You are on page 1of 19

Praktikum Kosmetologi

“Pasta Gigi”

Kelompok III :
Abu Dzarrin Al Ghifari --- Akhmad Ismail
Febrina Kartika Chrisanti --- Heni Maielasari
Chadidjah Rahman --- Hana Pertiwi C

Farmasi VI B
Alasan pembuatan pasta gigi
 Mulut dan gigi mutlak bersih dan segar. Selain
menjadikannya sehat dan kuat, penampilan
pun semakin pede. Menggosok gigi teratur
merupakan kebiasaan yang harus dijalani
untuk menjaga kebersihan gigi. Apalagi kalau
pekerjaan membersihkan gigi dan mulut itu
diniatkan untuk ibadah. Selain memperoleh
sehat dan bersih, juga mendapat pahala.
Salah satu syarat gosok gigi efektif, tentu
dengan menggunakan pasta gigi.
Pada tulang dan gigi terdapat kristal apatit
yang mengandung kalsium, fosfat,
magnesium, dan hidroksil. Ion hidroksil
bermuatan negatif dan mudah larut.
Misalnya, jika kita makan, maka rongga
mulut menjadi asam. Karena kadar
keasaman mulut, email (lapisan keras dan
bersinar yang menjaga gigi) akan cepat
larut.
Gigi berlubang disebabkan oleh plak, yang
terjadi karena kotoran (sisa makanan)
yangmenempel pada gigi, dan ditumbuhi
kuman. Dalam beberapa menit, makanan
yang tersisa di dalam mulut membusuk
dan kuman-kumanpun mulai
menggerogoti email. Ketika email
perlahan runtuh, maka gigi pun menjadi
berlubang. Kuman-kuman tersebut
masuk lapisan dentin, menjalar ke syaraf
gigi sehingga menimbulkan rasa sakit.
Lama kelamaan gigi menjadi mati dan
busuk sehingga terjadi pembengkakan.
Struktur & Susunan Gigi
Pengertian Pasta Gigi
 Pasta gigi adalah suatu bentuk sediaan
pembersih yang berupa massa lembek,
umumnya tidak begitu berlemak, bagian
terbesar terdiri dari padatan.
Tujuan penggunaan pasta gigi

 Memperkuat gigi
 Membantu mencegah proses
pembusukan gigi menjadi semakin parah
 Membuat nafas menjadi segar
 Pemeliharaan gigi secara estetika
(memutihkan gigi)
Tiga unsur pokok dalam
pasta gigi
1. Bahan abrasi (silika, kalsium karbonat,
alumina)
2. Efek detergen (fluoride, SLS)
3. Rasa segar (biasanya mint)
1. Bahan abrasif
Fungsinya untuk membersihkan permukaan gigi.
2. Efek detergen (Flouride, Sodium Lauril Sulfat)
Flouride akan melapisi struktur gigi agar lebih tahan
terhadap proses pembusukan dan memperlancar
proses remineralisasi. Unsur kimia yang terdapat
pada flouride ketika bersenyawa dengan email gigi
mengakibatkan email bertambah keras. Namun,
dosis dari fluoride ini sangat terbatas. Kalau sampai
tertelan bisa menimbulkan efek sebaliknya,
keracunan fluoride yang berakibat gigi rapuh dan
mudah berlobang. Karena itu, pemberian flouride
pada anak-anak sebaiknya tidak dilakukan.
3. Rasa segar
Rasa segar-umumnya rasa papermint, dapat
memberikan kesegaran di mulut.
Formula Pasta Gigi (50 g)
R/ Kalsium karbonat 20
Gliserin 15
Propilenglikol 2,5
Tragacanth 0,6
Sakarin (garam Na) 0,025
Paraffin cair 0,5
Natrium lauril sulfat 0,6
Propyl paraben 0,1%
Menthol 0,4%
Oleum menthae qs
Air 10,8
Nama bahan Fungsi
Kalsium karbonat Bahan abrasif
Gliserin Pelarut, humektan
Propilenglikol Viscosifying agent
Tragacanth Suspending agent
Sakarin (garam Na) Pemanis
Paraffin cair Emolient
Natrium laurilsulfat Detergent, pembasah
Propyl paraben Pengawet anti mikroba
Oleum menthae Pewangi
Menthol Flavouring agent
Air Pelarut
Cara pembuatan
1. Tragakan dibasahi dengan gliserin secukupnya,
diaduk hingga menjadi massa homogen.
Ditambahkan air sedikit demi sedikit sambil
diaduk terus menerus hingga terjadi lendiran
(M1)
2. Kalsium karbonat diayak dan digerus,
ditambahkan gliserin secukupnya, diaduk terus
hingga menjadi massa homogen, ditambahkan
kedalam M1.
3. Sakarin dan natrium lauril sulfat dilarutkan
dalam air, ditambahkan ke dalam campuran M1,
diaduk terus hingga homogen.
4. Propyl paraben dilarutkan dalam propylenglikol,
ditambahkan kedalam campuran M1, lalu
diaduk homogen.
5. Parafin cair ditambahkan ke dalam
campuran M1, lalu diaduk homogen.
6. Menthol dilarutkan dalam gliserin
secukupnya, lalu tambahkan ke dalam
M1.
7. Oleum menthae ditambahkan
secukupnya.
8. Pasta dibiarkan selama 24 jam; pasta
akan menjadi lebih kental.
9. Dimasukkan ke dalam wadah.
Contoh proses pembuatan pasta gigi
secara sederhana
 Perhatian pada saat pembuatan
Pengadukan dan pencampuran
harus dilakukan dengan hati-hati
agar tidak terjadi pengaruh udara
pada massa. Dalam hal terdapat
detergen, hendaknya dihindarkan
terjadinya busa.
Persyaratan pasta
1. Massa pasta harus homogen
2. Bebas gumpalan

Wadah dan penyimpanan


 Tube dan dalam wadah
tertutup rapat.
Evaluasi pasta gigi
1. Pengamatan organoleptis
2. Daya busa/daya bersih pasta gigi
3. Viskositas
4. Uji pH
5. Uji mikrobiologi
Cara menggosok gigi
yang baik

You might also like