You are on page 1of 32
RANGKAIAN LOGIKA LANJUTAN Cai eS Pelajaran listrik dasar membahas dalil Thevenin dan Norton; mereka berguna untuk menyederhanakan rangkaian linier yang rumit ke bentuk yang lebih sederhana. Pada elektronika digital, dalil De Morgan adalah serupa dengan itu, Mereka membantu kita untuk menyederhanakan dan menyusun kembali rangkaian logika. Selain dalil De Morgan, bab ini juga meliput gerbang NOR, gerbang NAND, serta rangkaian logika lainnya yang banyak dipakai orang. 3-1. GERBANG NOR Gerbang NOR mempunyai dua atau lebih sinyal masukan. Semua masukan harus rendah untuk memperoleh keluaran tinggi. Jadi, gerbang NOR hanya mengenal kata masukan yang bitnya 0. : Dua-Bit Gbr. 3-1 menunjukkan susunan logika untuk gerbang NOR yakni gerbang OR yang disusul oleh inverter. Jadi, keluaran akhimya adalah meng-NOT-kan hasil OR masukan, Mula-mula dikenal sebagai gerbang NOT-OR, kini rangkaian itu dikenal sebagai gerbang NOR. 49 Gbr. 3-1b adalah lambang baku untuk gerbang NOR. Perhatikan bahwa segitiga inverter telah dihapus dan lingkaran kecil atau gelembungnya berpindah ke keluaran gerbang OR. Gelembung itu adalah tanda pengingat akan inversi yang menyusul operasi OR. (a) {b) Gmbar 3-1. Gerbang NOR. (a) Arti logika. (b) Lambang baku. Dengan Gbr 3-1a atau b, gagasan berikut menjadi jelas. Jika semua masukan adalah rendah, maka keluaran akhir adalah tinggi. Jika satu masukan tinggi dan masukan lainnya rendah, maka keluaran menjadi rendah. Dan jika semua masukan adalah tinggi, maka keluaran menjadi rendah. ‘Tabel 3-1 meringkaskan kegiatan rangkaian itu. Tampak di situ bahwa gerbang NOR hanya mengenal kata masukan yang bitnya 0. Dengan kata lain, semua masukan harus rendah untuk memperoleh keluaran tinggi. TABEL 3-1. GERBANG NOR DUA-BIT Persamaan boole untuk gerbang NOR dua-bit adalah yoA+B B-D Bacalah ini sebagai “y sama dengan NOT A OR B” atau sebagai “y sama dengan pelengkap A OR B”. Kalau persamaan ini mau digunakan, ingatlah bahwa operasi OR dilakukan lebih dahulu, dan kemudian baru inversinya. Tiga-Bit ‘Tidak menjadi soal berapa banyak masukan pun yang dipunyai gerbang NOR, secara logika, ia selalu setara dengan gerbang OR yang disusul inverter. Misalnya, Gbr. 3-2a menunjukkan gerbang NOR 3-bit. Tiga masukan itu di-OR-kan dan hasilnya diinversi. 50 ee Jadi, persamaan boole menjadi A+B+E 2) Analisis Gbr. 3-2a adalah begini. Jika semua masukan adalah rendah, maka hasil OR adalah rendah; karena itu, keluaran akhir adalah tinggi. Jika satu atau lebih masukan adalah tinggi, maka hasil OR menjadi tinggi: jadi, hasil akhir adalah rendah. Tabel 3-2 meringkaskan kegiatan gerbang NOR 3-bit. Tampak di situ bahwa rangkaian itu hanya mengenal kata masukan yang bitnya 0. Dengan kata lain, semua masukan harus rendah untuk memperoleh keluaran tinggi Empat-Bit Gbr, 3-2b adalah lambang dari gerbang NOR 4-bit. Masukannya di-OR, dan hasilnya oe pam oy Gambar 3-2. Gerbang NOR. (a) Tiga-bit. (b) Empat-bit. TABEL 3-2. GERBANG NOR TIGA-BIT A Beer Aree G 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 7 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 ‘| 0 diinversi. Karena alasan itu, maka persamaan boole adalah y=A+B+C4D (3-3) Tabel kebenarannya mempunyai kata masukan dari 0000 sampai 1111, Kata 0000 menghasilkan keluaran 1; semua kata lainnya menghasilkan keluaran 0. (Sekedar latihan, susunlah tabel kebenaran dari gerbang NOR 4-bit). 51 3-2. DALIL DE MORGAN PERTAMA Ketika aljabar boole pertama kali muncul, sebagian besar ahli matematika mengabai- kanya; bahkan, ada yang memperoloknya. Tetapi Augustus De Morgan melihat bahwa di dalamnya terdapat arti mendalam yang menjurus ke cara kerja otak. la merupakan orang pertama yang menyambut baik keberhasilan Boole yang besar itu. Selalu sebagai orang yang ramah dan disenangi orang De Morgan telah merintis jalan bagi aljabar boole dengan menemukan dua dalil penting. Bagian ini berbicara tentang dalil pertama, dan bagian kemudian akan meliput dalil kedua. Dalil Gor, 3-3a menunjukkan gerbang NOR 2-bit yang telah kita analisis. Kita ingat kembali bahwa persamaan boolenya adalah y=A+B dan tabel 3-3 adalah tabel kebenarannya. Gbr. 3-3b mempunyai masukan yang terinversi sebelum mereka mentapai gerbang AND. Karena itu, persamaan boole adalah y= 4B Jika semua masukan pada Gbr 3-3b adalah rendah, maka gerbang AND mempunyai masukan tinggi; karena itu, keluaran akhir adalah tinggi. Jika satu atau lebih masukan adalah tinggi, maka satu atau lebih masukan gerbang AND menjadi rendah, sehingga keluaran akhir adalah rendah. Gbr. 3-4 meringkaskan gagasan itu. (a) (b) Gambar 3-3. Dalil pertama De Morgan. (a) Gerbang NOR. (b) Gerbang AND dengan dua masukan terinversi. Bandingkan Tabel 3-3 dan 3-4. Tampaklah bahwa mereka adalah sama. Ini berarti bahwa dua rangkaian itu adalah setara secara logika; dengan masukan yang sama, keluaran mereka pun sama. Dengan kata lain, rarigkaian pada Gbr. 3-3 dapat dipertukarkan. 