Professional Documents
Culture Documents
Manajemen
Keuangan
Disponsori oleh:
Manajemen keuangan berkepentingan dengan bagaimana cara menciptakan dan menjaga nilai
ekonomis atau kesejahteraan. Konsekuensinya, semua pengambilan keputusan harus difokuskan pada
penciptaan kesejahteraan. Untuk dapat menciptakan kesejahteraan, perusahaan dituntut mampu
memanfaatkan sumber daya yang terbatas, dan beroperasi pada tingkat produktivitas yang optimal.
Dengan tujuan ini, tugas manajer keuangan adlah menciptakan kesejahteraan bagi para pemegang
saham. Oleh karena itu, perusahaan haruslah bertujuan untuk memaksimalkan kesejahteraan
pemegang saham bukan maksimalisasi keuntungan.
Dalam ekonomi mikro, maksimalisasi keuntungan sering disebut sebagai tujuan perusahaan.
Namun hal ini meliki kelemahan karena ekonomi mikro mengabaikan masalah waktu dan
ketidakpastian agar dapat menjelaskan teoridengan mudah. Yang dimaksud dengan memaksimalkan
kesejahteraan adalah memaksimalkan nilai pasar saham perusahaan karena seluruh keputusan
keuangan akan terefleksi di dalamnya. Bagi para pemegang saham, harga pasar saham akan
menggambarlan nilai perusahaan termasuk seluruh kompleksitas dan komplikasi risiko dunia nyata.
Secara umum bentuk hukum perusahaan dapat dibagi menjadi empat kategori, yaitu:
a. Perusahaan Perseorangan (Sole Proprietorship), merupakan perusahaan yang dimiliki oleh
perseorangan dimana pemilik perusahaan berhak atas seluruh harta perusahaan dan bertanggung
jawab tanpa batas termasuk segala kewajiban yang timbul. Perusahaan perseorangan ini tidak
mempunyai bentuk hukum perusahaan yang bersifat formal.
b. Persekutuan Umum (General Partnership), merupakan perusahaan yang dimiliki oleh dua orang
atau lebih dimana setiap sekutu bertanggung jawabpenuh atas semua kewajiban yang timbul dari
para sekutunya (tindakan dari salah satu sekutu juga menjadi tanggung jawab para sekutu
lainnya). Tanggung jawab pemilik partnership tidak terbatas bahkan sampai kekayaan pribadi.
c. Persekutuan Komanditer (Limited Partnership), merupakan perusahaan yang dimiliki dua orang
atau lebih dimana sebagian menjadi dimana sebagian sekutu bertanggung jawab menjalankan
kegiatan usaha (sekutu aktif) dan ssatu atau lebih hanya sebagai pemberin modal (sekutu pasif).
d. Perseroan Terbatas (Corporation), merupakan badan hukum yang didirikan berdasarkan
perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham.
Secara hukum perseroan memiliki kekayaan tersendiri yang terpisah dari harta kekayaan para
pemilik perusahaan. Dengan demikian tanggung jawab para pemegang saham hanya sebesar
jumlah modal yang disetor.
Terdapat sepuluh aksioma yang mendasari praktik manajemen keuangan yang meliputi:
Aksioma 1: Keseimbangan Risiko dan Pengembalian (The Risk Return Off) ---- Jangan menambah
risiko kecuali mendapatkan kompensasi tambahan pendapatan
Tingkat pengembalian minimum atas suatui investasi harus lebih besar dari tingkat unflasi yang
diperkirakan.
Aksioma 3: Uang Kas ----- Bukan Besarnya Laba ----- adalah yang Utama
Untuk mengukur kesejahteraan digunakan arus kas (cash flow) dan bukan keuntungan akuntansi
(accounting profit). Uang kas adalah sesuatu yang secara nyata diterima dan dapat diinvestasikan
kembali oleh perusahaan. Sedangkan keuntungan akuntansi, lebih banyak menggambarkan besarnya
keuntungan perusahaan, daripada besarnya uang kas yang benar-benar ada.
Aksioma 4: Tambahan Arus Kas (incremental Cash Flow) ----- Satu-satunya Pertambahan Nilai
yang Dihitung
Proses evaluasi untuk mengukur manfaat suatu proyek baru menggunakan arus kas yang
dititikberatkan pada arus kas masuk yang sifatnya inkrimental (incremental cash in flow). Pedoman
dalam menentukan apakah arus kas itu inkrimental adalah dengan membandingkan arus kas
perusahaan apabila mengambil dan tidak mengambil suatu proyek.
Aksioma 5: Kondisi Persaingan Pasar ---- Alasan Mengapa Sangat Sulit Mendapatkan Proyek
dengan Laba yang Luar Biasa
Pada pasar yang sangat kompetitif, laba yang besar tidak dapat secara terus menerus didapat. Karena
jika suatu industri menghasilkan, maka akan banyak pendatang baru yang akan berusaha masuk ke
dalam industri. Persaingan yang semakin ketat dan penigkatan kapasitas produksi dalam industri dapat
memperkecil keuntungan, dan akhirnya akan mendorong semakin kecilnya tingkat pengembalian
investasi.
Aksioma 6: Pasar Modal yang Efisien ---- Pasar yang Bergerak Cepat dan Harga yang Tepat
Pasar Modal adalah pasar yang efisien dimana informasi baru tercermin pada surat berharga secara
cepat dan tidak ada satu investor pun yang memiliki kesempatan untuk mendapatkan keuntungan yang
besar. Para investor akan bereaksi terhadap informasi baru yang diterima dengan jalan menjual
ataupun membeli surat berharga yang ada sampai mereka merasa bahwa harga pasar yang terjadi
benar-benar telah mencerminkan informasi baru tersebut.
Aksioma 7: Masalah Keagenan ----- Manajer tidak akan Bekerja Bagi Pemilik Peruisahaan jika
tidak Selaras dengan Kepentingan Mereka
Masalah keagenan terjadi karena adanya pemisahan tugas antara pemegang manajemen perusahaan
dengan pemegang saham. Para menajer akan mengambil keputusan yang memberikan keuntungan
bagi mereka. Masalah keagenan ini akan tetap terjadi kecuali struktur insentif yang dibuat mencakup
keselarasan kepentingan antara p-ara manajer dan pemegang saham. Dengan kata lain, apa yang
terbaik bagi penegang saham merupakan yang terbaik bagi para manajer.
Aksioma 9: Tidak Semua Risiko Sama ---- Ada Sebagian Risiko yang dapat Didiversifikasi
Diversifikasi dapat mengurangi risiko, sehingga mengukur besarnya risiko dari satu proyek ataupun
investasi menjadi sangat sulit. Perubahan risiko dari suatu proyek tergantung pada (1) risiko proyek
tersebut secara individu, (2) besarnya kontribusi risiko proyek bagi perusahaan, atau (3) besarnya
kontribusi risiko proyek terhadap portofolio surat berharga milik para pemegang saham.
Aksioma 10: Melakukan Sesuatu yang Benar adalah Perilaku Etis, dan banyak Dilema Etika dalam
Manajemen Keuangan
Perilaku yang sesuai dengan etika berarti “melakukan sesuatu yang benar”. Tiap kelompok mempunyai
nilai yang berbeda yang digunakanakan sebagai dasar untuk merumuskan tentang apa yang dimaksud
“melakukan sesuatu yang benar”. Sesuatu yang sesuai dengan hukum yang berlaku belum tentu etis.
Hal inilah yang menyebabkan timbulnya dilema etika dalam manajemen keuangan.
mensyaratkan pengembalian yang lebih besar untuk risiko kegagalan yang lebih besar, premi jatuh
tempo, dan premi likuiditas atas sekuritas yang dianalisis.
Untuk menghitung tingkat bunga nominal digunakan rumus sebagai berikut:
krf = k* + IRP + (k* . IRP)
dengan: krf tingkat bunga nominal
k* tingkat bunga real
IRP tingkat inflasi
• STRUKTUR MASA TINGKAT BUNGA
Hubungan antara tingkat bunga sekuritas utang dan lama waktu hingga utang hingga utang jatuh
tempo diketahui sebagai struktur masa tingkat bunga atau penghasilan hingga jatuh tempo. Ada tiga
teori yang dapat menjelaskan bentuk struktur nmasa tingkat bunga, yaitu:
a. Teori harapan yang tidak berbias bentuk struktur masa tingkat bunga ditentukan oleh
harapan investor mengenai tingkat bunga di masa depan.
b. Teori pilihan likuiditas bentuk struktur masa ditentukan oleh investor yang mensyaratkan
premi jatuh tempo sebagai kompensasi untuk tambahan risiko dari tingakt bunga yang
berfluktuasi.
c. Teori segmen pasar bentuk struktur masa ditentukan hanya oleh permintaan dan
penawaran sekuritas yang memiliki jatuh tempo yang spesifik.
