Professional Documents
Culture Documents
Staff Pengajar
Universitas Mercu Buana
ABSTRAK
D. Perumusan Masalah
1. Kompleksitas masalah di industri perikanan di wilayah Konawea Selatan
2. Kesulitan menentukan faktor-faktor mendasar yang sangat mempengaruhi
industri perikanan di Konawea Selatan.
3. Pemda Konawea Selatan Kesulitan menentukan kebijakan yang paling
optimal untuk industri perikanan berdasarkan keterbatasan daerah.
Validasi Model
AME adalah penyimpangan antara nilai rata-rata simulasi terhadap aktual.
AVE adalah penyimpangan nilai variasi simulasi terhadap aktual. U-
Theil’s adalah koefisien diskrepansi antara nilai simulasi terhadap aktual yang
berguna untuk menjelaskan penyimpanan yang menonjol (tidak terlihat pada
AME dan AVE). Batas penyimpangan yang dapat diterima adalah 5-10%.
E. Tujuan
1. Membuat Model Dinamik Industri Kelautan di Kabupaten Konawea Selatan
2. Memilih teknologi yang cocok untuk mengoptimalkan produksi
3. Membuat kebijakan Industri kelautan secara sistemik untuk peningkatan
produksi kelautan
F. Tujuan
G. Manfaat Penelitian
1. Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai pedoman bagi pengambil
kebijakan di bidang Industri Perikanan Kabupaten Konawea Selatan untuk
membangun industri perikanan, dengan arah yang tepat dan kondisi yang
serba terbatas.
2. Model simulasi ini dapat dikembangkan menjadi sistem industri kelautan
yang terdiri dari industri pariwisata, industri perikanan, Pendidikan
(politeknik kelautan yang terdiri dari: Pariwisata Pantai dan laut, Budi
daya hasil laut, Teknologi Perikanan, Teknologi hasil Penangkapan)
H. Metode Penelitian
Metode yang dipakai adalah yang biasa dikenal sebagai pendekatan sistem
dinamik. Untuk menyelesaikan masalah sistem dinamik ada beberapa perangkat
lunak yang dapat dipakai, antara lain Dynamo, Vensim, Stella, Ithink,
Powersim,Simile dalam hal ini penulis menggunakan perangkat lunak Powersim
dengan alasan perangkat lunak powersim lebih user friendly dari pada perangkat
lunak lainnya.
HASIL PENELITIAN
Laju +
Konsumsi
PDRB +
+
+
+
+
PAD + Industri
+
Pasar Pengolahan
Potensi
Kelautan +
Harga
Ikan
+ Konsumen +
Teknologi + Jumlah
Tangkapan
+
+
+
Laju
+ +
Penangkapan +
Laju +
Ikan
+ +
Konsumen +
+
+ Alat
Populasi Imigrasi SDM Tangkap
+
Penduduk
+ - _
+
Laju -
+
Kelahiran Laju
Kematian
Emigrasi
Gambar ..1 :
Diagram Simpal Kausal
Laju
Konsumsi
PDRB
+
+
+
+
PAD +
Pasar
Gambar 2.
Model Sub Sistem Pasar
Harga
Ikan
+ Konsumen
+
+
Laju +
Konsumen
Gambar : 3.
CLD Sub Sistem Model Konsumen
+
+ Jumlah
+ Tangkapan
+
Laju
Teknologi Penangkapan +
Ikan
+
+
Alat
Tangkap
+
Angkatan SDM
kerja
Gambar : 4.
CLD Sub Sistem Model Jumlah Tangkapan
+
+
Populasi Imigrasi SDM
+
Penduduk
+ - _
+
Laju -
+
Kelahiran Laju
Kematian
Emigrasi
Gambar :5.
CLD Sub Model SDM/Penduduk
H as il_Tangkapan
Laju_Penjualan
Laju_Penagkapan
Indus tri_Pengolahan
Alat_Tangkap
Harga_Ikan_s egar Fraks i_AK
Teknologi
Fraks i_Teknologi
Harga_Pengolahan Fraks i_AT
Kbth_per_kepala
Angkatan_Kerja
Fraks i_Em igras i
Kons um en_rum ah_Tangga
Kebutuhan_Perkapita
Em igras i Fraks i_Kem atian
Fraks i_Kelahiran
Laju_Kons um en_R T
C ons tant_23
Populas i_Penduduk
Jum lah_Rum ah_Tangga Kem atian
Kelahiran
Fraks i_Keluarga
Jm lh_rata2_anggota_Keluarga
Im igras i
Gambar : 6.
