You are on page 1of 7

old Guava leaf actually contain assortedly [of] the component berkhasiat to

overcome disease of dengue dengue ( DBD). Group Compound tanin and flavonoid
expressed as quersetin in guava leaf extract can pursue the enzyme activity
reverse trancriptase meaning to pursue growth of virus of core of RNA.

That way the result of research done by Badan Pengawas Obat and Makanan (POM)
cooperate with Faculty of mediciness and Faculty of pharmacy Universitas Airlangga
( Unair) Surabaya, which since 2003 checking the guava leaf extract for medication
DBD. [At] research early stage started with examination preklinik. Result of
research dipaparkan by Kepala Badan POM Drs Sampurno MBA in Jakarta,
Wednesday ( 10/3).

Research idea come from Badan POM and they refer Dr Drs Suprapto Ma’at MS.
apothecary from Patologi FK Unair to check the guava leaf.

Be like known, DBD is the disease because of virus dengue with mortality and high
enough painfulness. Till now medication DBD still have the character of suportif,
that is overcoming plasma dilution loss effect of improvement of capillary venous
permeability.

[At] early stage done by theX the research preklinik in FK Unair using the animal
model mencit with [gift/ giving] oral proven guava leaf extract can downhill [of]
venous permeability. [At] the research is reported also that proven guava leaf
extract can improve the cells amount hemopoetik especially megakriosit [at]
preparat and bone marrow culture mencit. [At] security test ( toksisitas) guava leaf
extract including practical Iihat vitamin not toxic.

Pursue the virus dengue

Guava leaf is truely contain assortedly [of] component. Relate to that have been
done by theX the test invitro guava leaf extract where do the extract proven can
pursue growth of virus dengue. Later after done by theX the research is furthermore
expected by theX the guava leaf extract serve the purpose of medicinize anti virus
dengue.

Have also been done by theX the test early in the form of research open lable in
some hospitals in East Java ( RS JOMBANG and RS Petrokimia Gresik) [at] patient
DBD adult and children.

“ Research result distributed to RS Jombang in the form of 30 capsule and 30 syrup,


then RS Petrokimia Gresik 20 capsule and 20 syrup. There is voluntary which will
try,” word Suprapto.

the Research result indicate that [gift/ giving] of guava leaf extract can quicken
improvement of trombosites amount without accompanied by theX the side effects
mean, for example constipation. Research open this lable still needed to continue
with clinic test to prove khasiat with evidence based the strongerness.
Other perception is in process in this research is influence of [gift/ giving] of guava
leaf extract to sekresi GM-CSF and IL-11 to know his [job/activity] mechanism [at]
trombopoiesis. Also to complement system activity and sekresi TNF-Alfa
olehmonosit in his [relation/link] with mechanism degradation of venous
permeability.

In the year 2004 will be done by theX the clinic test in RSUD Dr Soetomo
Surabaya/FK Unair, to be led by Prof Dr dr Sugeng Sugijanto DSA assisted dr M
Nasirudin with Dr Ugrasena for patient DBD child and Prof dr Edy Soewandojo SpPD
for patient DBD adult.

Body POM during near also will do the intensive studies with expert to support the
present managery exist. Sampurno optimism because its raw material guava leaf is
very easy go and simple him technology process. (LOK)

TANAMAN OBAT INDONESIA

Jambu Biji Mengatasi Kolesterol

Taukah anda kalau kandungan vitamin C di jambu biji (Psidium guajava L) adalah
sebanyak 98 mg per 100 g buah, berarti kandungan vitamin C jambu biji sebanyak
dua kali lipat dari jeruk manis yang hanya 49 mg per 100 g buah, sehingga
kandungan vitamin C didalam buah jambu biji cukup memenuhi kebutuhan vitamin
C orang dewasa yang mencapai 70-75 mg per hari.Jambu biji juga kaya serat,
khususnya pektin (serat larut air). manfaat pektin antara lain dapat menurunkan
kolesterol dengan cara mengikat kolesterol dan asam empedu dalam tubuh serta
membantu mengeluarkannya. Menurut penelitian Singh Medical Hospital dan
Research Center Morrabad, India, menunjukkan bahwa jambu biji dapat
menurunkan kadar kolesterol total dan trigliserida darah serta tekanan darah pada
penderita hipertensi.Tanin yang menimbulkan rasa sepat pada jambu biji juga
bermanfaat untuk memperlancar pencernaan dan sirkulasi darah. kalium yang juga
terdapat dalam buah ini dapat meningkatkan keteraturan denyut jantung,
mengaktifkan kontraksi otot, mengatur pengiriman zat gizi ke sel tubuh.
Mengonsumsi jambu biji 0,5-1 kg/hari selama 4 minggu dapat mengurangi resiko
terkena sakit jantung sampai 16%.Didalam jambu biji juga banyak terkandung
likopen yaitu zat karotenoid yang memiliki aktivitas antioksidan, sehingga
bermanfaat memberikan perlindungan pada tubuh dari serangan beberapa jenis
kanker, likopen terkandung melimpah didalam buah jambu biji merah.

