Professional Documents
Culture Documents
PENGOLAHAN PANGAN
dA
= - k [ A]
n
dt
dA/dt = laju reaksi A
k = konstanta laju reaksi A
[A] = konsentrasi A
n = orde reaksi
Untuk reaksi orde 0 :
dA
=- k [A ]
0
dt
dA
=- k
dt
t t
dA
∫
0
dt
=- ∫k
0
t t
∫dA
0
=- k ∫dt
0
A t - A 0 =- kt
At =A 0 - kt
A0 = konsentrasi A pada waktu ke- 0
At = konsentrasi A pada waktu ke- t
k = konstanta laju reaksi
t = waktu
Karakteristik dari reaksi orde nol hubungan linier
antara reaktan atau produk dengan waktu
Slope = - k Slope = k
Konsentrasi A
Konsentrasi A
waktu waktu
Untuk reaksi orde 1 :
dA
=- k [A ]
1
dt
dA
=- k [A ]
dt
t t
dA
∫ =- ∫k [A ]
0
dt 0
t t
dA
∫
0
[A ]
=- k ∫dt
0
t
1
∫
0
A
dA =- kt
At
ln =- kt
A0
ln A t =ln A 0 - kt
Karakteristik orde I :
Slope = - k Slope = k
ln A
ln A
waktu waktu
Konsentrasi A (%)
Waktu
Cara menentukan apakah suatu reaksi orde 0 atau 1
1. Plot data sumbu y (misal : konsentrasi A) vs
sumbu x (waktu) regresi linier : y = bx + a
didapatkan juga R2 (koefisien korelasi).
2. Plot data ln A (sumbu y) vs waktu (sumbu x)
regresi linier : y = bx + a didapatkan juga R2
3. Bandingkan kedua R2 tersebut, yang paling
mendekati R2 = 1 dipilih. Jika (1) yang
mempunyai R2 lebih mendekati 1 maka orde 0.
Jika (2) mempunyai R2 lebih mendekati 1 maka
orde 1
Contoh :
Suatu percobaan tentang kerusakan vitamin C
selama proses sterilisasi (121,1 0C) sari buah anggur
memperoleh data sebagai berikut :
120
100
(Vitamin C (%)
80
60
40 y = -2,28x + 101
20 R2 = 0,996
0
0 5 10 15 20 25
Waktu (menit)
Plot Orde 1
4,7
4,6
Ln (Vitamin C)
Ea 1 1
k - -
R T T0
=e
k0
Ea Ea 1
- -
R
k =k0 . e RT
= k0 . e T
Ea 1
ln k = ln k 0 - T
R
k 2 T2 - T1
ln = ln Q10
k1 10
Substitusi k 2 = k; k1 = k 0 ; T2 = T; dan T1 = T0
dalam persamaan Arrhenius
Ea 1 1
k -
R
-
2 T1
T
=e
k1
k2 Ea 1 1
ln = - −
k1 R T2 T1
k2 Ea T1 - T2
ln = -
k1 R T2 T1
subtitusi persamaan Q10
Ea ln (Q10 )
= T2 T1
R 10
Ea 10
R T1T2
Q10 = e
Nilai Z
Nilai z didefinisikan sebagai perubahan suhu yang diperlukan
untuk mengubah laju reaksi sebesar 1 log cycle.
(T2 −T1 )
k2 = k1 (10) z
k 2 T2 - T1
ln = ln (10)
k1 z
dari persamaan di atas dan persamaan arrhenius :
ln (10) Ea 1
=
z R T2 T1
ln (10)
z =
Ea( R
)
T1T2
Contoh :
Kinetika reaksi inaktivasi enzim polifenol oksidase pada jamur
mengikuti orde 1 dan konstanta laju reaksinya pada 50 0C, 55 0C,
dan 60 0C adalah 0,019; 0,054; dan 0,134 / menit. Tentukan energi
aktivasi, nilai z, dan Q10 !
Jawab :
-1
-1,5
-2 y = -21016x + 61,12
ln k
R2 = 0,999
-2,5
-3
-3,5
-4
-4,5
1/T
Slope = - 21016
- Ea / R = - 21016 Ea = 21016 x 1,987
= 41758,792 kal / gmol
= 41,76 kkal / gmol
Ea 10
R T1T2
Q10 =e
Ea 1
ln (Q10 ) = 10
R T1T2
1
= 10 (21016) = 1,95
(323) (333)
Q10 = 7,028
ln (10)
z= T1T2
Ea / R
ln (10)
= (323 x 333) = 11,8 C
0
21016
• Penyedap rasa berbentuk bubuk dalam kemasan sachet
akan mengalami penurunan mutu aroma selama
penyimpanan. Pengujian aroma selama penyimpanan
dilakukan dengan uji sensoris. Data skor sensori
penyedap rasa tersebut adalah :
Suhu Pengujian (0C) Waktu (hari) Skor Sensori
40 0 8
3 7,93
6 7,86
9 7,83
12 7,79
45 0 8
3 7,86
6 7,72
9 7,59
12 7,41
50 0 8
3 7,69
6 7,31
9 7,03
12 6,66
Pertanyaan :
1. Tentukan persamaan kinetika reaksi penurunan aroma
selama penyimpanan! Tentukan juga orde reaksinya!
2. Tentukan nilai k untuk masing-masing suhu pengujian!
3. Tentukan energi aktivasi! Gunakan plot Arrhenius!
4. Tentukan Q10!
Jawab :
Dipilih orde 0 karena nilai R2 lebih mendekati 1. Nilai k
masing-masing suhu :
Suhu (0C) k Suhu (K) 1/T Ln k
40 0,0173 313 0,00319 - 4,057
45 0,0483 318 0,00314 - 3,030
50 0,1113 323 0,00309 - 2,196