Professional Documents
Culture Documents
Ê
Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang di
upaya kesehatan dasar, kesehatan rujukan dan upaya kesehatan penunjang. Rumah
sakit dalam menjalankan fungsinya ditandai dengan adanya mutu pelayanan prima
rumah sakit. Mutu pelayanan rumah sakit sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya yang paling dominan adalah sumber daya manusia (Dep Kes RI, 2002 :
terhadap sumber daya manusia yang dimilikinya guna mencapai produktivitas kerja
mempengaruhi antara lain adalah adanya motivasi kerja, disiplin kerja, kepuasan
kerja dan stres kerja karyawan bertambah. Sebagian besar yang mempengaruhi
produktivitas kerja karyawan ditentukan oleh besar kecilnya produktivitas kerja yang
memberikan disiplin kerja, motivasi kerja, kepuasan kerja yang baik untuk
perusahaan sehingga tidak ada lagi stres dalam bekerja (Sutarto Wijono,2008).
c
Dari beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas pada penjelasan di
atas, ternyata stres merupakan salah satu aspek yang penting dan perlu diantisipasi.
banyak tergantung pada reaksi yang diberikan oleh pekerja dalam menghadapi stres
menyebutkan bahwa stres kerja dan produktivitas mempunyai korelasi yang negatif.
Semakin tinggi stres kerja yang dialami pekerja, maka produktivitas tenaga kerja juga
mengakibatkan tingkat absen pekerja relatif tinggi. Apabila stres kerja itu terjadi
seorang pemberi pelayanan kesehatan akan sangat berdampak pada sistem pelayanan
yang diberikan dan juga mempengaruhi perilaku kerja mereka, akibatnya cenderung
untuk banyak tidak masuk kerja dan kondisi kesehatan yang buruk (Sumartha. A,
2009 : 39).
Stres kerja sering kali dinyatakan sebagai salah satu penyebab dari berbagai
masalah dan stres yang berlangsung lama akan mengakibatkan kinerja seseorang
menurun dan yang paling parah akan merugikan kesehatan fisik maupun mental
seseorang. Selain dipengaruhi oleh faktor-faktor yang bersumber dari luar organisasi,
stres juga banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berasal dari dalam organisasi.
¦
Dalam bekerja hampir setiap orang mempunyai stres yang berkaitan dengan
pekerjaan mereka. Urusan stres yang dialami melibatkan juga pihak organisasi atau
perusahaan, karena masalah rumah tangga yang terbawa ke pekerjaan dan masalah
pekerjaan yang terbawa ke rumah dapat juga menjadi penyebab stres kerja, stres kerja
menyebabkan terjadinya ketegangan dan konflik antara pihak karyawan dengan pihak
menghambat kerja sama antara individu satu dengan yang lain. Sebagian besar
karyawan yang bekerja di perusahaan yang sangat besar, atau yang kurang memiliki
struktur yang jelas, mengalami stres karena konflik peran. Mereka stres karena
ketidakjelasan peran dalam bekerja dan tidak tahu apa yang diharapkan oleh
di Batam, sehingga untuk pergi dan pulang mereka melakukan perjalanan yang
yang besar. Sedangkan dari Rumah Sakit tidak disediakan tempat tinggal bagi
pasien akan memungkinkan terjadinya stres. Semakin banyak jumlah pasien yang
dirawat dan semakin beragamnya penyakit dan tingkat kebutuhan yang memicu
terjadinya stres. Beberapa faktor penyebab stres kerja pada pemberi pelayanan
kesehatan diantaranya adalah kondisi kerja, beban kerja, tekanan kerja, tugas yang
menumpuk, target kerja, teman kerja yang tidak bisa diajak kerja sama, suasana yang
£
Dari studi pendahuluan yang peneliti lakukan di Rumah Sakit Umum Daerah
Tanjung Uban Provinsi Kepulauan Riau pada bulan April 2011 didapatkan data,
bahwa pada bagian manajemen yang sering mengalami stres kerja karena disebabkan
oleh beberapa faktor. Hal ini sesuai sesuai dengan data yang diperoleh di lapangan,
yaitu :
Total 40 100 %
Berdasarkan data pada tabel ini didapatkan bahwa sebagian besar daripada
pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Uban yang bekerja pada bagian
sekarang.