RASIO KEUANGAN
1. LIKUIDITAS PERUSAHAAN
aktiva lancar
Rasio lancar = --------------------
utang lancar
piutang dagang
Periode penagihan rata-rata = ----------------------------------
penjualan kredit
Perputaran piutang dagang = --------------------------
piutang dagang
2. PROFITABILITAS OPERASI
pendapatan operasi
Tingkat pengembalian operasi atas investasi = -----------------------------
total aktiva
laba operasi
Margin laba operasi = -------------------
penjualan
penjualan
Perputaran total aktiva = ------------------
total aktiva
penjualan
Perputaran piutang dagang = ------------------------
piutang dagang
penjualan
Perputaran aktiva tetap = --------------------------
aktiva tetap bersih
3. KEPUTUSAN PENDANAAN
total utang
Rasio utang = -----------------
total aktiva
laba operasi
Rasio laba terhadap beban bunga = ------------------
bunga
pendapatan
Tingkat bersih pengembalian ekuitas = ---------------------------------------------
ekuitas pemegang saham biasa
• ANALISIS DU PONT
Analsis Du Pont merupakan sistem rasio keuangan yang dirancang untuk menyelidiki determinan
rasio pengembalian ekuitas pemegang saham dan pengembalian aktiva. Tingkat pengembalian ekuitas
dihitung sebagai berikut:
total utang
rasio utang = -----------------
total aktiva
Jadi kita lihat bahwa tingkat pengembalian ekuitas merupakan fungsi dari (1) seluruh profitabilitas
(pendapatan bersih relatif terhadap jumlah investasi pada aktiva), dan (2) jumlah utang yang digunakan
untuk mendanai aktiva. Kita juga dapat mengetahui bahwa tingkat pengembalian aktiva dapat disajikan
sebagai berikut:
Penggunaan persamaan Du Pont memungkinkan manajemen melihat dengan lebih jelas pemicu
tingkat pengembalian ekuitas serta hubungan antara margin laba bersih, perputaran aktiva, dan rasio
utang. Manajemen dipandu dalam menentukan efektivitas pengelolaan sumber daya perusahaan untuk
memaksimumkan tingkat penembalian investasi para pemilik. Sebagai tambahan, manajer atau pemilik
dapat menentukan kenapa tingkat pengembalian tertentu dapat dihasilkan.
PENGANGGARAN MODAL
Sebelum proyek yang menguntungkan dapat dijalankan, proyek tersebut harus diidentifikasi atau
ditemukan terlebih dahulu. Sayangnya, mendapat ide baru untuk membuat produk yang sudah ada
agar lebih menguntungkan sangat sulit dilakukan. Umumnya, sumber gagasan terbaik untuk
keuntungan potensial produk ditemukan dalam perusahaan.
Proses penganggaran modal melibatkan pengambilan keputusan yang berkenaan dengan
investasi di aktiva tetap. Kita menguji empat kriteria yang biasa digunakan untuk menentukan
penerimaan atau penolakan terhadap proposal penganggaran modal.
1. a. Periode Pembayaran Kembali = jumlah tahun yang diperlukan untuk mengembalikan investasi
awal.
Diterima jika pembayaran kembali ≤ masa pengembalian pembayaran kembali maksimum yg dapat
diterima
Menolak jika pengembalian > periode pembayaran kembali yang diterima
Keunggulan:
Menggunakan arus kas bebas
Mudah untuk menghitung dan memahami
Mungkin digunakan sebagai alat penyaringan awal
Kelemahan:
Mengabaikan nilai waktu uang
Mengabaikan arus kas bebas yang terjadi setelah masa pengembalian
Pemilihan masa pengembalian maksimum yang bisa diterima berubah-ubah
b. Masa Pembayaran yang Didiskonto = jumlah tahun yang diperlukan untuk mengemnalikan
pengeluaran kas awal dari arus kas bebas yang didiskonto.
Diterima jika pembayaran kembali yang didiskonto ≤ masa pengembalian diskonto maksimum yang
dapat diterima
Ditolak jika pengembalian diskonto > periode pengembalian diskonto maksimum yang dapat diterima
Keunggulan:
Menggunakan arus kas bebas
Mudah untuk menghitung dan memahami
Mempertimbangkan nilai waktu uang
Kelemahan:
Mengabaikan arus kas bebas yang terjadi setelah masa pengembalian
Pemilihan masa pengembalian maksimum yang dapat diterima bersifat coba-coba
1. Nilai Bersih Sekarang = nilai sekarang dari arus kas bebas tahunan dikurangi dengan
pengeluaran awal investasi.
n
FCFt
NPV = ∑ (1 + k )
t =1
t - IO
Keterangan:
FCFt = arus kas bebas tahunan pada waktu peroide t (dapat diambil dari nilai positif maupun
negatif)
k = tingkat diskonto yang sesuai, yaitu tingkat pengembalian yang diinginkan atau biaya modal
IO = pengeluaran kas awal
n = masa bertahan sebuah proyek
Keunggulan:
Menggunakan arus kas diterima
Mengenali nilai waktu uang
Konsisten dengan tujuan utama perusahaan, yaitu memaksimalisasi kekayaan pemegang saham
Kelemahan:
Memerlukan perincian peramalan jangka panjang dari arus kas bebas
2. Indeks Profitabilitas = rasio nilai sekarang dari arus kas bebas masa depan terhadap
pengeluaran awal
n
FCFt
PI =
∑ (1 + k )
t =1
t
IO
Diterima jika PI ≥ 1.0
Ditolak jika PI < 1.0
Keunggulan:
Menggunakan arus kas bebas
Menghitung nilai waktu uang
Konsisten dengan tujuan perusahaan, yaitu memaksimalisasi keuntungan pemegang saham
Kelemahan:
Memerlukan perincian peramalan jangka panjang atas arus kas bebas proyek
3. Tingkat Pengembalian Internal = tingkat diskonto yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas
bebas masa depan sebuah proyek dengan pengeluaran awal proyek.
n
FCFt
IO = ∑ (1 + IRR )
t =1
t
Keunggulan:
Menggunakan arus kas bebas
Menghitung nilai waktu uang
Konsisten dengan tujuan perusahaan, yaitu memaksimalisasi keuntungan pemegang saham
Kelemahan:
Memerlukan perincian peramalan jangka panjang dari arus kas bebas proyek
Kemungkinan IRR berganda
Mengasumsikan arus kas selama masa operasi proyek yang diinvestasikan kembali pada IRR
4. Tingkat Pengembalian Internal yang Dimodifikasi = tingkat diskonto kas yang menyamakan nilai
sekarang dari arus kas keluar proyek dengan nilai sekarang dari nilai akhir proyek.
∑ ACIF (1 + k ) n −t
n
ACOFt
∑ (1 + k ) t = t =0
t
t =0
(1 + MIRR ) n
TV
PVaruskaskeluar =
(1 + MIRR ) n
Dimana:
ACOF = arus kas bebas tahunan pada peroide waktu t
ACIF = arus kas masuk bebas tahunan pada periode waktu t
TV = nilali ACIF yang dimajemukan pada tingkat pengembalian yang diinginkan pada akhir masa
proyek
Keunggulan:
Menggunakan arus kas bebas
Menghitung nilai waktu uang
Secara umum, konsisten dengan tujuan perusahaan memaksimalisasi kekayaan pemegang saham
Kelemahan:
Memerlukan peramalan jangka panjang atas arus kas bebas proyek
Etika dalam keputusan etis sangat mendominasi pada sebuah penganggaran modal. Begitu pula
dengan semua hal yang berkaitan dengan keuangan, melanggar untuk mempertimbangkan etika, akan
menghilangkan kepercayaan publik, yang akan memberi pengaruh negatif yang sedemikian penting
terhadap kekayaan pemegang saham.
ANUITAS
Yaitu suatu serangkaian pembayaran dalam jumlah yang sama selama jumlah tahun tertentu.
Anuitas biasa/ordinary : pembayarannya pada setiap akhir periode.
Anuitas jatuh tempo/due : pembayarannya setiap awal periode.
