You are on page 1of 6

http://www.chem-is-try.

org/materi_kimia/kimia-kesehatan/pemisahan-kimia-dan-
analisis/destilasi/

Destilasi
Destilasi merupakan teknik pemisahan yang didasari atas perbedaan perbedaan titik didik atau
titik cair dari masing-masing zat penyusun dari campuran homogen. Dalam proses destilasi
terdapat dua tahap proses yaitu tahap penguapan dan dilanjutkan dengan tahap pengembangan
kembali uap menjadi cair atau padatan. Atas dasar ini maka perangkat peralatan destilasi
menggunakan alat pemanas dan alat pendingin (Gambar 15.7).

Proses destilasi diawali dengan pemanasan, sehingga zat yang memiliki titik didih lebih rendah
akan menguap. Uap tersebut bergerak menuju kondenser yaitu pendingin (perhatikan Gambar
15.7), proses pendinginan terjadi karena kita mengalirkan air kedalam dinding (bagian luar
condenser), sehingga uap yang dihasilkan akan kembali cair. Proses ini berjalan terus menerus
dan akhirnya kita dapat memisahkan seluruh senyawa-senyawa yang ada dalam campuran
homogen tersebut.

Gambar15.7. Alat destilasi sederhana

Contoh dibawah ini merupakan teknik pemisahan dengan cara destilasi yang dipergunakan oleh
industri. Pada skala industri, alcohol dihasilkan melalui proses fermentasi dari sisa nira (tebu)
myang tidak dapat diproses menjadi gula pasir. Hasil fermentasi adalah alcohol dan tentunya
masih bercampur secara homogen dengan air. Atas dasar perbedaan titik didih air (100 oC) dan
titik didih alcohol (70oC), sehingga yang akan menguap terlebih dahulu adalah alcohol. Dengan
menjaga destilasi maka hanya komponen alcohol saja yang akan menguap. Uap tersebut akan
melalui pendingin dan akan kembali cair, proses destilasi alcohol merupakan destilasi yang
sederhana, dan mempergunakan alat seperti pada Gambar 15.7.

Gambar 15.7 Destilasi yang dilakukan secara bertahap dari minyak bumi

Proses pemisahan yang lebih komplek terjadi pada minyak bumi. Dalam minyak bumi banyak
terdapat campuran (lihat Bab 10). Atas dasar perbedaan titik didihnya, maka dapat dipisahkan
kelompok-kelompok produk dari minyak bumi. Proses pemanasan dilakukan pada suhu cukp
tinggi, berdasarkan perbedaan titik didih dan system pendingin maka kita dapat pisahkan
beberapa kelompok minyak bumi. Proses ini dikenal dengan destilasi fraksi, dimana terjadi
pemisahan-fraksi-fraksi dari bahan bakar lihat Gambar 15.7. proses pemisahan minyak bumi.
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-industri/teknologi-proses/tipe-
distilasi/

Tipe Distilasi

Karena karakter campuran yang berbeda maka distilasi dilakukan dengan cara berbeda pula.
Oleh karena itu distilasi meliputi beberapa tipe yaitu: distilasi azeotropik, distilasi kering,
distilasi ekstraktif, distilasi beku (freeze distillation), distilasi fraksinasi, distilasi ua (steam
distillation) dan distilasi vakum.

Berdasarkan prosesnya, distilasi juga dapat dibedakan menjadi distilasi batch (batch distillation)
dan distilasi kontinyu (continuous distillation).Disebut distilasi batch jika dilakukan satu kali
proses, yakni bahan dimasukkan dalam peralatan, diproses kemudian diambil hasilnya (distilat
dan residu). Disebut distilasi kontinyu jika prosesnya berlangsung terusmenerus.Ada aliran
bahan masuk sekaligus aliran bahan keluar.Rangkaian alat distilasi yang banyak digunakan di
industri adalah jenis tray tower dan packed tower.
Perawatan peralatan distilasi

