You are on page 1of 2

Faktor Jenis Kelamin Berbaring

Terdapat beberapa penelitian yang mengungkapkan perbedaan Ketika seseorang berbaring, maka jantung akan berdetak lebih
jenis kelamin berpengaruh terhadap kerja sistem kardiovaskuler. sedikit dibandingkan saat ia sedang duduk atau berdiri. Hal ini disebabkan
Dibandingkan dengan laki-laki dengan usia yang sama, wanita saat orang berbaring, maka efek gravitasi pada tubuh akan berkurang yang
premenopause memiliki massa ventrikel kiri jantung yang lebih kecil membuat lebih banyak darah mengalir kembali ke jantung melalui
terhadap body mass ratio, yang mungkin mencerminkan afterload jantung pembuluh darah. Jika darah yang kembali ke jantung lebih banyak, maka
yang lebih rendah pada wanita. Hal ini mungkin akibat dari tekanan darah tubuh mampu memompa lebih banyak darah setiap denyutnya. Hal ini
arteri yang lebih rendah, kemampuan compliance aorta yang lebih besar berarti denyut jantung yang diperlukan per menitnya untuk memenuhi
dan kemampuan peningkatan penginduksian mekanisme vasodilatasi. kebutuhkan darah, oksigen dan nutrisi akan menjadi lebih sedikit.
Perbedaan ini dianggap berhubungan dengan efek protektif Pada posisi berbaring darah dapat kembali ke jantung secara mudah
estrogen dan mungkin dapat menjelaskan mengapa pada wanita tanpa harus melawan kekuatan gravitasi. Terlihat bahwa selama kerja pada
premenopause memiliki resiko lebih rendah menderita penyakit posisi berdiri, isi sekuncup meningkat secara linier dan mencapai nilai
kardiovaskular. Tetapi, setelah menopause perbedaan jenis kelamin tidak tertinggi pada 40% -- 60% VO2 maksimal. VO2 max adalah volume maksimal
akan berpengaruh pada kemungkinan terderitanya penyakit kardiovaskular. O2 yang diproses oleh tubuh manusia pada saat melakukan kegiatan yang
Hal ini mungkin disebabkan karena berkurangnya jumlah estrogen pada intensif. Pada posisi berbaring, dalam keadaan istirahat isi sekuncup
wanita yang sudah menopause. mendekati nilai maksimal sedangkan pada kerja terdapat hanya sedikit
Faktor Gravitasi peningkatan. Nilai pada posisi berbaring dalam keadaan istirahat hampir
Tekanan darah akan meningkat dengan 10 mmhg setiap 12 cm di sama dengan nilai maksimal yang diperoleh pada waktu kerja dengan posisi
bawah jantung karena pengaruh gravitasi. Di atas jantung, tekanan darah berdiri. Jumlah isi sekuncup pada orang dewasa laki-laki mempunyai variasi
akan menurun dengan jumlah yang sama. Jadi dalam keadaan berdiri, maka antara 70 -- 100 ml. Makin besar intensitas kerja (melebihi batas 85% dari
tekanan darah sistole adalah 210 mmHg di kaki tetapi hanya 90 mmHg di kapasitas kerja) makin sedikit isi sekuncup; hal ini disebabkan
otak. Dalam keadaan berbaring kedua tekanan ini akan sama (Green, 2008). memendeknya waktu pengisian diatole akibat frekuensi denyut jantung
yang meningkat (bila mencapai 180/menit maka 1 siklus jantung hanya
Tekanan darah dalam arteri pada orang dewasa dalam keadaan
berlangsung selama 0,3 detik dan pengisian diastole merupakan bagian dari
duduk atau posisi berbaring pada saat istirahat kira-kira 120/70 mmHg.
0,3 detik tersebut) (Guyton, 2002).
Karena tekanan darah adalah akibat dari curah jantung dan resistensi
perifer, maka tekanan darah dipengaruhi oleh keadaan-keadaan yang Berdiri
