Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
mana-mana. Hal ini terlihat dari banyaknya usaha yang meliputi jenis
berkembang.
produksi.2 Salah satu dari strategi pemasaran yang sering dilakukan oleh
itu sendiri, atau lebih sering dikenal dengan istilah bauran pemasaran.
2
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, Dasar, Konsep, & Strategi, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2004), h. 3
kalaupun ada biasanya sangat terbatas. Oleh karena itu dituntut kreatifitas
yang lebih yaitu dengan mencari cara memasarkan produk atau jasa yang
mengelola suatu bisnis yaitu shidiq (benar dan jujur), amanah (terpercaya),
(salah satunya jajan pasar), maka salah satu jenis usaha kecil menengah di
adalah kue tradisional yang berbentuk bulat dengan balutan kelapa parut
dan berisi gula merah. Kue ini berasal dari kota yang terkenal dengan
5
www. Facebook. Com/ 15/ 10/ 2009
Berbeda dengan klepon (begitu daerah lain menyebut kue itu) yang
juga gula aren yang digunakan merupakan gula pilihan, hal itu yang
masyarakat banjar.6
Kelelepon berbahan dasar tepung beras ketan dan gula aren sebagai
isinya serta bagian luarnya dilapisi dengan parutan kelapa muda yang
warna alamiah yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, yaitu air perasan daun
pandan.7
daerah Manado, tetapi kualitas kemasan dan pilihan rasa kelelepon buntut
Bukhari masih belum dapat merambah keluar daerah Kalimantan. Hal ini
dalam pemasaran syariah usaha kelelepon. Oleh karena itu, penulis ingin
B. Rumusan Masalah
Bukhari tersebut?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini
D. Signifikasi Penelitian
Ekonomi Syariah.
sebagai pegangan agar lebih terfokusnya kajian lebih lanjut, maka penulis
objektif.8
menengah.
yang dibuat dari tepung beras ketan, gula aren (dicincang), kelapa
muda diparut, daun pandan (air perasannya) dan air kapur yang
8
Penyusun Kamus Pusat Pembinaan & Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka), 2001, h. 860
9
Umi Chulsum dan Windy Novia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Surabaya: Penerbit
Kashiko), 2006, h. 512
F. Kajian Pustaka
Penelitian ini menekankan pada strategi apa saja yang digunakan oleh
lainnya dan kendala yang dihadapi oleh Bank BPD syariah dalam
pun dapat mencapai target sehingga Bank BPD dapat berkembang dan
diberbagai daerah.
industri fast food “tela-tela 77” dalam menjaga persaingan pasar usaha
dihadapi dalam rangka pemasaran industri fast food “tela-tela 77” dikota
syariah?
melainkan hanya regional padahal dari segi kualitas dan rasa kelelepon
penulis belum ada yang meneliti sehingga penelitian ini benar-benar baru
dan aktual.
G. Sistematika Penulisan
lokasi penelitan. Dalam melakukan penelitian agar tepat sasaran apa yang
ingin dicapai maka perlu adanya subjek dan objek penelitian. Data dan
sumber data sangat diperlukan dalam penelitian ini agar hasil dari
penelitian ini menjadi jelas dan valid. Dalam mengumpulkan data harus
ada suatu cara agar dapat terkumpul dengan akurat dan efektif, maka itu
perlu adanya teknik pengumpulan data dan agar data yang terkumpul
nantinya harus lengkap dan jelas maka dibuatlah teknik pengolahan dan
LANDASAN TEORITIS
A. Pengertian Pemasaran
meliputi harga pasar atau harga beli saja, tetapi juga membahas masalah
penjualan, pemasaran dalam hal ini sering disebut juga dengan marketing.
konsep yang sederhana sampai konsep yang up to date atau yang biasa
tercapai.
Pemasaran ada di mana-mana. Formal atau informal, orang dan
Pemasaran yang baik semakin menjadi unsur yang vital bagi keberhasilan
bisnis.10 Pemasaran yang baik itu bukan kebetulan, melainkan hasil dari
sulit untuk dicapai. Pemasaran itu adalah “seni” sekaligus “ilmu”, ada
tegangan yang terus menerus antara sisi pemasaran yang terfomulasi dan
sisi kreatif.