Rumah Sakit Umum Daerah Tg. Uban Provinsi Kepulauan Riau sering terpapar
dengan permasalahan stres yang berasal baik dari pengguna jasa pelayanan maupun
D
sesama pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Tg. Uban Provinsi Kepulauan Riau,
sehingga penulis tertarik untuk mengangkat masalah ini dalam sebuah skripsi yang
berjudul ³Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pada Pegawai di
Bagian Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Uban Provinsi Kepulauan
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah ³Apakah Ada Hubungan Antara
Stres Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pada Pegawai di Bagian Manajemen Rumah
Pada Pegawai di Bagian Manajemen di Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Uban
a. Untuk mengetahui stres kerja pada pegawai di bagian manajemen RSUD
º
c. Untuk mengetahui hubungan antara stres kerja dengan produktivitas kerja
dengan stres kerja di RSUD Tanjung Uban Provinsi Kepulauan Riau. Dan
Melalui hasil penelitian ini dapat menjadi referensi dan bahan acuan untuk
c. Manfaat bagi pegawai RSUD Tg. Uban
stres kerja pada pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Tg. Uban Provinsi
!
" ##
Ruang lingkup penelitian ini di Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Uban
pengisian kuesioner yang dimulai dari bulan Juni sampai bulan Juli 2011.
è
! " #
Materi yang dikaji dalam penelitian ini adalah tentang Hubungan Antara Stres
Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pada Pegawai di Bagian Manajemen Rumah Sakit
ë
Ê Ê
&
&
berpikir dan kondisi seseorang (Handoko, 1997:200). Stres yang terlalu besar dapat
hasilnya, pada diri para karyawan berkembang berbagai macam gejala stress yang
dapat mengganggu pelaksanaan kerja mereka. Stres dapat juga membantu atau
fungsional, tetapi juga dapat berperan salah atau merusak prestasi kerja. Secara
sederhana hal ini berarti bahwa stres mempunyai potensi untuk mendorong atau
mengganggu pelaksanaan kerja, tergantung seberapa besar tingkat stres yang dialami
Adapun menurut Robbins (2001:563) stres juga dapat diartikan sebagai suatu
kondisi yang menekan keadaan psikis seseorang dalam mencapai suatu kesempatan
dimana untuk mencapai kesempatan tersebut terdapat batasan atau penghalang. Dan
apabila pengertian stres dikaitkan dengan penelitian ini maka stress itu sendiri adalah
suatu kondisi yang mempengaruhi keadaan fisik atau psikis seseorang karena adanya
tekanan dari dalam ataupun dari luar diri seseorang yang dapat mengganggu
pelaksanaan kerja mereka. Jadi, stres dapat dilihat dari dua sisi yaitu sisi positif dan
negatif tergantung dari sudut pandang mana seseorang atau karyawan tersebut dapat
Ñ
mengatasi tiap kondisi yang menekannya untuk dapat dijadikan acuan sebagai
tantangan kerja yang akan memberikan hasil yang baik atau sebaliknya.
&
Ada beberapa alasan mengapa masalah stres yang berkaitan dengan organisasi
perlu diangkat ke permukaan pada saat ini (Nimran, 1999:79-80 dalam Novitasari
a. Masalah stres adalah masalah yang akhir-akhir ini hangat dibicarakan, dan
karyawan.
b. Selain dipengaruhi oleh faktor-faktor yang bersumber dari luar organisasi,
keberadaannya.
d. Banyak di antara kita yang hampir pasti merupakan bagian dari satu atau
e. Dalam zaman kemajuan di segala bidang seperti sekarang ini manusia
semakin sibuk. Di satu pihak peralatan kerja semakin modern dan efisien,
c
dan di lain pihak beban kerja di satuan-satuan organisasi juga semakin
bertambah. Keadaan ini tentu saja akan menuntut energi pegawai yang
pengalaman yang disebut stres dalam taraf yang cukup tinggi menjadi
semakin terasa.
pengertian stres yang terjadi di lingkungan pekerjaan, yaitu dalam proses interaksi
stres kerja ini perlu terlebih dahulu mengerti pengertian stres secara umum.
