Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Kompetisi adalah situasi yang akan selalu ada dan tidak akan pernah berakhir dalam
et al. 2006, 5). Bagi suatu organisasi untuk memiliki keunggulan kompetitif,
diperlukan komitmen dan partisipasi karyawan. Kondisi saat ini, banyak membuat
Organisasi terdiri dari orang-orang yang bekerja sama dalam peran yang telah
ditugaskan secara resmi untuk mencapai tujuan dari organisasi (Dessler 2011, 30).
Setiap orang atau tenaga kerja yang memiliki kemampuan untuk mendorong kinerja
organisasi disebut sumber daya manusia (SDM) (Snell dan Bohlander, 2007). SDM
dalam suatu organisasi tidak akan dengan sendirinya dapat mencapai tujuan
organisasi, tanpa adanya manajemen yang baik terhadap SDM yang ada.
mampu dihasilkan oleh rangkaian sistem yang berlaku dalam organisasi tersebut.
1
Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu faktor untuk mendapatkan
kinerja terbaik melalui SDM yang ada (Husnawati, 2006). Manajemen sumber daya
manusia tidak hanya mengolah ketrampilan dan keahlian karyawan, tetapi juga
didorong oleh suatu lingkungan kerja yang kondusif. Karyawan yang merasa nyaman
dengan pekerjaan dan lingkungan kerja, merupakan faktor yang mendukung untuk
tantangan dan kepuasan didalam pekerjaan yang ada secara terus-menerus. Dalam
hal ini, Harapan karyawan yang tidak terpenuhi dapat menyebabkan ketidakpuasan
kerja dan melemahnya etos kerja (Drafke 2009, 386). Sehingga membutuhkan
sebuah proses pengelolaan SDM yang sangat baik untuk mencapai tujuan
bertanggung jawab untuk memelihara kualitas kehidupan kerja dan membina tenaga
kerja agar bersedia memberikan kinerja yang optimal untuk mencapai tujuan
kerja bisa meningkatkan seluruh kehidupan seseorang, karena orang yang tidak
senang dengan 8 jam dalam sehari ditempat kerja, mereka juga akan tidak senang
dan kinerja para anggota atau karyawan dalam suatu organisasi. Penelitian terdahulu
signifikan terhadap kinerja perusahaan (May dan Lau, 1999 dalam Husnawati 2006).
2
Organisasi dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan dimana organisasi
tersebut beroperasi (Jones 2010, 29). Setiap kegiatan atau operasional yang
Hal tersebut yang membuat karyawan menjadi tidak loyal terhadap suatu
rendah, hanya tinggal menunggu kesempatan yang tepat untuk keluar dari
pekerjaannya (Noe et al. 2006, 436). Dengan demikian komitmen organisasi dapat
dipandang sebagai suatu keadaan dimana seorang karyawan atau individu memihak
Hasil akhir dari kualitas kehidupan kerja adalah kepuasan secara menyeluruh
yang diterima dari pekerjaan (Drafke 2009, 406). Kepuasaan yang maksimal bisa
didapatkan karyawan, karena didukung oleh kualitas kehidupan kerja yang baik.
Kepuasan dapat dipandang sebagai hasil positif dari penilaian para karyawan
terhadap apa yang telah dilakukan oleh organisasi kepada para karyawannya.
Universitas Pelita Harapan (UPH), diperoleh adanya perbedaan yang terjadi antara
kondisi kualitas kehidupan kerja yang diharapkan dengan kondisi kualitas kehidupan
3
kerja yang nyata atau sedang terjadi. Data didapatkan dengan kuesioner, karena
kuesioner adalah cara yang paling efisien untuk mengumpulkan data dalam
mengukur variabel yang menjadi ketertarikan dalam penelitian ini (Sekaran dan
Berdasarkan wawancara dengan staf HRD UPH, Pak Sucipto Asan, S.Th.,
S.Sos., M.A. sebagai Manager Recruitmen dan People Develpoment dan Ibu Erna
2006/2007, data employees tahun 2007-2011, data absensi employees 2010, data turn
over employees 2007-2010. Pada semua data yang diperoleh, dilakukan pengamatan
Berdasarkan pengamatan pada tabel 1.1 data academic years 2006/2007 sampai
2010/2011, dapat dilihat jumlah mahasiswa yang aktif dibagi menjadi dua, yaitu
pada semester ganjil (ood) dan genap (even). Pada semester ganjil jumlah mahasiswa
yang aktif mengalami peningkatan dari tahun 2006/2007 sampai tahun 2009/2010,
tetapi mengalami penurunan pada tahun 2010/2011. Sedangkan pada semester genap
jumlah mahasiswa yang aktif dari tahun 2006/2007 sampai tahun 2007/2008
dan penurunan jumlah mahasiswa yang aktif dari tahun ke tahun, disebabkan juga
oleh jumlah penerimaan mahasiswa baru dari tahun ke tahun. Dari pengamatan pada
data yang ada, jumlah mahasiswa yang aktif lebih banyak pada semester genap,
mahasiswa baru lebih banyak pada semester genap dari pada semester ganjil
4
Tabel 1.1 Academic Year 2006/2007 sampai 2010/2011
ACADEMIC TOTAL ACTIVE STUDENT
peningkatan lebih besar dari pada penurunan. Sehingga UPH perlu melakukan
perekrutan SDM yang lebih banyak, dalam hal ini dosen pada khususnya dan juga
atau calon karyawan memiliki kelayakan untuk kepentingan selanjutnya, dan untuk
menarik pelamar atau calon karyawan yang terbaik (Dessler dan huat, 2009, 115).