Pada dasarnya tujuan pemasaran hanya terbatas pada dua hal yakni
produk dan pasar. Dengan kata lain tujuan pemasaran mencakup jenis
produk yang akan dijual ke pasar tertentu. Sedangkan tujuan lain seperti
tujuan harga dan iklan merupakan tujuan kedua. Selain itu tujuan
10
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Edisi Kedua Belas, Jilid
I, (Indonesia: PT Macanan Jaya Cemerlang, 2007) h. 4
11
Ibid, h. 6
Pemasaran menurut definisi sosial merupakan suatu proses sosial
untuk menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat kepada
orang-orang yang tepat pada tempat dan waktu serta harga yang tepat
12
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, Dasar, Konsep & Strategi, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2004), h. 2
13
Ibid, h. 4
Sedangkan intisari dari pemasaran adalah untuk menciptakan nilai
Harga (biaya)
B. Srategi Pemasaran
keberhasilan pemasaran.
14
M Suyanto , Marketing Strategi Top Brand Indonesia, ( Yogyakarta : Andi, 2007), edisi
1, hal. 9
William D. Perreault, Jr., E. Jerome, Basic Marketing : A Global Manajerial Approach,
15
Gambar 1
Analisis SWOT
Sumber : Sunny T. H. Goh, Marketing Wise, Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer, 2005,
hal. 36
tersebut.
tujuan pemasaran.16
16
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, Dasar, Konsep & Strategi , loc. Cit.,, h. 168
Strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran,
daya manusia.
17
William D. Perreault, Jr., E. Jerome, Basic Marketing : A Global Manajerial Approach,
loc. Cit., h. 46
5. Pengembangan rencana pemasaran
Marketing)
Marketing)
yang berhubungan .
Dalam hal ini terdapat dua bagian yang saling berkaitan yakni:
a) Pasar Sasaran
1) Segmentasi pasar
konsumen yang memiliki cirri-ciri/ sifat yang homogen dan dapat berarti
bagi perusahaan.18
18
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, Dasar, Konsep & Strategi , loc. Cit., h. 145
Dengan segmentasi pasar sumber daya yang terbatas dapat
tertentu.
1. Segmentasi Geografik
Membagi pasar menjadi beberapa unit secara geografik seperti
Negara, regional, Negara bagian, county, kota atau komplek perumahan.
2. Segmentasi Demografik
Membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan pada variable
seperti umur, jenis kelamin, ukuran keluarga, daur kehidupan keluarga,
pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, dan kebangsaan.
3. Segmentasi Psikografis
19
Arlina, “Strategi Pemasaran dadlam Persaingan Bisnis”, http// www.scribd.com/ 2009/
02/ 12
20
Philip Kotler dan Gary Armstrong, Dasar-dasar Pemasaran, Edisi Bahasa Indonesia
(Jakarta: Prenhallindo, 1997), h. 237
Mengelompokkan konsumen atau pembeli menjadi bagian pasar
menurut variable-variabel pola atau gaya hidup (life style) dan kepribadian
(personality).
4. Segmentasi tingkah laku
Mengelompokkan pembeli pada pengetahuan, sikap, penggunaan
atau reaksi mereka terhadap suatu produk.
2) Penetapan pasar sasaran (Target Market)
banyak segmen pasar, memilih satu atau lebih di antara segmen pasar
3) Penempatan produk
diingatan konsumen.
produk pada satu segmen pasar tertentu yang merupakan sasaran pasarnya.
a. Strategi Produk
b. Strategi Harga
d. Strategi Promosi
a. Strategi Produk
yang tepat bagi pasar yang dituju, sehingga dapat memuaskan para
21
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, Dasar, Konsep & Strategi , loc. Cit.,, h. 198-
199
dalam jangka panjang, melalui peningkatan penjualan dan peningkatan
share pasar.
2. Penampilan (features)
4. Gaya (styles)
6. Pengemasan (packaging)
7. Ukuran (sizes)
b. Strategi Harga
Harga adalah jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan
mix yang terpenting. Hal ini disebabkan karena strategi harga produk
dibandingkan dengan elemen the marketing mix yang lain (strategi produk,
marketing mix yang lain hanya mempunyai pengaruh terhadap biaya atau
pembeli institusional.
22
Philip Kotler dan Gary Armstrong, Dasar-dasar Pemasaran, loc. cit., h. 48
Ada 5 tujuan strategi harga yang sering ingin dicapai perusahaan,
yaitu:23
pengguna terakhir yang dalam hal ini adalah pelanggan/ konsumen dengan
pada istilah strategis, dalam artian memandang jauh dekatnya pada pusat
distribusi.
23
Siswanto Sutojo, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT Damar Mulia Pustaka, 2009), h.