Ekstrak Daun Jambu Biji Naikkan Trombosit Penderita DB

Sabtu, 13 Maret, 2004 oleh: Siswono

Ekstrak Daun Jambu Biji Naikkan Trombosit Penderita DBGizi.net -

Universitas Airlangga (Unair) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo
Surabaya mengadakan penelitian preklinis terhadap ekstrak daun jambu biji (
psidium guajava

) untuk pengobatan penyakit demam berdarah (DB Herbal ekstrak daun jambu biji
itu mampu menaikkan jumlah trobosit penderita DB.

Ada tiga faktor yang diambil manfaatnya dari ekstrak jambu biji ini, yaitu sebagai
antivirus, mengurangi risiko kebocoran plasma dan dapat mengatasi
trombositopenia,'' kata dr Suprapto Ma'at dari laboratorium Patologi Klinik FK
Unair/RSUD Dr Soetomo, kepada wartawan Selasa (9/3) di Jakarta.Menurut Suprapto
yang telah melakukan uji preklinis ekstrak daun jambu biji, keampuhan daun jambu
biji itu karena mengandung kelompok senyawa tanin dan flavonoid yang dinyatakan
sebagai quersetin. Senyawa tersebut, lanjutnya, berkhasiat sebagai obat antivirus
dengue.''Senyawa tanin dalam ekstrak daun jambu biji ini dapat menghambat
aktivitas enzim reverse trancriptase yang berarti menghambat pertumbuhan virus
yang berinti RNA. Kami telah melakukan uji

in vitro

pada mencit. Ekstrak daun jambu biji ini juga telah diberikan kepada 50 pasien DB
dewasa di RS Syaiful Anwar Malang pada 1999 lalu,'' jelasnya.Hasilnya, kata
Suprapto, terjadi kenaikan trombosit cukup signifikan selama 24-48 jam. ''Hal itu
bisa dilihat dari meningkatnya megakariosit pada sumsum tulang belakang.
Megakariosit merupakan dapurnya atau tempat memproduksi trombosit di sumsum
tulang belakang.''Bila megakariosit meningkat maka trombositopenia bisa
dihindarkan. Penelitian terhadap mencit yang diberikan ekstrak daun jambu biji
secara oral telah membuktikan, herbal tersebut mampu menurunkan permeabilitas
pembuluh darah. Dan dari uji keamanan (toksisitas) ekstrak daun jambu biji
termasuk zat yang praktis tidak toksik.''''Pemberian jus jambu merah bisa dilakukan
karena penderita DB membutuhkan banyak cairan. Berikan cairan apa saja yang
disukai pasien tersebut termasuk jus jambu. Tetapi, porsi untuk jus jambu ini dalam
sehari 1- 2 liter, tentunya jambu yang digunakan untuk jus jauh lebih banyak.
Berbeda dengan ekstrak daun jambu biji ini telah dibuat dalam bentuk kapsul
ukuran 55 mm.''Pemberian ekstrak daun jambu biji ini, katanya, diberikan bersama-
sama dengan pemberian cairan infus pada pasien DB.

