You are on page 1of 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Program “Menuju Indonesia Sehat 2010”, akan mengajak kita untuk lebih
menghargai arti sehat bagi manusia, karena sehat adalah modal dasar (asset) dalam
melakukan segala sesuatu. Pengertian sehat meliputi kesehatan jasmani, rohani, serta
sosial dan bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat serta kelemahan.
Oleh karena itu lahirlah sebuah kata-kata mutiara “Helth is not everything, but
without health everything is nothing”. Kalimat tersebut menggambarkan bahwa
kesehatan itu bukan segala-galanya, namun tanpa kesehatan segala hal itu terasa
tidak berarti. Kita tahu bahwa hidup, rezeki dan mati adalah kuasa Allah SWT.
Begitu juga halnya dengan kesehatan dan sakit, artinya setiap manusia itu pasti akan
berhadapan dengan penyakit dan juga kesehatan. Hal ini adalah fitrah bagi setiap
makhluk yang bernyawa di dunia ini. Sakit atau gangguan kesehatan itu bersifat
alamiah, artinya setiap manusia pasti mengalami gangguan kesehatan karena faktor
usia, atau karena hasil interaksi manusia dengan lingkungan hidupnya. Namun
terlepas dari hal tersebut sehat itu tidak bersifat pasif yang didapat begitu saja, akan
tetapi bersifat aktif yang harus diupayakan sendiri oleh setiap manusia atau
kelompok masyarakat. Bila manusia tidak mengupayakan agar tubuhnya terpelihara
secara baik, maka orang tersebut memiliki potensi untuk tidak sehat atau terganggu
kesehatan. Sebaliknya bila seseorang mengupayakan untuk memelihara tubuhnya
secara baik, maka orang tersebut memiliki resiko yang rendah terhadap terjadinya
gangguan kesehatan.
Seringkali orang mengartikan kesehatan dan kedokteran itu adalah hal yang
sama. Kesehatan memiliki domain perhatiannya lebih luas daripada kedokteran.
Tetapi jelas bahwa sasaran perhatian kesehatan tidak terbatas pada orang yang sakit
melainkan juga pada orang yang sehat. Sedangkan kedokteran lebih menekankan
perhatiannya pada orang atau masyarakat yang sakit.
Pandangan demikian yang akan diubah dengan kesehatan orang bersifat
pendidikan dan pemberdayaan masyarakat (promotif), pencegahan atau minimalisasi

1
potensi resiko (preventif), pengobatan (kuratif), dan pemulihan atau optimalisasi
fungsi (rehabilitatif). Hal ini akan dicerminkan dalam tujuan menuju Aceh Sehat
2010 sebagai implikasi dari program Indonesia Sehat 2010.

1.2 Tujuan Pembelajaran

Dalam mempelajari sebuah topik bahasan, pastilah kita memiliki tujuan. Adapun
tujuan dari makalah ini adalah:
a. Mengetahui visi, misi, dan strategi Indonesia Sehat 2010
b. Mengetahui peran perawat menuju Indonesia Sehat 2010
c. Mengetahui upaya pemerintah Aceh dalam mencapai Aceh Sehat 2010
d. Mengetahui hubungan Indonesia Sehat 2010 dengan Kajian Ilmu Sosial dan
Politik

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Visi, Misi, Strategi dan Indikator Indonesia Sehat 2010

Konsep Indonesia Sehat 2010 digagas oleh mantan Presiden Habibie pada tahun
1999. Dipilihnya 2010 karena Habibie meyakini dalam rentang 10 tahun cukup untuk
mencapai derajat kesehatan setingi-tingginya bagi masyarakat Indonesia.
Program Indonesia Sehat 2010 merupakan program yang dijalankan oleh
pemerintah, sehingga mempunyai visi dan misi yang jelas. Sehingga nantinya
diharapkan program ini dapat berhasil.

A. Visi yang ingin dicapai dalam Indonesia Sehat 2010 adalah :


1) Masyarakat berada dalam lingkungan yang sehat
Lingkungan yang diharapkan adalah yang kondusif bagi keadaan sehat,
yaitu lingkungan yang bebas dari polusi, tersedianya air bersih, sanitasi
lingkungan yang memadai, perumahan dan pemukiman yang sehat,
perencanaan kawasan yang berwawasan kesehatan serta terwujudnya
kehidupan masyarakat yang saling tolong menolong dengan memelihara
nilai-nilai budaya bangsa
2) Masyarakat berprilaku dan mempunyai gaya hidup sehat
Perilaku masyarakat Indonesia Sehat 2010 yang diharapkan adalah yang
bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah
resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta
berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat
3) Masyarakat memiliki kemampuan menjangkau pelayanan kesehatan
secara adil dan merata
Kemampuan masyarakat yang diharapkan adalah mampu menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu tanpa adanya hambatan, baik yang
bersifat ekonomi, maupun non ekonomi. Pelayanan kesehatan bermutu yang
dimaksudkan disini adalah pelayanan kesehatan yang memuaskan pemakai

3
jasa pelayanan serta yang diselenggarakan sesuai dengan standar dan etika
pelayanan profesi.
4) Masyarakat memiliki derajat kesehatan yang tinggi
Diharapkan dengan terwujudnya lingkungan dan perilaku sehat serta
meningkatnya kemampuan masyarakat tersebut, derajat kesehatan
perorangan, keluarga dan masyarakat dapat ditingkatkan secara optimal.