Dalam bekerja hampir setiap orang mempunyai stres yang berkaitan dengan
pekerjaan mereka. Menurut Êeer dan Newman 1978 ( Dalam Sutarto Wijono,2010:
121) stres kerja adalah suatu kondisi yang muncul akibat interaksi antara individu
perbedaan individu dan atau proses psikologis yang merupakan suatu konsekuensi
dari setiap tindakan dari luar (lingkungan), situasi, atau peristiwa yang menetapkan
Stres kerja menurut Kahn, dkk (dalam Cooper, 2003) merupakan suatu proses
yang kompleks, bervariasi, dan dinamis dimana stressor, pandangan tentang stres itu
Selye (dalam Ashar Sunyoto, 2008 : 372) menyatakan bahwa stres kerja dapat
cc
diartikan sebagai sumber atau stressor kerja yang menyebabkan reaksi individu
Definisi stres kerja menurut xorgan & King (1986) adalah suatu keadaan
yang bersifat internal, yang bisa disebabkan oleh tuntutan fisik, atau lingkungan, dan
situasi sosial yang berpotensi merusak dan tidak terkontrol. Cooper (1994) juga
mengatakan bahwa stres kerja juga didefinisikan sebagai tanggapan atau proses
internal atau eksternal yang mencapai tingkat ketegangan fisik dan psikologis sampai
Êeehr dan Franz (dalam Retnaningtyas, 2005 : 8), mendefinisikan stres kerja
sebagai suatu proses yang menyebabkan orang merasa sakit, tidak nyaman atau
&(&
'
sebagai sumber stres kerja adalah stres karena kondisi pekerjaan, masalah peran,
c¦
1) ÿ erload
karyawan.
George E erly dan Vaniel Girdano (1980), dua orang ahli dari
c£
b. Konflik Peran
Stres karena ketidakjelasan peran dalam bekerja dan tidak tahu yang
dituntut perannya sebagai ibu rumah tangga yang baik dan benar sehingga
banyak wanita karir yang merasa bersalah ketika harus bekerja. Perasaan
bersalah ditambah dengan tuntutan dari dua sisi, yaitu pekerjaan dan
mengalami stres.
cD
c. Pengembangan Karir
karena sudah ³mentok´ alias tidak ada kesempatan lagi untuk naik jabatan.
jabatan, peran, wewenang dan tanggung jawab, aturan main yang terlalu
kaku atau tidak jelas, iklim politik perusahaan yang tidak jelas serta
Harus hidup dengan orang lain merupakan salah satu aspek dari kehidupan
yang penuh stres. Hubungan yang baik antar anggota dari satu kelompok
organisasi.
cº
*&
'
erry Êeehr dan John Newman (dalam Rice, 1999) mengkaji ulang beberapa
kasus stres pekerjaan dan menyimpulkan tiga gejala dari stres pada individu, yaitu:
Berikut ini adalah gejala-gejala psikologis yang sering ditemui pada hasil
konsentrasi.
noradrenalin).
c
3) Gangguan gastrointestinal (misalnya gangguan lambung).
8) Sakit kepala, sakit pada punggung bagian bawah, ketegangan otot.
terkena kanker.
mengarah ke obesitas.
6) Perilaku makan yang tidak normal (kekurangan) sebagai bentuk penarikan
cè
8) Meningkatnya agresi itas, andalisme, dan kriminalitas.
! )
*((&
'
baik fisik maupun keahlian dan waktu yang tersedia bagi karyawan.
benar.
cë
d. Kurang mendapat tanggung jawab yang memadai. Faktor ini berkaitan
Situasi ini biasanya terjadi pada para karyawan atau manajer yang
f. Frustrasi
banyak faktor. Faktor yang diduga berkaitan dengan frustrasi kerja adalah
g. Perubahan tipe pekerjaan, khususnya jika hal tersebut tidak umum
Situasi ini bisa timbul akibat mutasi yang tidak sesuai dengan keahlian
dan jenjang karir yang di lalui atau mutasi pada perusahaan lain, meskipun
dalam satu grup namun lokasinya dan status jabatan serta status
cÑ
+ &
&
'
melampiaskan dengan cara bekerja lebih keras yang berlebihan. Ini bukanlah cara
efektif yang bahkan tidak menghasilkan apa-apa untuk memecahkan sebab dari stres,
justru akan menambah masalah lebih jauh. Pemahaman prinsip dasar, menjadi bagian
penting agar seseorang mampu merancang solusi terhadap masalah yang muncul
terutama yang berkait dengan penyebab stres dalam hubungannya di tempat kerja.