ANUITAS BIASA/ORDINARY
Rumus Dasar Future Value Anuitas Biasa:
dimana :
(1+i)n-1
FVIFA i,n =
i
Keterangan :
FVn = nilai masa depan dari anuitas pada akhir tahun ke-n
PMT = pembayaran anuitas yang disimpan atau diterima pada setiap periode
i = tingkat bunga (atau diskonto) tahunan
n = jumlah tahun akan berlangsungnya anuitas
FVIFA i,n = future value interest factor anuity = nilai angka dari (1+i)n -1/i yang digunakan sebagai
pengganda untuk menghitung nilai future value anuitas
Contoh :
Berapa banyak kita harus mendepositokan uang setiap akhir tahun jika suku bunga 8 % untuk
mengumpulkan uang sebanyak $5,000 di akhir tahun ke-10? Maka FV10 =$5,000 ; i =8%=0.08
$ 5,000=PMT (FVIFA 8%,10th)
(1+0.08)10-1
$ 5,000 = PMT
0.08
$ 5,000
= PMT
14,487
PMT = $ 345,14
dimana :
1
1-
PVIFA i,n = (1+i)n
i
Contoh :
Berapa nilai sekarang dari anuitas selama 10 tahun atas $1,000 yang didiskontokan kembali ke masa
sekarang pada tingkat bunga 10% ?
PVn = PMT (PVIFA i,n)
= $1,000 (PVIFA 10%,10th)
1
1-
$ 1,000 (1+0.01)10
=
0.01
= $ 1,000 (7.722)
= $ 7,722
Contoh :
Berapa nilai sekarang dari lima kali pembayaran pada setiap awal tahun masing-masing sebesar $500
dengan suku bunga 6% ?
PVn = PMT (PVIFA i,n) (1+i)
= $ 500 (PVIFA 6%,5th) (1+0.06)
= $ 500 (4.212) (1.06)
= $ 2,232.36
Keterangan :
krf = tingkat suku bunga nominal
k* = tingkat bunga riil
IRP = tingkat inflasi
Contoh :
Jika Anda menabung $ 100 hari ini dan berencana akan menariknya setahun kemudian dengan tingkat
suku bunga 11.3 % dan inflasi yang terjadi adalah 5 persen per tahun. Maka hitung peningkatan daya
beli Anda setahun dari sekarang ?
krf = k* + IRP + (k* x IRP)
0.113 = k* + 0.05 + (k* x 0.05)
1.05 k* = 0.063
k* = 0.06 = 6 %
PENGEMBALIAN YANG DIHARAPKAN
k = k1P(k1Sukses
PSAK-Tim ) + k2P(kUKT
2) + .... + knP(kn)
Akuntansi 2006 14
Resume UKT Managemen Keuangan
RISIKO
adalah prospek dari hasil yang tidak disukai. Konsep ini telah diukur secara operasional sebagai
deviasi standar atau beta.
Deviasi standar adalah suatu ukuran dispersi atau jangkauan di sekitar rata-rata (mean) distribusi
probabilitas, dihitung dengan akar dari rata-rata kuadrat deviasi masing-masing tingkat pengembalian
yang diharapkan.
adalah tingkat pengembalian minimum yang diperlukan untuk menarik investor agar membeli atau
memegang surat berharga tertentu. Ini juga merupakan tingkat diskonto yang menyamakan nilai arus
kas saat ini dengan nilai surat berharga tersebut.
Tingkat pengembalian yang diinginkan (k) dapat dipisahkan ke dalam komponen dasarnya; tingkat
pengembalian bebas risiko (krf) ditambah premi risiko (krp).
k = krf + krp
Contoh :
Perusahaan Polaroid, obligasinya jatuh tempo pada tahun 2006. Berdasarkan harga pasar dari obligasi
ini, pada 19 September 2000, kita dapat menentukan investor itu mengharapkan pengembalian
sebesar 11 %. Surat utang jangka pendek pemerintah 90 hari, saat itu bernilai 6 %, yang berarti bahwa
pemegang obligasi Polaroid menuntut premi risiko sebesar 5%.
Keterangan :
kj = tingkat pengembalian yang diinginkan
krf = tingkat pengembalian bebas risiko
βj = beta dari surat berharga
krp = premi risiko = km - krf
km = tingkat pengembalian yang diingkan mula-mula (belum memperhitungkan beta)
Contoh :
Standard & Poor’s mengestimasikan beta General Electric sebesar 1,25. Premi risiko untuk saham
perusahaan besar (pengembalian pada saham perusahaan besar dengan tingkat risiko bebas yang
kecil) telah menjadi 9,5 persen selama tujuh decade terakhir. Tingkat risiko bebas pada pengembalian
(obligasi jangka pendek pemerintah AS) pada akhir tahun 2000 sekitar 6 persen. Seorang investor
harus mengharapkan tingkat pengembalian sebesar 17,88 persen dari penanaman modal di dalam GE,
perhitungannya sebagai berikut :
kGE = krf + βGE (km – krf)
= 6 % + 1,25 (9,5 %)
= 6 % + 11,88 %
= 17,88 %
BOND VALUATION
Jenis Obligasi
1. Surat Utang (debentures) semua utang jangka panjang tanpa jaminan.
2. Surat Utang Subordinat (subordinate debentures) surat utang yang berada di bawah surat utang
biasa yang akan dibayar setelah surat utangnya dipenuhi.
3. Obligasi Gadai obligasi yang dijamin dengan tanah atau rumah.
4. Obligasi Tanpa Bunga dan Rendah Nilai (zero and very low coupon bond) obligasi yang
diterbitkan dengan diskon tertentu dan nilai unjuk $1.000 yang dibayar tanpa bunga atau berbunga
kecil.
5. Obligasi Murahan (junk bond) obligasi yang memiliki peringkat BB ke bawah.
6. Obliagasi Euro (euro bond) obligasi yang dikeluarkan oleh suatu negara dengan mata uang
yang berbeda dengan mata uang obligasi itu, sebagai contoh obligasi diterbitkan di Eropa atau
Asia oleh perusahaan Amerika dengan membayar bunga dan pokoknya pada peminjam dalam US
dollar.
Karakteristik Obligasi
1. Klaim terhadap aset dan pendapatan perusahaan klaim ini didahulukan dari saham biasa dan
saham preferen.
2. Nilai pari nilai unjuk/nilai nominal obligasi yang dikembalikan ke pemegang obligasi pada saat
jatuh tempo.
3. Tingkat suku bunga kupon menunjukkan besarnya persentase terhadap niali pari obligasi yang
akan dibayar setiap tahun sebagai bunga.
4. Periode jatuh tempo lamanya waktu hingga pihak penerbit obligasi membayarkan kembali nilai
pari obligasi kepada pemilik obligasi yang sekaligus akan mengakhiri masa berlakunya.
5. Indenture perjanjian legal atau surat kontrak antar perusahaan penerbit obligasi dengan dewan
atau wali obligasi yang mewakili para pemilik atau pembeli obligasi tersebut.
6. Tingkat penghasilan sekarang rasio pembayaran tahunan terhadap harga obligasi di pasar
(pembayarn bunga per tahun : harga obligasi di pasar).
7. Peringkat obligasi peringkat obligasi ini dipengaruhi (1) proporsi modal terhadap utang, (2)
tingkat profitabilitas perusahaan, (3) tingkat kepastian dalam menghasilkan pendapatan, (4) besar
kecilnya perusahaan, (5) jumlah pinjaman subordinasi yang dikeluarkan perusahaan.
Definisi Nilai
1. Nilai buku nilai aktiva yang ditunjukkan pada laporan neraca. Nilai ini menggambarkan biaya
historis aktiva.
2. Nilai likuidasi jumlah uang yang dapat direalisasikan jika suatu aset dijual secara individu, dan
tidak sebagai bagian dari keseluruhan perusahaan.
3. Nilai pasar nilai aset yang berlaku di pasar, jika pasar sekuritas bekerja secara efisien maka nilai
pasar sekuritas sama dengan nilai intrinsiknya.
4. Nilai intrinsic nilai sekarang atas arus dana yang diharapkan terjad di masa datang dan
didiskontokan pada tingkat pengembalian minimum yang pantas.
Penilaian Aset
Nilai aset dipengaruhi oleh tiga elemen:
1. Besar serta waktu penerimaan atas arus kas aset yang diharapkan.
2. Risiko dari penerimaan arus kas ini.
3. Tingkat pengembalian minimum investor untuk memilih suatu investasi.
Penilaian Obligasi
Proses penilaian obligasi membutuhkan pengetahuan akan tiga elemen penting: (1) jumlah dan waktu
arus kas yang akan diterima investor, (2) tanggal jatuh tempo obligasi, (3) tingkat pengembalian yang
diinginkan investor.
