestinya menjadi da-
ju dalam bidang ICT adalah Singapura, Je- ya tarik bagi investor untuk membangun in-
pang dan Korea, sementara negara-negara frastruktur telekomunikasi. Tapi penyebaran
berkembang lain yang belum mampu meng- penduduk yang tidak merata, membuat pe-
integrasikan teknologi informasi dan komu- laku bisnis telekomunikasi masih enggan
nikasi secara komprehensif akan semakin ter- membangun infrastruktur di daerah-daerah
tinggal. Kondisi demikian menjadikan ke- berpenduduk jarang mengingat biaya untuk
senjangan digital (digital divide) suatu nega- pembangunan infrastruktur cukup mahal,
ra. Perkembangan teknologi telekomunikasi sehingga fokus utama pembangunan teleko-
terasa semakin cepat, terutama dengan pesat- munikasi masih tetap di Pulau Jawa.
nya kemajuan teknologi komputer dan infor- Melihat perkembangan dunia teknolo-
matika. Saluran telepon, yang awalnya hanya gi informasi dan komunikasi di Indonesia
untuk komunikasi suara, sekarang sudah ba- yang memprihatinkan yaitu dengan rendah-
nyak dimanfaatkan juga untuk komunikasi nya teledensitas di Indonesia yang menurut

54 KOMUNIKASI MASSA 5 Nomor 1, 2009


International Telecommunication Union ngan munculnya tiga teknologi, yaitu : Kom-
(ITU) tahun 2005, Indonesia memiliki tele- puter, Komunikasi, dan Multimedia. Dengan
densitas 6.57 sambungan per 100 penduduk perkembangan konvergensi ketiga teknologi
untuk sambungan telepon tetap dan 28.30 per tersebut, muatan informasi atau pesan dalam
100 penduduk untuk sambungan telepon komunikasi tidak lagi berupa teks, angka,
seluler. Posisi Indonesia ini menduduki uru- gambar saja, tetapi lebih berupa suara atau
tan ke-14 dari 18 negara di Asia Pasifik dan bahkan gambar bergerak. Ditinjau dari sisi
urutan ke-7 dari 10 negara di ASEAN. Pene- industri telekomunikasi, terlihat antusiasme
trasi pengguna komputer dan internet di In- pengguna jasa telekomunikasi yang berkem-
donesia juga masih tertinggal jauh dari bang cepat di semua segmen dan menyerap
negara lain. Menurut ITU, Komputer- berbagai perkembangan layanan, baik dari si-
densitas di Indonesia yaitu 1.47 komputer per si teknologi perangkat maupun konten seperti
100 penduduk yang berada pada urutan ke-15 layanan SMS based content, Mobile TV, E-
dari 18 negara di Asia Pasifik dan ke-7 dari Banking, M-Banking, Video on demand,
10 negara di ASEAN. Selain itu, densitas Music on demand, dan lain-lain. Operator te-
Pengguna Internet juga masih rendah yaitu lekomunikasi pun berlomba menyediakan be-
7,18 per 100 penduduk. ragam layanan berbasis konten broadband
Dengan rendahnya perkembangan yang didukung jaringan berbasis Internet
ICT tersebut, maka perlu perhatian masyara- Protocol (IP). Berbagai layanan konten yang
kat dan pemerintah untuk menyinergikan an- mendukung gaya hidup digital antara lain 3G
tara infrastruktur telekomunikasi, aplikasi broadband dan fitur-fitur layanan seperti I-
dan konten di Indonesia sebagai satu langkah Lifestyle, I-Games, I-Movie, I-Sport, I-
untuk peningkatan perkembangan ICT. Business, I-Religi, dan I-Musik diberikan.
Upaya menyinergikan, mengintensif- Era konvergensi dengan tren gaya hidup
kan kinerja dan melakukan koordinasi antar digital, merupakan suatu perkembangan di
lembaga, pemerintah melaksanakan program luar dugaan yang akan dilalui dalam per-
e-Government untuk mengoptimalkan pela- kembangan teknologi telekomunikasi. Laya-
yanan kepada masyarakat. Strategi dari e- nan operator yang mendukung terciptanya
goverment untuk meningkatkan kualitas pe- gaya hidup digital pun siap dipasarkan.
layanan pemerintah kepada masyarakat ter- Dampaknya telah menciptakan masyarakat
sebut adalah dengan langkah strategi antara digital atau Digital Customers yang membu-
lain : tuhkan konten dan aplikasi sesuai kebutuhan.
a. Mengembangkan sistem pelayanan Hal ini menjadi tantangan bagi pelaku indus-
yang andal dan terpercaya, serta ter- tri telekomunikasi untuk bisa memiliki berba-
jangkau oleh masyarakat luas. gai kompetensi di luar kompetensi utamanya.
b. Menata sistem manajemen dan proses Pemerintah sudah mencanangkan era
kerja pemerintah dan pemerintah dae- digitalisasi dan akan diaplikasikan ke semua
rah otonom secara holistik. pihak, siap tidak siap, kehidupan akan terus
c. Memanfaatkan teknologi informasi se- terarah yang serba digital. Kecanggihan tek-
cara optimal. nologi ini perlu dipersiapkan pemerintah
d. Meningkatkan peran serta dunia usaha dengan terobosan untuk merubah sistem pe-
dan mengembangkan industri teleko- nyambungan telepon yang semula berbasis
munikasi dan teknologi informasi. teknologi Analog menjadi teknologi yang
e. Mengembangkan kapasitas SDM baik berbasis Digital yang lebih dikenal dengan
pada pemerintah maupun pemerintah STDI (Sentral Telepon Digital).
daerah otonom, disertai dengan me- Kesenjangan digital (digital divide)
ningkatkan e-literacy masyarakat. yang terjadi antara daerah perkotaan dan per-
f. Melaksanakan pengembangan secara desaan sebagaimana diuraikan di atas, meru-
sistematik melalui tahapan-tahapan pakan hal yang perlu diperhatikan agar dalam
yang realistik dan terukur. membangun masyarakat informasi dapat
Perkembangan teknologi informasi merata bagi masyarakat di perkotaan maupun
dan komunikasi yang sudah mengarah pada perdesaan. Disadari telekomunikasi adalah
era digital telah berkembang dan ditandai de- salah satu bidang industri yang pertumbuhan-