Dalam hubungannya dengan tempat kerja, stres dapat timbul pada beberapa
tingkat, berjajar dari ketidakmampuan bekerja dengan baik dalam peranan tertentu
karena kesalahpahaman atasan atau bawahan. Atau bahkan dari sebab tidak adanya
seseorang dengan siapa harus bekerja secara dekat (Margiati, 1999:76). Maka
diperlukan pendekatan yang tepat dalam mengelola stres, ada dua pendekatan yaitu
¦
Dengan pengelolaan waktu yang baik maka seorang karyawan dapat
Selain itu untuk mengurangi stres yang dihadapi pekerja perlu dilakukan
Beberapa penyebab stres adalah tuntutan dari tugas dan peran serta
¦c
serta adanya hubungan interpersonal yang sehat serta perawatan terhadap
Mendeteksi penyebab stres dan bentuk reaksinya, maka ada tiga pola
dalam mengatasi stres, yaitu pola sehat, pola harmonis, dan pola
Pola sehat adalah pola menghadapi stres yang terbaik yaitu dengan
mengelola waktu dan kesibukan dengan cara yang baik dan teratur
¦¦
mengatur waktu secara teratur. Individu tersebut selalu menghadapi
Disamping itu ada juga beberapa cara yang digunakan manusia untuk
a. Olahraga
stress. Hal ini dapat terjadi karena olahraga meningkatkan suplai oksigen
¦£
ke otak dan melepas ketegangan otot. Olahraga juga membantu
b. Pijat
Bila bayi prematur dapat berkembang lebih baik setelah dipijat, orang
dewasa pun ternyata dapat ternyata dapat memperoleh efek yang sama.
Hal ini sangat baik untuk relaksasi dan penormalan tekanan darah yang
c. Meditasi-Relaksasi
Terapi yang asalnya dari budaya timur ini juga tampaknya mulai banyak
¦D
e. Aromaterapi
f. Tertawa
rileks, bercandalah dengan rekan kerja anda atau bisa juga dengan
2) Minum air putih yang banyak untuk menghindari dari kekurangan
3) Makanan bergizi yang dapat membantu mengurangi stress seperti sup,
h. Berdoa
¦º
,
-
'
,
-
'
output dengan input yang dibutuhkan seorang tenaga kerja untuk menghasilkan
dihasilkan oleh setiap pegawai selama sebulan. Seorang pegawai dapat dikatakan
dibandingkan dengan pegawai lain dalam waktu yang sama ( J. Ravianto, 1986 ).
pengertian yaitu :
bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin, esok harus
lebih baik dari hari ini. Pengertian ini mempunyai makna bahwa dalam
berlangsung.
¦
Dapat dikatakan bahwa produktivitas adalah perbandingan antara hasil dari
suatu pekerjaan karyawan dengan pengorbanan yang telah dikeluarkan. Hal ini sesuai
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimal.´
senantiasa mempunyai pandangan bahwa metode kerja hari ini harus lebih baik dari
metode kerja kemarin dan hasil yang dapat diraihesok harus lebih banyak atau lebih
produktivitas yaitu :
¦è
Lingkungan kerja yang buruk akan memberikan dampak berupa
d. Faktor fisik seperti panas, iklim kerja, kebisingan, pencahayaan, dan
getaran.
e. Faktor kimia seperti bahan- bahan kimia, gas, uap, kabut, debu, partikel.
f. Faktor biologis seperti penyakit yang disebabkan infeksi, jamur, virus, dan
parasit.
g. Fisiologis, letak kesesuaian ukuran tubuh tenaga kerja dengan peralatan,
beban kerja, posisi dan cara kerja yang akan mempengaruhi produktivitas
kerja.
