Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Dalam situasi persaingan pasar yang amat sangat kompetitif sekarang ini,
dimana pasar yang menetapkan harga (produsen harus mengikuti harga pasar
yang berlaku) serta konsumen hanya membeli produk pada saat dibutuhkan
dengan harga yang kompetitif pada tingkat kualitas yang diinginkan, maka strategi
2. Biaya Produksi
1
BAB II
PEMBAHASAN
teori nilai guna (utility teory). Nilai guna (utility) adalah kepuasan yang diperoleh
yang diperoleh dalam mengkonsumsi suatu barang tertentu, maka semakin tinggi
Ada dua cara dalam mengukur nilai guna dari suatu barang yaitu nilai
guna cardinal (cardinal utility), dan nilai guna ordinal (ordinal utility). Nilai guna
cardinal adalah nilai guna suatu barang yang dapat dinyatakan secara kuantitatif.
berdasarkan angka-angka. Nilai guna ordinal adalah nilai guna yang tidak dapat
dinyatakan secara kuantitatif. Dalam teori nilai guna perlu diketahui konsep nilai
guna total (total utility), dan nilai guna marginal (marginal utility).
Nilai guna total (total utility) adalah seluruh kepuasan yang diperoleh
dalam mengkonsumsi suatu barang tertentu. Misalnya, apabila ada sepuluh buah
jeruk yang ingin dikonsumsi, maka nilai guna totalnya adalah kepuasan dalam
2
Nilai guna marjinal (marginal utility) adalah nilai guna yang berkurang atas
pertambahan jumlah barang yang dikonsumsi. Bila dikaitkan dengan nilai guna
total, tambahan jumlah barang yang dikonsumsi akan meningkatkan nilai guna
total dari barang tersebut. Hal ini disebut sebagi hukum nilai guna yang semakin
menurun (the law of diminishing return). Misalnya seseorang yang baru selesai
berolahraga dan dalam keadaan haus, bila diberi segelas air mereka sangat
puas, sehingga segelas air tersebut mempunyai nilai guna yang tinggi untuk
melepaskan dahaganya. Bila diberi segelas air kedua mempunyai nilai guna yang
lebih besar, demikian juga segelas air yang ketiga, dan keempat, tetapi
diberi segelas air berikutnya maka nilai guna yang diperoleh dari segelas air
lama semakin berkurang nilainya dan akhirnya mencapai nilai guna yang negativ.
yang dikonsumsi, nilai guna total, dan nilai guna marjinal dari jeruk tersebut. Pada
contoh tersebut dapat dilihat bahwa dengan mengkonsumsi sampai pada jumlah
jeruk kelima akan meningkatkan nilai guna total, tetapi peningkatannya semakin
3
dan ketujuh nilai guna total jeruk menjadi menurun. Di sisi lain, nilai guna marjinal
buah jeruk menurun akibat tambahan konsumsi buah jeruk, dan mencapai titik
nol (saturation point) pada memakan buah jeruk yang keenam dan negativ pada
Jumlah buah jeruk yang Nilai guna total buah Nilai guna marjinal buah
dimakan jeruk jeruk
0 0 -
1 10 10
2 18 8
3 24 6
4 28 4
5 30 2
6 30 0
7 28 -2
Surplus Konsumen
tertentu ternyata harga barang tersebut lebih rendah dari yang disediakan
kata lain, surplus konsumen adalah kelebihan kepuasan yang diperoleh dalam
4
konsumen. Sebagai contoh, seorang konsumen ingin membeli satu buah durian
dengan harga Rp 20. 000,- ternyata setelah sampai di pasar, harga buah durian
tersebut adalah Rp 15. 000,- selisih dari harga yang disediakan dengan harga
Px
P2
B
P1
A
P0
Qx
Q1 Q0
dengan harga P2, ternyata harga barang tersebut di pasar adalah sebesar P0.
Pada harga P0 jumlah barang yang dibeli konsumen adalah sebanyak Q0,
harga yang disediakan konsumen sebesar P1, jumlah barang yang dibeli
demikian, dapat disimpulkan bahwa semakin kecil selisih antara harga yang
5
berlaku di pasar maka semakin kecil pula surplus konsumen . tabel 1.3
konsumen untuk membeli satu unit barang tertentu adalah Rp 20.000, Rp 18.000,
untuk dua unit barang, dan seterusnya sampai Rp 8.000, untuk membeli tujuh
unit barang tertentu, sedangkan harga yang berlaku di pasar adalah Rp14.000,-
barang sebanyak satu sampai dengan tiga unit. Jumlah barang keempat dan
seterusnya tidak diperoleh surplus konsumen. Oleh karena itu konsumen akan
6
Daftar Pustaka
Bangun, Wilson. 2007. Teori Ekonomi Mikro. Cetakan Pertama. Bandung: PT Refika
Aditama
7
B. BIAYA PRODUKSI
Dalam kegiatan ekonomi sangat penting untuk diketahui apa itu biaya.
yang digunakan untuk menghasilkan dan memperoleh suatu barang atau jasa.