Rumus nilai obligasi = nilai sekarang dari bunga + nilai sekarang dari pokok obligasi
dimana:
i tingkat pengembalian yang diharapkan investor (tingkat bunga pasar) pada setiap
periode pembayaran bunga
n jumlah periode pembayaran bunga
1-(1+i)-n
PVIFA = -------------
i
PVIF = (1+i)-n
Contoh soal:
Obligasi dengan nilai pari $1.000 dan pembayaran bunga tahunan $120 memiliki jangka waktu jatuh
tempo 5 tahun. Tingkat pengembalian yang diinginkan investor (kb) adalah 12%. Berapa nilai sekarang
dari obligasi tersebut?
Jawab:
Nilai obligasi = nilai sekarang dari bunga + nilai sekarang dari pokok obligasi
1-(1+12%)-5
= $120 × ------------------ + ($1.000 × (1+12%)-5)
12%
= ($120 × 3,605) + ($1.000 × 0,567)
= $999,6 = $1.000
Hubungan kedua: nilai pasar dari sebuah obligasi akan lebih kecil dari nilai parinya jika tingkat
pengembalian yang diinginkan investor lebih besar dari suku bunga obligasi, namun obligasi
akan dinilai lebih tinggi dari nilai pari jika tingkat pengembalian yang diinginkan investor lebih
kecil dari tingkat suku bunga obligasi.
Hubungan ketiga: semakin dekat tanggal jatuh tempo obligasi, maka nilai pasar dari obligasi tersebut
akan semakin mendekati nilai parinya.
Hubungan keempat: obligasi jangka panjang memiliki risiko tingkat bunga yang lebih besar
dibandingkan dengan obligasi jangka pendek.
Hubungan kelima: sensitivitas nilai obligasi terhadap perubahan tingkat suku bunga tidak hanya
tergantung pada lamanya waktu jatuh tempo, tetapi juaga pada pola arus kas yang dihasilkan
oleh obligasi tersebut.
STOCK VALUATION
contoh soal:
berapakah nilai saham preferen jika dividen tahunan yang dibayar sebesar $3,64 dan tingkat
pengembalian yang disyaratkan 7,28%?
Jawab: : D
Vps = -----
kps
$3,64
= ---------
0,0728
= $50
(1+kcs) (1+kcs)
dimana:
Vcs’ nilai sekarang saham biasa
D1 dividen yang diterima dalam satu tahun
P1 harga saham yang diprediksi di akhir tahun
kcs tingkat pengembalian yang disyaratkan oleh investor
contoh soal:
berapakah nilai saham biasa jika dividen pada akhir tahun yang diharapkan Rp1.640, dan harga pasar
pada akhir tahun yang diproyeksikan Rp22.000 serta tingkat pengembalian yang disyaratkan investor
adalah 18%?
Rp1.640 Rp22.000
Vcs’ = ------------ + --------------
(1+18%) (1+18%)
= Rp1.390 + Rp18.644
= Rp20.034
dimana: D1 = D0 (1+ g)
keterangan:
Vcs’ nilai sekarang saham biasa
D1 dividen yang diterima pada akhir tahun ini
D0 dividen yang diterima pada akhir tahun lalu
kcs tingkat pengembalian yang disyaratkan oleh investor
g tingkat pertumbuhan
contoh soal:
berapakah nilai sekarang dari saham biasa jikadividen yang dibayar pada akhir tahun lalu sebesar $2,
tingkat pertumbuhannya 10%, dan tingkat pengembalian yang disyaratkan investor 15%?
D1 = D0 (1+ g)
D1 = $2 (1+10%)
D1 = $2,20
D1
Vcs’ = ----------
kcs -- g
$2,20
Vcs’ = -----------------
0,15 -- 0,10
= $44
D D
kps = ----- atau kps = -----
Vps P0
Contoh soal:
Berapakah tingkat pengembalian yang diharapkan invesotor jika dividen yang dibayarkan $3,64 dan
haraga pasar sekarang saham preferen $50?
D
kps = -----
P0
$3,64
= ---------
$50
D1 D1
kcs = ----- + g , atau kcs = ----- + g
Vcs P0
Contoh soal:
Berapakah tingkat pengembalian yang diharapkan oleh pemegang saham biasa jika dividen yang
dibayarkan akhir tahun ini sebesar $2,20, harga pasar sekarang saham biasa $44, dan tingkat
pertumbuhan 10%?
D1
kcs = ----- + g
P0
$2,20
= --------- + 10%
$44
= 15%
Capital Budgeting adalah proses pembuatan keputusan yang mempertimbangkan investasi dalam
asset tetap. Capital budgeting sangat perlu dibahas karena capital budgeting berkaitan dengan dana
yang sangat besar (investasi dalam aktiva tetap) sehingga pelaksanaannya harus benar-benar hati-
hati. Dalam kenyataan sangat sulit untuk menemukan investasi yang menguntungkan karena dalam
dunia bisnis terjadi persaingan yang sangat ketat, dan masing-masing pihak selalu berusaha mencari
proyek yang paling menguntungkan.
Dalam capital budgeting yang intinya adalah proses pengambilan keputusan, ada bebrapa alat yang
dapat digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan tersebut, yaitu:
1. payback period
yaitu menggunakan berapa tahun yang dibutuhkan agar hasil investasi dapat menutupi jumlah
dana yang telah dikeluarkan untuk investasi tersebut.
Kriteria:
Proyek diterima jika payback period ≤ periode pengembalian maksimum yang diinginkan
Proyek ditolak jika payback period > periode pengembalian maksimum yang diinginkan
Keuntungan :
• Menggunakan arus kas bebas (free cash flow)
• Mudah dalam penghitungan dan mudah dimengerti
• Dapat digunakan sebagai alat perkiraan secara sekilas
Kerugian :
• Mengabaikan nilai waktu dari uang (time value of money)
• Mengabaikan arus kas bebas setelah payback period
• Pemilihan periode pengembalian maksimum yang diinginkan sangat arbitrer
Contoh :
Projects A B
-
Initial Outlay -$10,000 $10,000
annual cash flow
1 $6,000 $5,000
2 $3,000 $5,000
3 $2,000 $0
4 $2,000 $0
5 $1,000 $0
Jika diketahui periode pengembalian maksimum yang diinginkan adalah 2 tahun, maka proyek
yang akan diambil adalah proyek B. Proyek A tidak akan diambil, walaupun pada tahun-tahun
selanjutnya memberikan arus kas yang cuku besar bagi perusahan.
2. discounted payback period
variasi dari payback period dimana arus kas yang dipakai adalah arus kas yang telah didiskon
(dibawa ke awal periode)
Proyek diterima jika discounted payback period ≤ periode pengembalian maksimum yang
diinginkan
Proyek ditolak jika discounted payback period > periode pengembalian maksimum yang
diinginkan
Keuntungan :
• Menggunakan arus kas bebas (free cash flow)
• Mudah dalam penghitungan dan mudah dimengerti
• Memperhitungkan time value of money
Kerugian :
• Mengabaikan arus kas bebas setelah payback period
• Pemilihan periode pengembalian maksimum yang diinginkan sangat arbitrer
Contoh dengan tingkat bunga yang ada 17% dan maksimum discounted payback period 3 tahun.
Projects A B Ratio A B A B
- -
Initial Outlay $10,000 $10,000 1 -$10,000 -$10,000 cumulative cumulative
annual cash flow -10,000.00 -10,000.00
1 $6,000 $5,000 0.855 $5,128.21 $4,273.50 -$4,871.79 -$5,726.50
2 $3,000 $5,000 0.731 $2,191.54 $3,652.57 -$2,680.25 -$2,073.93
3 $4,000 $0 0.624 $2,497.48 $0.00 -$182.77 -$2,073.93
4 $2,000 $0 0.534 $1,067.30 $0.00 $884.53 -$2,073.93
5 $1,000 $0 0.456 $456.11 $0.00 $1,340.64 -$2,073.93
Dari tabel dapat dilihat, jika maksimum discounted payback period adalah 3 tahun maka tidak ada
proyek yang akan diterima. Karena tidak ada proyek yang mampu menutupi biaya investasi
tersebut dalam waktu 3 tahun. Jika dilihat pada proyek A, walaupun setelah 3 tahun belum
menutup biaya investasi namun jumlah kas masuk setelah itu sebenarnya cukup besar.
