Professional Documents
Culture Documents
bahasa dengan berbagai ragamnya di dalam wilayah negeri itu sendiri secara
yang berbeda, yang biasanya dapat dikenali dari ciri-ciri fisik tertentu atau dari
bahasa dan budaya yang melekat pada etnis tersebut. Sedangkan yang dimaksud
kebiasaan yang berbeda dari penduduk yang mendiami negara tersebut. Biasanya
ciri etnis, bahasa, dan kultur terikat menjadi satu, menandai ras ( suku bangsa)
Filipina, Singapura. Dan India merupakan contoh negera yang multi lingual,
dalam negara itu tidak menimbulkan gejolak konflik horizontal yang pada
45, dan sumpah pemuda, sehingga tidak pernah terjadi komplik sebagaimana di
KEBIJAKSANAAN BAHASA
Kalau kita mengikuti rumusan yang disepakati dalam seminar Politik Bahasa
Nasional yang diadakan di Jakarta tahun 1975, maka kebijaksanaan bahasa itu
ketentuan yang dapat dipakai sebagai dasar bagi pengolahan keseluruhan masalah
kebahasaan yang dihadapi oleh suatu bangsa secara nasional. Jadi, kebijaksanaan
bahasa itu merupakan satu pegangan yang bersifat nasional, untuk kemudian
sebagai alat komunikasi verbal yang dapat digunakan secara tepat diseluruh
negara, dan dapat diterima oleh segenap warga secara lingual, etnis, dan kultur
yang berbeda.
sebab tergantung pada situasi nkebahasaan yang ada dalam negara itu sendiri.
Negara-negara yang sudah memiliki sejarah kebahasaan yang cukup, dan di dalam
negara itu hanya ada satu bahasa saja( meskipun dengan sekian dialek dan
yang demikian, misalnya, Saudi Arabia, Jepang, Belanda, dan Inggri. Tetapi di
nega-negara yang terbentuk, dan memiliki sekian banyak bahasa daerah akan
untuk timbulnya gejolak sosial dan politik akibat persoalan bahasa itu. Indonesia
terjadi di negara lain, secara historis buah bahasa, yaitu (1) bahasa nasional
Indonesia, (2) bahasa daerah, dan (3) bahasa asing. Jauh sebelum kebijaksanaan
bahasa diambil untuk menetapkan fungsi ketiga bahasa itu, paa pemimpin
berabad-abad yang lalu telah digunakan secara luas sebagai liguna franca di
seluruh Nusantara dan Melayu itu menjadi bahasa persatuan untuk seluruh
bahasa indonesia yang terjadi pada tanggal 28 Oktober 1928 dalam satu ikrar yang
disebut Soempah Pemoeda itu tidak pernah menimbulkan protes atau reaksi
negatif dari suku-suku bangsa lain di Indonesia, meskipun jumlah penuturnya lebi
negara dalam Undang-Undang Dasar 1945 pun tidak menimbulkan masalah. Oleh
atau intrabangsa; bahasa daerah berfungsi sebagai lambang kedaerahan dan alat
antar- bangsa dan alat penambah ilmu pengatahuan. Ketiga bahasa itu dengan
penggunaan bahasa Indonesia dari para warga bangsa Indonesia, sebab hingga
dua bahasa asing bekas penjajahannya yang sangat melekat pada bangsa itu, yaitu
bahasa Spanyol dan bahasa Inggris. Ketika merdeka dan memerlukan simbol
indentitas bangsa, mereka menetapkan dan mengangkat bahasa Tgalog, salah satu
bahasa daerah, menjadi bahasa nasional yang diberi nama baru bahasa Filipino.