52 TABEL 3-3 TABEL 3-4 > & > + | > & Hm oOo moro coon moo oro coon De Morgan menemukan kesetaraan itu jauh sebelum rangkaian logika diciptakan orang. Dalil pertamanya menyatakan A+B=AB 3-4) Bagian kiri persamaan itu menyatakan Gr, 3-3a; bagian kanan, Gbr. 3-3b, Persa- maan (3-4) menyatakan bahwa Gbr. 3-3a dan b adalah setara (dapat dipertukarkan). Gerbang AND Bergelembung br. 3-4a menunjukkan gerbang AND dengan masukan terinversi. Rangkaian ini sudah dipakai secara luas sehingga lambang logika singkatan pada Gbr. 3-4b telah dir terima orang. Perhatikan bahwa segitiga inverter telah dihapus dan gelembung mereka dipindahkan ke masukan gerbang AND. Mulai dari sekarang, kita menamakan Gbr. 3-4b itu sebagai gerbang AND bergelembung; gelembung itu sebagai ingatan kita akan inversi yang terjadi di muka operasi AND. A A : 7 eee! B (a) (b) Gambar 3-4. Gerbang AND dengan masukan terinversi. (a) Rangkaian, (b) Lambang singkatan. D- = = Gambar 3-5. Dalil pertama De Morgan. 53 Gbr. 3-5 adalah ringkasan secara grafik dari dalil pertama De Morgan. Suatu gerbang NOR dengan suatu gerbang AND bergelembung adalah setara. Seperti akan ditunjukkan kemudian; karena rangkaian itu dapat dipertukarkan, maka melalui kesetaraan itu, kita sering dapat menyederhanakan rangkaian logika yang rumit ke bentuk yang lebih sederhana. Lebih Dari Dua Masukan Ketika kita mempunyai tiga masukan, maka dalil pertama De Morgan ditulis sebagai A+B + C= ABC (3-5) Dan untuk empat masukan, A+B+C+D= (3-6) Dalam semua hal, dalil itu: mengatakan bahwa pelengkap jumlah sama dengan hasil kali pelengkap. (a) (b) Gambar 3-6. Dalil pertama De Morgan. (a) Rangkaian 3-bit. (b) Rangkaian 4-bit. Inilah sebenamya yang penting. Persamaan (3-5) mengatakan bahwa gerbang NOR 3-bit dan gerbang AND bergelembung 3-bit adalah setara (lihat Gbr. 3-6a). Persamaan (3- 6) menyatakan bahwa gerbang NOR 4-bit dan gerbang AND bergelembung 4-bit adalah setara (Gbr. 3-6b). Hafallah rangkaian setara ini; mereka adalah ungkapan visual dari dalil pertama De Morgen. Sementara itu, pada Gbr. 3-6b, perhatikan juga bagaimana tepi masukan gerbang NOR dan gerbang AND bergelembung telah diperpanjang. Ini adalah pelukisan praktis ketika terdapat banyak sinyal masukan. Gagasan sama berlaku juga bagi semua jenis gerbang. 54 CONTOH 3-1. Buktikan bahwa Gbr. 3-7a dan c adalah setara. SOLUSI Gerbang NOR akhir pada Gor. 3-7a adalah setara dengan gerbang AND bergelem- bung: karena itu, kita dapat melukis kembali rangkaian itu seperti pada Gbr. 3-7b. Inversi dobel tidak menimbulkan akibat logika; karena itu, setiap inversi dobel pada Gbr. 3-7b saling meniadakan sehingga menghasilkan rangkaian disederhanakan seperti pada Gbr. 3-7c. Jadi. Gbr. 3-7a dan c adalah setara. (a) (b) (e) Gambar 3-7. Rangkaian setara Ingatlah gagasannya, Pada setiap rangkaian logika kita dapat mengganti setiap gerbang NOR dengan gerbang AND bergelembuang. Kemudian, setiap inverst dobel (sepasang gelembung yang berurut) saling meniadakan. Ada kalanya, kita akan sampai ke rangkaian logika yang lebih sederhana; namun, ada kalanya tidak. Pokoknya masih tetap sama. Dalil pertama De Morgan memungkinkan kitd untuk menyusun kembali rangkaian fogika dengan harapan untuk menemukan suatu rangkaian Setara yang lebih sederhana atau barangkali saja menemukan lebih banyak pengertian tentang bagaimana rangkaian aslinya bekerja. 