203
Thoriq Gunara dan Utus Hardiono Sudibyo, Marketing Muhammad, (Jakarta: Madani
24
Prima, 2008), h. 53
pengetahuan tentang produk, daerah pemasaran, persaingan pasar dan para
d. Strategi Promosi
mix.
yaitu:26
1. Periklanan (advertising)
2. Promosi penjualan (sales promotion)
25
Siswanto Sutojo, Manajemen Pemasaran, loc. cit., h.237-238
26
Ibid, h. 265
3. Publikasi (publicity), dan
4. Penugasan sales executive perusahaan mendekati calon pembeli
(personal selling)
Strategi promosi mencakup lima konsumen utama, yaitu:
pembelian.
27
Arlina, “ Strategi Pemasaran Dalam Persaingan Bisnis”, Op. Cit
1. Perusahaan
2. Pemasok (supplier)
4. Para Pelanggan
5. Para Pesaing
6. Masyarakat Umum
lapisan masyarakat yang tentu saja besar atau kecil menaruh perhatian
b. Lingkungan Makro
2. Lingkungan Ekonomi
3. Lingkungan Fisik
4. Lingkungan Teknologi
5. Lingkungan Sosial/Budaya
Lingkungan ini menunjukkan keadaan suatu kelompok masyarakat
lingkungan sekitarnya.
kejujuran. Dengan pemasaran Islami, seluruh proses tidak boleh ada yang
kalimat yang berbunyi, “Allah telah menghalalkan jual beli.” Itu artinya
28
Ippo Santosa, Muhammad sebagai Pedagang, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo,
2008), h. 36
“Katakanlah kepada pihak yang engkau ajak berjual beli, tidak boleh
menipu.”29
Sifat jujur adalah merupakan sifat para nabi dan rasul yang
diturunkan Allah Swt. Nabi dan rasil dating dengan metode (syariah) yang
kejujuran.
Ada empat hal yang menjadi key success factors (KSF) dalam
yaitu:30
29
Ibid, h. 41
30
Ahmad Elqorni, “Dasar Marketing Syariah”, http// www.dasar-marketing-syariah.com/
2008/ 08/ 06/ wordpress
3. Fathanah (cerdas): dapat diartikan sebagai intelektual, kecerdikan atau
kebijaksanaan. Pemimpin yang fathanah adalah pemimpin yang
memahami, mengerti dan menghayati secara mendalam segala hal yang
menjadi tugas dan kewajibannya.
4. Thabligh (komunikatif) : artinya komunikatif dan argumentatif. Orang
yang memiliki sifat ini akan menyampaikannya dengan benar dan dengan
tutur kata yang tepat (bi al-hikmah). Berbicara dengan orang lain dengan
sesuatu yang mudah dipahaminya, berdiskusi dan melakukan presentasi
bisnis dengan bahsa yang mudah dipahami sehingga orang tersebut mudah
memahami pesan bisnis yang ingin kita sampaikan.
orang untuk memotong jalur distribusi. Hal ini tidak luput dari
sebelum tiba di pasar, dan melarang orang kota membeli dagangan orang
31
Arif Faisal latief, Pemasaran Islami, http//www.scribd.com/2008/11/07/op.html/top
desa. Inti dari pelarangan tersebut adalah menghindarkan adanya
perantara.hal lain yang menjadi perhatian adalah adanya orang lain yang
dari transaksi dengan cara tidak baik. Menurut nabi Muhammad Saw,
sebuah transaksi yang didalamnya tidak ada pihak yang dirugikan dan
orang kota menjadi perantara niaga bagi orang desa. Biarkanlah orang
memperoleh rezeki Allah satu dari yang lainnay”. (HR Muslim, dari Jabir
Ra.).32
a. Teistis ( rabbaniyah)
meyakini bahwa Allah swt. Selalu dekat dan mengawasinya ketika dia
sedang melakukan segala macam bentuk bisnis. Oleh karena itu seorang
b. Etis (akhlaqiyah)
32
Thoriq Gunara dan Utus Hardiono Sudibyo, Marketing Muhammad, loc. cit., h. 63-64
Kunci etis dan moral bisnis sesungguhnya terletak pada pelakunya,
agamanya. Karena nilai etika adalah nilai yang bersifat universal, yang
manusia, baik akidah, akhlak (moral dan etika) maupun syariah. Dua
masing.