KOMUNIKASI MASSA Volume 5 Nomor 1, 2009 55


nya paling pesat, terutama peran dan perkem- penduduk dalam hal ini diasumsikan bahwa
bangannya dalam menggerakkan perekono- berapapun jumlah tenaga kerja yang dibutuh-
mian nasional adalah sangat signifikan. Tele- kan dalam proses produksi akan tersedia le-
komunikasi juga berperan penting dalam pe- wat proses pertumbuhan (atau penurunan)
ningkatan kesejahteraan masyarakat, meski- penduduk. Sedangkan mengenai stok kapital
pun belum semua warga masyarakat menik- aktif menentukan tingkat output, memberi
mati pesatnya perkembangan teknologi tele- peran sentral kepada pertumbuhan stok kapi-
komunikasi. tal atau akumulasi kapital dalam proses per-
tumbuhan output. Peningkatan output yang
Tujuan bisa dihasilkan oleh sejumlah orang yang sa-
Kesiapan Infrastruktur Telekomunikasi Da- ma melalui sistem pembagian kerja, bersum-
lam Menunjang Teknologi Informasi Dan ber dari : spesialisasi, karena spesialisasi me-
Komunikasi Serta Pertumbuhan Ekonomi ningkatkan keterampilan setiap pekerja da-
adalah untuk mendapatkan gambaran per- lam bidang pekerjaannya. Sistem pembagian
kembangan ekonomi Indonesia ke depan de- kerja mengurangi waktu yang hilang sewaktu
ngan tingkat perkembangan teknologi infor- pekerja beralih dari macam pekerjaan yang
masi dan komunikasi yang terjadi. satu ke yang lainnya.
Ditemukannya mesin-mesin yang
Ruang Lingkup mempermudah dan mempercepat pekerjaan
Ruang lingkup penulisan meliputi perkem- dan memungkinkan peningkatan produktivi-
bangan infrastruktur telekomunikasi sebagai tas. Jadi stok kapital yang lebih besar me-
salah satu indikator yang berpengaruh pada mungkinkan tingkat spesialisasi dan pemba-
perkembangan , pertumbuhan ekonomi nasi- gian kerja yang lebih tinggi. Baru kemudian
onal, dan perkembangan teknologi informasi mungkin akan terwujud nyata bila syarat di-
dan komunikasi. penuhi, yaitu makin luasnya pasar bagi out-
put. Tanpa perluasan pasar bagi barangnya,
Landasan teori tidak akan ada gairah produsen untuk me-
Pertumbuhan ekonomi menurut Adam ningkatkan produksi dan produktivitasnya.
Smith (1723-1790) dalam pandangan ekono- Bila tingkat keuntungan masih cukup tinggi,
mi modern menyatakan bahwa dalam proses masih di atas tingkat keuntungan minimal
pertumbuhan ekonomi dibedakan dalam dua yang diperlukan agar pemilik kapital yang
aspek utama yang berpengaruh, yaitu per- ada tetap bersedia mempertahankan kapital
tumbuhan output (GDP) total dan pertum- dalam usaha, maka pemilik kapital akan ter-
buhan penduduk. dorong untuk berinvestasi (menambah stok
kapital yang ada), artinya dalam upaya itu
A. Pertumbuhan output (Gross Domestic ada keuntungan yang disisihkan untuk diin-
Product-GDP) total. vestasikan. Jadi sentral peranan akumulasi
Menurut Adam Smith sistem produksi kapital dalam proses pertumbuhan output.
suatu negara terdiri dari sumber alam yang Ada dua faktor yang penting dalam proses
tersedia, sumber-sumber manusiawi (jumlah akumulasi kapital tersebut, yaitu :
penduduk) dan stok barang kapital yang ada. a. Makin meluasnya pasar; dan
Jumlah sumber sumber alam yang tersedia b. Adanya tingkat keuntungan di atas
merupakan batas maksimum bagi pertumbu- tingkat keuntungan minimal.
han perekonomian tersebut. Selama sumber Kedua faktor tersebut saling ada ke-
tersebut belum sepenuhnya dimanfaatkan, terkaitan, meluasnya pasar artinya harus da-
peran penting proses produksi ada pada unsur pat mempertahankan tingkat keuntungan pa-
produksi yang lain, yaitu jumlah penduduk da tingkat yang tinggi.
dan stok kapital yang ada. Dalam proses
pertumbuhan output, unsur jumlah penduduk B. Pertumbuhan penduduk.
ini dianggap mempunyai peran yang pasif, Pertumbuhan penduduk merupakan
artinya jumlah penduduk akan menyesuaikan aspek ke dua dalam pertumbuhan ekonomi.
dengan kebutuhan tenaga kerja dari Penduduk meningkat bila tingkat upah yang
masyarakat. Sedangkan proses pertumbuhan berlaku lebih tinggi dari tingkat upah subsis-

