You are on page 1of 2

2.2.

 Kulit Nenas

Nenas merupakan salah satu jenis buah-buahan yang banyak dihasilkan di Indonesia.
Dari data statistik, produksi nenas di Indonesia untuk tahun 1997 adalah sebesar 542.856 ton
dengan nilai konsumsi 16,31 kg/kapita/tahun (Anonymous, 2001). Dengan semakin
meningkatnya produksi nenas, maka limbah yang dihasilkan akan semakin meningkat pula.

Menrut Suprapti (2001), limbah nenas berupa kulit, ati/ bonggol buah atau cairan buah/
gula dapat diolah menjadi produk lain seperti sari buah atau sirup. Menurut
Kumalamingsih(1993), secara ekonomi kulit nenas mash bermanfaat untuk diolah menjadi
pupuk dan pakan ternak. Komposisi limbah kulit nenas dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel Hasil Analisis Proksimat Limbah Kulut Nenas Berdasarkan Berat Basah

Komposisi Rata-rata Berat Basah (%)


Air 86,70
Protein 0,69
Lemak 0,02
Abu 0,48
Serat basah 1,66
karbohidrat 10,54

Sumber: Sidharta (1989)

Pembuatan starter

Proses pembuatan starter yaitu medium fermentasi sebanyak 100 ml diinokulasi dengan 3
ose Saccharomyces cerevisiae. Media untuk starter dikocok dalam waterbath shakeer dengan
kecepatan 15 rpm dan diinkubasi pada suhu kamar sampai pertumbuhan selnya mencapai fase
logaritmik.

Proses Fermentasi

Media fermentasi yang telah disiapkan dimasukkan fermentor sebanyak 300 ml. Pada masing-
masing media fermentasi yang berbeda ini diinokulasikan inokulum Saccharomyces
cerevisiae yang pertumbuhannya telah mencapai fase log di media starter sebanyak 6-10% dari
volume media. Masa inkubasi pada suhu kamar selama 4 hari.

DAFTAR PUSTAKA
Astuty, E. D. 1991. Fermentasi Etanol Kulit Buah Pisang. UGM. Yogyakarta.

Fardiaz. 1992. Mikrobiologi Pangan. Gramedia Pustaka Utam. Jakarta

Lidya, B dan Djenar, N. S. 2000. Dasar Bioproses. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi


Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta

Maryani, A. 1996. Aktivitas Fermentasi Alkohol dengan Ragi Roti Terimobil. Skripsi. Institut
Pertanian Bogor. Bogor

Pretis, Steve. 1990. Bioteknologi (Diterjemahkan oleh Mogy Thenawidjaya). Erlangga. Jakarta

Rizani, K. Z. 2000. Pengaruh Konsentrasi Gula Reduksi dan Inokulum (Saccharomyces


cerevisiae) pada Proses Fermentasi Sari Kulit Nanas (Ananas comosus L. Merr)
untuk Produksi Etanol. Skripsi. Jurusan Biologi. Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam. Universtas Brawijaya. Malang.

Sa’id, E. G. 1990. Teknologi Fermentasi. CV. Rajawali. Jakarta

Tambunan, U. S. F. 1995. Peranan Bioteknologi pada Pengembangan Proses


Biotransformasi. Laporan Penelitian BPPT. Jakarta

Wardio, S. P. 1990. Petunjuk Praktek Kimia Industri. Departemen pendidikan dan


Kebudayaan. Jakarta

Wijana, S., Kumalaningsih, A. Setyowati, U. Efendi dan N. Hidayat. 1991.Optimalisasi


Penambahan Tepung Kulit Nanas dan Proses Fermentasi pada Pakan Ternak
terhadap Peningkatan Kualitas Nutrisi. ARMP (Deptan). Universitas Brawijaya.
Malang.

Dipos

You might also like