3-3. GERBANG NAND Gerbang NAND mempunyai dua atau lebsh sinyal masukan. Semua masukan harus tinggi untuk menghasilkan keluaran rendah, Dua-Bit Gbr. 3-8a menunjukkan susunan logika dari gerbang NAND yakni gerbang AND yang disusul inverter... Karena itu. keluaran akhir merupakan NOT dari AND masukan. Semula disebut sebagai gerbang NOT-AND. rangkaian itu kini dikenal sebagai gerbang NAND. 55 Gambar 3-8. Gerbang NAND. (a) Arn logika. ¢b) Lambang baku. Gbr. 3-8b adalah lambang baku gerbang NAND. Segitiga inverter telah dihapus dan gelembungnya berpindah ke keluaran gerbang AND. Dengan Gor. 3-8a atau b. inilah apa yang dikerjakan oleh gerbang NAND. Jika satu atau lebih masukan adalah rendah, maka hasil dari operasi AND adalah rendah: karena itu, Keluaran akhir termversi adalah tinggi. Hanya ketika semua masukan adalah tinggi. operasi AND menghasilkan sinyal tinggi: Karena itu, Keluaran akhir menjadi rendah. Tabel 3-5 meringkaskan kegiatan gerbang NAND 2-bit. Seperti tampak di situ. gerbang NAND mengenal setiap kata masukan dengan satu atau lebih 0. Jadi, satu atau lebih masukan rendah menghasilkan keluaran tinggi TABEL 3-5. GERBANG NAND DUA-BIT (3-7) Bacalah ini sebagai “y sama dengan NOT AB" atau “y sama dengan pelengkap AB”. Jika kita menggunakan persamaan ini, maka ingatlah bahwa operasi AND dilakukan terlebih dahulu. kemudian baru inversi Tiga-Bit ‘idak menjadi seal berapa banyak masukan pun yang dipunyai gerbang NAND. ecara iogika, .a telap setara dengan gerbang AND yang disusui inverter. Misalnya, Gbr. 3-9a menunjukkan gerbang NAND 3-bil. Masukan di-AND-kan dan hasil kalinya diin- versi. Karena itu, persamaan boolenya menjadi = ABC (3-8) 56 (a) (b) Gambar 3-9. Gerbang NAND. (a) Tiga-bit. (b) Empat-bit. Inilah analisis dari Gbr. 3-9a. Jika satu atau lebih masukan adalah rendah, maka hasil operasi AND adalah rendah; karena itu, keluaran akhir menjadi tinggi. Jika semua masukan adalah tinggi, maka operasi AND menghasilkan sinyal tinggi; jadi. keluaran akhit menjadi rendah. Tabel 3-6 adalah tabel kebenaran dari gerbang NAND 3-bit. Seperti tampak di situ, rangkaian ini mengenal kata masukan dengan satu atau lebih 0. Ini berarti bahwa satu atau lebih masukan rendah menghasilkan keluaran tinggi. TABEL 3-6. GERBANG NAND TIGA-BIT A B Cc ABC 0 0 0 i 0 0 1 on 0 1 0 1 0 1 1 7 1 0 0 1 1 0 7 J 1 1 0 1 1 1 1 0 Empat-Bit Gbr. 3-9b adalah lambang gerbang NAND 4-bit. Masukan di-AND-kan, dan hasilnya diinversi. Karena itu, persamaan boolenya adalah y = ABCD (3-9) Jika kita menyusun tabel kebenarannya, maka kita akan menemukan kata masukan dari 0000 sampai 1111. Semua kata dari 0000 sampai 1110 menghasilkan keluaran I: hanya kata 1111 menghasilkan keluaran 0. 57 3-4. DALIL KEDUA DE MORGAN Bukti dalil kedua De Morgan adalah serupa dengan bukti yang diberikan kepada dalil pertama. Berikut ini adalah penjelasan singkatnya. Dalil Jika kita menggunakan dua masukan, maka dalil kedua De Morgan menyatakan AB= A+B (3-10) Dengan kata-kata, pelengkap hasil kali sama dengan jumlah pelengkapnya. Bagian kiri persamaan menyatakan gerbang NAND (Gbr. 3-10a); bagian kanan menyatakan gerbang OR dengan masukan terinversi (Gbr. 3-10). Jadi, dalil kedua De Morgan menyatakan begini: Gbr. 3-10a dan b adalah setara, (@ (6) tc) Gambar 3-10. Dalil kedua De Morgan. (a) Gerbang NAND. (b) Gerbang OR dengan masukan terinversi. (c) Gerbang OR bergelembung. Gerbang OR Bergelembung Rangkaian pada Gbr. 3-10b sudah digunakan orang secara luas sehingga lambang ogika singkatan pada Gbr. 3-10c telah diterima orang. Sejak sekarang, kita akan mena- makan Gbr, 3-10c sebagai gerbang OR bergelembung: gelembung itu adalah pengingat akan inversi yang terjadi di depan operasi OR. Gbr. 3-11 merupakan ungkapan visual dari dalil kedua De Morgan: Suatu gerbang NAND dan suatu gerbang OR bergelembung adalah setara. Jika dikehendaki, kesetaraan ini memungkinkan kita untuk mengganti satu rangkaian dengan rangkaian lainnya. Cara ini dapat menghasilkan rangkaian logika yang lebih sederhana atau memberikan penger- tian yang lebih jelas tentang cara kerja rangkaian aslinya. Gambar 3-11. Dalil kedua De Morgan. 