56 KOMUNIKASI MASSA 5 Nomor 1, 2009


tensi, yaitu tingkat upah yang pas-pasan un-
tuk seseorang agar bisa mempertahankan hi- Sumbangan kemajuan Teknologi Pada
dupnya. Permintaan tenaga kerja sangat di- Pertumbuhan Output
tentukan oleh stok kapital yang tersedia dan Memperhatikan elastisitas produksi
tingkat output masyarakat, sebab tenaga kerja terhadap perubahan kapital (K) sebagai dan
diminta karena dibutuhkan dalam proses pro- (ą) dan elastisitas produksi terhadap peruba-
duksi. Tingkat upah yang tinggi dijumpai di han angkatan kerja(L) sebagai (β), artinya ą
negara yang tumbuh cepat, sedangkan tingkat menunjukkan prosentase naiknya Q (output)
upah yang rendah didapati di negara-negara bila K naik dengan 1% dengan asumsi K te-
yang tumbuh lamban. tap, β menunjukkan naiknya Q (output) bera-
pa persen untuk kenaikan L 1%.
Gambaran di atas didasarkan pada
Peranan Kemajuan Teknologi sumbangan dari kemajuan teknologi terhadap
Hampir setiap teori pertumbuhan, pertumbuhan output yang disampaikan dalam
kemajuan teknologi selalu memegang pera- model pertumbuhan neo klasik berikut.2
nan penting dalam proses pertumbuhan eko-
nomi. Arthue Lewis memberi peranan kepa- Q = f (K,L)
da kemajuan secara implisit dan lebih memu- Q = output;
satkan pada aspek lain, yaitu peranan akumu- K = Kapital;
lasi aspek kapital di sektor modern. Sedankan L = Angkatan kerja
Schumpeter memberikan posisi sentral pada
proses inovasi atau kemajuan teknologi da- Dalam bentuk fungsi produksi yang
lam proses perkembangan ekonomi. Intinya bersifat constant return to scale, diartikan
semua teori memperhatikan pada kemajuan bahwa setiap derajat kenaikan akan dialami
teknologi sebagai suatu faktor dalam proses oleh masing-masing fungsi dalam derajat
evolusi suatu perekonomian. kenaikan yang sama.
Teori pertumbuhan Neo-klasik meli- Dan persamaan diferensialnya adalah :
hat dari sudut pandang yang berbeda, yaitu
δF δF
dari segi penawaran. Menurut teori ini, yang dQ = dK + dL
dikembangkan oleh Abramovits dan Solow δK δL
pertumbuhan ekonomi tergantung kepada
Atau bila dibagi Q, maka:
perkembangan faktor-faktor produksi. Dalam
persamaan, pandangan ini dapat dinyatakan
Dan persamaan diferensialnya adalah :
dengan persamaan:
δF δF
∆Y = f (∆K, ∆L, ∆T) dQ = dK + dL
δK δL
Dimana : Atau bila dibagi Q, maka:
∆Y adalah tingkat pertumbuhan ekonomi dQ δF δF
∆K adalah tingkat pertumbuhan modal = dK + dL
∆L adalah tingkat pertumbuhan penduduk Q δK.Q δL.Q
∆Tadalah tingkat pertumbuhan teknologi

Analisis Solow selanjutnya mem-


Bila dari persamaan tersebut, dikalikan
bentuk formula matematik untuk persamaan
dengan K/K pada suku pertama dan L/L pada
itu dan seterusnya membuat pembuktian se-
suku ke dua, maka :
cara kajian empiris untuk menunjukkan ke-
simpulan berikut: faktor terpenting yang me- Q=α K+βL
wujudkan pertumbuhan ekonomi bukanlah
pertambahan modal dan pertambahan tenaga
kerja. Faktor yang paling penting adalah ke-
majuan teknologi dan pertambahan kemahi- 2
ran dan kepakaran tenaga kerja. Boediono, DR, Teori Pertumbuhan Ekonomi, hal. 134-
138