Perekrutan tenaga kerja yang benar dan tepat sangat mempengaruhi kinerja
perusahaan.
Hasil pengamatan pada tabel 1.2 data employees tahun 2007-2011, dapat dilihat
bahwa data karyawan dibagi menjadi 3 yaitu dosen, staf fakultas, dan staf biro. Data
yang ada menunjukkan terdapat peningkatan jumlah karyawan yang signifikan dari
memiliki jumlah yang terbanyak dari tahun 2007-2011, kedua staf biro, dan ketiga
staf fakultas. Ini membuktikan UPH menjawab perubahaan yang ada pada tabel 1.1,
sehingga perlu adanya penambahan SDM yang ada. Tetapi yang menjadi
permasalahan apakah setiap SDM yang ada memberikan kinerja yang maksimal bagi
perusahaan.
5
No TAHUN Dosen Staf Staf TOTAL
Fakultas Biro
Menurut Decenzo dan Robbins (2010, 4) karyawan yang kuat menjadi sumber
dengan langkah yang cepat pada situasi yang kompleks. Suatu organisasi perlu
Pada tabel 1.3 absensi dosen dan karyawan UPH 2010, dapat dilihat jumlah
absen, teguran lisan, dan permasalahan mengenai absensi yang terjadi memiliki
tingkat yang cukup tinggi setiap bulannya pada tahun 2010. Jumlah kasus yang
terendah pada bulan januari sebanyak 4 kasus dan jumlah tertinggi pada bulan juli
sebanyak 20 kasus, dan total berjumlah 128 kasus yang terjadi pada tahun 2010.
Kasus yang sering terjadi setiap bulannya selama tahun 2010 adalah karyawan yang
tidak masuk kerja. Karyawan yang tidak masuk kerja paling sedikit pada bulan Maret
yaitu terdapat 4 kasus tidak masuk kerja. Karyawan tidak masuk kerja paling banyak
6
tidak masuk kerja 5 konfirmasi ybs laporan ijin menyusul
Feb-10 power server mati 1 Perbaikan
power absen gedung A mati 1 perbaikan
tidak masuk kerja 4 konfirmasi ybs laporan ijin menyusul
power absen gedung D mati 1 perbaikan
Mar-10
network absen mati total 1 perbaikan
Sidik Jari tidak dikenal 1 perbaikan
tidak masuk kerja 11 potong gaji belum punya cuti / habis
tidak masuk kerja 5 konfirmasi ybs laporan ijin menyusul
Apr-10
laporan absen karyawan baru
3 perbaikan
pascasarjana barmasalah
tidak masuk kerja 6 potong gaji belum punya cuti / habis
tidak masuk kerja 9 konfirmasi ybs laporan ijin menyusul
May-10
pemasangan mesin baru di pemasangan baru
1 gedung baru
gedung F jaringan belum siap jaringan
tidak masuk kerja 12 potong gaji belum punya cuti / habis
tidak masuk kerja 3 konfirmasi ybs laporan ijin menyusul
Jun-10 teguran lisan 1 teguran lisan ada berita teguran lisan
jenis absen gedung F
perlu converter untuk absen 1 perlu software baru berbeda dengan
gedung F absen yang lama
tidak masuk kerja 11 potong gaji belum punya cuti / habis
Jul-10 teguran II 5 teguran lisan
tidak masuk kerja 4 konfirmasi ybs laporan ijin menyusul
tidak masuk kerja 4 potong gaji belum punya cuti / habis
Aug-10 tidak masuk kerja 7 konfirmasi ybs laporan ijin menyusul
jam absen gedung F error 1 perbaikan
tidak masuk kerja 7 potong gaji belum punya cuti / habis
tidak masuk kerja 7 konfirmasi ybs laporan ijin menyusul
Sep-10
absen gedung D tidak bisa
1 perbaikan
disinkronisasi
tidak masuk kerja 7 potong gaji belum punya cuti / habis
Oct-10
tidak masuk kerja 4 konfirmasi ybs laporan ijin menyusul
tidak masuk kerja 2 potong gaji belum punya cuti / habis
Nov-10
tidak masuk kerja 4 konfirmasi ybs laporan ijin menyusul
tidak masuk kerja 5 potong gaji belum punya cuti / habis
Dec-10
tidak masuk kerja 1 konfirmasi ybs laporan ijin menyusul
Sumber : HRD UPH, 2011
Ket: data absensi sebelumnya belum menjadi perhatian untuk kedepannya akan di perbaiki lebih baik.