Berbeda dengan bahasa Melayu ( yang menjadi dasar bahasa Indonesia), bahasa
meluas di seluruh wilayah Filipina. Oleh karena itu, penerimaan waraga Filipina
mereka punya kesan bahwa bahasa Filipina ini hanya didasarkan pada bahasa
pengunaan bahasa Pilipino ini pada tahun 1973 Majelis Konstituante Filipina
mengganti nama Pilipino dengan nama Filipino dengan janji bahwa bahasa
Filipino akan didasarkan pada semua bahasa daerah yang ada fi Filipina.
Bagaimana caranya, entahlah. Yang jelas ingga saat ini untuk komunikasi
Masalah kebahsaan yang dihadapi negara Singapur juga cukup ruwet; tetapi
mula-mula membedakan adanya dua hal, yaitu fungsi bahasa dan penggunaan
bahasa. Dalam hal fungsi bahasa ini, mereka membedakan adanya bahasa
nasional dan bahasa resmi. Mereka mengkui punya satu bahasa nasional, yaitu
bahasa Melayu yang menjadi lambang kenasionalan negara itu, seperti dalam lagu
mengakui adanya empat buah bahasa resmi, yang dapat digunakan dalam segala
urusan resmi kepemerintahan. Keempat bahasa resmi itu adalah (1) bahasa
bahasa india lainnya),dan (4) bahasa Inggris. Dari urutannya secara emosional
relatif kecil. Sebaliknya bahasa Inggris berada dalam kedudukan yang paling
Singapur; hanya skalanya lebih besar. Kalau Singapur mengakui satu bahasa
nasioal dan dapat dapat diterima dengan baik oleh waga Singapur secara
keseluruhan, karena di samping satu bangsa nasional itu (yang lebih bersifat
tinggi). Bahasa India juga menetapkan adanya satu bahasa nasional, yaitu bahsa
Hindia, dua bahasa resmi kenegaraan, yaitu bahasa Hindia dan bahasa Inggris,
serta sejumlah bahasa resmi kedaerahan ( lihat Moeliono 1983). Bahasa nasional,
digunakan untuk keperluan itu adalah bahasa Inggris, bahasa bekas penjajahanya,
Keperluaan suatu negara atau negara untuk memiliki sebuah bahasa yang
menjadi indentitas nasionalnya dan satu bahasa, atau lebih, yang menjadi bahasa
resmi kenegaraan (bisa bahasa yang sama dengan bahasa nasional) tidak selalu
bisa dipenuhi kebutuhan oleh bahasa atau bahasa-bahasa asli pribumi yang
dimiliki. Indonesia dapat memenuhi kebutuhan itu dari bahasa asli pribumi;
Filipina dapat memenuhi sebagian; sedangkan Somalia tidak dapat sama sekali.
Berkenaan dengan itu dalam perencanaan bahasa dikenal adanya negara tipe
eksoglosik, seperti Somalia. Lebih lanjut lihat bagan berikut yang diangkat dari
Moeliono 1983.
Kalau kita mengikuti rumusan yang disepakati dalam seminar Politik Bahasa
Nasional yang diadakan di Jakarta tahun 1975, maka kebijaksanaan bahasa itu
ketentuan yang dapat dipakai sebagai dasar bagi pengolahan keseluruhan masalah
kebahasaan yang dihadapi oleh suatu bangsa secara nasional. Jadi, kebijaksanaan
bahasa itu merupakan satu pegangan yang bersifat nasional, untuk kemudian
sebagai alat komunikasi verbal yang dapat digunakan secara tepat diseluruh
negara, dan dapat diterima oleh segenap warga secara lingual, etnis, dan kultur
yang berbeda.
sebab tergantung pada situasi nkebahasaan yang ada dalam negara itu sendiri.