KOMUNIKASI MASSA Volume 5 Nomor 1, 2009 57


Dimana : pai gambar bergerak (video). Teknologi ini
α = (δF/ δK) (K/Q); menawarkan kecepatan transfer data sampai
β = (δF/ δL) (L/Q) 100 Mbps (Mega Bit per detik). Disamping
Q = dQ/Q K = dK/K dan L = dL/L itu telah dikembangkan pula teknik transfer
Memperhatikan koefisien α dan β dapat data ATM (Asyncronous Transfer Mode)
dicermati bahwa : yang sanggup mengirimkan data pada kece-
α adalah “elastisitas produksi terhadap K” patan 140 Mbps, yang mendukung perkem-
dan β adalah “elastisitas produksi terhadap bangan ke arah Information Superhigway, da-
L”. Artinya α menunjukkan prosentase ke- lam lalu lintas komunikasi yang semakin pa-
naikan Q apabila K naik 1% (asumsi K dat. Dalam perkembangannya dipastikan de-
tetap), dan β menunjukkan tingkat prosentase ngan segala pertimbangan untuk mengikuti
kenaikan Q bila L naik 1% atau istilah dalam perkembangan bidang pertelekomunikasian
ilmu ekonomi adalah : dunia.
δ F/ δ K adalah marginal product dari K Sekarang era telekomunikasi analog
δ F/δL adalah marginal product dari L sudah mulai ditinggalkan dan sejak telepon
seluler diluncurkan, sistem telekomunikasi
Esensi Perkembangan Teknologi Teleko- digital sudah banyak digunakan banyak nega-
munikasi ra karena sistem ini memiliki keuntungan
yaitu :
Telekomunikasi adalah salah satu bi-
dang industri yang pertumbuhannya paling a. Dalam merancang rangkaian digital
pesat. Telekomunikasi telah memberi sumba- sangat sederhana dan lebih mudah
ngan dalam menggerakkan perekonomian de- b. Penggunanya semakin banyak
ngan sangat signifikan. Peran penting teleko- sehingga produknya semakin banyak
munikasi juga sangat berarti dalam upaya pe- c. Teknik perancangan digital semakin
ningkatan kesejahteraan rakyat dalam arti banyak
telekomunikasi memberikan tingkat efisiensi d. Tahan terhadap gangguan alias noise
tinggi dalam segala aspek kehidupan. Sa- dan interferensi
yangnya belum semua rakyat Indonesia bisa e. Penggunaan yang meluas di semua
menikmati pesatnya perkembangan teknologi bidang dan semakin berkembangnya
telekomunikasi karena kondisi geografis ter- teknologi komputer
sebarnya penduduk dalam banyak pulau.
Dari angka teledensitas telekomunikasi Indo-
Pembahasan pertumbuhan ekonomi
nesia masih sangat memprihatinkan. Teleden- Kendala untuk memacu pertumbuhan
sitas yang rendah ini telah mengakibatkan ekonomi nasional sangat disadari dipengaru-
belum semua rakyat Indonesia mendapat la-
hi kuat oleh krisis global, yang diawali de-
yanan informasi secara cepat. Sementara di-
ngan meningkatnya jumlah angka pengang-
sadari bahwa informasi adalah wahana arah
guran mencapai 9,82 juta orang dan hal ini
majunya bangsa ini. Pada era globalisasi ki-
akan sangat berpengaruh pada merosotnya
ni, informasi merupakan kebutuhan utama proyeksi pertumbuhan ekonomi oleh peme-
bagi kalangan yang tidak mau ketinggalan rintah yang diperkirakan dalam kisaran 4,5%
akses ilmu pengetahuan, dan perkembangan
- 5,5%. Variabel lain yang berpengaruh di-
zaman. Perkembangan teknologi telekomuni-
antaranya menurunnya nilai ekspor-impor
kasi pun berkembang terus pada era digita-
dan investasi. Meskipun menghadapi perki-
lisasi ini. Para ahli di dunia sudah menemu- raan tingkat pertumbuhan lamban, pemerin-
kan dan memperkenalkan teknik komunikasi tah tetap optimis karena Bank Indonesia me-
yang lebih canggih, seperti pengembangan
miliki perkiraan berbeda yaitu diprediksi per-
Narrow Band Integrated Services Digital
tumbuhan hanya akan mencapai sekitar 4%.
Network (NISDN) menjadi Broadband
Sementara kajian yang disampaikan Econit
Integrated Services Digital Network
Advisory Group hanya akan mencapai per-
(BISDN) . ISDN yang menyediakan lebar tumbuhan 3,3% karena kinerja tiga peng-
jalur yang lebih lebar untuk komunikasi, gerak ekonomi nasional yaitu ekspor, inves-
lebih dari sekedar layanan telepon suara sam-
tasi dan konsumsi swasta dan pemerintah