karyawan sendiri, karyawan atasan, suasana kerja yang kurang baik serta
perorangan/perorang atau per jam kerja orang diterima secara luas, namun dari sudut
tidak memuaskan, dikarenakan adanya variasi dalam jumlah yang diperlukan untuk
memproduksi satu unit produk yang berbeda. Oleh karena itu, digunakan metode
pengukuran waktu tenaga kerja (jam, hari atau tahun). Pengeluaran diubah ke dalam
unit-unit pekerja yang biasanya diartikan sebagai jumlah kerja yang dapat dilakukan
dalam satu jam oleh pekerja yang terpercaya yang bekerja menurut pelaksanaan
¦ë
standar. Karena hasil maupun masukan dapat dinyatakan dalam waktu, produktivitas
tenaga kerja dapat dinyatakan sebagai suatu indeks yang sangat sederhana = Hasil
dalam jam-jam yang standar : Masukan dalam jam-jam waktu. Untuk mengukur suatu
produktivitas perusahaan dapatlah digunakan dua jenis ukuran jam kerja manusia,
yakni jam-jam kerja yang harus dibayar dan jam-jam kerja yang dipergunakan untuk
bekerja. Jam kerja yang harus dibayar meliputi semua jam-jam kerja yang harus
dibayar, ditambah jam-jam yang tidak digunakan untuk bekerja namun harus dibayar,
liburan, cuti, libur karena sakit, tugas luar dan sisa lainnya. Jadi bagi keperluan
pengukuran umum produktivitas tenaga kerja kita memiliki unit-unit yang diperlukan,
yakni: kuantitas hasil dan kuantitas penggunaan masukan tenaga kerja (Sinungan,
2003 : 24-25).
menghasilkan suatu produk atau hasil kerja sesuai dengan mutu yang ditetapkan
terhadap sumber daya manusia yang dimilikinya guna mencapai produktivitas kerja
terdapat banyak faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan antara lain
adalah adanya motivasi kerja, disiplin kerja, kepuasan kerja dan stres kerja karyawan
¦Ñ
diharapkan mampu memberikan jalan bagi karyawan guna mencapai produktivitas
ketidakseimbangan fisik dan psikis, yang mempengaruhi emosi, proses berfikir dan
kerja dimana salah satu didalamnya adalah masalah stres kerja. Stres kerja adalah
kondisi atau keadaan yang menunjukkan suatu perubahan fisik yang dipacu oleh
berbagai faktor baik psikologis maupun fisik dan dapat juga dipicu oleh kedua faktor
tersebut. Masalah stres kerja adalah masalah yang akhir-akhir ini hangat dibicarakan
dan posisinya sangat penting dalam kaitannya dengan produktivitas kerja pegawai.
Stres kerja sendiri dapat di jumpai pada semua jenis pekerjaan, hanya saja ada
beberapa pekerjaan teretentu yang memiliki stres kerja diatas rata-rata pekerjaan
lainnya.
Penyebab terjadinya stres kerja yaitu faktor- faktor intrinsik pekerjaan, peran
organisasi, hubungan di luar organisasi atau pekerjaan, ciri individu. Stres yang
dialami oleh tenaga kerja dapat berkembang kearah positif yaitu stres dapat menjadi
kekuatan positif bagi tenaga kerja. Adanya dorongan yang tinggi untuk berprestasi
membuat makin tinggi tingkat stresnya dan makin tinggi juga produktivitas dan
efisiensinya. Tetapi stres juga dapat berkembang kearah negatif yaitu penurunan
kecelakaan. Demikian pula jika banyak diantara tenaga kerja di dalam organisasi atau
£
perusahaan mengalami stres kerja, maka roduktivitas dan kesehatan organisasi itu
banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya stres kerja, diantaranya seperti
yang dikemukakan oleh Cary Cooper (1983) dan Va is dan Newstrom (dalam
*(
' (
&
'
,
-
',/
,Ê
&"&'"%
"0'1 &
- Kondisi Pekerjaan '"%
- Konflik Peran
- Hasil kerja
- Pengembangan Karir
- Tingkat Kehadiran
- Struktur Organisasi
- Faktor Interpersonal
£c
! '' #
*(
'' #(
&
'
,
-
',/,Ê
&"&'"%
"0'1 &'"%
- Kondisi Pekerjaan
- Konflik Peran 2Hasil Kerja
- Pengembangan Karir - Kehadiran (Pulang dan
- Faktor Interpersonal Datang Tepat Waktu)
0 Kesesuaian Seragam
- Jarak Tempuh
terdiri dari :
Ho : Tidak ada hubungan antara stres kerja dengan produktivitas kerja pada
Riau.