mempengaruhi setiap atau kedua faktor tersebut. Curah jantung adalah Detak jantung akan meningkat saat seseorang berdiri, karena darah
hasil kali antara denyut jantung dan isi sekuncup. Besarnya isi sekuncup yang kembali ke jantung akan lebih sedikit. Kondisi ini yang mungkin
ditentukan oleh kontraksi miokard dan volume darah yang kembali ke menyebabkan adanya peningkatan detak jantung mendadak ketika
jantung. seseorang bergerak dari posisi duduk atau berbaring ke posisi berdiri.
Pada posisi berdiri, maka sebanyak 300-500 ml darah pada
pembuluh ”capacitance” vena anggota tubuh bagian bawah dan isi
sekuncup mengalami penurunan sampai 40%. Berdiri dalam jangka waktu
yang lama dengan tidak banyak bergerak atau hanya diam akan yang kembali ke jantung sedikit. Volume jantung berkurang maka darah
menyebabkan kenaikan volume cairan antar jaringan pada tungkai bawah. yang ke luar dan tekanan menjadi berkurang (Guyton dan Hall, 2002).
Selama individu tersebut bisa bergerak maka kerja pompa otot menjaga Duduk
tekanan vena pada kaki di bawah 30 mmHg dan alir balik vena cukup Sikap atau posisi duduk membuat tekanan darah cenderung stabil.
(Ganong, 2002). Pada posisi berdiri, pengumpulan darah di vena lebih Hal ini dikarenakan pada saat duduk sistem vasokonstraktor simpatis
banyak. Dengan demikian selisih volume total dan volume darah yang terangsang dan sinyal-sinyal saraf pun dijalarkan secara serentak melalui
ditampung dalam vena kecil, berarti volume darah yang kembali ke jantung saraf rangka menuju ke otot-otot rangka tubuh, terutama otot-otot
sedikit, isi sekuncup berkurang, curah jantung berkurang, dan kemungkinan abdomen. Keadaan ini akan meningkatkan tonus dasar otot-otot tersebut
tekanan darah akan turun. Jantung memompa darah ke seluruh bagian yang menekan seluruh vena cadangan abdomen, membantu mengeluarkan
tubuh. Darah beredar ke seluruh bagian tubuh dan kembali ke jantung darah dari cadangan vaskuler abdomen ke jantung. Hal ini membuat jumlah
begitu seterusnya. Darah sampai ke kaki, dan untuk kembali ke jantung darah yang tersedia bagi jantung untuk dipompa menjadi meningkat.
harus ada tekanan yang mengalirkannya. Untuk itu perlu adanya kontraksi Keseluruhan respon ini disebut refleks kompresi abdomen (Guyton dan Hall,
otot guna mengalirkan darah ke atas. Pada vena ke bawah dari kepala ke 2002).
jantung tidak ada katup, pada vena ke atas dari kaki ke jantung ada katup.
Pada beberapa individu terutama orang tua, perubahan posisi yang
Dengan adanya katup, maka darah dapat mengalir kembali ke jantung. Jika
cepat misalnya dari berbaring ke berdiri bisa menyebabkan tubuh menjadi
pompa vena tidak bekerja atau bekerja kurang kuat, maka darah yang
pusing atau bahkan pingsan. Karena gerakan cepat ini membuat jantung
kembali ke jantung berkurang, memompanya berkurang, sehingga
tidak dapat memompa darah yang cukup ke otak.
pembagian darah ke sel tubuh pun ikut berkurang. Banyaknya darah yang di
Saat terjatuh atau pingsan sebaiknya berada dalam posisi berbaring,
keluarkan jantung itu menimbulkan tekanan, bila berkurang maka
yang mana merupakan posisi menguntungkan bagi jantung karena efek
tekanannya menurun. Tekanan darah berkurang akan menentukan
gravitasi berkurang dan lebih banyak darah yang mengalir ke otak.
kecepatan darah sampai ke bagian tubuh yang dituju. Ketika berdiri darah

You might also like