58 KOMUNIKASI MASSA 5 Nomor 1, 2009


mengindikasikan kondisi melemah. Peme- dah di bidang ICT, maka sangat diharapkan
rintah sangat menyadari bahwa perkemba- percepatan pembangunan sumber daya ma-
ngan krisis dunia yang terjadi telah menim- nusia ICT serta kelengkapan fasilitas infra-
bulkan pesimistis dunia, sehingga akan ber- struktur telekomunikasi dapat terpacu terba-
pengaruh pada asumsi anggaran pemerintah ngun lebih cepat, mengingat masyarakat In-
sebagaimana disampaikan oleh Menteri Ke- donesia saat ini yang menggunakan internet
uangan, diuraikan pada Tabel 1. masih di bawah angka 30% dari jumlah pen-
duduk.
Tabel 1
Koreksi Asumsi Anggaran
Dalam membangun telekomunikasi,
APBN Koreksi (per 5 Febr masalah yang penting untuk ditangani saat
2009 2009)
PDB (triliun) 5.327,54 - ini adalah dalam menyediakan infrastruktur
Pertumbuhan ekonomi 6,00 4,5 -5,5 telekomunikasi yang memerlukan investasi
tahunan (%) (Poin estimasi 4,7) tinggi. Bila ditinjau dari kondisi infrastruktur
Inflsi tahunan (%)* 6,2 -
Nilai tukar rupiah per 9.400 11.000 telekomunikasi yang tersedia, maka ada be-
US$*
Suku bunga SBI 3 bulan 7,5 - berapa hal yang perlu diperhatikan, diantara-
(%) nya :
Harga Minyak ICP 80 45
(US$/barel) * a. Ketersediaan infrastruktur telekomunikasi
Lifting minyak Indonesia 0,960 -
(juta barel/hari) * yang masih relatif terbatas baik dilihat da-
Gas bumi (MMSCFD**) 7.526.30 - ri sisi ketersediaan kapasitas maupun pe-
Batu bara (juta ton/tahun) 250 -
nyebaran akses itupun masih belum mera-
ta di setiap daerah, umumnya baru men-
Perubahan dilakukan karena adanya jangkau daerah perkotaan sehingga ber-
perubahan signifikan yang berpengaruh pada dampak pada indikator yang mempriha-
pertumbuhan berbagai item yang berkaitan tinkan, seperti :
dan berpengaruh dengan anggaran. Semen- 1. Rendahnya teledensitas telepon nasi-
tara itu diperkirakan bila terjadi pertumbuhan onal yang baru mencapai sekitar 8
ekonomi yang hanya akan mencapai angka juta satuan sambungan telepon (SST)
terendah 4,5%, maka diperkirakan jumlah pe- atau baru mencapai 3,8%;
ngangguran pada tahun 2009 akan mencapai 2. Penggunaan seluler yang baru men-
8,6% dari jumlah penduduk atau mencapai capai 20 juta subscriber atau sekitar
9,82 juta orang dengan pertumbuhan kesem- 9%;
patan kerja yang hanya 1,87%, tingkat ke- 3. Masih rendahnya jumlah pelanggan
miskinan 13,34% atau 30,24 juta. Tetapi bila internet baru sekitar 1 juta sementara
angka pertumbuhan ekonomi dapat mencapai jumlah penggunanya baru sekitar 8
5,5%, maka jumlah pengangguran diperkira- juta.
kan hanya menjadi 7,9% atau 9,09 juta orang b. Kabel serat optik yang belum menjang-
dengan pertumbuhan kesempatan kerja men- kau seluruh wilayah Indonesia, sehingga
capai 2,2%, dengan perhitungan bahwa setiap akses masih bertumpu pada radio teres-
1% pertumbuhan ekonomi dapat mencipta- trial dan satelit.
kan lapangan kerja sebesar 400.000 orang, c. Di daerah perdesaan masih sangat mem-
angka kemiskinan dapat ditekan hanya prihatinkan, teledensitas baru sekitar
12,68% atau 28 juta jiwa. (Bappenas). 0.02% dan baru sekitar 43.000 desa yang
memiliki akses telepon, dari 73.000 desa
Pembahasan Infrastruktur Teknologi yang ada.
Informasi dan Komunikasi Sebagaimana diketahui bahwa keter-
Menghadapi perkembangan teknologi batasan infrastruktur telekomunikasi disebab-
informasi dan komunikasi atau Information kan beberapa hal, diantaranya :
and Communication Technology – ICT, akan a. Keterbatasan investasi, bahwa untuk
sangat penting bagi kehidupan manusia da- membangun 1 SST di daerah rural dibu-
lam akses berkomunikasi dengan meman- tuhkan biaya yang cukup tinggi, sehingga
faatkan perkembangan teknologi ini. Mengi- untuk membangun 43.000 desa akan di-
ngat Indonesia sebagai negara berkembang perlukan biaya yang mencapai US$ 129
dengan digital access index yang masih ren- juta.