Negara-negara yang sudah memiliki sejarah kebahasaan yang cukup, dan di dalam
negara itu hanya ada satu bahasa saja( meskipun dengan sekian dialek dan
yang demikian, misalnya, Saudi Arabia, Jepang, Belanda, dan Inggri. Tetapi di
nega-negara yang terbentuk, dan memiliki sekian banyak bahasa daerah akan
untuk timbulnya gejolak sosial dan politik akibat persoalan bahasa itu. Indonesia
sebagai negara yang relatif baru dengan masalah-masalah kebahasaan yang bisa
terjadi di negara lain, secara historis buah bahasa, yaitu (1) bahasa nasional
Indonesia, (2) bahasa daerah, dan (3) bahasa asing. Jauh sebelum kebijaksanaan
bahasa diambil untuk menetapkan fungsi ketiga bahasa itu, paa pemimpin
berabad-abad yang lalu telah digunakan secara luas sebagai liguna franca di
seluruh Nusantara dan Melayu itu menjadi bahasa persatuan untuk seluruh
bahasa indonesia yang terjadi pada tanggal 28 Oktober 1928 dalam satu ikrar yang
disebut Soempah Pemoeda itu tidak pernah menimbulkan protes atau reaksi
negatif dari suku-suku bangsa lain di Indonesia, meskipun jumlah penuturnya lebi
negara dalam Undang-Undang Dasar 1945 pun tidak menimbulkan masalah. Oleh
atau intrabangsa; bahasa daerah berfungsi sebagai lambang kedaerahan dan alat
antar- bangsa dan alat penambah ilmu pengatahuan. Ketiga bahasa itu dengan
penggunaan bahasa Indonesia dari para warga bangsa Indonesia, sebab hingga
kini penguasaan mereka akan bahasa Indonesia masih jauh dari yang diharapkan
ruwet. Di Filipina, seperti di Indonesia, terdapat banyak bahasa daerah dan dua
bahasa asing bekas penjajahannya yang sangat melekat pada bangsa itu, yaitu
bahasa Spanyol dan bahasa Inggris. Ketika merdeka dan memerlukan simbol
indentitas bangsa, mereka menetapkan dan mengangkat bahasa Tgalog, salah satu
bahasa daerah, menjadi bahasa nasional yang diberi nama baru bahasa Filipino.
Berbeda dengan bahasa Melayu ( yang menjadi dasar bahasa Indonesia), bahasa
meluas di seluruh wilayah Filipina. Oleh karena itu, penerimaan waraga Filipina
mereka punya kesan bahwa bahasa Filipina ini hanya didasarkan pada bahasa
pengunaan bahasa Pilipino ini pada tahun 1973 Majelis Konstituante Filipina
Filipino akan didasarkan pada semua bahasa daerah yang ada fi Filipina.
Bagaimana caranya, entahlah. Yang jelas ingga saat ini untuk komunikasi
Singapur; hanya skalanya lebih besar. Kalau Singapur mengakui satu bahasa
nasioal dan dapat dapat diterima dengan baik oleh waga Singapur secara
keseluruhan, karena di samping satu bangsa nasional itu (yang lebih bersifat
tinggi). Bahasa India juga menetapkan adanya satu bahasa nasional, yaitu bahsa
Hindia, dua bahasa resmi kenegaraan, yaitu bahasa Hindia dan bahasa Inggris,
serta sejumlah bahasa resmi kedaerahan ( lihat Moeliono 1983). Bahasa nasional,
bahasa Hindia, tidak dapat digunakan secara luas alay komunikasi yang dapat
digunakan untuk keperluan itu adalah bahasa Inggris, bahasa bekas penjajahanya,
Keperluaan suatu negara atau negara untuk memiliki sebuah bahasa yang
menjadi indentitas nasionalnya dan satu bahasa, atau lebih, yang menjadi bahasa
resmi kenegaraan (bisa bahasa yang sama dengan bahasa nasional) tidak selalu
bisa dipenuhi kebutuhan oleh bahasa atau bahasa-bahasa asli pribumi yang
dimiliki. Indonesia dapat memenuhi kebutuhan itu dari bahasa asli pribumi;
Filipina dapat memenuhi sebagian; sedangkan Somalia tidak dapat sama sekali.