Diagram Alir Model Sistem Perikanan Lengkap
Simulasi Model
Dari model dasar yang dibuat maka didapat hasil seperti gambar grafik 7 dibawah
ini. Pada simulasi tersebut hasil tangkapan terlihat stagnan dengan kondisi SDM
yang belum terlatih, kalaupun ada terbatas sekali pengetahuan teknologinya.
Pada simulasi ini juga terlihat kenaikan PDRB dan PAD akan tetapi
kenaikan ini tidak hanya oleh hasil tangkapan tapi dari industri pengolahan yang
meningkatkan nilai tambah dari hasil tangkapan, ditambah dengan hasil budi daya
tambak udang dan bukan udang
960,000,000
PDRB Sektor
1 12,800
(Orang)
720,000,000 12,600
(Ton)
(Rp)
1 15,000
1 480,000,000 12,400
1 0
2,007 2,016 2,007 2,010 2,013 2,016 2,007 2,010 2,013 2,016
Tahun Tahun Time
Pasar Aktual
1e9 100,000,000
PAD Sektor
100,000
(Rupiah)
(Ton)
(Rp)
500,000,000 50,000,000
50,000
0 0
2,007 2,010 2,013 2,016 2,007 2,016 2,007 2,016
Tahun Tahun Tahun
2,550
Time PSK
2,007 2,520.00
2,008 2,532.60
2,009 2,545.26
2,010 2,557.99
2,011 2,570.78
2,012 2,583.63
2,013 2,596.55
2,014 2,609.53
2,015 2,622.58
2,016 2,635.69
Gambar 4.7 b
Pada simulasi dasar ini terlihat bahwa peningkatan PAD relatif stagnan ini
menunjukkan bahwa produksi Kelautan sangat dipengaruhi oleh bukan hanya
perikanan laut saja akan tetapi budidaya prok kelautan yang lain, yang sangat
prospektif antara lain udang, bandeng, rumput laut, tiram mutiara dll.
Validasi Model
Validasi model dinamik ditujukan kepada konsistensi hasil simulasi model dengan
system nyatanya yang berupa angka statistic ada 3 parameter yang akan diukur,
yaitu sumber daya manusia sector kelautan, hasil tangkapan
Analisa Sensitifitas
Dari Hasil eksperimen yang dilakukan ternyata parameter yang paling peka
terhadap perubahan system adalah : para meter Teknologi, Sumber Daya
Manusia dan Regulasi Pemda.
Analisa Sensitifitas ini berguna untuk menentukan skenario yang paling
optimal dengan mengatur parameter yang menjadi leverage sehingga system
menghasilkan tujuan yang kita inginkan, dalam hal ini hasil yang tinggi nilainya
belum tentu akan dipakai dikarenakan kemampuan Pemda yang terbatas dalam hal
keuangan dan sumberdaya lainnya
Skenario Kebijakan
12,200
Hasil Tangkapan /
1e9 100,000,000
Pasar Aktual
12,150
PAD Sektor
(Rupiah)
Tahun
(Ton)
(Rp)
12,100
500,000,000 50,000,000
12,050
12,000 0 0
2,007 2,016 2,007 2,016 2,007 2,016
Time Tahun Tahun
Gambar :9. a
Sebelum ada perubahan Teknologi dan regulasi Dengan nilai fraksi Teknologi 0.38 dan regulasi 0.4
Hasil Tangkapan /
Pasar Aktual
200,000,000
PAD Sektor
16,650 1e9
(Rupiah)
150,000,000
Tahun
16,600
(Ton)
(Rp)
500,000,000 100,000,000
16,550
50,000,000
16,500
0 0
2,007 2,016 2,007 2,016 2,007 2,016
Tahun Tahun Tahun
Skenario 2
Pasar Aktual
PAD Sektor
17,600
(Rupiah)
150,000,000
Tahun
(Ton)
(Rp)
17,550
500,000,000 100,000,000
17,500
50,000,000
17,450
17,400 0 0
2,007 2,016 2,007 2,016 2,007 2,016
1. Hasil Skenario yang paling optimal bisa dipakai untuk pengembangan industri
perikanan di Kabupaten Konawea Selatan adalah dengan memberikan stimulus
pada faktor Teknologi dari 0.38 menjadi 0,6 dan regulasi pemda dari 0.4
menjadi 0.6 maka jumlah penangkapan pertahun dari12000 ton menjadi 16464
Saran
1. Pengembangan SDM Sektor kelautan mengarah pada dibukanya SMK
Kelautan dan Politeknik Kelautan baik secara resmi atau dalam bentuk
Comunity College, bekerja sama dengan lembaga pendidikan yang sudah
mapan baik SDM,Teknologi dan sumberdananya.
Lampiran-lampiran
1. Daftar Pustaka