KOMUNIKASI MASSA Volume 5 Nomor 1, 2009 59


b. Tidak ada lagi kontribusi dana APBN un- lingkungan bisnis, infrastruktur teknologi in-
tuk pembangunan telekomunikasi, diber- formasi, sumber daya manusia, dukungan pe-
lakukan sejak tahun 1985; rangkat hukum, dukungan penelitian dan pe-
c. Masih rendahnya tingkat industri tele- ngembangan, dan dukungan untuk perkemba-
komunikasi dan peningkatan kualitas ngan industri teknologi informasi.3
SDM di buidang ICT; Dari kategori tersebut, Indonesia ma-
d. Masih sangat rendahnya daya beli mas- sih lemah dibandingkan dengan negara lain
yarakat, terutama didaerah rural. menjadikan Indonesia berada pada peringkat
Teledensitas telekomunikasi Indone- terbawah untuk infrastruktur teknologi infor-
sia masih sangat rendah dan hal ini meng- masi dan dukungan perangkat hukumnya. In-
akibatkan belum meratanya layanan infor- frastruktur teknologi informasi merupakan
masi secara cepat. Sementara disadari bahwa peran penting bagi pengembangan teknologi
informasi adalah akses kemajuan suatu bang- informasi. Indonesia mengalami kendala da-
sa. Seperti sering diucapkan bahwa seseorang lam pembangunan infrastruktur teknologi in-
yang bisa menguasai informasi maka ia akan formasi karena kondisi geografis wilayah
mampu menguasai dunia. Menghadapi era yang terpisah dalam banyak pulau. Disam-
globalisasi saat ini, informasi menjadi kebu- ping itu kelemahan lainnya adalah karena
tuhan utama bagi kalangan yang tidak mau masih tingginya kesenjangan digital (digital
ketinggalan akses ilmu pengetahuan, dan per- divide) yang terindikasi antara wilayah per-
kembangan zaman. kotaan dan perdesaan. Di bidang perangkat
Dalam upaya meningkatkan penetrasi hukum, yang sangat memprihatinkan karena
telekomunikasi, maka para stakeholder perlu dalam bidang infrastruktur teknologi infor-
mempertimbangkan hal dan strategi untuk masi ini Indonesia belum memiliki perangkat
mengurangi celah kesenjangan dijital (digital hukum yang kuat, seperti untuk hukum per-
divide). Upaya pemerataan dalam mengura- dagangan online, dan hukum cyber. Uraian
ngi kesenjangan ini akan lebih cepat terjadi tentang daya saing industri teknologi infor-
jika ada hal terkait insentif bagi investor. Pe- masi di sejumlah negara diuraikan dalam
merintah juga harus mendorong peningkatan Tabel 2
muatan lokal pada proyek pembangunan in-
frastruktur telekomunikasi, dengan tetap me- Peringkat Peringkat Negara/Wilayah Skor
di Asia global
ngacu pada perbandingan biaya terbaik (best Pasifik
benchmark cost), serta pemerintah perlu me- 1 2 Jepang 72,7

nerbitkan kebijakan penanaman modal yang 2 3 Korea Selatan 67,2

ringkas, cepat, dan tidak tumpang-tindih, 3 5 Australia 66,5


baik di pusat dan daerah guna memacu per- 4 6 Taiwan 65,8
kembangan industri dalam negeri,.
5 11 Singapura 63,1
Penetrasi teknologi telekomunikasi
6 17 Selandia Baru 57,5
untuk meningkatkan teledensitas, akan sema-
kin cepat terjadi jika tarif penggunaan jasa te- 7 21 Hongkong 53,4

lekomunikasi ditetapkan semakin menurun. 8 36 Malaysia 34,9

Disamping itu hambatan belum adanya stan- 9 41 Thailand 31,9


darisasi pelayanan jasa telekomunikasi kepa- 10 46 India 29,1
da masyarakat, yang akan memberi dampak
11 47 Filipina 28,7
pada meningkatnya minat masyarakat dalam
12 49 China 27,9
menggunakan dan menentukan alternative
dalam memanfaatkan layanan yang memberi 13 50 Srilanka 26,0

kepuasan lebih pada pelanggan. 14 57 Indonesia 23,7


Di kawasan Asia Pasifik, daya saing 15 60 Pakistan 20,2
Indonesia sangat memprihatinkan di bidang 16 61 Vietnam 19,9
industri teknologi informasi, masih rendah
dan menempatkan Indonesia di peringkat 57
dari 64 negara dengan menggunakan 25 indi-
kator yang terbagi ke dalam 6 kategori : 3
Economist Intelligence Unit (EIU) Report-2008

