You are on page 1of 5

- YA

G G I IL M U
- YA
G G I IL M U

Tugas Nama : Abdullah


NIM : 07 20102 101
Jurusan : Manajemen SDM
Dosen : Dahlan Habba, SE., MM Semester : IV (empat)

ETIKA BISNIS DALAM PERBANKAN

A. Pengertian Etika

Etika berasal dari kata Yunani ethos bentuk jamaknya ta etha berarti

adat istiadat. Etika berhubungan dengan kebaikan hidup, kebiasaan atau

karakter baik terhadap seseorang, masyarakat atau terhadap kelompok

masyarakat.

Etika adalah sebuah ilmu yang mempelajari bagaimana berperilaku

jujur, benar dan adil. Etika merupakan cabang ilmu filsafat, mempelajari

perilaku moral dan inmoral, membuat pertimbangan matang yang patut

dilakukan oleh seseorang kepada orang lain atau kelompok tertentu.

Etika dikategorikan sebagai filsafat moral atau etika normatif (perilaku

normatif). Etika normatif mengajarkan segala sesuatu yang sebenarnya benar

menurut hukum dan moralitas

B. Tujuan Etika

Tujuan etika antara lain

1. Menilai perilaku manusiawi berstandar moral

2. Memberikan ketepatan nasehat tentang bagaimana bertindak moral

pada situasi tertentu.


Etika bisnis dapat dilaksanakan dalam tiga tahapan, yakni tahap

makro (mempelajari aspek-aspek moral), tahap meso (mempelajari

persoalan etika dalam organisasi), tahap mikro (memusatkan

perhatiannya pada persoalan individual).

C. Teori-Teori Etika

 Utilitarianisme

Teori ini mengatakan bahwa suatu kegiatan bisnis adalah baik

dilakukan jika bisa memberikan manfaat kepada sebahagian besar

konsumen atau masyarakat. Manfaat utilitarianisme mampu

menghitung keuntungan dan kerugian atau kredit dan debet dalam

bisnis.

 Deontologi

Teori ini menyatakan bahwa yang menjadi dasar bagi baik buruknya

suatu perbuatan adalah kewajiban seseorang untuk berbuat baik

kepada sesama manusia. Teori ini memberikan jawaban atas

pertanyaan “mengapa suatu perbuatan adalah baik dan perbuatan itu

harus ditolak sebagai buruk?” deontology menjawab “karena

perbuatan pertama menjadi kewajiban seseorang untuk berbuat baik

kepada orang lain dan karena perbuatan kedua dilarang untuk

dilakukan”.
 Hak

Setiap insan ekonomis memiliki hak, teori ini merupakan pendekatan

relatif yang banyak dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya suatu

perbuatan atau perilaku seseorang atau kelompok.

 Keutamaan

Keutamaan didefenisikan sebagai penggambaran watak mengenai

perilaku seseorang dan memungkinkannya bertingkah laku baik

secara moral.

 Relativisme

Bila selalu dalam kondisi perilaku normal maka pada dasarnya setiap

orang cenderung bersedia berperilaku utama atau baik.

D. Prinsip-Prinsip Etika

 Prinsip Otonomi

Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia mengambil

keputusan dan bertindak berdasarkan tuntutan hati nuraninya,

kesadarannya sendiri mengenai sesuatu kebaikan untuk diberikan

kepada orang lain

 Prinsip Kejujuran

Kejujuran diperlukan dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan

kontrak. Kejujuran merupakan keutamaan yang menentukan

kelanjutan relasi dan kelangsungan bisnis dan selanjutnya.


 Prinsip Keadilan

Prinsip ini perlu dilakukan agar setiap orang dalam kegiatan bisnis

secara internal maupun eksternal perusahaan diperlakukan sesuai

dengan hak dan kewajiban masing-masing.

 Prinsip Saling Menguntungkan

Saling menguntungkan merupakan cermin integritas moral internal

pelaku bisnis atau perusahaan agar nama baik pribadi atau

perusahaan terjaga, dipercaya, dan kompetitif.

E. Etos Bisnis

Etos adalah suatu upaya seseorang atau kelompok membiasakan

diri menghayati, menghargai nilai-nilai moral yang dianggapnya sesuai

dan benar menurut diri maupun kelompoknya. Etos bisnis yang kuat akan

membuahkan visi misi yang dimiliki oleh kedua belah pihak pebisnis.

F. Stakeholder

Etika bisnis mengarahkan pebisnis untuk selalu memperhatikan

kepentingan stakeholder dalam rangka melakukan kegiatan bisnisnya.

Stakeholder merupakan kelompok gabungan antara internal (pemilik

perusahaan, manajer, karyawan) dan eksternal (investor, konsumen,

masyarakat yang bukan konsumen, distributor). Semua kegiatan bisnis

diintegrasikan untuk mensejahterahkan stakeholder bersamaan dengan

itu pebisnis memperoleh keuntungan bisnisnya.


G. Norma dan Nilai

Norma dapat didefenisikan sebagai harapan yang spesifik

mengenai perilaku nyata, juga bertindak sebagai kriteria untuk menilai

kualitas perilaku manusia.

Nilai adalah harapan dan gambaran yang lebih umum tentang

perilaku manusia, yang mungkin sadar atau tertanam secara hangat

sehingga tidak dapat dirumuskan secara verbal. Dapat disimpulkan

bahwa nilai didefenisikan sebagai gambaran yang abstrak, kolektif yang

manusia percaya bahwa hal itu adalah benar, baik dan layak untuk

dicapai.

Norma sopan santun adalah etika berperilaku bagaimana caranya

melakukan segala sesuatu secara terhormat, dengan hormat, menghargai

keberadaan orang lain, bermanfaat timbal balik, tidak menyinggung

perasaan.

Norma hukum adalah norma pengatur berbagai perilaku yang

boleh dan tidak untuk dilakukan, yang disosialisasikan dan disepakati

masyarakat dan dituntut secara tegas diberlakukan dalam masyarakat

demi keselamatan dan kesejahteraan individual maupun kelompok dalam

kehidupan bermasyarakat.

Norma moral mengatur mengenai sikap pola perilaku manusia

terhadap manusia lain sesuai dengan harkat manusi. Norma moral bisa

berarti berperilaku adil, jujur, baik dan buruk.

You might also like