£¦
Ê Ê
%
Cross Sectional, yaitu untuk mengetahui hubungan antara variabel stres kerja dengan
produktivitas kerja. Dengan penelitian ini maka dapat dibangun suatu teori yang
gejala. Penelitian ini bersifat kuantitatif karena menggunakan data yang memerlukan
yang sudah diperoleh sehingga akan lebih jelas data tersebut. Pada penelitian ini
terdapat dua variabel yang berhubungan, yaitu variabel X ( Stres kerja ) dan variabel
Y ( produktivitas kerja ).
Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Tg. Uban provinsi
Kepulauan Riau di Jl. Indunsuri simpang busung No. 1 Tg. Uban pada bulan Mei
2011.
Populasi penelitian ini adalah seluruh pegawai bagian manajemen yang ada di
££
Ê&#
Sampel pada penelitian ini adalah total populasi yaitu seluruh pegawai di
bagian manajemen Rumah Sakit Umum Daerah tanjung Uban Provinsi Kepulauan
Riau.
!
1(
. ,3
produktivitas kerja.
! 0#
£D
(
0# (
&
' ,
-
'/
Variabel Dependen
Produktivit Produktivitas Lembar 0.Produktiv Ordinal
as Kerja kerja Observasi itas buruk
merupakan (Melakuka apabila 0=Produkt
suatu konsep n nilai total ivitas
yang Observasi skor < Buruk
menunjukkan Kepada Nilai 1=
£º
adanya kaitan staff yang tengah Produktivi
output dengan meliputi 1.Produktivi tas Baik
input yang Aktivitas, tas baik
dibutuhkan kehadiran, apabila
seorang tenaga dan nilai total
kerja untuk kesesuaian skor >
menghasilkan seragam) Nilai
produk. Tengah
Sumber DO : menurut xorgan & King (1986), J. Ravianto (1986).
kuesioner yang masing-masing jawaban pernyataan telah diberikan skor atau nilai.
Kuesioner terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data
yang diperoleh secara langsung subyek yang diteliti dengan menggunakan kuesioner
dan observasi serta penilaian dari atasan. Data sekunder yaitu data yang diperoleh
secara tidak langsung dari objek yang diteliti dengan melihat jumlah kehadiran pada
5
£
5
,
5 4 ,
5 *
Memproses data agar dapat dianalisis dengan cara memindahkan data dari
5 4
Pengecekan kembali data yang sudah dimasukkan kedalam tabel atau kedalam
program (SPSS) versi 17, agar tidak terjadi kesalahan hasil dari data yang
telah terkumpul.
6
6
-
disajikan dalam bentuk tabel ditribusi frekwensi dari variabel-variabel yang diteliti
baik variabel independen yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik, maupun variabel
dependen.
£è
6 Ê-
Analisa ini dapat melihat hubungan antara dua variabel yaitu variabel
x² = (0-E) ²
Keterangan :
= Penjumlahan
7 %,/
Dalam bagian ini diuraikan langkah- langkah kegiatan mulai dari menyusun
(
%,/'
Ê
'
'
April Mei Juni Juli
1 Penyusunan Proposal Akhir April 2011
£ë
2 Penyusunan Instrument Awal April 2011
3 Seminar Proposal Pertengahan Mei 2011
4 Perbaikan Proposal Pertengahan Mei 2011
5 Persiapan lapangan Pertengahan Mei 2011
6 Pengumpulan data Awal Juni 2011
7 Pengolahan data Pertengahan Juni 2011
8 Analisa data Pertengahan Juni 2011
9 Penyusunan Laporan Pertengahan Juli 2011
Akhir
10 Ujian Sidang Pertengahan Juli 2011
£Ñ
) "& '
sdm.blogspot.com/2009/07/produktivitas-kerja-definisi-dan.html,diakses 14
Mei 2011) .
Universitas Diponegoro.
D
Sumarta, O.A.2009.ÿbat Stres tanpa dokter.Yogyakarta: Surya media.
Dc