60 KOMUNIKASI MASSA 5 Nomor 1, 2009


Melalui hasil penelitian EIU ini dapat pada semakin tingginya value yang ditimbul-
ditemukenali faktor kelemahan Indonesia di kan. Implikasi adanya network externalities
bidang industri teknologi informasi, yang sa- adalah kekuatan pengaruh infrastruktur tele-
ngat memerlukan pengembangan strategi un- komunikasi dalam pertumbuhan ekonomi
tuk pengembangannya ke depan sehingga yang kemungkinan tidak berbentuk linear.
menghasilkan kinerja peningkatan peringkat Bentuk nonlinear ini menggambarkan adanya
di bidang pengembangan industri teknologi hubungan positif antara infrastruktur teleko-
informasi di Indonesia. munikasi dengan pertumbuhan ekonomi
Sumber daya manusia di bidang tek- selama critical mass infrastruktur telekomu-
nologi informasi dan komunikasi, kebijakan nikasi telah dicapai.
diarahkan untuk meningkatkan pemahaman
bangsa (SDM) yang mampu menikmati laya- Kesimpulan dan Saran
nan dasar telematika (e-literate) seperti tele-
pon, internet dan electronic broadcast untuk Kesimpulan
peningkatan kualitas hidup dan menikmati a. Proses restrukturisasi sudah berjalan baik
layanan publik, meningkatkan kerjasama dan dengan indikator meningkatnya minat in-
kemitraan (multi partnership) dengan berba- vestasi, khususnya investor asing di bi-
gai pihak di dalam dan luar negeri, pelaksa- dang telekomunikasi, kinerja operator te-
naan kegiatan secara mandiri dan outsourcing lekomunikasi pada bursa saham menun-
secara selektif. Itulah sebabnya diperlukan jukkan saham unggulan (blue chip) serta
percepatan investasi infrastruktur telekomu- perkembangan dinamika layanan jasa
nikasi yang diharapkan dapat mendukung seluler yang terus berkembang dengan
percepatan pembangunan masyarakat ICT di fitur-fitur yang semakin meningkatkan
Indonesia. Investasi infrastruktur telekomuni- pertumbuhan dalam kompetisi penuh;
kasi dapat mendukung pertumbuhan ekonomi b. Terjadinya kesenjangan digital (digital
melalui beberapa cara (Roler dan Waverman divide) antara daerah perkotaan dan per-
,1996). Yang kasat mata dan langsung dapat desaan dalam membangun masyarakat in-
dirasakan, investasi telekomunikasi akan me- formasi bagi masyarakat di seluruh wila-
ningkatkan permintaan terhadap produk per- yah tanah air. Telekomunikasi adalah sa-
alatan telekomunikasi seperti kabel, switch, lah satu bidang industri yang pertumbu-
dan lain-lain. Selain itu, economic return dari hannya paling pesat, terutama peran dan
investasi infastruktur telekomunikasi jauh le- perkembangannya dalam menggerakkan
bih besar dari pada sekedar return dari in- perekonomian nasional yang sangat signi-
vestasi telekomunikasi itu sendiri. Ketika sa- fikan. Telekomunikasi juga berperan pen-
rana telekomunikasi masih buruk, komunika- ting dalam peningkatan kesejahteraan
si antar-perusahaan relatif terbatas. Biaya masyarakat, meskipun belum semua war-
transaksi untuk pemesanan barang, pengum- ga masyarakat menikmati pesatnya per-
pulan informasi, mencari layanan relatif ting- kembangan teknologi telekomunikasi.
gi. Ketika infrastruktur dan layanan teleko- c. Daya saing Indonesia di bidang industri
munikasi lebih baik, biaya operasional bisnis teknologi informasi masih rendah dan po-
berkurang, dan output meningkat baik dalam sisi Indonesia di peringkat bawah, yaitu
satu perusahaan maupun secara agregat pada 57 dari 64 negara. Penilaian ini didasar-
industri dan negara. Pengaruh telekomunikasi kan dari 25 indikator yang terbagi ke da-
terhadap ekonomi nasional, dilakukan mela- lam 6 kategori : lingkungan bisnis, infra-
lui peningkatan kapasitas manajer untuk ber- struktur teknologi informasi, sumber daya
komunikasi satu sama lain secara cepat da- manusia, dukungan perangkat hukum, du-
lam jarak yang semakin jauh (Hardy, 1980, kungan penelitian dan pengembangan,
p.279). dan dukungan untuk perkembangan in-
Mengevaluasi karakteristik pada dustri teknologi informasi. Indonesia ma-
teknologi komunikasi yang tidak terdapat pa- sih ketinggalan jauh dari negara tetangga
da type infrastruktur lain yaitu network exter- yang dalam kondisi negara sedang ber-
nalities, dimana meningkatnya jumlah pema- kembang seperti Malaysia, Thailand dan
kai infrastruktur telekomunikasi berpengaruh Philipina.