58 Lebih Dari Dua Masukan Jika terdapat tiga masukan, maka dalil kedua De Morgan ditulis sebagai ABC =A+B+C G-1) Jika terdapat empat masukan, maka ABCD =A+B+C+D_ (3-12) Persamaan ini mengatakan bahwa pelengkap hasil kali adalah sama dengan jumlah pelengkapnya. Gambar 3-12. Dalil kedua De Morgan. (a) Rangkatan tiga-bit, (b) Rangkaian empat-bit. Gbr. 3-12 merupakan ringkasan visual dari dalil kedua itu. Jika terdapat tiga atau empat masukan, maka gerbang NAND dan gerbang OR bergelembung adalah setara (dapat dipertukarkan). CONTOH 3-2. Buktikan bahwa Gbr. 3-13a dan c adalah setara. SOLUSI Ganti gerbang NAND terakhir pada Gbr. 3-13a dengan gerbang OR bergelembung Hasilnya adalah Gor. 3-13b. Inversi dobel saling meniadakan dan meninggalkan rangkaian yang disederhanakan pada Gbr. 3-13c. Karena itu, Gbr. 3-13a dan c adalah setara. Dengan masukan yang sama, dua rangkaian itu menghasilkan keluaran yang sama pula. Jadi, kalau kita memperoleh gerbang NAND. maka buatlah seperti pada Gbr. 3-13a. Jika kita memperoleh gerbang NAND dan OR, maka buatlah seperti pada Gbr. 3-13c. Mereka adalah setara. Sementara iru, banyak orang merasa bahwa Gbr. 3-13b lebih mudah dianalisis daripada 59 (a) (b) (c) Gambar 3-13. Rangkaian serara. Gbr. 3-13. Karena itu, kalau kita membuat rangkaian seperti pada Gbr. 3-13a, maka lukiskanlah rangkaian seperti pada Gbr. 3-13b. Setiap orang yang melihat Gbr.3-13b mengetahui bahwa gerbang OR bergelembung adalah sama dengan gerbang NAND. Jadi, mereka mengetahui juga bahwa rangkaian itu terdiri atas dua gerbang NAND yang bekerja pada satu gerbang NAND. 3-5. GERBANG OR EKSKLUSIF Gerbang OR mengenal kata dengan satu atau lebih 1. Gerbang OR-eksklusif adalah Jain lagi; ia hanya mengenal kata dengan banyaknya | yang ga Dua Masukan Gbr 3-14a menunjukkan satu cara untuk membuat gerbang OR eksklusif. Gbr. 3-14b adalah lukisan ringkas dari rangkaian yang sama. Pada kedua gambar itu, gerbang AND A A y y B B (a) (b) Gambar 3-14. Gerbang OR-eksklusif. (a) Diagram logika. (b) Lukisan singkat. atas membentuk hasil kali AB, dan gerbang AND bawah menghasilkan AB. Karena itu, persamaan boole adalah ‘AB +AB (3-13) Inilah yang dikerjakan oleh rangkaian itu. Pada gambar 3-14a dan b, dua masukan rendah menunjukkan bahwa kedua-dua gerbang AND mempunyai masukan rendah; jadi, keluaran akhir menjadi rendah. Jika A adalah rendah dan B adalah tinggi, maka gerbang AND atas mempunyai keluaran tinggi; Karena itu, keluaran akhir adalah tinggi. Dengan Jalan sama, A tinggi dan B rendah menghasilkan keluaran akhir yang tinggi. Jika semua masukan adalah tinggi, maka semua gerbang AND mempunyai keluaran rendah sehingga keluaran akhir menjadi rendah. Tabel 3-7 menunjukkan tabel kebenaran untuk gerbang OR eksklusif 2-bit. Keluaran adalah tinggi, jika A atau B adalah tinggi, tetapi tidak kedua-duanya; itu sebabnya mengapa rangkaian ini dikenal sebagai gerbang OR eksklusif. Dengan kata lain, keluaran hanya akan 1, jika masukkannya berbeda. TABEL 3-7. GERBANG XOR DUA-BIT A B AB + AB 0 0 0 0 1 1 1 0 I 1 1 0 Sementara itu, XOR adalah singkatan untuk gerbang OR ekslusif. Lambang Logika dan Tanda Boole Gbr. 3-15 adalah lambang baku untuk gerbang XOR 2-bit. Manakala kita melihat lambang ini, ingatlah kegiatannya: Masukannya harus berbeda untuk memperolch keluaran tinggi - Gambar 3-15. Gerbang OR-eksklusif dua-bit. Persamaan kata untuk Gbr, 3-15 adalah v=A XORB (3-14) Pada aljabar bole. tanda © menyatakan penambahan XOR. Dengan kata Jain, Persamaan (3-14) dapat ditulis begini: 61 y=A OB (3-15) Bacalah ini sebagai “y sama dengan A XOR B”. Jika masukan diketahui, maka melalui substitusi, kita dapat menemukan keluarannya. Misalnya, jika semua masukan adalah rendah, maka y=0@0=0 karena 0 di-XOR-kan dengan 0 menghasilkan 0. Jika satu masukan rendah dan masukan lainnya tinggi, maka y=0@l1= karena 0 di-Xor-kan dengan 1 menghasilkan 1. Dan seterusnya. Inilah ringkasan dari empat macam penambahan XOR yang mungkin: 0G0=0 O@l=1 1@0=1 0 Ingatlah keempat hasil ini:kita akan menggunakan penambahan XOR ketika kita sampai pada rangkaian aritmetika. Empat Masukan Pada Gbr. 3-16a, gerbang atas membentuk jumlah XOR A @ B, sedangkan gerbang bawah merupakan C @ D. Gerbang terakhir meng-XOR-kan kedua jumlah itu dan menghasilkan v = (A @B) ® (C @D) (3-16) Kita dapat mensubstitusikan nilai masukan ke persamaan ini untuk memperoleh keluarannya. Misalnya, jika A sampai C adalah rendah dan D adalah tinggi, maka y=O@0OOS) (0) @ a) =1 Satu cara untuk memperoleh tabel kebenaran adalah dengan mencoba semua macam kemungkinan masukan. Dengan cara lain, kita dapat menganalisis Gbr. 3-16a sebagi berikut. Kalau semua masukan adalah 0, maka dua gerbang yang pertama, masing-masing, menghasilkan keluaran 0: jadi, gerbang terakhir mempunyai keluaran 0. Jika A sampai C adalah 0 dan D adalah vo b> < pase “ (a) (b) Gambar 3-16. Gerbang OR-eksklusif empat-bit.