Kolom distilasi harus dirawat agar kebersihan dan penggunaannya dapat seoptimal mungkin,
dilakukan sebagai berikut :

1. Pengaruh panas kolom pada unit kolom distilasi terbatas pada kondensor dan
pendidih ulang (reboiler), karena, pada umumnya, kolom tersebut diisolasi,
sehingga kehilangan kalor sepanjang kolom relatif kecil
2. Untuk umpan yang berupa zat cair pada titik gelembungnya (q = 1) yaitu cairan
jenuh, kalor yang diberikan pada pendidih ulang sama dengan yang dikeluarkan
pada kondensor. Untuk umpan yang berwujud selain cairan jenuh kebutuhan
kukus, pemanas dihitung dengan neraca panas (neraca entalpi).

Adsorpsi atau penjerapan adalah proses pemisahan bahan dari campuran gas atau cair, bahan
yang akan dipisahkan ditarik oleh permukaan zat padat yang menyerap (adsorben). Biasanya
partikel-partikel kecil zat penyerap ditempatkan ke suatu hamparan tetap dan fluida kemudian
dialirkan melalui hamparan tetap tersebut sampai zat padat itu mendekati jenuh dan pemisahan
yang dikehendaki tidak dapat berlangsung lagi. Kebanyakan zat pengadsorpsi adalah adsorben.
Bahan-bahan yang berpori, dan adsorpsi berlangsung terutama pada dinding-dinding pori.

Pemisahan terjadi karena perbedaan bibit molekul atau karena perbedaan polaritas menyebabkan
sebagian molekul melekat pada permukaan itu lebih erat daripada molekul-molekul lainnya.
Misalnya, limbah industri pencucian kain batik diadsorpsi zat warnanya dengan menggunakan
arang tempurung kelapa yang sudah diaktifkan. Limbah elektroplating yang mengandung nikel,
logam berat nikel diadsorpsi dengan zeolit yang diaktifkan.

Pengoperasian peralatan kolom adsorpsi

Kolom adsorpsi dilengkapi dengan peralatan :

1. Bak penampung umpan sekaligus berfungsi sebagai bak penampung overflow,


bak pengatur debit, bak penampung efluen, pompa air, flowmeter
2. Sebelum alat dioperasikan terlebih dahulu kolom diisi dengan aquades sampai
sedikit di atas lapisan adsorben. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari udara
yang terjebak di dalam kolom yang dapat mengganggu laju aliran.
3. Alat dioperasikan dengan mengalirkan sampel air baku secara grafitasi
(downflow) secara terus menerus dari bak penampung umpan dengan
menggunakan pompa menuju ke bak pengatur laju limpasan. Bak pengatur laju
limpasan digunakan untuk mendapatkan tekanan dan laju limpasan yang
konstan.
4. Setelah dari bak pengatur laju limpasan aliran umpan dilewatkan flowmeter
untuk mendapatkan hasil pembacaan laju limpasan secar visual.Flowmeter ini
dilengkapi dengan 3 buah kran pengatur. Sesuai dengan Gambar kran a
digunakan untuk mengatur besar kecilnya laju limpasan, kran b berfungsi
sebagai pintu masuk aliran umpan menuju ke kolom adsorpsi. Kran b akan
ditutup pada saat kalibrasi flowmeter dengan kondisi kran c terbuka. Setelah
laju limpasan aliran stabil, kran c ditutup ddan kran b dibuka. Kemudian umpan
akan mengalir menuju ke kolom adsorpsi.
5. Setelah operasional alat dengan waktu dan laju limpasan tertentu dilakukan
pengambilan sampel air baku pada masing-masing outlet yang selanjutnya
dilaksanakan analisis
6. Diulangi untuk kondisi operasi yang berbeda dengan variasi laju limpasan,
variasi konsentrasi influen, dan variasi ukuran media.

You might also like