endala

Lebih lanjut Suprapto mengatakan meskipun penelitian telah dilakukan sejak 1999
tetap saja ada kendala. ''Masalahnya pada waktu ekstrak daun jambu biji ini
ditawarkan ke rumah sakit, para dokter masih menganggap itu jamu bukan obat.
Maka untuk menjadi vito farmaka diperlukan uji klinis pada manusia agar nantinya
bisa menjadi obat antivirus dengue.''Dalam pemberian ekstrak daun jambu biji ini
hanya dikhususkan kepada pasien DB yang mengalami syok atau perdarahan.
''Kalau hanya demam dengue saja cukup diberikan cairan dan dalam lima sampai
tujuh hari bisa sembuh. Tetapi, untuk pasien DB yang mengalami perdarahan,
perawatannya juga berbeda,'' kata Prof dr Sugeng Sugijanto dari FK Unair
Surabaya.Menurut pakar penyakit DB dari Tropical Desease Center FK Unair ini,
apabila terdapat pasien DB yang mengalami perdarahan dan trombositnya turun di
bawah 20.000, maka harus segera diberi pertolongan. ''Bila terlambat memberikan
pertolongan akan terjadi penyumbatan di mana-mana. Bahkan, telah ditemukan
kasus anak berusia 8 tahun yang terlambat ditolong mengalami stroke karena ada
penyumbatan kecil di otak,'' jelas Sugeng yang bersama dr M Nasirudin, dr
Ugrasena untuk pasien DB anak, serta Prof dr Edy Soewandojo untuk pasien DB
dewasa akan memulai uji klinis selama setahun.Dalam kesempatan yang sama
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) Sampurno menilai penanganan
pasien DB dewasa ini masih bersifat suportif, yaitu mengatasi kehilangan cairan
plasma sebagai akibat peningkatan permeabilitas pembuluh darah kapiler.
Sedangkan pada DB yang menyebabkan perdarahan atau kasus tertentu dokter
akan memberikan trombosit bila diperlukan.''Dengan adanya penelitian dari
Fakultas Kedokteran dan Fakultas Farmasi Unair ini diharapkan akan segera ada
obat herbal antidengue yang lulus uji klinis. Biaya preklinis sebesar Rp500 juta
sedangkan biaya uji klinis sebesar Rp760 juta. Semua itu ditanggung negara,'' kata
Sampurno. Sumber: Media Indonesia, Jum'at 12 Maret 2004

Uraian :

Jambu Biji (Psidium guajava) tersebar meluas sampai ke Asia Tenggara termasuk
Indonesia, sampai Asia Selatan, India dan Srilangka. Jambu biji termasuk tanaman
perdu dan memiliki banyak cabang dan ranting; batang pohonnya keras.
Permukaan kulit luar pohon jambu biji berwarna coklat dan licin. Apabila kulit kayu
jambu biji tersebut dikelupas, akan terlihat permukaan batang kayunya basah.
Bentuk daunnya umumnya bercorak bulat telur dengan ukuran yang agak besar.
Bunganya kecil-kecil berwarna putih dan muncul dari balik ketiak daun. Tanaman ini
dapat tumbuh subur di daerah dataran rendah sampai pada ketinggian 1200 meter
diatas permukaan laut. Pada umur 2-3 tahun jambu biji sudah mulai berbuah.
Bijinya banyak dan terdapat pada daging buahnya.

NNama Lokal :

Psidium guajava (Inggris/Belanda), Jambu Biji (Indonesia); Jambu klutuk, Bayawas,


tetokal, Tokal (Jawa); Jambu klutuk, Jambu Batu (Sunda), Jambu bender (Madura);

Penyakit Yang Dapat Diobati :

Diabetes melitus, Maag, Diare (sakit perut), Masuk angin, Beser; Prolapsisani,
Sariawan, Sakit Kulit, Luka baru;
Pemanfaatan :

1. Diabetes Mellitus Bahan: 1 buah jambu biji setengah masak Cara membuat:
buah jambu biji dibelah menjadi empat bagian dan direbus dengan 1 liter air
sampai mendidih, kemudian disaring untuk diambil airnya. Cara menggunakan:
diminum 2 kali sehari, pagi dan sore2. Maag Bahan: 8 lembar daun jambu biji
yang masih segar.

Sabtu, 13 Maret, 2004 oleh: Siswono

Ekstrak Daun Jambu Biji Naikkan Trombosit Penderita DB

Gizi.net - Universitas Airlangga (Unair) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr
Soetomo Surabaya mengadakan penelitian preklinis terhadap ekstrak daun jambu
biji (psidium guajava) untuk pengobatan penyakit demam berdarah (DB). Herbal
ekstrak daun jambu biji itu mampu menaikkan jumlah trobosit penderita DB.

''Ada tiga faktor yang diambil manfaatnya dari ekstrak jambu biji ini, yaitu sebagai
antivirus, mengurangi risiko kebocoran plasma dan dapat mengatasi
trombositopenia,'' kata dr Suprapto Ma'at dari laboratorium Patologi Klinik FK
Unair/RSUD Dr Soetomo, kepada wartawan Selasa (9/3) di Jakarta.