(a) Rangkaian dengan gerbang XOR 2-bit. (b) Lambang logika. 1, maka gerbang di atas mempunyai keluaran 0. gerbang di bawah mempunyai keluaran 1, serta gerbang terakhir mempunyai keluaran 1. Dengan cara ini, kita dapat menganalisis kegiatan rangkaian untuk semua macam tata masukan. Tabel 3-8 meringkaskan kegiatan itu. Inilah ciri pentingnya: Setiap masukan dengan banyaknya I yang ganjil menghasilkan keluaran 1. Misalnya, kata masukan pertama yang menghasilkan keluaran 1 adalah 0001; kata ini mengandung banyaknya I yang ganjil. Kata berikut dengan keluaran 1 adalah 0010; juga dengan banyaknya 1 yang ganjil. Keluaran 1 terjadi pada kata: 0100, 0111, 1000, 1011, 1101, dan 1110, kesemuanya mengandung banyaknya 1 yang ganjil. Ringkasnya, rangkaian pada Gbr. 3-16a mengenal kata dengan banyaknya | yang ganjil: ia mengabaikan kata dengan banyaknya | yang genap. Gbr. 3-16a adalah gerbang OR eksklusif 4-bit. Dalam buku ini, kita akan menggunakan lambang singkatan pada Gbr. 3-16b untuk menyatakan gerbang XOR 4-bit. Manakala kita bertemu dengan lambang ini, ingatlah kegiatannya: Rangkaian ini mengenal kata dengan banyaknya 1 yang ganjil. Sebarang Banyaknya Masukan Dengan menggunakan gerbang XOR 2-bit sebagai bahan dasar, kita dapat memben- tuk gerbang XOR dengan banyaknya masukan yang sebarang. Misalnya, Gbr. 3-17a menunjukkan lambang singkatan untuk gerbang XOR 3-bit, serta Gbr. 3-17b adalah lambang gerbang XOR 6-bit. Keluaran akhir setiap gerbang XOR adalah jumlah XOR dari masukannya: se (3-17) 63 Catatan + A B C D y genap 0 0 0 0 0 ganjil 0 0 0 1 1 ganjil 6 0.1 0 1 genap © OF 4 1 0 ganjil O10 0 1 genap o 1 0 1 0 genap o 14 0 0 ganjil o 141 1 1 ganjil 1 0 0 0 1 genap 1 0 0 1 0 genap 1 0 1 0 0 ganjil 1 0 1 1 1 genap 1 1 0 0 0 ganjil 1 1 0 1 1 ganjil 1 tod 0 1 genap 1 a4 1 0 Untuk keperluan praktis, yang perlu kita ingat adalah begini: Tidak perduli berapa banyak pun masukannya, gerbang XOR hanya mengenal kata yang mengandung ba- nyaknya 1 yang ganjil. =>—- (a) 2) Gambar 3-17. Gerbang XOR. (a) tiga-bit. (b) Enam-bit. Paritas Paritas genap menyatakan bahwa suatu kata mengandung banyaknya 1 yang genap. Misalnya, 110011 mempunyai paritas genap karena ia mengandung empat 1. Paritas ganjil menyatakan bahwa suatu kata mengandung banyaknya 1 yang ganjil. Sebagai contoh, 110001 mempunyai paritas ganjil karena ia mengandung tiga 1. Berikut ini adalah dua contoh lagi: 1111 0000 1111 0011 (Paritas Genap) 1111 0000 1111 0111 (Paritas Ganjil) Kata pertama mempunyai paritas genap karena ia mengandung sepuluh 1; kata kedua mempunyai paritas ganjil karena ia mengandung sebelas 1. Sementara itu, demi kemudahan baca, kita memecah bilangan.biner yang panjang ke dalam kelompok 4-bit seperti yang telah ditunjukkan. Ini merupakan kebiasaan di ka- langan pemakainya. Gerbang XOR adalah baik sekali untuk pengujian paritas kata. Gerbang XOR hanya mengenal kata masukan dengan banyaknya 1 yang ganjil. Jadi, kata paritas genap akan menghasilkan keluaran rendah serta kata paritas ganjil akan menghasilkan keluaran tinggi. CONTOH 3-3 Bagaimana keluaran pada Gbr. 3-18 untuk setiap masukan berikut ? a. 1010 1100 1000 1100 b. 1010 1100 1000 1101 SOLUSI a. Kata ini mempunyai tujuh 1, yakni bilangan ganjil. Jadi, sinyal keluaran adalah GANJIL = 1 b. Kata ini mempunyai delapan 1, yakni bilangan genap. Jadi, GANJIL = 0 Ini adalah contoh dari penguji paritas ganjil. Kata paritas genap mengu. kan keluaran rendah. Kata paritas ganjil menghasilkan keluaran tinggi. 65 16 bit GANJIL Gambar 3-18. Penguji Paritas-ganjil. CONTOH 3-4. Apa yang dikerjakan oleh rangkaian pada Gor. 3-19 ? SOLUSI Ini adalah pembuat paritas ganjil. Tidak perduli apapun isi register, keluaran akhimya adalah selalu kata 8-bit dengan paritas ganjil. register 7-bit Bk pace gan Bt insrke ata dat ‘Kata 8b dengan paris gag Gambar 3-19. Pembuat paritas-ganjil. 