3. net present value (NPV)
Merupakan nilai bersih dari seluruh jumlah cash inflow
n
Σ
FCFt
NPV = - IO
(1 + k) t
t=1
FCFt = arus kas tahunan (dapat positif maupun negatif) pada tahun tertentu (t)
k = discount rate, bisa berupa tingkat pengembalian yang diharapkan (required
rate of return) atau biaya modal (cost of capital)
IO = pembayaran kas di awal proyek
n = lamanya proyek
t = tahun ke t
Diterima jika NPV ≥ 0.0
Ditolak jika NPV < 0.0
Keuntungan:
• Menggunakan arus kas bebas
• Menggunakan nilai waktu dari uang (time value of money)
• Konsisten dengan tujuan pemegang saham dalam memaksimalkan keuntungan
Kerugian : membutuhkan ramalan yang detail dan panjang tentang arus kas
Contoh
Free Cash Present Value Present
Flow (12%) Value
Initial
Outlay -$40,000.00 1.000 -$40,000.00
Year 1 $15,000.00 0.893 $13,392.86
Year 2 $14,000.00 0.797 $11,160.71
Year 3 $13,000.00 0.712 $9,253.14
Year 4 $12,000.00 0.636 $7,626.22
Year 5 $11,000.00 0.567 $6,241.70
Present value cash $47,674.63
Initial Outlay -$40,000.00
NPV $7,674.63
Σ
FCFt = arus kas bebas tahunan FCFt
k = discount rate yang tepat PI = IO
(1 + k) t
IO = initial outlay t=1
t = tahun tertentu
n = lamanya proyek
Keuntungan:
• Menggunakan arus kas bebas
PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 2006 23
Resume UKT Managemen Keuangan
Kerugian : membutuhkan ramalan yang detail dan panjang tentang arus kas
Diterima jika PI ≥ 0.0
Ditolak jika PI < 0.0
Diterima jika IRR ≥ tingkat pengembalian yang diharapkan (required rate of return)
Ditolak jika IRR < tingkat pengembalian yang diharapkan (required rate of return)
Keuntungan:
• Menggunakan arus kas bebas
• Menggunakan nilai waktu dari uang (time value of money)
• Secara umum konsisten dengan tujuan pemegang saham dalam memaksimalkan keuntungan
Kerugian
• membutuhkan ramalan yang detail dan panjang tentang arus kas
• kemungkinan adanya lebih dari satu IRR yang didapatkan
• mengasumsikan bahwa semua kas yang didapat akan diinvestasikan kembali dengan tingkat
sebesar IRR
contoh
Free Cash Flow
Initial
Outlay -$10,000.00
Year 1 $1,000.00
Year 2 $3,000.00
Year 3 $6,000.00
Year 4 $7,000.00
Jika diketahui required rate of return 10%, proyek tersebut diterima atau tidak?
Dalam mencari IRR, kita bisa melakukan cara mencoba memasukkan beberapa perkiraan IRR.
IRR = 19%
PV IRR
Year 1 $1,000.00 0.84 $840
Year 2 $3,000.00 0.71 $2,118
Year 3 $6,000.00 0.59 $3,560
Year 4 $7,000.00 0.50 $3,491
PV $10,010
IO $10,000
IRR = 20%
PV IRR
Year 1 $1,000.000.83 $833
Year 2 $3,000.000.69 $2,083
Year 3 $6,000.000.58 $3,472
Year 4 $7,000.000.48 $3,376
PV $9,765
IO $10,000
Dari perhitungan tersebut didapat bahwa IRR antara 19% dan 20%. Untuk menetukan IRR yang
lebih tepat dapat dicari dengan :
10
IRR = 19% + ( 245 x 1%)
= 19.04%
Contoh Soal
Sebuah proyek membutuhkan initial outlay $54200 dan mempunyai masa manfaat selama 5 tahun.
Arus kas masuk diperkirakan sama tiap tahun yaitu sebesar $22608. pada akhir masa proyek,
peralatan adapat dijual dengan nilai sebesar $13200. jika diketahui required rate of return sebesar
15%, tentukan apakah proyek akan diterima atau tidak, dan hitunglah :
a. payback period
b. discounted payback period
c. NPV
d. PI
e. IRR
f. MIRR
II
arus kas operasi
EBIT 1,000,000 4,500,000 4,500,000 2,400,000 0
pajak 340,000 1,530,000 1,530,000 816,000 0
depresiasi 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000
arus kas operasi 2,660,000 4,970,000 4,970,000 3,584,000 2,000,000
III
perubahan modal kerja
bersih
pendapatan 7,500,000 15,000,000 15,000,000 10,500,000 6,500,000
kebutuhan modal kerja awal 100,000
kebutuhan modal kerja
bersih 750,000 1,500,000 1,500,000 1,050,000 650,000
penghapusan modal kerja 650,000
perubahan modal kerja 100,000 650,000 750,000 0 (450,000) (1,050,000)
IV
arus kas bebas
arus kas operasi 2,660,000 4,970,000 4,970,000 3,584,000 2,000,000
perubahan modal kerja
bersih 100,000 650,000 750,000 0 (450,000) (1,050,000)
perubahan capital spending 10,000,000 0 0 0 0 0
arus kas bebas (10,100,000) 2,010,000 4,220,000 4,970,000 4,034,000 3,050,000
EAA (equivalent annual annuity) : arus kas tahunan yang menghasilkan nilai sekarang yang sama
dengan NPV dari proyek. Dihitung dengan membagi NPV proyek menggunakan PVFIA (present
value interest annuity factor) yang tepat.
contoh soal :
Biaya peralatan baru $6.900.000
Biaya transport dan instalasi 100.000
Penjualan Tahun 1 80000
Tahun 2 100000
Tahun 3 120000
Tahun 4 70000
Tahun 5 70000
Harga jual $250 tahun 1-4, $200 di tahun ke 5
Variable cost $130/unit
Fixed cost $300.000
Kebutuhan modal kerja : dibutuhkan modal kerja awal $100.000, kemudian, untuk setiap tahun
berikutnya sama dengan 10% dari penjualan tahu tersebut. Dan diakhir proyek, modal kerja
tersebut akan dilikuidasi.
Metode depresiasi : metode garis lurus, selama 5 tahun dan tanpa nilai sisa
Carilah arus kas baik keluar maupun masuk untuk tiap tanun!
Project standing alone risk : risiko yang ada pada proyek yang berdiri sendiri diukur dengan
keragaman dari tingkat pengembalian aset yang diharapkan. Yaitu risiko yang ada pada proyek dengan
mengabaikan fakta bahwa hanya ada satu proyek dalam perusahaan tersebut.
Project’s contribution to firm risk : jumlah risiko yang dimilki suatu proyek yang mempengaruhi
perusahaan secara keseluruhan. Yaitu risiko proyek yang memeprtimbangkan efek divesifikasi diantara
proyek-proyekyang berbeda dalam suatu perusahaan tetapi mengabaikan efek dari diversifikasi
pemegang saham dalam portofolio.
Systematic risk : risiko suatu proyek diukur dari sudut pandang shareholder yang telah didiversifikasi
dengan baik. Yaitu risiko proyek yang membolehkan diversifikasi dalam perusahaan dan dalam
portofolio pemegang saham.
n
NPV = Σ (1t ACF t
+ krf)t
- IO
t=1
α = certainty equivalent coefficient
= jumlah kas flow tertentu (yang pasti) dibagi jumlah kas yang diharapkan
Langkah menggunakan metode ini :
1. risiko dihilangkan dari arus kas dengan cara memasukkan arus kas yang pasti, jika diketahui
koefisiennya, maka tinggal mengalikan koefisien tersebut dengan arus kas yang berisiko.
2. mendiskontokan arus kas yang tidak berisiko
3. menerapkan norma penganggaran modal, kecuali untuk penggunaan internal rate of return
(IRR) dimana disini IRR dibandingkan dengan tingkat bebas risiko, bukan dengan tingkat
pengembalian yang diharapkan.
Contoh:
sebuah perusahaan mempunyai required rate of return 10%. Lama proyek 5 tahun, initial outlay
$120000. berikut data arus kas masuk dan koefisien keyakinan yang ekuivalen (certainty equivalent
coefficient).
Tingkat bunga bebas risiko adalah 6%. Berapakah NPV dari proyek tersebut?
Contoh soal
Sebuah perusahaan mengevaluasi kemungkinan proyek A dan B. Dimana diketahui juga certainty
equivalents coefficient untuk masing-masning proyek. Perusahaan mempunyai tingkat pengembalian
yang diharapakan sebesar 25%. Dan tingkat bebas risiko setelah pajak adalah 8%.
tahun A B A B
0 -$300,000 -$300,000 1.00 1.00
1 $100,000 $200,000 0.95 9.00
2 $200,000 $200,000 0.90 0.80
3 $200,000 $200,000 0.85 0.70
4 $300,000 $300,000 0.80 0.60
5 $300,000 $400,000 0.75 0.50
BIAYA MODAL
Merupakan biaya peluang [opportunity cost]dari penggunaan dana untuk diinvestasikan dalam
proyek baru.
