You are on page 1of 3

Pertamax

Pertamax adalah bahan bakar minyak andalan Pertamina. Pertamax, seperti halnya
Premium, adalah produk BBM dari pengolahan minyak bumi. Pertamax dihasilkan
dengan penambahan zat aditif dalam proses pengolahannnya di kilang minyak.
Pertamax pertama kali diluncurkan pada tahun 1999 sebagai pengganti Premix 98
karena unsur MTBE yang berbahaya bagi lingkungan. Selain itu, Pertamax memiliki
beberapa keunggulan dibandingkan dengan Premium. Pertamax direkomendasikan
untuk kendaraan yang diproduksi setelah tahun 1990, terutama yang telah
menggunakan teknologi setara dengan electronic fuel injection (EFI) dan catalytic
converters (pengubah katalitik).

Pertamax sampai saat ini harganya lebih mahal dibanding premium. Pertamax perliter
seharga 6.400 rupiah sedangkan premium hanya seharga 4.500 rupiah. Perbedaan
harga yang lebih mahal dikarenakan kualitas pertamax jauh lebih baik dibandingkan
premium.

Perbedaan pertamax dan premium


Bahan bakar minyak adalah hasil dari destilasi bertingkat menghasilkan bahan bakar
bensin. Bensin dapat dibedakan berdasarkan bilangan oktan yang terkandung dalam
bensin tersebut.

Bahan bakar memiliki variabel indikator yang disebut Oktan. Oktan adalah nilai yang
menunjukkan tingkat ketahanan bahan bakar terhadap suhu dan tekanan tertentu
sebelum terbakar. Semakin tinggi angka Oktan, maka akan semakin tahan terhadap
suhu dan tekanan yang lebih tinggi.

Bilangan oktan dapat ditentukan dengan menghitung kadar isoheksana memakai


angka 100, karena menimbulkan knocking hampir 0 dan kadar n-heptana memakai
angka 0, karena menimbulkan knocking sangat banyak.
Sehingga Premium disebut memiliki oktan 88, Pertamax 92, dan Pertamax Plus 95.
Artinya Premium dengan oktan 88 artinya mengandung 88% isoheksana dan 12% n-
heptana.

Keunggulan Pertamax dan Pertamax Plus

1. Bebas timbal
3. Mesin lebih awet karena pembakaran lebih sempurna
4. Mesin lebih halus karena gejala knocking bisa ditekan (terutama pada mesin
dengan kompresi tinggi)

2. RON atau Research Octane Number tinggi 92 untuk Pertamax dan 96 untuk
Pertamax Plus

5. Karena memiliki oktan tinggi, maka Pertamax bisa menerima tekanan pada mesin
berkompresi tinggi, sehingga dapat bekerja dengan optimal pada gerakan piston.
Hasilnya, tenaga mesin yang menggunakan Pertamax lebih maksimal, karena BBM
digunakan secara optimal. Sedangkan pada mesin yang menggunakan Premium, BBM
terbakar dan meledak, tidak sesuai dengan gerakan piston. Gejala inilah yang dikenal
dengan 'knocking' atau mesin 'ngelitik'.

Keunggulan lainnya, Pertamax dan Pertamax Plus dilengkapi dengan aditif generasi 5
atau aditif generasi terakhir. Aditif yang berfungsi menyempurnakan proses kimia
pada pembakaran didalam mesin ini telah memperoleh sertifikasi dan laboratorium
independen berstandar international di Houston, Texas Amerika Serikat. Houston
Texas sudah lama dikenal sebagai pusat riset bahan bakar dan motorgas dunia.

Kelemahan Pertamax :

1. Harga lebih mahal karena diproduksi untuk kendaraan high-end


2. Kualitas terkadang tidak sesuai dengan yang dijanjikan akibat proses penanganan
selama distribusi dan selama penyimpanan karena jumlah dan kualitas zat
tambahan(additive) yang terkandung tidak sesuai spesifikasi
3. Distribusinya belum merata di luar Jabodetabek.