c. Realistis (al-waqi’iyyah)
Syariah marketing bukanlah konsep yang eksklusif, fanastis, anti
lain atau manusia yang kering dengan kepedulian sosial. Sehingga diantara
penjual dan pembeli tercipta antharadin minkum, yakni prinsip ridha sama
penerapan suatu disiplin bisnis strategis yang sesuai dengan nilai dan
dan orang membeli karena butuh dan sesuai dengan keinginan dan
34
Hermawan Kertajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, (Bandung: PT
Mizan Pustaka, 2006), h. 182-183
2. Be Respectful to Your Competitors (Competitor)
3. The Emergence of Customers Global Paradox (Customer)
4. Develop A Spiritual-Based Organization (Company)
5. View Market Universally (Segmentation)
6. Trget Customers Heart and Soul (Targeting)
7. Build A Belief System (Postioning)
8. Differ Yourself with A Good Package of Content and Context
(Differentiotion)
9. Be Honest with Your 4 Ps (Marketing-Mix)
10. Practice A Relationship-Based Selling (Selling)
11. Use a Spiritual Brand character (Brand)
12. Service Should Have the Abilitty to Transform (Service)
13. Practice A Reliable Business Process (Process)
14. Create Value to Your Stakeholders (Scorecard)
15. Create A Noble Cause (Inspiration)
16. Develop An Ethical Corporate Culture (Culture)
17. Measurement Must be Clear and Transparent (Institution)
mata hanya untuk mencari keridhaan Allah Swt, maka seluruh bentuk
transaksinya insya Allah menjadi nilai ibadah di hadapan Allah Swt. Ini
akan menjadi bibit dan modal dasar baginya untuk tumbuh menjadi bisnis
1. Perintisan (pathfinding)
2. Penyelarasan (aligning)
3. Pemberdayaan (empowering)
4. Panutan (modeling)
Pada bagian akhir disebutkan pemimpin harus menjadi panutan,
Artinya:
mendapatkan haknya dan tidak mengambil hak atau bagian orang lain.
perdagangan atau bisnis. Apabila lebih ditekankan pada karakter dan sifat
35
Arif Faisal Latief, “Pemasaran Islami”, http// www.pemasaranislami.com/ 2010/ 04/ 13/
html/ blogspot
sebab dari sepuluh bagian penghidupan, Sembilan diantaranya dihasilkan
dari berdagang”.
Artinya:
Artinya:
36
Thorik Gunara dan Utus Hardiono Sudibyo, Marketing Muhammad, loc. cit., h. 22
Setelah menyusun strategi, pedagang perlu melakukan syariah
menawarkannya.
value dari produk atau jasa. Dengan Syariah Marketing Value, pedagang
mempercayai perkataannya.
yang simpatik, lembut, sopan, dan penuh kasih sayang. Kemudian prinsip
Gambar 2
kejujuran, transaksi bisnis yang adil dan sehat. Beliau juga tidak segan
penegakan hukum pada para pebisnis yang nakal. Beliau pula yang
memperkenalkan asas “Facta Sur Servanda” yang kita kenal sebagai asas
1. Trust / kepercayaan
menciptakan kepercayaan yang harus dimiliki oleh pemasar atau jasa yang
37
Afzalur Rahman, Muhammad a Trader, (Lahore : Islamic Publication, 1995), hal. 55
perusahaan atau produk yang mereka jual, maka kepercayaan itu arus
3. Responsibility / Amanah
berawal dari niat awal filosofis bahwa dilaksanakan kegiatan bisnis karena
Saw baru dikenal luas dan diimplimentasikan para pebisnis modern sejak
abad ke-20, padahal Rasulullah Saw hidup pada abad ke-7. Pakar
38
Ibid. hal. 56
39
Ibid. hal. 57
manajemen bisnis terkemuka Indonesia, Rhenald Kasali pun mengakuinya
berbisnis.
BAB III
METODE PENELITIAN
40
Cholid Narbuko dan H. Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2001), h. 46
Sifat studi kasus penelitian ini adalah deskriftif yaitu penelitian
1. Data
41
Ibid, h. 44
d. Strategi pemasaran yang dilakukan pengusaha kelelepon buntut
2. Sumber data
Bukhari.
ini:
buntut Bukhari.
42
Ibid ,h. 70
2. Wawancara, yaitu proses tanya jawab dalam penelitian yang
berlangsung secara lisan dalam dua orang atau lebih bertatap muka,
a. Editing, yaitu penyeleksian secara selektif dan intensif terhadap data yang
dipahami.
2. Analisis Data
43
Ibid, h. 83
Kabupaten Banjar (Martapura), kemudian ditarik beberapa
kesimpulan.
F. Tahapan Penelitian
Pada tahap ini penulis terlebih dahulu mengurus surat riset untuk
Riset ini dilakukan dalam kurun waktu dua bulan sesuai dengan surat riset
4. Tahapan Penyusunan
Pada tahap ini penulis menyusun hasil penelitian yang telah diperoleh
Pembimbing, hingga dianggap baik dan layak dijadikan sebuah karya tulis