B. Misi yang dilakukan pemerintah untuk mewujudkan Visi


Indonesia Sehat 2010
1) Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan
2) Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
3) Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,
merata, dan terjangkau.
4) Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga, dan
masyarakat beserta lingkungannya.

C. Berdasarkan visi dan misi, maka pemerintah membuat strategi


Indonesia Sehat 2010
1) Pembangunan nasional berwawasan kesehatan
Setiap program pembangunan nasional yang diselenggarakan nasional
yang diselenggarakan di Indonesia harus didasarkan pada kebijakan nasional
termasuk perilaku kesehatan
2) Profesionalisme
Agar terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu dilaksanakan
melalui penerapan kemajuan ilmu dan teknologi, serta didukung oleh
penerapan nilai-nilai moral dan etika.
3) Desentralisasi
Penyelenggaraan berbagai upaya kesehatan harus beranjak dari masalah
dan potensi spesifik masing-masing daerah. Disamping itu, masalah
kesehatan banyak yang bersifat spesifik daerah. Desentralisasi pada intinya
adalah pendelegasian wewenang yang lebih besar kepada pemerintah daerah
untuk mengatur sistem pemerintah dan rumah tangga sendiri dipandang
lebih sesuai untuk pengolahan pembangunan.

4
D. Indikator Indonesia Sehat 2010
Indikator adalah variabel yang digunakan untuk mengevaluasi situasi atau
status dan memungkinkan untuk mengukur setiap perubahan yang terjadi dalam
waktu yang singkat. Indikator harus memenuhi 5 syarat yaitu : simpel, dapat
diukur, ada penyebab, terpercaya, serta waktunya pasti.
Indikator untuk Indonesia Sehat dikelompokkan dalam 3 kategori :
1) Indikator Hasil Akhir (Derajat Kesehatan)
Indikator ini berupa indikator mortalitas, morbiditas, dan status gizi.
2) Indikator Hasil Antara
Indikator ini berupa indikator lingkungan, perilaku hidup masyarakat, dan
akses serta mutu pelayanan kesehatan.
3) Indikator Proses dan Masukan
Indikator ini berupa pelayanan kesehatan, sumber daya kesehatan,
manajemen kesehatan serta konstribusi sektor-sektor terkait.