66 a Beginilah cara kerja rangkaian itu. A,. A,,. . .. Ay adalah bit instruksi atau data yang tersimpan di dalam register. Simpanan 7-bit dapat menyatakan suatu instruksi atau | data yang disandikan. Karena kata register itu dapat berubah dari 0000000 sampai 1111111, maka ia dapat mempunyai paritas genap atau ganjil. Kata register ini masuk ke gerbang XOR 7-bit. Jika kata register mempunyai paritas genap, maka keluaran gerbang XOR adalah 0, keluaran inverter adalah 1, dan hasil keseluruhannya adalah paritas ganjil. Sebaliknya, jika kata register mempunyai paritas ganjil, maka keluaran gerbang XOR adalah 1 serta keluaran inverter adalah 0; jadi, hasil keseluruhannya adalah tetap paritas ganjil. Dalam kedua hal itu, semua bit menghasilkan kata 8-bit dengan paritas ganjil. ‘Asas, yang sama berlaku untuk kata yang sebarang panjangnya. Misalnya, kita mempunyai register 16-bit yang menyimpan bit instruksi atau data; kita dapat menggunakan gerbang XOR 16-bit dan inverter untuk menghasilkan bit paritas ganjil. Bersama 16-bit tadi, bit ini membentuk kata baru 17-bit yang selalu mempunyai paritas ganjil. Ada kalanya, peristiwa peralihan, derau. dan gangguan lainnya menimbulkan keke- liruan 1-bit pada kata. Sekalipun jarang terjadi, kekeliruan ini dapat berbahaya. Khususnya, memori teras peka terhadap kekeliruan 1-bit. Karena itu, komputer dengan memori teras, sering menempatkan pembuat paritas ganjil di sisi masukan memori itu serta menem- patkan penguji paritas ganjil di sisi keluarannya. Maksudnya adalah agar bersama kata instruksi atau data aslinya, penyimpanan selalu berlangsung dalam bentuk paritas ganjil. Kelak ketika kata itu dipindahkan keluar dari memori, gerbang XOR dapat menguji paritas ganjil itu. Jika tidak terdapat kekeliruan 1-bit, maka paritas ganjil yang ditam- bahkan itu dapat dibuang dari kata instruksi atau data asli ketika mereka akan diteruskan ke bagian lain dari komputer itu. CONTOH 3-5 Apa yang dikerjkan oleh Gbr. 3-20 ? SOLUSI Ketika INVERSI = 0 dan A = 0, maka y=0@0=0 Ketika INVERSI = 0 dan A = 1, maka y=0@l=1 Dalam kedua hal itu, keluarannya adalah sama dengan A: yakni yoAa untuk sinyal INVERSI rendah. 67 INVERSI Gambar 3-20. Contoh 3-5. Sebaliknya, ketika INVERSI = 1 dan A = 0, maka y=1@0=1 Ketika INVERSI = 1 dan A = |, maka 1@1=0 Kali ini, keluarannya adalah pelengkap dari A. Dalam bentuk persamaan, yea untuk sinyal INVERSI tinggi. Ringkasnya, rangkaian pada Gbr. 3-20 melakukan salah satu dari dua hal: Ia benar meneruskan A ketika INVERSI adalah 0, serta meneruskan A ketika INVERSI adalah 1. 3-6. INVERTER TERKENDALI Contoh terdahulu menggugah suatu gagasan tentang inverter terkendali yakni suatu rangkaian yang meneruskan Kata biner atau pelengkap-1 dari kata biner itu. Pelengkap-1 Pelengkap-1 adalah kata baru yang diperoleh melalui penglengkapan setiap bit pada kata biner. Misalnya, dari kata 8-bit 1100 0111 kita peroleh pelengkap-1 ° 0011 1000 68 SS Setiap bit pada kata asli diinversi untuk memperoleh pelengkap-1. Rangkaian Gerbang XOR pada Gbr. 3-21 membentuk inverter terkendali (ada kalanya dina- makan inverter tertataolah). Rangkaian ini dapat menyalurkan isi register atau pelengkap- 1 dari isi register itu. Seperti ditunjukkan pada contoh 3-5, gerbang XOR itu bekerja begini: INVERSI rendah menghasilkan y, dan INVERSI tinggi menghasilkan- Ya Jadi, sebelum mencapai keluaran akhir, setiap bit langsung disalurkan atau diinversi baru disalurkan, Bayangkan isi register sebagai kata A,A, .... A, dan keluaran akhir sebagai kata y,y, wu» Yq, Selanjutnya, INVERSI rendah berarti A, Yio = Yo = AAs Ao Dan sebaliknya, INVERSI tinggi menghasilkan oa register 8-bit INVERSL. Gambar 3-21. Inverter terkendali. Kita lihat contoh nyata. Misalkan kata register adalah . A, = 1110 0110 Selanjuinya. INVERSI rendah menghasilkan kata kcluaran y 1110 0110 dan Inversi tinggi menghasilkan Vy Vy = OOO 1001 Inverter terkendali pada Gbr. 3-21 adalah penting. Kelak, kita akan melihat bagaimana ia digunakan untuk mensolusi masalah aritmetika dan logika, Pada saat ini, yang perlu kita ingat adalah gagasan kuncinya: Kata keluaran dari inverter terkendali sama dengan kata masukan manakala INVERSI rendah; kata keluaran sama dengan pelengkap-1 manakala INVERSI tinggi. Notasi Cetakan Tebal Setelah memahami gagasannya, maka pembahasan dan persamaan akan menjadi lebih mudah, sekiranya kita menggunakan lambang. abjad, atau tanda lain untuk menyatakan gagasan itu. Untuk itu, sejak sekarang, kita akan menggunakan abjad cetakan tebal seperti A. B, dan C untuk menyatakan kata biner. Misalnya, daripada menuliskan AA, = 1110 0110 kita dapat menulis A= 1110 0110 Demikian pula, daripada YiVe = Yq = 0001 1001 persamaan lebih sederhana adalah y = 0001 1001 Beginilah caranya kita meringkaskan kegiatan inverter terkend: Ketika INVERSI = 0. y Ketika INVERSI = 1. y = 70 (Catatan: Abjad cetak tebal dengan garis atas menvatakan bahwa setiap bit pada kata itu diubah menjadi pelengkap-1; jika A adalah katanya, maka A adalah pelengkap-Inya). 