Professional Documents
Culture Documents
DASAR-DASAR PENGENALAN
ILMU-ILMU AL-QUR'AN
Mukadimah
E. Tentang Wahyu
F. Kronologi Al-Qur'an
H. Asbab al-nuzul
I. Rasm Al-Qur'an
J. Qira’ah Al-Qur'an
MUKADIMAH
Semoga bermanfaat.
A. Pengertian Al-Qur'an
1. Definisi ringkas
―Al Qur‘an ialah Kalam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
tertulis dalam mushhaf , dan diriwayatkan secara mutawatir‖
2. Definisi sedang
― Al Qur‘an ialah lafal; yang diturunkan kepada Nabi, yang tertulis dalam
mushhaf dan diriwayatkan secara mutawatir ―
3. Definisi lengkap
― Al Qur‘an ialah Kalam Allah yang mu‘jiz, diturunkan kepada Nabi dan
Rasul penghabisan dengan perantaraan Malaikat terpercaya, Jibril,
tertulis dalam mushhaf yang dinukilkan kepada kita secara mutawatir,
membacanya merupakan ibadah, yang dimulai dari surah Al-Fatihah dan
diakhiri dengan surah An-Nas ―
( A.82 QS.004.An-Nisa )
17. Apakah (orang-orang kafir itu sama dengan) orang-orang yang ada
mempunyai bukti yang nyata (Al Quran) dari Tuhannya, dan diikuti pula
oleh seorang saksi (Muhammad)[715] dari Allah dan sebelum Al Quran itu
Telah ada Kitab Musa yang menjadi pedoman dan rahmat?. mereka itu
beriman kepada Al Quran. dan barangsiapa di antara mereka (orang-orang
Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al Quran, Maka
nerakalah tempat yang diancamkan baginya, Karena itu janganlah kamu
ragu-ragu terhadap Al Quran itu. Sesungguhnya (Al Quran) itu benar-benar
dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman.
[715] ada yang menafsirkan saksi di sini dengan Jibril a.s. Adapula yang
menafsirkan bahwa yang dimaksud dengan saksi di sini ialah Al Quran itu
sendiri Karena Al Quran itu adalah suatu mukjizat yang tidak dapat
dibantah atau dibatalkan.
( A.17 QS.011.H u d )
( A.111.QS.012.Yusuf)
( A.99.QS.020. T a h a )
( A.8.QS.045.Al-Jatsiyah )
( A.25 QS.045.Al-Jatsiyah )
( A.75.QS.075.Al-Qiyamah )
A. Aspek geografi
2. Arab Tengah
Kawasan Arab Tengah berpusat di daerah gurun Pasir Nejed, dengan
empat kota utama yaitu : Makkah; Yatrib ( Madinah ); Taif dan Jeddah yang
merupakan kota pelabuhan di pesisir laut Merah.
Makkah dengan nama asli Bakkah, pertama kali dibuka oleh Nabi Ibrahim
a.s. beserta istrinya Hajjar dan putranya Ismail a.s. ( lk .2300 SM ). Di
Bakkah inilah Ibrahim a.s dan Ismail a.s. diperintahkan Tuhan untuk
membangun Ka‘bah ( Rumah Tuhan ), Ismail yang beristri kabilah Jurhum
dari Arab Selatan inilah yang akhirnya meramaikan Makkah dan
3. Arab Felix
Arab Felix artinya Tanah Arab yang berbahagia. Sebutan itu diberikan
karena kondisi alam yang baik dengan iklim yang baik pula dari Arab
Selatan ini. Arab Felix terdiri dari Negara Yaman Utara; Yaman Selatan
dan Oman. Dan menghadap tiga perairan : Di timur Teluk Persia & Teluk
Oman; di selatan Laut Arab & Samudera Hindia; di barat Laut Merah.