KOMUNIKASI MASSA Volume 5 Nomor 1, 2009 61


d. Pertumbuhan ekonomi terpengaruh oleh
angka pengangguran yang tinggi. Efek- Saran
efek buruk yang berpengaruh dari hilang- a. Perlu disusun rencana strategis dalam
nya pekerjaan seseorang sehingga tingkat menciptakan kompetisi penuh pada selu-
pengeluaran konsumsi rendah, sehingga ruh tingkatan Penyelenggaraan Teleko-
pembeli berkurang dan melemahkan eko- munikasi melalui restrukturisasi sektor te-
nomi dan dampak lanjut adalah lemahnya lekomunikasi, khususnya di bidang ICT
pertumbuhan ekonomi, dan dampak lan- diharapkan para pelaku industri di bidang
jutnya adalah tingginya angka pengang- ICT dapat lebih menggunakan kandu-
guran. Pertumbuhan ekonomi juga tidak ngan lokal (local content) lebih banyak
dapat dipisahkan dari ketersediaan infra- lagi dalam prosentasenya sehingga diha-
struktur. Pembangunan infrastruktur da- rapkan dapat lebih menekan biaya dan se-
pat dilakukan di suatu daerah yang me- cara tidak langsung dapat mendorong per-
miliki potensi pasar yang menjanjikan, kembangan ekonomi nasional;
tetapi ada juga dengan memberikan keter- b. Agar pengusaha nasional dapat menang-
sediaan infrastruktur dapat mendorong kap peluang yang besar dalam industri
munculnya potensi-potensi ekonomi di ICT, karena semua aspek usaha akan ter-
suatu wilayah. kait sektor ICT sehingga terbukanya in-
e. Investasi di bidang infrastruktur teleko- dustri ICT yang semakin banyak akan
munikasi akan sangat menunjang pening- meningkatkan kinerja pengusaha nasional
katan dan pemeringkatan Digital Access terutama karena dapat memanfaatkan pe-
Index yang didasarkan pada kriteria yang luang dalam memproduksi industri tele-
telah ditentukan, disamping pembangu- komunikasi disamping membuka pasar
nan sumber daya manusianya. Indonesia bidang ICT ini untuk kawasan Asia Teng-
masih perlu membangun ICT dengan fa- gara;
silitas infrastruktur yang memang memer- c. Pembangunan infrastruktur telekomuni-
lukan investasi mahal. Infrastruktur tele- kasi perlu dukungan banyak pihak seba-
komunikasi memainkan peran dalam pe- gai fasilitas yang akan bergerak mendo-
ngembangan masyarakat yang berkesi- rong pertumbuhan ekonomi. Meninjau
nambungan dalam mencapai pertum- implementasi ICT dalam berbagai aspek
buhan ekonomi yang lebih baik. Industri dan aktivitas masyarakat - pemerintah da-
telekomunikasi juga bersentuhan dengan lam interaksi multi dimensi, juga diper-
arus investasi lain yang signifikan, yang lukan upaya dan komitmen yang kuat un-
mana akan membawa layanan telekomu- tuk mewujudkannya. Kesenjangan kema-
nikasi yang memberi kemudahan dan me- juan pembangunan dan akses teknologi
ningkatkan efisiensi dan efektivitas. Di- informasi di berbagai wilayah menjadi
samping itu memperhatikan pengemba- tantangan yang perlu dicarikan jalan ke-
ngan ICT, pada kondisi pasar yang se- luarnya dalam wujud kebijakan berkom-
dang tumbuh, ICT dapat mendorong per- petisi. Solusi persaingan yang berhasil
kembangan ekonomi dan ketahanan ling- adalah dengan membangun kemitraan se-
kungan, tetapi perkembangan hanyalah bagai alternatif strategi. Meningkatnya
sebagian saja dari berbagai dampak posi- usaha setiap mitra atas investasi lebih
tif langsung dan tidak langsung yang di- memberi konsentrasi usaha pada kompe-
timbulkan. Dalam hal ini berinvestasi pa- tensi inti efektif sehingga dapat mencapai
da infrastruktur telekomunikasi akan turut efisiensi dan efektivitas. Karenanya arah
berperan mempercepat pemulihan resesi kebijakan diharapkan dapat mendukung
global. Investasi-investasi seperti ini da- kesinambungan kemitraan dengan lebih
pat berdampak langsung pada Produk Do- mengarah pada strategi tumbuh kembang-
mestik Bruto (Gross Domestic Product- nya ICT yang efisien dan efektif.
GDP) dan dapat juga langsung diinves- d. Perlu strategi dalam meningkatkan keter-
tasikan di bidang infrastruktur telekomu- batasan infrastruktur telekomunikasi yang
nikasi dan dari aksi tersebut diharapkan disebabkan beberapa hal, seperti keterba-
ekonomi akan tumbuh lebih cepat lagi. tasan investasi, tidak adanya kontribusi

62 KOMUNIKASI MASSA 5 Nomor 1, 2009


dana pembangunan pemerintah untuk
pembangunan telekomunikasi, tingkat in-
dustri telekomunikasi yang masih rendah
dan peningkatan kualitas SDM di bidang
ICT serta masih sangat rendahnya daya
beli masyarakat, terutama didaerah rural
dengan cara menarik investor asing dan
lokal dengan memberikan fasilitasi yang
menarik atas investasi yang ditanamkan, *
Peneliti Madya pada Pusat Penelitian dan
pembangunan SDM melalui peningkatan Pengembangan Pos dan Telekomunikasi
kualitas SDM di bidang ICT.

Daftar Pustaka

Boediono, DR, 1981, Teori Pertumbuhan


Ekonomi, BPEF Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta
Danim, Sudarwan, 2005, Pengantar Studi
Penelitian Kebijakan, Sinar Grafika
Offset, Jakarta
Hartono, Soesilo D, Restrukturisasi Sektor
Telekomunikasi Menghadapi era
Liberalisasi
Herdiawan Prananda, dan Saragih,
Houtman P,2007, E-Human
Resources, Setapak Lebih Strategis,
Warta Ekonomi
Hutabarat, Jemsly dan Huseini Martani,
2006, Pengantar Manajemen Strategik
Kontemporer: Strategik Di Tengah
Operasional, PT Elex Media
Komputindo, Kelompok Gramedia,
Jakarta
Redaktur Ahli Jurnal Indonesia, Jurnal
Indonesia-Pebruari 2008, Teknologi
Informasi dan Daya Saing
Ririn@mediaindonesia.com 2009,
Pemerintah masih optimis
pertumbuhan ekonomi 4,7%;

KOMUNIKASI MASSA Volume 5 Nomor 1, 2009 63


64 KOMUNIKASI MASSA 5 Nomor 1, 2009

You might also like