Pengklasifikasian Biaya ;
1. Biaya internal (internal cost) adalah biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan
proses produksi suatu barang atau jasa. Misalnya biaya yang dikeluarkan
8
Biaya eksplisit (explicit cost) adalah biaya yang dikeluarkan individu
Dalam jangka pendek, untuk menghasilkan barang dan jasa salah satu
input yang digunakan tetap sedangkan penggunaan input lain berubah. Oleh
karena itu dalam jangka pendek biaya produksi dapat diklasifikasi kedalam
biaya tetap (fixed cost), biaya variabel (variable cost) dan biaya total (total
cost).
dan mesin-mesin untuk keperluan usaha. Jenis biaya ini tidak berubah
jasa yang dihasilkan. Semakin banyak jumlah barang atau jasa yang
9
dihasilkan maka semakin besar baiaya variabel yang dikeluarkan, begitupun
sebaliknya.
produksi. Total cost adalah hasil penjumlahan fixed cost dengan variabel cost.
TC=FC+VC
Biaya rata-rata (average cost) adalah jumlah biaya yang dikeluarkan dibagi
dengan jumlah barang dan jasa yang dihasilkan. Apabila Q adalah jumlah
output yang dihasilkan, maka average cost dapat dihitung dengan rumus :
AC=TC/Q
Biaya tetap rata-rata (average fixed cost) merupakan hasil bagi antara jumlah
biaya tetap yang dikeluarkan dalam kegiatan produksi dengan jumlah barang
AFC=FC/Q
Biaya variabel rata-rata (average variable cost) merupakan hasil bagi antara
jumlah barang dan jasa yang dihasilkan. Rumus yang digunakan adalah
AVC=VC/Q
jumlah biaya yang dikelauarkan akibat perubahan satu unit barang yang
dihasilkan. Rumus
10
MC=ΔTC/ΔQ atau MC=αTC/Αq
Qn-Qn-1. Dengan demikian biaya marjinal dapat juga dihitung dengan cara
sebagai berikut :
MCn=TCn-TCn-1/Qn-Qn-1
kedalam biaya tetap dan biaya variabel. Seluruh biaya dapat berubah untuk
menghasilkan barang.
11
Daftar Pustaka
Bangun, Wilson. 2007. Teori Ekonomi Mikro. Cetakan Pertama. Bandung: PT Refika
Aditama
12
C. PERSAINGAN DAN MONOPOLI
banyak penjual dan pembeli, setiap penjual dan pembeli tidak dapat
Harga ditetapkan oleh hasil interaksi antara pembeli dan penjual atau disebut
sebagai harga pasar. Dalam hal ini baik pembeli maupun penjual adalah
Perusahaan bebas masuk dan keluar pasar, apabila barang yang dijual di
tidak dapat menjual barangnya dengan harga yang lebih tinggi dari harga
pasar.
horizontal pada tingkat harga tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa setiap
13
Penerimaan total (total revenue) adalah seluruh pendapatan yang diterima
penerimaan total merupakan hasil perkalian antara harga dengan jumlah barang.
TR=P x Q
penjualan setiap unit barang. Dengan kata lain penerimaan rata-rata adalah hasil
AR=TR/Q
dengan menjual satu unit lagi hasil produksinya. Penerimaan marjinal merupakan
MR=ΔTR/ΔQ
monopoli terdapat hanya satu penjual di pasar, dengan demikian pasar dikuasai
oleh satu penjual saja. Barang yang dijual di pasar tidak ada barang penggan
Barang atau jasa yang dihasilkannya tidak dapat dibeli dari tempat lain. Para
14
Tidak ada barang pengganti
Barang tersebut merupakan satu-satunya jenis barang yang seperti itu dan
barang tersebut. Aliran listrik adalah contoh dari barang yang tidak
lain untuk masuk pasar. Perusahaan lain masuk pasar akan mengalami kerugian,
hal ini karena adanya halangan bagi perusahaan baru untuk memasuki pasar.
karena sumber daya yang dimiliki suatu produk tertentu tidak dimiliki oleh
15
suatu produk yang mempunyai spesifikasi tertentu dan itu merupakan
tersebut bila dihasilkan harus dengan jumlah besar, bila dihasilkan dengan
skala kecil akan tidak efisien sehingga menimbulkan kerugian. Modal yang
Alasan hukum
tertentu tersebut dapat menghalangi produk lain masuk pasar, ini biasa
16
Daftar Pustaka
Bangun, Wilson. 2007. Teori Ekonomi Mikro. Cetakan Pertama. Bandung: PT Refika
Aditama
17
BAB III
PENUTUP
I. Kesimpulan
teori nilai guna (utility teory). Nilai guna (utility) adalah kepuasan yang diperoleh
yang diperoleh dalam mengkonsumsi suatu barang tertentu, maka semakin tinggi
Dalam kegiatan ekonomi sangat penting untuk diketahui apa itu biaya.
Semua sektor dalam kegiatan ekonomi baik rumah tangga konsumen, perusahaan,
II. Saran
18