Dalam sejarah Arab Purba di abad ke V SM, dikenal Negeri Mar‘in dan
Negeri Saba dengan Ratu Balqis sangat terkenal, dan diabadikan baik
pada Kitab Perjanjian Lama ( Kitab Yahudi dan Nasrani ) , dalam Al-Qur'an
kisahnya diabadikan dalam surat ke 34 Saba‘.Penduduk Saba dikenal telah
berbudaya berpengetahuan tinggi , mereka mampu membuat bendungan
Ma‘rib, untuk pengaturan system irigasi yang baik bagi negerinya. Namun
bendungan megah ini akhirnya hancur ( baca QS.034 : 15-16 ). Negeri
Saba pun sudah melakukan hubungan niaga dengan Mesir dan India.
Sebagaimana juga Arab Utara, Arab Felix inipun menjadi incaran Negara-
negara kuat. Di abad II SM diserbu bangsa Hanjar, dan pada abad ke I SM
pasukan Aelius Galius dari Romawi berhasil menduduki Arab Felix.
Kemudian pada abad ke IV M, dikuasai Negara Ethiopia, kemudian di abad
ke VI dikuasai Negara Abesinia , lalu Negara Persia mengalahkan Abesinia
dan menjajah Arab Felix ini. Di abad VII .Raja Negus Najasi dari Habasyah
(Abesinia ) Afrika Timur, dapat mengusir tentara Persia dari Yaman.
Dalam sejarah dikenal Gubernur Habasyah ( yang bernama Abrahah )
dengan pasukan bergajahnya menyerbu Makkah dan bermaksud
menghancurkan Ka‘bah. Namun Abrahah dan pasukannya malah
dibinasakan Allah S.W.T. Peristiwa ini diabadikan Al-Qur'an dalam surat
105 ( Al-Fil.).
Dari segi geografis jazirah Arab ini mempunyai posisi internasional yang
sangat strategis. Didalam peta jazirah Arab ini disebut Timur Tengah
karena kawasan ini terletak di tengah antara Timur Dekat (Semenanjung
Balkan di daratan Eropa ) dengan Timur Jauh ( Asia Timur ). Disebut juga
dengan Asia Barat karena jazirah Arab memang berada di Benua Asia
sebelah barat. Dengan Afrika di sebelah barat, jazirah Arab dipisahkan
oleh laut Merah. Dengan Asia di sebelah timur disela oleh Teluk Persia dan
daratan Persia.
B. Aspek Politik
Jauh sebelum Nabi Isa.a.s. lahir, dunia dikuasai oleh dua pusat kekuasaan
besar yang masing-masing menjadi Negara adi daya, yaitu kekaisaran
Romawi di barat, dan Persia di timur.
Wilayah kekuasaan Romawi /Byzantium pada awal abad VII M meliputi Asia
Kecil, Syria, Mesir, beberapa bagian di pantai Afrika Utara, dan Eropa
bagian tenggara sampai Danube. Di bagian timur meliputi beberapa pulau
di Laut Tengah, dan beberapa daerah di Italia.
Sedang Persia atau Sasania mempunyai daerah kekuasaan dari Irak dan
Mesopotamia di barat, hingga Iran dan Afghanistan di timur.
Kedua negara adidaya itu tidak pernah berhenti bersaing pengaruh,
berebut kekuasaan , antara lain
Pada th.527 M , Kaisar Yustinus kembali ke Konstantinopel, ibukota
kerajaan Byzantium. Ia berhasil menyatukan kekuatan kerajaan dan
berhasil merebut kembali kota-kota penting yang lepas dari pangkuan
Byzantium. Setelah Yustinus meninggal th.565 M. Byzantium kembali
goyah, dan ini dimanfaatkan kerajaan Persia untuk memprovokasi dan
merebut kembali beberfapa wilayah Asia Kecil.