Menurut Suprapto yang telah melakukan uji preklinis ekstrak daun jambu biji,
keampuhan daun jambu biji itu karena mengandung kelompok senyawa tanin dan
flavonoid yang dinyatakan sebagai quersetin. Senyawa tersebut, lanjutnya,
berkhasiat sebagai obat antivirus dengue.

''Senyawa tanin dalam ekstrak daun jambu biji ini dapat menghambat aktivitas
enzim reverse trancriptase yang berarti menghambat pertumbuhan virus yang
berinti RNA. Kami telah melakukan uji in vitro pada mencit. Ekstrak daun jambu biji
ini juga telah diberikan kepada 50 pasien DB dewasa di RS Syaiful Anwar Malang
pada 1999 lalu,'' jelasnya.

Hasilnya, kata Suprapto, terjadi kenaikan trombosit cukup signifikan selama 24-48
jam. ''Hal itu bisa dilihat dari meningkatnya megakariosit pada sumsum tulang
belakang. Megakariosit merupakan dapurnya atau tempat memproduksi trombosit
di sumsum tulang belakang.

''Bila megakariosit meningkat maka trombositopenia bisa dihindarkan. Penelitian


terhadap mencit yang diberikan ekstrak daun jambu biji secara oral telah
membuktikan, herbal tersebut mampu menurunkan permeabilitas pembuluh darah.
Dan dari uji keamanan (toksisitas) ekstrak daun jambu biji termasuk zat yang
praktis tidak toksik.''

''Pemberian jus jambu merah bisa dilakukan karena penderita DB membutuhkan


banyak cairan. Berikan cairan apa saja yang disukai pasien tersebut termasuk jus
jambu. Tetapi, porsi untuk jus jambu ini dalam sehari 1- 2 liter, tentunya jambu
yang digunakan untuk jus jauh lebih banyak. Berbeda dengan ekstrak daun jambu
biji ini telah dibuat dalam bentuk kapsul ukuran 55 mm.''

Pemberian ekstrak daun jambu biji ini, katanya, diberikan bersama-sama dengan
pemberian cairan infus pada pasien DB.

Kendala

Lebih lanjut Suprapto mengatakan meskipun penelitian telah dilakukan sejak 1999
tetap saja ada kendala. ''Masalahnya pada waktu ekstrak daun jambu biji ini
ditawarkan ke rumah sakit, para dokter masih menganggap itu jamu bukan obat.
Maka untuk menjadi vito farmaka diperlukan uji klinis pada manusia agar nantinya
bisa menjadi obat antivirus dengue.''

Dalam pemberian ekstrak daun jambu biji ini hanya dikhususkan kepada pasien DB
yang mengalami syok atau perdarahan. ''Kalau hanya demam dengue saja cukup
diberikan cairan dan dalam lima sampai tujuh hari bisa sembuh. Tetapi, untuk
pasien DB yang mengalami perdarahan, perawatannya juga berbeda,'' kata Prof dr
Sugeng Sugijanto dari FK Unair Surabaya.

Menurut pakar penyakit DB dari Tropical Desease Center FK Unair ini, apabila
terdapat pasien DB yang mengalami perdarahan dan trombositnya turun di bawah
20.000, maka harus segera diberi pertolongan. ''Bila terlambat memberikan
pertolongan akan terjadi penyumbatan di mana-mana. Bahkan, telah ditemukan
kasus anak berusia 8 tahun yang terlambat ditolong mengalami stroke karena ada
penyumbatan kecil di otak,'' jelas Sugeng yang bersama dr M Nasirudin, dr
Ugrasena untuk pasien DB anak, serta Prof dr Edy Soewandojo untuk pasien DB
dewasa akan memulai uji klinis selama setahun.

Dalam kesempatan yang sama Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM)
Sampurno menilai penanganan pasien DB dewasa ini masih bersifat suportif, yaitu
mengatasi kehilangan cairan plasma sebagai akibat peningkatan permeabilitas
pembuluh darah kapiler. Sedangkan pada DB yang menyebabkan perdarahan atau
kasus tertentu dokter akan memberikan trombosit bila diperlukan.

''Dengan adanya penelitian dari Fakultas Kedokteran dan Fakultas Farmasi Unair ini
diharapkan akan segera ada obat herbal antidengue yang lulus uji klinis. Biaya
preklinis sebesar Rp500 juta sedangkan biaya uji klinis sebesar Rp760 juta. Semua
itu ditanggung negara,'' kata Sampurno. (Nda/V-1)

Sumber: Media Indonesia, Jum'at 12 Maret 2004

You might also like