Berkenaan dengan itu dalam perencanaan bahasa dikenal adanya negara tipe
eksoglosik, seperti Somalia. Lebih lanjut lihat bagan berikut yang diangkat dari
Moeliono 1983.
sampai tahun 1967 bahasa Melayu dan bahasa Inggris kedua-duanya merupakan
bahasa resmi di Malaysia. Sejak tahun 1967 bahasa Malaysia yang menjadi
bahasa resmi.
sejak tahun 1955. Di Taiwan disebut Guoyu bahasa Cina dialek kota Bejing.
Keterangan :
huruf P) yang berdasarkan pada bahasa Tagalog lalu setelah itu diubah menjadi
2. Bahasa Spanyol hanya menjadi bahasa resmi antara tahun 1946 sampai 1972,
negara untuk menetapkan suatu bahasa yang akan digunakan sebagai bahasa
sosial dan emosional yang dapat mengganggu stabilitas bangsa. Oleh karena itu,
mencapai sasaran dan tujuan. Indonesia tampaknya telah dapat dengan tepat
bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa aasing pada tempatnya masing-
menentukan dan menetapkan dengan tepat fungsi dan status bahasa-bahasa yang
PERENCANAAN BAHASA
kebijaksanaan bahasa. Tetapi sebelunya perlu diketahui ada pula pakar yang
perencanaan bahasa.
dari yang diketahui pada masa lampau, tetapi perencanaan itu merupakan usaha
perencanaan itu disebutkan pembuatan tata ejaan yang normatif, penyusunan tata
bahasa dan kamus yang akan dapat dijadikan pedoman bagi para penutur di dalam
planing itu, pengertian perencanaan bahasa itu yang banyak dikemukakan para
pakar memang menjadi bervariasi, baik baikdari segi luasnya kegiatan, pelaku
bahasa itu sangat bergantung pada jaringan komunikasi sosial yang ada dan pada
Hauge(Moeliono 1983), yakni sejak zaman pendudukan Jepang ketika ada komisi
Bahasa Indonesia tahun 1948. Malah kalau mau dilihat lebih jauh, language
planning di Indonesia sudah dimulai sejak Van Ophuijsen menyusun ejaan bahasa
melayu (Indonesia) pada tahun 1901, disusul dengan berdirinya Commisie voor
Volkslectuur tahun 1908, yang pada tahun 1917 berubah namnya menjadi Balai
Pustaka; lalu disambung dengan Sumpah Pemuda tahun 1928, dan kemudian
dianggapnya lebih tepat daripada istilah language planning yang terlalu sempit
dan teknologi yang lebih luas berdasarkan perencanaan yang cermat. Menurut
bahasa, (2) pemoderenan bahasa, dan (3) penyediaan alat perlengkapan seperti
istilah language reform digunakan oleh Heyd (1954) dan Galagher (1971) yang
oleh De Francis (1950) dan Serruys (1962) yang menulis tentang reformasi bahasa
dan gerakan pemberantasan buta huruf di Cina. Terakhir dalam keputusan Inggris
language planning.
oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1908, yang pada tahun 1917
berubah menjadi Balai Pustaka. Lembaga ini dengan majalahnya Sari Pustaka,
bahasa.
sasaran perencanaan bahasa itu. Dari berbagai kajian dapat kita lihat sasaran
nasional dan bahasa resmi kenegaraan), yaitu (1) pembinaan dan pengembangan
bahasa yang direncanakan (sebagai bahasa nasiona, bahasa resmi kenegaraan, dan
hambatan yang mungkin akibat dari perencanaannya yang kurang tepat bisa juga
dari para pemegang tampuk kebijakan, dari kelompok sosial tertentu dari sikap
bahasa para penutur, maupun dari dana dan ketenangan. Berhasil dan tidak nya
usaha perencanaan bahasa ini adalah masalah evluasi . dalam hal ini memang
dilaksanakan.