Heraklius, putra Gubernur Afrika Utara mengambil alih kekuasaan
Byzantium, ia berkuasa th.610 sampai th. 641 M. Tapi ia tidak berdaya
ketika kerajaan Persia merebut kota-kota penting seperti Antiokia
(th.613 M ); Mesir ( 619 M );
Penyerbuan Persia ke Yerusalem (th.614 M ) yang diikuti dengan
penjarahan dan membawa kabur Salib Suci ( the true cross ) yang
dianggap benda suci umat Nasrani. Telah membuat umat Kristen ini
marah dan mereka bersatu dan mendukung Raja Heraklius. Ini
dimanfaatkan Heraklius untuk melakukan serangan balasan ke wilayah
kerajaan Persia. Tentara Byzantium melakukan serangan brutal ke Irak
th.627 M; Cteshipon th.628 M; dan merebut kembali Yerusalem th. 629
M. Dan dalam serangan tahun 626 Raja Persia yang bernama Shah
Khusro II terbunuh.
[1160] ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebagian dari
surat-surat Al Quran seperti: Alif laam miim, Alif laam raa, Alif laam miim
shaad dan sebagainya. diantara ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan
pengertiannya kepada Allah Karena dipandang termasuk ayat-ayat
mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya. golongan yang
menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama surat, dan ada
pula yang berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik
perhatian para Pendengar supaya memperhatikan Al Quran itu, dan untuk
mengisyaratkan bahwa Al Quran itu diturunkan dari Allah dalam bahasa
Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad. kalau mereka tidak percaya
bahwa Al Quran diturunkan dari Allah dan Hanya buatan Muhammad s.a.w.
semata-mata, Maka cobalah mereka buat semacam Al Quran itu.
[1161] Maksudnya: Rumawi timur yang berpusat di Konstantinopel.
[1162] Maksudnya: terdekat ke negeri Arab yaitu Syria dan Palestina
sewaktu menjadi jajahan kerajaan Rumawi Timur.
[1163] bangsa Rumawi adalah satu bangsa yang beragama Nasrani yang
mempunyai Kitab Suci sedang bangsa Persia adalah beragama Majusi,
menyembah api dan berhala (musyrik). kedua bangsa itu saling perang
memerangi. ketika tersiar berita kekalahan bangsa Rumawi oleh bangsa
Persia, Maka kaum musyrik Mekah menyambutnya dengan gembira Karena
berpihak kepada orang musyrikin Persia. sedang kaum muslimin berduka
cita karenanya. Kemudian turunlah ayat Ini dan ayat yang berikutnya
menerangkan bahwa bangsa Rumawi sesudah kalah itu akan mendapat
kemenangan dalam masa beberapa tahun saja. hal itu benar-benar terjadi.
beberapa tahun sesudah itu menanglah bangsa Rumawi dan kalahlah
bangsa Persia. dengan kejadian yang demikian nyatalah kebenaran nabi
Muhammad s.a.w. sebagai nabi dan Rasul dan kebenaran Al Quran sebagai
firman Allah.
[1164] ialah antara tiga sampai sembilan tahun. waktu antara kekalahan
bangsa Rumawi (tahun 614-615) dengan kemenangannya (tahun 622 M.)
bangsa Rumawi adalah kira-kira tujuh tahun.
( A.1 s/d 4 QS.030 al_Rum )
Arab Tengah yang sebagian besar terdiri dari gurun pasir situasinya agak
berbeda dengan Arab Utara dan Arab Selatan yang sangat dipengaruhi
berbagai manuver Negara adidaya Romawi dan Persia. Makkah sebagai
kota terbesar waktu itu merupakan tempat singgah para kafilah dari
berbagai daerah di jazirah Arab. Disamping itu penduduk Makkah pun
adalah pedagang-pedagang tangguh yang melakukan perjalanan ke
berbagai daerah di jazirah Arab, termasuk ke Arab Utara dan Arab Selatan.
Dari aspek geografi & politik nampaknya Makkah lebih layak menjadi
tempat agama Islam ini dilahirkan. Bayangkan bagaimana jadinya apabila
agama tauhid ini dilahirkan di daerah kekuasaan Romawi atau kekuasaan
Persia yang keyakinannya bertentangan dengan tauhid.
