You are on page 1of 3

lf melangkah gontai ke kamarnya. Ia memutar kaset Avenged Sevenfold.

Terputarlah lagu Until the End


lagu kesukaanya. Kemudian, Ia teringatkan sahabatnya yang tak akan pernah kembali. Sahabat yang telah
mengajarkan segalanya.
Waktu itu adalah awal semester 2 di sekolah Elf Eoweyn, di Sussex High School. Elf Eoweyn, adalah anak
yang pintar, rajin, sederhana, baik, ramah, dan selalu ranking 1 dikelasnya dan penggemar berat Avenged
Sevenfold. Kemudian, Kepala Sekolah pun masuk ke kelas dengan seorang anak perempuan, bernama Del.
Delicious Yena adalah anak seorang mafia bernama Dark Riddle. Dia anak broken home. Ibunya pergi
meninggalkannya karena kelakuan bapaknya yang tak pernah berubah. Dia sebenarnya cantik, pintar, pandai
bergaul, hanya saja dia cuek, tomboy, dengan rambut pendek. Dia orang kaya, karena kekayaan bapaknya sebagai
mafia. Del pun menuju tempat duduknya.
“Hey, What’s your name?” tanya Del pada teman sebangkunya.
“Hey, I’m Eoweyn, Elf Eoweyn, you ?”, jawab Elf.
“I’m Delicious.You can call me Dell !” sambil bersalaman
Guru Biologi pun masuk ke kelas,
“Good Morning Ladies and Gentleman.” sapa guru itu.
“Morning, mam” jawab para murid serempak.
”Please, open your book page 135.“ titah guru itu.
Sambil membuka buku Del pun berbicara kepada Elf, “I think this lesson gonna be sucks,, hahahaha,, don’t you ?”
“hhaa ,, I don’t think so..” jawab Elf
Kriiingg !!!!! Bel pun berbunyi, tanda pelajaran sudah berakhir. Anak-anak pun merapikan buku mereka,
termasuk Del dan Elf. Anak- anak yang lainnya pun terlihat berhamburan keluar kelas. Kemudian, datanglah mobil
jemputan yang biasa mengantar Del. Semua orang pun melihat mobil itu tak terkecuali Elf, semua mata mengikuti
mobil itu bergerak sampai berhenti di depan Del. Semua orang langsung tercengang. Mobil itu berupa limosin
dengan eksterior mobil yang mirip Cadillac STS dan DTS, tapi mengalami sedikit perubahan, mobil ini dipres dengan
berbagai logam seperti aluminium, titanium dan material keramik dirancang agar dapat menahan proyektil peluru.
Pintu mobil ini tebalnya 8 inci dan bentuknya mirip dengan pintu kabin pesawat Boeing 787.
Kemudian, keluarlah seorang lelaki berperawakan tinggi, tegap, gagah, bagaikan prajurit, membukakan pintu
bagi Del dan Elf. Del pun mempersilakan Elf masuk mobil. Elf pun masuk, dan meraba kaca mobil tersebut. Kaca
mobil ini setebal 5 inchi yang dirancang anti peluru dan memiliki penyerap lapisan kaca, plastik dan perisai “anti-
spall” untuk mencegah pecahan kaca masuk ke wilayah penumpang.
“Mobil lo keren banget, Del” puji Elf..
“Akh, biasa aja.“ Tangkis Del
“Papah lo pasti kaya banget ya.. Kerjanya apa?” Tanya Elf.
“Akh,, kaya apanya … Well, Bokap gue sih mafia. Dia licin hukum.”
“Pak, kita gak langsung pulang. We’re going to Elf’s house.“ kata Del.
“Ok, Ms. “ jawab sopir itu.
Mendengar penjelasan Del bahwa ayahnya Del adalah seorang mafia, Elf pun langsung menelan ludah. Elf
pun menggenjot jok mobil Del, sangat empuk. Dari sisi interior jok, seperti halnya Cadillac CTS juga dijahit dengan
tangan. Kursi penumpang belakang, sangat luas dengan tempat duduk eksklusif. Di tengah panel jok belakang mobil