2.2 Peran Perawat Menuju Indonesia Sehat 2010

Salah satu visi yang ingin dicapai pada tahun 2010 nanti diharapkan penduduk
Indonesia hidup dalam lingkungan yang sehat. Peran perawat sangatlah luas dan
mencakup seluruh daur hidup manusia dari masa fetus (janin) hingga masa terminal
(menjelang kematian). Sehingga perawa adalah salah satu motor penggerak dalam
menyukseskan Indonesia Sehat 2010. Perawat diharapkan dapat menciptakan
lingkungan yang sehat dengan cara mempromosikan perilaku sehat seperti mencuci
tangan sebelum beraktifitas, senantiasa menutup mulut ketika batuk, tidak meludah
sembarangan dan kebiasaan-kebiasaan kecil lainnya. Selain itu perawat di puskesmas
juga dapat secara proaktif dalam mengadakan penyuluhan kesehatan kepada
masyarakat di wilayahnya terkait masalah kesehatan aktual yang dapat menyebar
dengan cepat seperti flu burung dan demam berdarah. Diharapkan setelah dilakukan
hal-hal tersebut, visi yang kedua akan terpenuhi yaitu masyarakat memiliki perilaku
sehat yang pada akhirnya membentuk lingkungan yang sehat pula.
Tahun 2010 nanti juga diharapkan penduduk Indonesia tidak lagi menemukan
hambatan yang berarti dalam menjangkau pelayanan kesehatan baik itu dalam hal
ekonomi atau biaya maupun yang bersifat non-ekonomi seperti jarak pelayanan
kesehatan yang semakin dekat sehingga memudahkan klien yang membutuhkannya.
5
Dalam hal ini perawat dapat menggunakan metode kunjungan ke rumah-rumah klien
yang membutuhkan pelayanan kesehatan ataupun dengan menggunakan kemajuan
teknologi untuk mempermudah komunikasi seperti pesawat telepon maupun video
conference yang memang belum begitu berkembang di Indonesia. Selain itu, perawat
juga harus menambah pengetahuannya dengan terus menuntut ilmu ke jenjang yang
lebih tinggi guna meningkatkan kualitas pelayanannya. Perilaku sehat dan lingkungan
yang sehat serta ditunjang dengan fasilitas kesehatan yang memadai dan kemampuan
klien untuk mendapatkan pelayanan, akan membuat derajat kesehatan juga meningkat
Kondisi di Indonesia sekarang memang sangat memprihatinkan dan
sesungguhnnya merupakan tantangan yang sangat besar sekaligus kesempatan bagi
para perawat Indonesia untuk menampilkan eksistensinya sebagai profesi kesehatan
yang senantiasa memberikan pelayanan sesuai dengan peran-peran yang telah penulis
sebutkan di paragraf sebelumnya. Namun perlu diakui bahwa untuk mencapai
indikator Indonesia yang sehat di tahun 2010 nanti bukanlah suatu pekerjaan yang
mudah, apalagi kita dihadapkan dengan beberapa masalah internal di dalam tubuh
profesi perawat itu sendiri. Menjadi perdebatan yang tidak berkesudahan ialah tentang
standar pendidikan perawat yang sangat variatif yang menyebabkan kualitas lulusan
perawat sangatlah beragam di setiap daerahnya sehingga cukup sulit untuk
menetapkan standar kompetensi di tingkat nasional, adapun masalah yang sebenarnya
sangat penting namun mulai mendapatkan respon negatif di dalam tubuh profesi ini
adalah tentang belum tersedianya sebuah Undang-undang Keperawatan sebagai
payung hukum untuk melindungi para perawat supaya seluruh asuhan keperawatan
yang dilakukan oleh perawat menjadi legal dan tidak rancu dengan tindakan dari
profesi kesehatan lainnya dan pada akhirnya akan meningkatkan kredibilitas profesi
perawat

2.3 Upaya Pemerintah Aceh dalam Mencapai Aceh Sehat 2010

Dinas Kesehatan Provinsi NAD memiliki visi yaitu “Aceh Sehat 2010”, artinya
seluruh masyarakat di Provinsi NAD mempunyai kesempatan dan kemandirian untuk
hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan
untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang setinggi-tingginya, dan misi umum
pembangunan kesehatan Aceh diantaranya adalah:

6
a.Adanya sektor kesehatan untuk menjamin pemerataan, keadilan, dan mutu
pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat di Provinsi NAD melalui
mobilisasi sumber daya yang dimiliki, khususnya bag masyarakat miskin dan
kelompok masyarakat yang membutuhkan penanganan kesehatan secara
khusus
b. Pengembangan sistem informasi dan manajemen kesehatan secara
menyeluruh dan terus-menerus.
c.Tetap memberi dorongan yang kuat agar fasilitas yang telah tersedia saat ini
akan berjalan secara optimal
d. Pemerintah NAD telah telah menggerakkan pengenalan kesehatan
masyaraktat dan lingkungan melalui seminar-seminar dan penyuluhan
e.Menyadarkan seluruh lapisan masyarakat Aceh akan pentingnya pola hidup
sehat dalam lingkup bermasyarakat
f. Membangkitkan semangat dan kesadaran hidup sehat masyarakat
g. Menggerakkan kembali pembangunan sektor pelayanan kesehatan yang
berdasarkan nilai-nilai islam
h. Memelihara dan meningkatkan kesadaran individu, keluarga, dan masyarakat

2.4 Hubungan Indonesia Sehat 2010 dengan Kajian Ilmu Sosial dan Politik

Ilmu Sosial dan Politik mencakup dalam segala bidang, termasuk kesehatan.
Sehingga dalam pelaksanaan Indonesia sehat 2010, kita bisa menggunakan
pendekatan ilmu sosial. Misalnya saja Indonesia Sehat yang dicanangkan pemerintah
lebih kepada penyadaran masyarakat terhadap kesehatannya sendiri.
Penyadaran hingga hari ini masih kita rasakan sebagai hal yang setengah-
setengah. Ada sejumlah fakta yang menunjukkan masih perlu dorongan serius bagi
kampanye menuju sehat. Kita bisa melihat dari fenomena yang terjadi dari
masyarakat. Ibu-ibu baru ke posyandu bila wabah polio mulai berjangkit, demam
berdarah sudah menyerang dan jika diare sudah menjadi momok yang menakutkan.
Orang-orang makin berubah jadi bodoh ketika di bungkus rokok sudah nyata
dicantumkan ”rokok berbahaya bagi kesehatan”. Dan tidak terasa milyaran rupiah
amblas setiap tahunnya hanya menjadi abu.