C. Perkembangan Agama-Agama
1. Agama Wahyu ( Samawi ) ialah agama yang turun dari Allah S.W.T. ,
yang disampaikan dengan wahyu kepada Rasul Nya melalui Malaikat
Jibril, untuk kesejahteraan manusia di dunia dan akhirat. Contohnya
Agama Yahudi yang dibawa Nabi Musa.a.s.dengan kitab Taurat
Agama Nasrani/Kristen yang dibawa Nabi Usa.a.s. dengan kitab Injil
Banyak yang tidak sesuai lagi dengan ajaran utama agama yang dibawa
Nabi Musa a.s. yaitu Tauhid. ( Baca penjelasannya pada Topik Islam dan
topik kisah Nabi ybs ).
Agama kultur Asia Kecil dan Eropah , yakni agama Phrygia, Yunani
dan Romawi yang belum masuk pada agama Kristen
Dll
3) Agama Filsafat
Agama ini lahir dari filsafat seseorang yang kemudian di agama kan
Seperti : ajaran Fithagoras yang akhirnya menjadi semacam agama
yang memegang teguh theosofi.
4) Sinkresisme-Asimilasi-Akulturasi
Agama ini mencampu adukkan berbagai aspek agama, hal ini karena
pengaruh asimilasi, desakan , pergaulan dan toleransi. ContohSam
Kaw, di Cina yang mencampurkan ajaran Kong Hu Cu, Lao Cu (Lao Tse )
dan Budha.
Masa pra Islam di jazirah Arab sering disebut Jaman Jahiliyah, yang berarti
bodoh, atau jaman kebodohan. Istilah ini apabila dilihat dari perkembangan
berbagai ilmu seperti ilmu falak ( astronomi ); ilmu perdagangan; ilmu
sastra dsb, mungkin tidak tepat lebih-lebih apabila kita tengok di daerah
Arab Utara yang dikuasai Romawi Timur/Byzantium, dimana peradaban
Yunani & Romawi telah mempengaruhi kehidupan masyarakatnya.
Demikian juga dengan kemajuan di daerah Arab Selatan yang dipengaruhi
Persia dan Abesinia. Berangkali sebutan jahiliyah ini dilontarkan karena
factor-faktor sbb
Bahwa dikala itu masyarakat Makkah dan sekitarnya biasa melakukan
peribadatan dalam agama nenek moyangnya ( agama Thabi‘i/kultur
Shabiyah ). Yang menyembah berhala , Paganisme.
Dll
E. Kesusasteraan
Bagi orang Arab , terutama dikalangan laki-laki Arab, ada tiga hal yang
menjadi tolak ukur prestasi yang bergengsi
Kelihaian memainkan pedang
Keterampilan dalam menunggang kuda
Kafsihan dalam sastra
Yang dimaksud kefasihan dalam sastra ini bukan saja kefasihan dalam
berbicara saja atau hanya sekedar kefasihan dalam menyampaikan
pendapat, tetapi lebih dari itu kepandaian mengolah kata yang indah.
Kemahiran orang Arab dalam menyusun syair-syair memang sudah
terkenal jauh sebelum zaman islam. Bangsa Arab dimasa itu tidak
memiliki sastra tertulis, karya-karya sastra mereka mayoritas dalam bentuk
lisan, yang justru amat sesuai dengan ukuran kefasihan berbicara didepan
umum. Diantara penyair-penyair itu dikenal juga dengan profesi sebagai
kahin yakni orang-orang yang piawai dalam membacakan mantera-mantera
dalam karyanya, dan kahin inipun identik dengan profesi sebagai tukang
sihir ataupun dukun. Karya-karya sastra mereka sering diperlombakan dan
yang sangat popular adalah perlombaan di festival seni dan olahraga
tahunan yang diselenggarakan di Ka‘bah.