Biaya Modal Tertimbang: rata-rata tertimbang dari sumber pembiayaan pribadi, dimana timbangannya
sama dengan perrsentase modala yang ada dari beberapa sumber pembiayaan
ILUSTRASI SOAL:
Jeruk Inc. memiliki tiga sumber modal:utang, saham preferen, dan saham biasa.
Jumlah Persentase dari Struktur Modal
Obligasi $ 600,000 30%
Saham preferen 200,000 10
Saham biasa 1,200,000 60
Total kewajiban dan ekuitas $ 2,000,000 100%
pihak manajemen sedang mempertyimbangkan kesempatan investasi $200,000 dengna tingkat
penegembalian internal 15%.biaya modal perusahaan saat ini[yaitu tingkat pengembalian yang
disyaratkannya]untuk setiap sumber keuangan adalah sbb:
biaya modal utang 10% biaya saham preferen 12% biaya saham biasa 16%
pertanyaan: sebaiknya perusahaan melakukan investasi/tidak?
jawab: tingkat pengembalian internal sebesar 15% adalah kurang dari tingkat pengembalian saham
biasa, sehi8ngga stockholder mungkin akan menyatakan untuk melupkan saja rencana invest
tsb.dengan biaya modal tertimbang akan menjawab pertanyaan ini berdasarkan komposisi
struktur modal yang sama dgn sblmnya.
Timbangan [persentase Biaya dari Sumber Biaya Tertimbang
pembiayaan] Individu
Utang 30% 10% 3,0%
Saham preferen 10% 12 1,2
Saham biasa 60% 16 9,6
100% Biaya modal tertimbang : 13,8%
Kesimpulannya: tawaran investasi dengan minimal 132,8% pengembalian akan dapat diterima oleh
investor.investasi sebaiknya dijalankan karena tk pengembalian 15% lebih dari memuaskan untuk
semua investor.
FAKTOR YANG MENENTUKAN BIAYA MODAL PERUSAHAAN:
1.Kondisi Perekonomian secara Umum
2.kemampuan pemasaran sekuritas perusahaan
3.keputusan operasi dan keuangan yang dibuat manajemen
4.jumlah pembiayaan yang dibutuhkan
bagaimana cara menghitung biaya modal individu?
1. BIAYA UTANG P0 = harga pasar utang
n
P0 = ∑ $It + $M $It = bunga tahunan yang dibayar ke
investor
t=1
(1 + kd)t (1+kd)n $M = nilai pari atau jatuh tempo utang
n = jumlah tahun hingga jatuh tempo
kd = tingkat pengembalian yang disyaratkan
pemegang
utang
2. BIAYA SAHAM PREFEREN D = dividen
P0 = _D_
Kps Kps = tingkat pengembalian yang disyaratkan untuk pemegang
saham preferen
3. BIAYA SAHAM BIASA
Kcs = D (1 +g) + g g = tingkat pertumbuhan dividen tahunan
P0
Cara lain menetukan tingkat pengembalian yang disyaratkan atas sebuah proyek:
metode CAPM
kcs = krf + ß ( km - krf )
kcs = tingkat pengembalian yang disyaratkan pemegang saham dan juga biaya modal internal karena
tidak ada
biaya transakasi pada pendapatan yang ditahan.
krf = tingkat bebas risiko
ß = ukuran risiko sistematis saham (beta)
km = tingkat pengembalian yang diharapkan untuk pasar secara keseluruhan, yaitu tingkat
pengembalian yang
diharapkan untuk sekuritas rata-rata
MANAJEMEN RISIKO
CURRENCY SWAP :konversi kewajiban utang dalam mata uang yg berbeda.satu keuntungan
utamanya adl memungkionkan menahan risiko tingkat kurs untuk waktu yg lama.
Nilai Sekuritas : Harga jual sekuritas konvertibel tanpa adanya atribut konversi
Periode Konversi: periode waktu ndi mana konvertibel dapat ditukar dgn saham biasa.
Premi Konversi (PK): selisih antara harga pasar konvertibel dan nilai sekuritas nya yg lebih tinggi
dari nilai konversinya
Penilaian Warrant
Harga Minimum = (harga pasar saham biasa – harga pelaksanaan) X Rasio pelaksanaan
Contoh: harga pelaksanaan > harga pasar saham biasa harga minimum waran dianggap nol krn
tidak ada harga pjualan negatif.
Jika harga pelaksanaan < harga pasar saham biasa, misal HPSB=$87, HP=$80,maka HM= $7,
dapat dikatakan waran tidak dapat jatuh di bwh hrg $7, krn jika terjadi, investor dpt memperoleh laba
perdagangan dgn membeli waran dan mengkonversinya bersama dgn harga pelaksanaan menjadi
saham biasa dan harga waran didorong naik ke harga minimum.
lebih. Tingkat penembalian ini penting bagi manajer keuangan, karena sama dengan tingkat
pengembalian yang disyaratkan investor.
Tingkat pengembalian yang diharapkan untuk saham preferen dihitung sebagai berikut:
Tingkat pengemballian Saham yang Diharapkan = Dividen Tahunan
Harga Pasar Saham
Tingkat pengembalian saham biasa
yang diharapkan = Dividen tahun + Tingkat Pertumbuhan
Dividen
Harga Pasar Saham
Financial market merupakan suatu institusi dan prosedur yang memfasilitasi transaksi seluruh
jenis instrumen keuangan. Financial market bertujuan untuk mengalokasikan jumlah tabungan dalam
ekonomi (suply) kepada pihak-pihak yang membutuhkannya (demand).
Financial market terdiri atas dua jenis yaitu money market (pasar uang) dan capital market
(pasar modal). Money market merupakan institusi dan prosedur yang memfasilitasi transaksi hutang
jangka pendek (kurang dari 1 tahun), sedangkan capital market (pasar modal) merupakan institusi dan
prosedur yang memfasilitasi transaksi-transaksi instrumen keuangan jangka panjang (lebih dari satu
tahun).
Beberapa Istilah:
Public offering : penerbitan sekuritas oleh prusahaan yang terbuka bagi publik; setiap
investor baik individu maupun institusi memiliki kesempatan yang sama untuk membeli sekuritas
tersebut.
Private placement : penerbitan sekuritas oleh perusahaan yang ditawarkan terbatas kepada
investor tertentu. Private placement disebut juga dengan direct placement.
Primary market : pasar dimana sekuritas (biasanya saham) ditawarkan pertama kali kepada
publik. Primary market disebut juga pasar perdana.
Secondary Market : pasar dimana sekuritas yang beredar diperdagangkan (pasar setelah
pasar perdana)
Flotation cost : biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan atas penerbitan sekuritas
yaitu underwriter’s spread dan issue cost. Underwriter’s spread merupakan perbedaan antara
jumlah kotor (gross proceed) dengan jumlah bersih (net proceed) yang diterima atas penerbitan
sekuritas yang dinyatakan sebagai persentase tertentu dari gross proceed. Secara sederhana
underwriter’s spread merupakan bagian underwriter atas jasa yang telah diberikan. Issue cost
biasanya mencakup biaya cetak sekuritas, legal and accounting fee dan trustee fee
Private Placement
Keuntungan:
Kecepatan;
perusahaan lebih cepat memperoleh dana dibandingkan dengan melalui public offering karena tidak
perlu melakukan registrasi ke bursa.
Mengurangi flotation cost
Pembiayaan yang lebih fleksibel
Pada private placement perusahaan berhadapan langsung dengan sejumlah kecil investor,
sehingga perusahaan dapat melakukan negosiasi langsung kepada masing-masing investor.
Kerugian:
Beban bunga yang tinggi
Adanya pembatasan tertentu, seperti kebijakan dividen dan tingkat modal kerja.
Kemungkinan pendaftaran sekuritas ke bursa di masa datang
Beberapa investor kadang kala mensyaratkan pendaftaran sekuritas ke bursa di masa datang agar
mereka lebih mudah menjual kembali sekuritas tersebut.
Breakeven Analysis
Tujuan dari breakeven analysis adalah menentukan jumlah output minimal yang dapat
menutup seluruh biaya (fixed & variable cost) sehingga menghasilkan EBIT yang samadengan nol (0).
Kegunaan breakeven analysis antara lain dalam penentuan kebijakan harga, kontrak tenaga kerja,
struktur biaya, keputusan pembiayaan dan analisis pengeluaran modal (capital expenditure).
(Sales price perunit) (unit sold)- [(variabel cost per unit) (unit sold) + (total fixed cost)] = 0
Unit contributon margin = sales price per unit – variabel cost per unit
Algebraic Analysis
F
F S=
Qb = V
P −V 1−
P
Operating Leverage
Operating leverage menunjukkan tingkat keterpengaruhan EBIT terhadap fluktuasi penjualan.