Dalam hal ini UPH memiliki cara sendiri, untuk mengurangi dan
menanggulangi karyawan yang sering melakukan absen atau tidak masuk kerja.
Karyawan yang melakukan absen dalam 5 hari secara berturut-turut sudah dianggap
7
mengundurkan diri dan masuk dalam data turn over karyawan (HRD UPH Sucipto,
dengan alasan sakit, ada keperluan keluarga atau alasan lainnya (Burton et al, 2002
dalam Husanawati, 2006) Menurut Dessler dan Huat (2009, 269) perusahaan yang
mengenali suatu organisasi dan mau memberikan upaya diatas kepentinganya (Noe
et al, 2006).
Pada tabel 1.4 turn over employees UPH, dapat dilihat jumlah turn over dari
tahun 2007-2010. Turn over tertinggi terjadi pada tahun 2008, yaitu berjumlah 99
karyawan dan turn over terendah pada tahun 2007, yaitu berjumlah 81 karyawan.
Menurut Pak Sucipto (HRD UPH, 2011) pada turn over karyawan, UPH berusaha
menjaganya agar terjadi sedikit mungkin. Kalau dilihat secara keseluruhan turn over
bisa dibagi menjadi 2 jenis : Regreted turn over dan expected turn over. Pada
regreted turn over (tidak kita kehendaki) angkanya cukup kecil mungkin hanya 2%-
4%. Sedangkan expected turn over itu terjadi karena di UPH kita berlakukan sistem
ikatan beasiswa. Umumnya setahun sudah selesai , UPH sebetulnya tidak punya
planning untuk pertahankan mereka dalam waktu yang lama karena umumnya
pekerjaan mereka lebih kepada bagian admin dan tidak strategis, sehingga dibiarkan
lepas karena itu angka turn over kelihatannya tinggi diatas 10%.
8
Berdasarkan pada tabel diatas pada tahun 2010 terdapat turn over berjumlah 99
karyawan atau sebesar 14%. Dengan demikian bisa dikatakan turn over yang terjadi
masih dalam kondisi wajar atau tidak terlalu tinggi karena dari 14% turn over yang
terjadi 10% merupakan expected turn over dan 4% regreted turn over. Akan tetapi
kehidupan kerja pada suatu organisasi. Menurut Drafke, (2009, 388-389) perubahan
kualitas kehidupan kerja pada satu pekerja memberikan sedikit pengaruh pada
kualitas kerhidupan kerja karyawan yang lain, dengan kata lain peningkatan jumlah
karyawan yang ada di UPH masih harus dimaksimalkan untuk dapat mencapai tujuan
itu, penelitian ini diarahkan pada “pengaruh kualitas kehidupan kerja terhadap
kinerja karyawan, dengan komitmen organisasi dan kepuasan kerja sebagai variabel
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan
karyawan?
organisasi?
9
3. Apakakah terdapat pengaruh positif kualitas kehidupan kerja terhadap kepuasan
kerja?
karyawan?
Penelitian ini memiliki batasan-batasan masalah, agar tidak menyimpang dari topik
2. Sampel yang dipakai adalah dosen dan karyawan di Universitas Pelita Harapan
yang telah menjadi karyawan tetap, minimal pendidikan Diploma (D1-D3) dan
telah bekerja selama minimal 1 tahun, karena diharapkan mereka sudah lebih
mengenal Universitas Pelita Harapan. Menurut Noe et al. (2006, 197), karyawan
yang telah lama menetap dalam suatu perusahaan akan mengenal perusahaan
lebih baik.
Berdasarkan perumusan masalah yang dijelaskan di atas, maka tujuan dari penelitian
ini adalah:
karyawan.
organisasi.
10
3. Untuk mengetahui pengaruh positif kualitas kehidupan kerja terhadap kepuasan
kerja.
karyawan.
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kontribusi positif
kepada semua pihak yang terkait dalam penelitian ini. Berdasarkan tujuan penelitian
ini, diharapkan memberikan manfaat secara praktis dan teoritis. Diuraikan sebagai
berikut:
1. Secara Praktis
komitmen organisasi dan kepuasan kerja terhadap karyawan dan dosen di UPH.
Sehingga harapan UPH akan kinerja dosen dan karyawan dapat tercapai sesuai
2. Secara Teoritis
11
lainnya yang meneliti tentang kinerja karyawan. Menambah wawasan pengaruh
Bab I Pendahuluan
pengumpulan data, dan juga metode analisis data dalam penelitian ini.
12
melalui kuesioner, serta perhitungannya dengan menggunakan uji
13