ini ditempeli sebuah logo. Logo itu bergambar tengkorak yang bersayap yang terbakar api dan dibawah logo tertera
tulisan Death Metal yang tertulis seperti darah yang menetes. Stempel logo ini juga tertempel di luar pintu belakang.
Ini adalah logo lambang kelompok mafia ayah Del.
Setelah lama di perjalanan, akhirnya mereka pun sampai juga di rumah Elf. Mereka pun turun dari mobil.
Rumah Elf cukup di bilang sederhana dengan bergaya minimalis dengan cat warna putih dan sedikit corak hitam
dengan halaman yang luas dan rimbun, sangat nyaman dan teduh. Setelah Elf memencet bel, datanglah seorang ibu
berperawakan langsing putih dengan tinggi sekitar 163 cm, menyambut mereka. Ya dialah Ibunya Elf. Mereka pun
langsung masuk.
“Eh, ini kamar lo ??“ tanya Del.
“Iya,, mang kenapa??” jawab Elf.
“Rapi amat…. Yang ngeberesin kamar ini tiap hari siapa??”
“Gue lah,, kan kamar gue.... Masa emak gue..“
“Lah gak pake pembantu ???“ Tanya Del. “Enggak lah ,, gak ada duit gue..”,
“Oh .. hhhaaa … Lo anak tunggal ???” Tanya Del lagi.
“Enggak .. gue 2 bersaudara .. paling bontot“
“Enak dong ada temennya di rumah.. Gue mah cuma sendirian di rumah .. Bokap gue sibuk terus.. Nyokap udah
cerai ma bokap.. Jadi gue ikut bokap” “Enggak juga akh ,,, Abang gue nyebelin.. Kenapa lo gak ikut nyokap lo
aja???”
“Enggak di bolehin ma bokap gue….. Gue udah broken home sejak kelas 4 SD..“
“Dinner’s ready!!!” teriak mama
Elf dan Del pun langsung turun menuju ruang makan. Disana sudah tersedia makanan di meja makan, ada
Sphagetti, Kalkun, dan lain-lain. Akhirnya mereka pun makan bersama. Del pun bercerita tentang keadaan
keluarganya. Dan keluarga Elf terkejut ketika mendengar pekerjaan ayahnya Del. Setelah, selesai makan malam,
Del pun pamit pulang. Ia di jemput oleh bapaknya, Dark. Dark beperawakan besar, botak, tinggi, bertato. mereka pun
pulang naik Mercedes Bens. Keluarga Elf mengantar sampai ke pintu gerbang.
“Wow,, good girl gone bad” kata Ayah Elf
“You must be careful with her. Look at her father, Bad daddy.”
“I can be careful, dad” jawab Elf.
Ayahnya Elf adalah seorang pengacara dengan tubuh tinggi, dengan kumis tipis dan rambut putih di rambutnya.
“Who is she ??“ tanya bapaknya.
“Is it problem with you?” jawab Del.
“No, I‘m just ask.” sahut bapaknya
“Yes, she is. And don’t disturb our friendship.You always destroy my friendship with else.”
****
Sudah 2 tahun Del bersekolah di Sussex High School. Del dan Elf makin hari makin dekat. Apalagi mereka
sama-sama penggemar Avenged Sevenfold. Mereka selalu menyanyikan lagu A7X itu saat pelajaran kosong seperti
orang gila. Del pun selalu mengajak Elf pergi ke club, club yang biasa di kunjungi Del. Mereka biasa di club sampai
jam 11 malam. Elf pun mulai mengenal apa itu dunia gemerlap, pria, dan pergaulan anak modern.
Keesokan harinya, Del dan Elf bertemu lagi di sekolah. Pelajaran pertama adalah pelajaran kesenian. Ketika
guru sedang menjelaskan, Elf merasa terganggu oleh teman prianya yang iseng. Kemudian, Elf bangkit dan menuju
ke arah teman prianya dan menamparnya,
“Shut up your mouth!” teriak Elf.