Operating leverage muncul sebagai akibat penggunaan fixed cost oleh perusahaan. Operating
leverage biasanya diukur dengan degree of operating leverage (DOL).
DOL sebesar 6 kali menunjukkan bahwa EBIT akan berubah sebesar 6 kali dari perubahan tingkat
penjualan.
Misal: Diketahui EBIT tahun 2006 sebesar 1.000.000 dan DOL sebesar 3 kali. Jika penjualan tahun
2007 diproyeksikan menjadi 3.000.000 dibandingkan tahun 2006 yang hanya sebesar
2.000.000, berapakah proyeksi EBIT tahun 2007?
Jawab : Perubahan penjualan = 50% ((3.000.000-2.000.000)/2.000.000)
Perubahan EBIT = 150% (3 x 50%)
Kenaikan EBIT = 1.500.000 (1.000.000 x 150%)
EBIT th 2007 = 2.500.000 (1.000.000+1.500.000)
Financial Leverage
Financial leverage menunjukkan tingkat keterpengaruhan earning per share (EPS) terhadap
perubahan EBIT. Financial leverage diukur dengan degree of financial leverage (DFL).
Seperti pada DOL, DFL sebesar 6 kali menunjukkan bahwa EPS akan berubah sebesar 6 kali dari
tingkat perubahan EBIT
Po= ΣDt/(I+Kc)t
Po = harga sekarang dari saham biasa perusahaan
Dt = Dividen Kas
Kc = Biaya dari modal biasa
Po = Dt/Kc = Et/Kc
Sebuah kontroversi telah lama berlangsung dalam teori keuangan mengenai efek pengungkit
keuangan dalam biaya modal gabungan terhadap perusahaan.
Posisi Ekstrim 1 : Hipotesis Independen (NOI Theory)
Konsep dari teori keuangan yang menganjurkan struktur keuangan perusahaan tidak mempunyai
pengaruh pada nilai perusahaan.
Kc = Dt / Po
Biaya modal eksplisit = biaya modal dari yang terpisah dari sumber dana lain.
Biaya utang implicit = perubahan dari biaya saham biasa disebabkan dari pilihan utang.
Posisi Moderat : Pendapatan Perusahaan Terkena Pajak dan Perusahaan Mungkin Gagal
Pandangan Moderat ini :
1. Mengakui fakta bahwa biaya bunga tidak kena pajak
2. Pengetahuan mengenai probabilita perusahaan mengalami biaya kebangkrutan langsung
berhubungan dengan penggunaan pengungkit keuangan oleh perusahaan.
Tax shield = rd (M) (t)
Tax shield adalah elemen dari kode pemerintah yang mengizinkanbiaya bunga yang dapat dikurangkan
ketika menghitung pajak perusahaan.
Nilai perusahaan, Biaya agensi, Teori Trade Off Statis dan Teori Pecking Order
Struktur modal optimal meminimumkan biaya perusahaan. Yang menyulitkan manager mencari
struktur modal optimal adalah konflik yang mengarah kepada biaya agensi. Konflik lama antara
pemegang saham dan pemegang obligasi. Untuk mengurangi kemungkinan manajemen menanggung
resiko berlebihan atas nama pemegang saham, perlu memasukkan beberapa batasan protektif dalam
kontrak obligasi yang bertujuan membatasi pengambilan keputusan manajeman.
Tipe biaya agensi lain berhubungan dengan “arus kas bebas”. Manajer, contohnya, memiliki
insentif untuk menahan arus kas bebas dan menikmatinya, bukannya membayarkan dalam bentuk
dividen tunai yang lebih tinggi. Konflik antara manager dan pemegang saham ini mengarah pada teori
arus kas bebas dan struktur modl. Teori yang sama juga dikenal sebagai hipotesis kontrol dan hipotesis
ancaman. Kesimulan akhir adalah biaya agensi ini mempengaruhi bentuk khusus struktur modal
perusahaan.
1. Keputusan untuk menggunakan sekuritas senior dan kapitalisasi perusahaan menyebabkan 2 tipe
efek pengungkit keuangan:
a. Tambahan variabilitas dalam arus pendapatan per saham yang mengikuti penggunaan
sekuritas biaya tetap.
b. Berhubungan dengan tingkat pendapatan per saham pada EBIT tertentu dengan struktur
modal tertentu. Kita bergantung pada EBIT-EPS untuk mengukur efek kedua. Melalui analisis
EBIT-EPS pembuat keputusan dapat meneliti dampak dampak rencana pendanaan alternatif
atas EPS dalam lingkup tingkat EBIT yang penuh.
2. Perhitungan rasio pengungkit komparatif. Rasio pengungkit neraca dan rasio penjamin dapat
diperbandingkan sesuai dengan penerapan kontrakrual rencana keuangan yang diajukan.
Perbandingan rasio-rasio ini dengan standar industri memungkinkan petugas keuangan
menentukan apakah rasio kunci perusahaan melewati garis praktik yang diterima.
3. Analisis arus kas perusahaan. Proses ini melibatkan persiapan serial anggaran kas yang
mempertimbangkan berbagai kondisi ekonomi dan struktur modal yang berbeda. Pandangan yang
berguna mengenai identifikasitarget rasio struktur modal yang tepat dapat diperoleh dengan
menganalisis proyeksi laporan arus kas yang mengasumsikan kondisi operasional yang tidak
disukai.
Survei menunjukkan bahwa kebanyakan petugas keuangan dalam perusahaan besar percaya
pada konsep struktur modal optimal. Struktur modal optimal diperkirakan dengan identifikasi target
rasio utang . Target mencerminkan kemampuan perusahaan memenuhi biaya pendanaan tetap dan
juga mempertimbangkan resiko bisnis yang dihadapi perusahaan.
Kecenderungan menyingkap pendanaan manager, menyingkap bahwa:
1. Ada preferensi besar menggunakan modal yang didapatkan dari dalam untuk mendanai investasi.
2. Perusahaan lebih suka melepas proyak yang tampaknya menguntungkan daripada mengurangkan
dividen yang diharapkan pemegang saham untuk mendanai bahian anggaran modal yang lebih
besar.
3. penerbitan sekuritas disesuaikan waktunya dengan kondisi pasar yang menguntungkan.
a. Dividen Payout Ratio = Jumlah dari dividen yang berhubungan dengan profit perusahaan dan laba
per saham.
Apa efek kebijakan dividen perusahaan pada saham biasa?Ada tiga pandangan dasar mengenai
hal ini:
1. Kebijakan dividen tidak relevan
Posisi bahwa dividen tidak penting berakar pada dua prekondisi yaitu:
a. Asumsi bahwa keputusan investasi dan pinjaman telah dibuat, dan keputusan ini tidak akan
diubah dengan pembayaran dividen.
b. Pasar modal yang sempurna diasumsikan ada.
Dengan asumsi ini, efek keputusan dividen pada harga sahamdapat dinyatakan Tidak ada
hubungan antara kebijakan dividen dengan nilai saham. Secara agregat, investor hanya
memperhatikan pengembalian total dari keputusan investasi; mereka tidak peduli datangnya dari
dividen atau perolehan modal.
2. Dividen yang tinggi meningkatkan nilai saham
Dividen lebih bisa diramalkan daripada perolehan modal; manajemen bisa mengntrol dividen tapi
tidk bisa mendikte harga saham. Pandangan yang menyatakan bahwa dividen lebih pasti dari pada
perolehan modal disebut “bird in the hand theory”.
3. Dividen rendah meningkatkan nilai saham
Argumen ini sebagian besar didasarkan pada perbedaan perlakuan pajak atas pendapatan dividen
dan perolehan modal. Pajak atas pendapatan dividen dibayarkan saat dividen diterima, sementara
pajak atas atas perolehan modal ditunda hingga saham dijual.
Dalam upaya untuk memahami efek dari kebijakan perusahaan, kita harus memahami:
Dalam pasar sempurna, tidak masalah membayar dividen atau tidak.
Kekurangan pasar lain yang dapat membuat kebijakan perusahaan yang mempengaruhi harga
saham meliputi:
a. Kegunaan pajak dari keuntungan modal
b. Biaya agensi
c. Efek Klien
d. Informasi dari kebijakan diberikan.
Dalam prakteknya, manager biasanya mengikuti salah satu dari tiga kebijakan dividen:
1. Rasio pembayaran dividen konstan, dimana persentase dividen atas pendapatan ditahan
konstan.
2. Jumlah dividen per rupiah saham stabil, di mana jumlah rupiah dividen yang relatif stabil
dipertahankan selalu.
3. Dividen reguler yang kecil ditambah ekstra akhir tahun, dimana perusahaan membayarkan
sejumlah rupiah dividen reguler yang kecil ditambah ekstra akhir tahun.