Maka tampillah Muhammad seorang lelaki Arab Quraisy dari Bani Hasyim
yang mengaku sebagai Nabi dan Utusan Allah S.W.T. dengan membawa
ajaran-ajaran Al-Qur'an dengan ketinggian kualitas bahasa dan sastranya,
tentu saja ini jadi perbincangan hangat diantara orang-orang Arab terutama
di Makkah kota kelahirannya. Masyarakat yang terbiasa mendengar
keindahan syair-syair dari para sastrawan atau dari para kahin Arab jadi
tekesima dengan keindahan serta kualitas pesan yang ada pada ayat-ayat
Al-Qur'an yang dibacakan Nabi Muhammad S.a.w. Tidak sampai disitu
Allah S.W.T. melalui firman Nya dalam Al-Qur'an menantang para penyair /
sastrawan dan kahin untuk membuat ayat-ayat Al-Qur'an sebagaimana
firman Nya
33. Ataukah mereka mengatakan: "Dia (Muhammad) membuat-buatnya". Sebenarnya
mereka tidak beriman.
34. Maka hendaklah mereka mendatangkan kalimat yang semisal Al Quran itu jika mereka
orang-orang yang benar.
Dan sampai selesainya ayat-ayat Al-Qur'an diturunkan tidak ada seorang pun yang
sanggup memenuhi tantangan itu. Bukan saja waktu itu , kini dan kelakpun tidak akan
ada manusia yang mampu melayani tantangan Allah S.W.T. membuat semacam Al-Qur'an .
2. Istri kedua Ibrahim bernama Hajjar yang berasal dari Mesir , darinya
lahir Ismail a.s. Ismail kawin dengan putri pemuka kabilah Jurhum
dari Yaman , yang bernama Mudhadh bin Amr yang kemudian
menjadi cikal bakal Bani Adnaniyah – nenek moyang kaum Quraisy di
Makkah .Baca penjelasannya pada Topik Sirah Nabawiyah
[1489] ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebagian dari
surat-surat Al Quran seperti: Alif laam miim, Alif laam raa, Alif laam miim
shaad dan sebagainya. diantara ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan
pengertiannya kepada Allah Karena dipandang termasuk ayat-ayat
mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya. golongan yang
menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama surat, dan ada
pula yang berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik
perhatian para Pendengar supaya memperhatikan Al Quran itu, dan untuk
mengisyaratkan bahwa Al Quran itu diturunkan dari Allah dalam bahasa
Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad. kalau mereka tidak percaya
bahwa Al Quran diturunkan dari Allah dan Hanya buatan Muhammad s.a.w.
semata-mata, Maka cobalah mereka buat semacam Al Quran itu.
( A. 1 s/d 4 QS.068 Al-Qalam )
Baca penjelasan mengenai profil Nabi Muhammad S.a.w. pada Topik Sirah
Nabawiyah ybs.
Nama-nama Al Qur'an
1. Al-Qur'an / Bacaan
17. Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di
dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya.
18. Apabila kami Telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya
itu.
19. Kemudian, Sesungguhnya atas tanggungan kamilah penjelasannya.
(A.17-19 QS.075AAl-Qiamah)
Prof Dr. H.Abdul Jalal H.A. berpendapat bahwa pendapat dari Al-Lihyani
lebih tepat ditinjau dari kaidah-kaidah bahasa Arab dan ilmu sharaf
Kedua : para ulama Ushuliyyin, fuqaha dan Ulama ahli bahasa berpendapat
bahwa al-Qur‘an adalah Kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad s.a.w. mulai dari surah al-Fatihah sampai akhir surah an-Nass.