3-7. GERBANG NOR EKSKLUSIF Secara logika, gerbang NOR-eksklusif, disingkat sebagai XNOR, adalah setara dengan gerbang XOR yang disusul inverter. Misalnya, Gbr. 3-22a menunjukkan gerbang XNOR 2-bit. Gor. 3-22b adalah cara singkat untuk melukis rangkaian itu. (a) (b) Gambar 3-22. Gerbang XNOR 2-bit. (a) Rangkaian. (b) Lambang singkatan. Karena adanya inversi pada sisi keluaran, maka tabel kebenaran gerbang XNOR adalah pelengkap dari tabel kebenaran gerbang XOR. Misalnya, Tabel 3-9 adalah tabel kebenaran gerbang XNOR 2-bil. Seperti tampak di situ, keluaran adalah tinggi ketika masukannya adalah sama. Karena itu, gerbang XNOR 2-bit sangat baik untuk penan- dingan bit yang mengenal apakah dua bit masukan adalah sama atau tidak. (Contoh 3-6 menunjukkan bagaimana penandingan bit bekerja). TABEL 3-9. GERBANG XNOR DUA-BIT Gbr, 3-23a adalah lambang logika gerbang XNOR 3-bit dan Gor. 3-23b adalah gerbang XNOR 4-bit. Karena adanya inversi pada sisi keluarannya, gerbang XNOR dapat melakukan fungsi pelengkap dari gerbang XOR. Scbaliknya daripada mengenal kata paritas ganjil, gerbang XNOR mengenal paritas genap (Lihat Contoh 3-7). 71 a >— (a) (bo) Gambar 3-23. Gerbang XNOR. (a) Tiga-bit. (b) Empat-bit. CONTOH 3-6. ‘Apa yang dapat dicapai oleh rangkaian pada Gbr. 3-24? SOLUSI Rangkaian itu adalah penanding kata; ia mengenal dua kata yang identik. Beginilah cara kerjanya, Gerbang XNOR terkiri menanding A, dan B, ; jika mereka sama, maka register A SAMA | Gambar 3-24. Penanding kata. 2 nee ee ee Y, menjadi 1. Gerbang XNOR kedua menanding A, dan B, ; jika mereka sama, maka y, menjadi 1. Secara bergiliran, gerbang XNOR selanjutnya menanding bit selebihnya sambil menghasilkan keluaran 1 untuk bit yang sama dan keluaran 0 untuk bit yang tidak sama. Jika kata A dan B adalah identik, maka semua gerbang XNOR mempunyai keluaran tinggi dan gerbang AND akan mempunyai SAMA yang tinggi. Jika kata A dan B berbeda pada satu atau lebih letak bit, maka gerbang AND akan mempunyai SAMA yang rendah. CONTOH 3-7. Komputer mempunyai memori teras yang menyimpan kata 17-bit dengan paritas genap. Bagaimanakah caranya kita menguji kata yang keluar dari memori itu untuk memastikan bahwa tidak terjadi kekeliruan 1-bit ? SOLUSI Mudah. Periksalah setiap kata melalui gerbang XNOR 17-bit seperti pada Gor. 3-25. Karena gerbang XNOR itu mengenal kata paritas genap, maka sinyal bertuliskan GENAP akan tinggi, jika kata masukannya mempunyai banyaknya 1 yang genap. GENAP akan rendah jika banyaknya 1 adalah ganjil. kata 17-bit GENAP Gambar 3-25. Penguji paritas-genap. BB SOAL 3-1. Pada Gbr. 3-26a, dua masukan itu dihubungkan menjadi satu. Jika A rendah, bagaimana dengan y ? Jika A tinggi, bagaimana pula y ? Apakah rangkaian itu bekerja sebagai penyanggah atau sebagai inverter ? (a ) Gambar 3-26. 3-2. Bagaimana keluaran pada Gbr. 3-26b jika semua masukan rendah ? Jika satu rendah dan lainnya tinggi ? Jika kedua-duanya tinggi ? Apakah rangkaian itu bekerja sebagai gerbang OR atau gerbang AND ? 3-3. Gbr. 3-27 menunjukkan sakelar batang-silang gerbang NOR. Jika semua masukan x dan y adalah tinggi, maka keluaran z mana yang menjadi tinggi ? Jika semua masukan tinggi kecuali x, dan y, , maka keluaran z mana yang tinggi ? Jika x, dan yp fendah dan masukan lainnya Semua tinggi, maka keluaran 7 mana yang menjadi tinggi ? Gambar 3-27. Sakelar batang-silang gerbang-NOR. 74 3-4. Pada Gbr. 3-27, kita ingin agar z, menjadi 1 serta keluaran z lainnya menjadi 0. Berapakah nilai yang harus dipunyai oleh masukan x dan y ? 3-5. Keluaran pada Gbr. 3-28 digandeng silang kembali ke masukan gerbang NOR. Jika R dan S adalah tinggi, maka bagaimana dengan Q dan Q ? Jika R = 0 dan $= 1, maka berapakah Q dan Q ? Gambar 3-28. Gerbang NOR tergandeng-silang. 3-6. Jika R = 1 dan S = 0 pada Gor. 3-28, maka bagaimana dengan Q dan Q ? (a) (b) Gambar 3-29. 3-7. Buktikan bahwa Gbr. 3-29 a dan b adalah setara. 3-8. Bagaimanakah keluaran pada Gbr. 3-29a, jika semua masukan adalah 0 ? Jika semua masukan adalah 1 ? 3-9. Bagaimana keluaran pada Gbr. 3-29b, jika semua masukan adalah 0 ? Jika semua masukan adalah 1 ? 