Dari ketiga kebijakan dividen itu, jumlah rupiah dividen yang stabil yang paling popular.
Biasanya perusahan membayar dividen kuartalan. Pesetujuan akhir pembayaran dividen adalah
dari dewan direksi. Tanggal kritis dalam proses adalah sebagai berikut:
1. Tanggal deklarasi- tanggal saat dividen secara resmi diumumkan oleh dewan direksi.
2. Tanggal pencatatan - tanggal saat buku transfer saham ditutup untuk menentukan siapa
pemilik saham.
3. Tanggal eks dividen – 4 hari kerja sebelum tanggal pencatatan. Setelah itu, hak menerima
dividen tak lagi disertakan dalam saham.
4. Tanggal pembayaran – tanggal saat cek dividen dikirim ke pemegang saham.
Dividen saham dn pemecah saham digunakan oleh perusahaan baik untuk menggantikan atau
untuk mendukung dividen tunai.Sekarang, tidak ada bukti empiris yang membuktikan, hubungan
antara dividen saham dan harga pasar saham. Tapi dividen saham atau pemecahan dapat
digunakan untuk menjaga harga saham dalam jarak yang optimal. Juga, jika investor
menganggap dividen saham berisi informasi yang menguntungkan mengenai operasi
perusahaan, harga saham dapat naik. Sebagai alternatif pembayaran dividen, manajemen dapat
membeli saham kembali. Tapi, investor mungkin masih lebih menyukai dividen daripada
pembelian saham kembali.
Sebagai contoh, untuk tahun 1993, IBM melaporkan total penerimaan $63 miliar. Jumlah dana yang
dapat digunakan yang akan dibebaskan jika IBM dapat mencapai pengurangan float sehari bisa
diperkirakan dengan membagi penerimaan (penjualan) tahunan dengan jumlah hari dalam setahun.
Dalam kasus ini, saldo sehari yang dibebaskan adalah:
Pengaturan Lock-Box
Sistem Lock-Box sederhana
1. Konsumen mengirim cek lewat pos
2. Pos mengirim ke Lock-Box (semacam PO BOX)
3. Bank local (bank perusahaan) membuka lock-box dan memproses cek untuk disimpan, lalu
diteruskan seperti system biasa
4. Bank perusahaan memberikan laporan informasi kepada perusahaan
Keuntungan pengaturan lock-box:
1. Meningkatkan kas kerja
2. Menghilangkan fungsi klerikal
3. Pengetahuan cek kosong lebih cepat
Transfer Kawat
Metode menggerakkan dana secara elektronik antar rekening bank untuk menghilangkan transit float.
Dana yang dikirim langsung dapat digunakan di bank pertama.
Manajemen Arus Kas Keluar
1. Rekening Saldo Nol (Zero Balance Accounts) yaitu alat manajemen kas yang memungkinkan
kontrol tersentralisasi atas arus kas keluar tapi juga mempertahankan otoritas pengeluaran
divisional.
2. Payable through Draft yaitu pembayaran yang menggantikan cek biasa di mana draft tidak
ditarik atas bank, melainkan ditarik dan diotorisasi oleh perusahaan atas rekening demand
depositnya. Tujuannya mempertahankan kontrol atas pembayaran yang diotorisasi lapangan.
PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 2006 47
Resume UKT Managemen Keuangan
Contoh Soal:
Asumsikan sekarang bahwa biaya proses cek , P akan naik menjadi $0,18 per cek jika lock-box
digunakan, ukuran cek rata-rata S akan menjadi $900, dan jika dana dibebaskan dengan penggunaan
lock-box,akan diinvestasikan dalam sekuritas dengan tingkat pengembalian sebelum pajak 6%.
Sehingga kita bisa menentukan pengurangan waktu pengumpulan cek (D) sebaga berikut:
$0,18=(D) ($900) (0,06/365)
D=1,217 hari
Jadi lock-box dibenarkan jika perusahaan dapat mempercepat pengumpulan lebih dari 1,217 hari. Cara
analisis yang sama dapat dipakai untuk menganalisis alat manajemen kas lainnya.
3. Likuiditas
Dalam formulasi preferensi memasukkan instrumen tertentu dalam portfolio, manajer harus
mempertimbangkan (1) periode yang dibutuhkan untuk menjual sekuritas, dan (2)
kemungkuinan sekuritas dapat dijual pada atau mendekat harga pasar pada saat itu.
4. Pengenaan Pajak
Perbandingan perolehan setelah pajak
Penerbitan utang bebas pajak
(kupon 6%)
Derivasi ekuivalen perolehan setelah pajak atas penerbitan pajak yang dipajakkan :
r = r*/1-T = 0.06/1-0.34 = 9.091%
di mana :
r adalah ekuivalen perolehan setelah pajak
r* adalah perolehan setelah pajak pada sekuritas bebas pajak
T adalah tingkat pajak marjinal perusahaan
Langkah 2 : Perkirakan Biaya Investasi Tambahan dalam Piutang Dagang dan Persediaan
= (piutang dagang tambahan+persediaan tambahan) x (tingkat pengembalian yang disyaratkan
sebelum pajak)
piutang dagang tambahan = (penjualan harian baru) x (periode penagihan rata-rata baru) – (penjualan
harian awal) x (periode penagihan rata-rata awal)
= ($9000000/360 x 45) – ($8000000/360 x 30)
= $458340
Langkah 3 : Perkirakan Perubahan dalam Biaya Diskon Kas (jika perubahan dalam diskon kas
dilakukan)
= (tingkat penjualan baru x persentase diskon kas baru x persentase pelanggan yang mengambil
diskon) – (tingkat penjualan awal x persentase diskon kas awal x persentase pelanggan yang
mengambil diskon)
= ($9000000 x 0,01 x 0,50) – ($8000000 x 0,00 x 0,50)
= $45000
MANAJEMEN PERSEDIAAN
BIAYA PERSEDIAAN TOTAL = BIAYA PENYIMPANAN TOTAL + BIAYA PEMESANAN TOTAL
Contoh soal :
Umpamakan sebuah perusahaan mengharapkan permintaan total (S) untuk produknya selama periode
perencanaan adalah 5000 unit, sementara biaya pemesanan per pemesanan (O) adalah $200, dan
biaya penyimpanan per unit (C) adalah $2. Dari data ini, dapat kita ketahui kuantitas pemesanan
ekonomis
Q=√2x5000x200/2 = 1000 unit
Definisi:
Pinjaman Berjangka adalah pinjaman yang jatuh temponya 1 sampai 10 tahun dan dibayar kembali
dengan angsuran periodik selama umur pinjaman, biasanya dijamin dengan chattel mortage.
Karakteristik:
• Secured Loan (pinjaman dengan jaminan)
• Jatuh tempo satu tahun hingga sepuluh tahun
• Dibayar kembali dengan angsuran per periodik
Jaminan:
• Untuk pinjaman yang jangka waktunya lebih pendek: chattel mortage (mortage on machinery
and equipment)
• Untuk pinjaman yang jangka waktunya lebih panjang: mortage on real estate
Syarat-Syarat Pembatasan Pinjaman (Restrictive Covenants on Borrowers):
a. working capital: peminjam menetapkan/meminta minimum current rate
b. pembatasan atas tambahan pinjaman
c. peminjam menyampaikan laporan keuangan secara berkala
d. pembatasan dalam perubahan manajemen
Eurodollar Loans
a. pinjaman yang dilaksanakan oleh Bank Internasional berdasar deposit uang asaing dengan
denominator dollar
b. tingkat bunga disesuaikan berdasar pada London Inter Bank Offered Rate (LIBDR)
Lessee adalah pihak yang me-lease aset dengan melakukan suatu seri pembayaran ke pemilik aset.
Lessor adalah pemilik aset yang di-lease oleh lessee
Jenis-Jenis Lease:
a. Direct Lease : suatu perusahaan memperoleh jasa dari suatu aset yang sebelumnya tidak
dimiliki.
b. Sale and Lease Back : pemilik aset menjual aset ke pembeli kemudian pemilik tadi me-lease
aset tersebut dari pembeli.
c. Leveraged Lease : lessor meminjam dari yang memberi pinjaman untuk mengubah aset yang
akan di-lease-kan kepada lessee.
A. LEASE VS PURCHASE
Prosedurnya
1. Hitung NPV untuk menentukan apakah aset harus dibeli.
NPV =
2. Hitung NAL (Net Advantage to Leasing) untuk menentukan meleasing aset adalah lebih baik
daripada membelinya.
NAL =
Keterangan:
O : Operating cash flow jika dibeli
R : sewa tahunan