Kebutuhan Oktan Mesin

Khusus untuk tipe yang kebutuhan oktannya sekitar 90-92. Artinya anda boleh
menggunakan premium yang dicampur Pertamax/Pertamax Plus untuk mendapatkan
nilai oktan yang dibutuhkan. Premium yang beroktan 88 jika dicampur dengan
Pertamax/Pertamax Plus yang saat ini beroktan 92/95 dalam perbandingan 1:1 akan
memberikan nilai oktan sekitar 90/91.5. Premium murni sama sekali tidak mampu
mencukupi kebutuhan oktan mesin tersebut.

Patut diketahui juga bahwa ada beberapa cara mengukur nilai oktan, namun yang
paling sering digunakan adalah metoda RON (Research octane Number) dan Nilai
Rata-rata RON dengan MON (Motor Octane Number). Nilai-nilai oktan yang dibahas
diatas semuanya menggunakan metoda RON.

Kadang ada yang bersikeras bahwa di USA bensin terbaik (premium unleaded) hanya
memiliki nilai oktan 94 sedangkan rata-rata mobil kebanyakan cukup menggunakan
oktan 87 saja. Makanya ketika orang ini pulang ke bumi pertiwi, mobil-nya diisi
dengan premium yang beroktan 88. Nah, disini terjadi kesalahan besar karena USA
menganut metoda Nilai Rata-rata RON-MON. Bensin beroktan 87 di USA memiliki
nilai oktan RON sekitar 92, sedangkan bensin premium unleaded beroktan 94 di USA
memiliki nilai oktan RON sekitar 99.

jika kita menggunakan bensin yang memiliki nilai oktan lebih rendah dari kebutuhan
oktan mesin, Mesin akan ngelitik (detonasi). Seringkali kita meremehkan detonasi
padahal dampak dari detonasi sangat fatal. Sebagai contoh, di arena balap detonasi
mengakibatkan bolongnya piston mesin! Tentunya di jalan raya kejadian ini nyaris
tidak pernah terdenganr karena kondisi pengendaraan yang jauh berbeda dengan arena
balap. Namun yang pasti, usia mesin kendaraan akan menjadi jauh lebih pendek
dibandingkan yang seharusnya. Ring piston lebih cepat aus, demikian pula
komponen-komponen mesin lainnya.
Selain itu, mesin yang mengalami detonasi tidak dapat memberikan unjuk kinerja
optimal alias konsumsi BBM lebih boros namun tenaga yang dihasilkan lebih kecil.
Penyetelan ulang saat pengapian dengan cara memundurkannya (retard/ na) bukanlah
solusi yang bijaksana karena kinerja mesin akan semakin menurun. Mesin menjadi
tidak efisien lagi. Namun cara ini patut dipertimbangkan ketika kita berada di daerah
dimana hanya tersedia bensin beroktan rendah. Daripada mesin cepat jebol, apa boleh
buat kita korbankan efisiensinya. Berusaha menurunkan kompresi mesin juga bukan
cara yang bijaksana karena akan mengurangi efisiensi mesin. Namun, jika terpaksa
karena di daerah dimana anda tinggal hanya tersedia bensin premium, lakukanlah
penurunan kompresi dengan cara yang benar. Jangan pernah berpikir untuk men-
double paking/ gasket cylinder head! Carilah paking yang lebih tebal atau lakukanlah
pembesaran volume ruang bakar dengan cara yang benar.

Jika mesin kita hanya membutuhkan oktan sekitar 92 , apakah kita perlu
menggunakan bensin yang memiliki oktan lebih tinggi seperti Pertamax Plus? Jelas
tidak perlu, namun disini timbul dilema karena kita tetap harus peduli pada masa
depan anak-anak bangsa ini agar tidak menjadi generasi yang bodoh dengan tingkat
IQ rendah. Apakah solusinya?

1. Mencampur premium dengan Pertamax/Pertamax Plus, otomatis timbal pada gas


buang kendaraan anda akan semakin kecil;
2. Menggunakan Pertamax Plus tapi anda harus menyetel ulang saat pengapian mesin
anda dengan memajukannya (advance/ voor). Memajukan saat pengapian sebanyak
sampai dengan sekitar 5 derajat akan mengakibatkan mesin anda lebih efisien alias
lebih bertenaga dan lebih hemat BBM sehingga anda tidak buang uang percuma
membeli bensin yang lebih mahal.

You might also like