“Ms. Eowyn, What are you doing? Come here!” Kata guru itu “What are you doing there ? Are you don’t like my
lesson?” Tanya guru itu.
“Yes, sir . I don’t like this lesson. I quiet.” Bentak Elf.
Elf pun keluar. “Siapa lagi yang tidak suka pelajaran saya, silakkan keluar!” kata guru itu.
“Saya pak ..” Jawab Del sambil keluar.
Del pun menyusul Elf dengan tergesa-gesa
“Heh, Elf . Lu gila kali ya, berani banget lu bentak guru. Suram gitu pelajarannya juga kudu di pelajari sis. Kejar nilai
cuy.” Kata Del.
“So, Kenapa gak suka? Lo juga keluar kan? Kalo gak suka balik aja ke kelas. It’s easy, right ?” tangkis Elf.
“Almost Easy!” jawab Del.
Setelah kejadian itu Elf dipanggil ke ruang BP. Orang tuanya pun di panggil. Elf pun akhir-akhir ini mengalami
penurunan drartis dalam pelajarannya. Elf pun di skors dan dipingit tidak boleh kemana-mana dan tidak boleh
bermain lagi dengan Del.
“What ‘s wrong with you, Elf? What’s wrong. I told you be careful;l with Del. Don’t get to close with Del.” Kata
ayahnya sambil menangis.
“It’s not about Del.” Jawab Elf.
“So what?”, Tanya Ayah Elf lagi.
“I’m just bored with my life. My life is not perfect!” jawab Elf.
Mendengar jawaban Elf menangislah ayah Elf.
Sudah seminggu Elf dipingit, Malam ini ia merasa jenuh. Elf pun memutuskan pergi ke rumah Del. Elf pun naik
kendaraan umum. Del melihat Elf dari jauh dan segera langsung turun. Del menyambut Elf dan mengajaknya ke
kamarnya.
“Eh, lo kok bisa ke rumah gue ?? Bukannya di pingit ya ??“ tanya Del.
“Namanya juga kabur ,, hhha.” Jawab Elf
“Tunggu ya, gue ambil minum dulu.” Sambil menunggu Del, Elf pun memutar radio Del dan terputarlah lagu Victims
dari Avenged Sevenfold.
Kemudian, di kejauhan, di seberang kamar jendela Del, ada sebuah rumah kosong. Terlintas ada sebuah
pergerakan di dalam rumah kosong itu.
“Eh bro, kayaknya itu deh anaknya si Dark“ kata seorang pria sambil mengarahkan senjata.
“Ayo cepat tembak“ kata seorang pria satunya lagi
Kemudian, datanglah Del dan melihat bahwa ada sebuah senjata mengarah kepada Elf.
“Elf awas!!!!” sambil berlari kearah Elf dan minuman pun tumpah.
DOOOOORR !!!
Del pun tertembak dan keluar darah. Ayah Del dan bodyguardnya naik ke atas “
Del,, Dell .“ tangis Elf
“Don’t change the way you thing of me we’re from the same story...Until The End .. Akhh” jawab Del sambil merintih
“What’s happen in here ???” Tanya Ayah Del
“ Oh My God Del. Hold on kid . I’ll take you to the hospital.” Kata Ayahnya sambil menangis
“It’s too late, Dad….. akkkhhh”
”Don’t tell anything dear, Kau akan mati jika banyak bergerak,”kata ayahnya “KB sucks! I’ll kill him tonight!!”
“Save me….. akh” Del pun menghembuskan napas terakhir.
“Del Del,,,Please don’t go away..” isak Elf ..
“Wake up Kid,, wake up .. WAKE UP !!” teriak ayah Del.
Kini sudah 1 tahun berlalu. Tak pernah dilupakan kenangan tentang Del. Saat mereka bernyanyi-nyanyi lagu
Avenged Sevenfold, suka-duka. Semua terekam jelas. Elf pun menangis.
You know it's hard, It's passing by….. Memories be out all night.. To reminisce wont bring you back… Just look
ahead and hold on tight
Gumam Elf sambil memandang foto Del.

By: Yessi Nadia Giatma

You might also like