715 3-10, Suatu gerbang NOR mempunyai enam masukan. Berapa banyak kata masukan yang terdapat pada tabel kebenarannya ? Satu-satunya kata masukan manakah yang menghasilkan keluaran 1 ? 3-11, Pada Gbr. 3-29a, berapa banyak kata masukan yang terdapat pada tabel kebe- narannya ? A B y c D Gambar 3-30. 3-12. Bagaimanakah keluaran pada Gbr. 3-20, jika semua masukan adalah rendah ? Jika semua masukan adalah tinggi ? 3-13. Berapa banyak kata yang terdapat pada tabel kebenaran untuk Gbr. 3-30 ? Bera- pakah nilai y untuk nilai berikut ini ? a. ABCD = 0011 b. ABCD = 0110 c. ABCD = 1001 d. ABCD = 1100 3-14, Kata masukan ABCD-manakah yang dikenal oleh rangkaian pada Gbr. 3-30 ? 3-15. Pada Gbr, 3-31a, dua masukannya dihubungkan menjadi satu. Jika A = 0, maka berapakah y ? Jika A = 1, maka berapakah y ? Apakah rangkaian itu bekerja sebagai penyanggah atau sebagai inverter ? (a) (b) Gambar 3-31. 76 3-16. 3-17. 3-18. Bagaimanakah keluaran pada Gr. 3-31b, jika semua masukan adalah rendah ? Jika satu masukan rendah dan masukan Jainnya tinggi ? Jika kedua-duanya tinggi ? Apakah rangkaian itu bekerja sebagai gerbang OR atau gerbang AND ? Andaikan gerbang NOR pada Gbr. 3-27 diganti dengan gerbang NAND. Dengan demikian, kita memperoleh sakelar batang silang gerbang NAND. a. Jika semua masukan x dan y adalah rendah, maka keluaran z manakah yang rendah ? . b. _Jika semua masukan adalah rendah kecuali x, dan y,, maka keluaran z manakah yang rendah ? ¢. Jika semua masukan adalah rendah kecuali x, dan y,, maka keluaran z manakah yang rendah ? d. Untuk memperoleh keluaran z, yang rendah, masukan mana yang harus tinggi ? Pada Gbr. 3-32, bagaimana keluarannya, jika semua masukkannya adalah rendah ? Jika R = 0 dan S = 1, maka berapakah Q dan Q ? Gambar 3-32. Gerbang NAND tergandeng-silang. 3-19. 3-20. 3-21. 3-22. Pada Gbr. 3-32, jika R = 1 dan S = 0, maka berapakah Q dan Q ? Bagaimanakah keluaran pada Gbr. 3-33a, jika semua masukan adalah 0 ? Jika semua masukan adalah 1 ? Berapa banyak kata masukan terdapat pada tabel kebenaran untuk Gbr, 3-33a ? Buktikan bahwa Gbr. 3-33a dan b adalah setara. 71 (a) (b) Gambar 3-33. 3-23. Bagaimanakah keluaran pada Gbr. 3-34, jika semua masukan adalah rendah ? Jika mereka semua tinggi ? 3.24. Berapa banyak kata yang terdapat pada tabel kebenaran untuk Gbr. 3-34 ? Bera- pakah nilai y untuk nilai berikut ini. a. ABCDE = 00111 b. ABCDE ¢. ABCDE d. ABCDE = 10101 A B y c D E Gar,.Lar 3-34 3.2: Pada Gbr. 3-25, masukan adalah T,,JMP,JAM,JAZ,A,, dan A, ; keluaran adalah L,, Bagaimanakah keluaran untuk keadaan masukan berikut ini ? 78 aoge Semua masukan adalah 0. Semua masukan adalah rendah, kecuali 7, dan JMP. Semua masukan adalah rendah, kecuali 7,.JAZ, dan A,. Masukan tinggi hanyalah T,JAM, dan A, T, IMP JAM JAZ A, AY Gambar 3-35. 3-26. Gbr 3-26 menunjukkan konverter sandi biner-ke-Gray. Sandi Gray adalah sandi khusus yang dipakai dalam konversi analog-ke-digital karena setiap uratan _bilangan Gray hanya berbeda satu letak bit dari bilangan Gray sebelumnya. Kata masukan adalah x,x,.....X, dan kata keluaran adalah y,, y,, . . .Jj- Berapakah nilai kata keluaran untuk setiap keadaan berikut ini ? 10011 O11LO 10101 11100 teetanie 3-27. Berapa banyak kata masukan yang terdapat pada tabel kebenaran dari gerbang XOR 8-bit ? 3-28. Bagaimanakah caranya mengubah Gor. 3-19 schingga ia menghasilkan kata keluaran 8-bit dengan paritas genap ? AB Xs %3 a 4 *o [Buu - ; JUMLAH % %5 % x Yo Gambar 3-36. Konverter sandi biner-ke-Gray. Gambar 3-37. 79 3-29, 3-30. 3-33. 80 Pada inverter terkendali dalam Gbr. 3-21, bagaimanakah kata keluaran y untuk setiap keadaan berikut ini ? A = 1100 1111 dan INVERSI = 0 b. 0101 0001 dan INVERSI = 1 c. A= 1110 1000 dan INVERSI = 1 d. A= 1010 0101 dan INVERSI = 0 a. Masukan A dan B pada Gbr. 3-37 menghasilkan keluaran KERI dan JUMLAH. Berapakah nilai KERI dan JUMLAH untuk setiap masukan berikut ? a, b. c d. . Pada Gbr. 3-37, bagaimanakah persamaan boole untuk KERI dan JUMLAH ? . Berapakah pelengkap-1 dari setiap bilangan ini ? 1100 0011 1010 1111 0011 1110 0001 1010 0011 0000 1111 0010 1101 ee oP Berapakah keluaran pada gerbang XNOR 16-bit untuk setiap kata masukan berikut ? a. 0000 0000 0000 1111 b. 1111 0101 1110 1100 ¢. 0101 1100 0001 0011 d. 1111 0000 1010 0110

You might also like