7
Orang Indonesia sering lupa, bahwa 10 tahun lalu pernah ada wabah TBC dan
hampir lenyap. Tapi, saat ini TB muncul lagi. Belum lagi kesehatan jiwa yang
menjadi masalah.
Masalah ini bila kita tinjau, ternyata erat kaitannya dengan ilmu sosial. Dimana
cara interaksi sosial, perilaku serta pola makan kita sangat erat kaitannya dengan
masalah kesehatan. Banyak upaya yang pemerintah lakukan untuk menangani
masalah ini. Salah satunya program kesehatan berbasiskan masayarakat
(community based). Dimana, pemerintah hanya menjadi fasilitator, masyarakat lah
yang merencanakan dan melaksanakan apa yang mereka ingini.
Sehingga, penyelesaian masalah kesehatan di indonesia tidak hanya terjadi dari
satu pihak saja, tetapi harus terjadi dalam dua pihak. Masyarakat dan pemerintah
saling bahu membahu menangani masalah kesehatan. Kampanye sehat harus
semakin gencar dilaksanakan dan masyarakat harus aktif dalam program pemerintah.
Beberapa upaya diantaranya:
a. Diadakannya program penyuluhan dan pendidikan masyarakat yang
berjenjang dan berkesinambungan sehingga dicapai tingkatan kemandirian
masyarakat dalam pembangunan kesehatan
b. Pendekatan tenaga berencana untuk mencegah penyakit menular yang lain
melalui pengabdosian perubahan perilaku oleh masyarakat luas
c.Memperkenalkan kepada masyarakat gagasan dan teknik perilaku program
promosi Hygiene Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), yang merupakan
pendekatan terencana untuk mencegah penyakit diare melalui pengabdopsian
perubahan perilaku oleh masyarakat secara meluas.
d. Mengindentifikasi perubahan perilaku masyarakat, dalam tahap ini
dilakukan identifikasi perilaku beresiko melalui pengamatan terstruktur.
e.Memotivasi perubahan perilaku masayarakat, misalnya:
merancang program komunikasi, dengan memadukan semua informasi yang
telah dikumpulkan, selanjutnya dengan dukungan seperti audiovisual, alat
cetak, dan visual.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan mengenai Indonesia Sehat 2010 maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
 Dalam mewujudkan Indonesia Sehat 2010 diperlukan visi, misi, dan strategi
dari pemerintah, serta peran aktif masyarakat dan seluruh tenaga kesehatan
dalam mendukung program ini agar dapat terlaksana dengan baik dan
mencapai target yang diharapkan, yaitu pada tahun 2010 masyarakat Indonesia
dapat hidup dalam lingkungan yang sehat, mempraktikkan perilaku hidup
bersih dan sehat, mampu menyediakan serta memanfaatkan (menjangkau)
pelayanan kesehatan yang bermutu sehingga memiliki derajat kesehatan yang
tinggi.

3.2 Saran
Hendaknya semua pihak ikut berperan aktif, baik pemerintah, tenaga kesehatan,
maupun masyarakat dalam mewujudkan program Indonesia Sehat 2010, agar rencana
tersebut tidak menjadi omong kosong belaka.

9
JOB DESCRIPTION

Vara Mery Harseli : Mencari bahan dan mengetik subbab “Latar belakang dan
tujuan pembelajaran”
Erika Badzlina : Mencari bahan dan mengetik subbab “Visi, Misi, dan Strategi
Indonesia Sehat 2010”
Eramayawati : Mencari bahan dan mengetik subbab “Peran Perawat Menuju
Indonsia Sehat 2010”
Fitri Z.A : Mencari bahan dan mengetik subbab “Upaya Pemerintah
Aceh dalam mencapai Aceh sehat 2010”
Eliyana : Mencari bahan dan mengetik subbab “Hubungan Indonesia
Sehat 2010 dengan kajian Ilmu Sosial Politik”
Azimah : Mengetik subbab “Kesimpulan”
Trisna Sari : Mengetik subbab “Saran”
Desi Novita : Mengetik subbab “Job description dan daftar pustaka”
Afifullah : Mengeprint makalah
Rizki Andriani : Mengedit makalah untuk proses terakhir dan membuat bahan
presentasi

10
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. “Visi Pembangunan Kesehatan:


Indonesia Sehat 2010.” http://www.depkes.go.id/indonesiasehat.html (16
Feb. 2008)

http://www.bppsdmk.depkes.go.id/?show=detailnews&tbl=artikel&kode=3

http://www.bkkbn.go.id/news_detail.php?nid=3690

http://www.geocities.com/rhi_zeth/artikel3.htm

11

You might also like