2. Al-Kitab / Kitabullah
Firman Allah
[10] ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebagian dari
surat-surat Al Quran seperti: Alif laam miim, Alif laam raa, Alif laam miim
shaad dan sebagainya. diantara ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan
pengertiannya kepada Allah Karena dipandang termasuk ayat-ayat
mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya. golongan yang
3. Al-Furqaan / Pembeda
1. Maha Suci Allah yang Telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada
hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh
alam[1052],
[182] Al Furqaan ialah Kitab yang membedakan antara yang benar dan
yang salah.
( A.4 QS.003 Ali Imran )
4. Adz-Dzikr / Peringatan
Firman Allah SWT
44. Keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. dan kami turunkan
kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa
yang Telah diturunkan kepada mereka[829] dan supaya mereka
memikirkan,
44. Dan Jikalau kami jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa
selain Arab, tentulah mereka mengatakan: "Mengapa tidak dijelaskan ayat-
ayatnya?" apakah (patut Al Quran) dalam bahasa asing sedang (rasul
adalah orang) Arab? Katakanlah: "Al Quran itu adalah petunjuk dan
penawar bagi orang-orang mukmin. dan orang-orang yang tidak beriman
pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al Quran itu suatu kegelapan
bagi mereka[1334]. mereka itu adalah (seperti) yang dipanggil dari tempat
yang jauh".
[1334] yang dimaksud Suatu kegelapan bagi mereka ialah tidak memberi
petunjuk bagi mereka.
( A.44 QS.041 Fushshilat )
Al Qur‘an disebut asy-Syifa karena ia adalah suatu obat bagi apa yang ada
dalam dada (hati nurani, hati sanubari ) Dalam arti yang lebih luas lagi
adalah akal, budi, ilmu pengetahuan , perasaan, termasuk didalamnya
naluri, kekuatan yang mempengaruhi hidup kita, syahwat, hawa nafsu,
marah , hiba dll.
Al Qur‘an mengandung suatu obat bagi hati dari penyakit-penyakit hati
seperti : kufur; nifak; fasik; bid‘ah; musyrik; riya; dengki; ujub; sombong;
bakhil; ghurur; amarah yg zalim; cinta keduniawian; mengikuti hawa nafsu;
cinta kedudukan dst.
Dalam dunia kedokteran banyak dikenal berbagai sakit jiwa seperti: stress;
gila; larut dalam kesedihan; angan-angan dll, yang salah satu terapinya
adalah do‘a, pembinaan mental, rehabilitasi medis dll.
Banyak juga orang-orang yang mengalami problem jiwa lalu berobat
kepada kyai; Ulama untuk mendapat petunjuk mengatasi problem dengan
dasar petunjuk Al Qur‘an dan Al Hadits.
7. Al-Huda / Petunjuk
13. Dan Sesungguhnya kami tatkala mendengar petunjuk (Al Quran), kami
beriman kepadanya. barangsiapa beriman kepada Tuhannya, Maka ia tidak
takut akan pengurangan pahala dan tidak (takut pula) akan penambahan
dosa dan kesalahan.
( A.13 QS.072 Al Jin )
8. Al-Hikmah / Kebijaksanaan
9. Al-Hukmu / Keputusan
hidup, 2. bahasa Arab adalah bahasa yang lengkap dan luas untuk
menjelaskan tentang ketuhanan dan keakhiratan. 3. bentuk-bentuk kata
dalam bahasa Arab mempunyai tasrif (konjugasi) yang amat luas sehingga
dapat mencapai 3000 bentuk peubahan, yang demikian tak terdapat dalam
bahasa lain.
( A.37 QS.013 Ar-Rad )
Al-Qur‘an turun dalam bahasa Arab isinya ialah Hukum (yang memutuskan)
menjelaskan garis pemisah diantara kegelapan Jahiliyah (kebodohan
masyarakat )
Dengan Nurul Islam. Pemisah diantara yang haq dengan yang bathil,
menjelaskan halal dan haram. Al Qur‘an menegaskan bahwa didalam
menegakkan hokum tidak boleh ada tenggang-meneggang (Jawa ―ewuh
pakewuh‖). Pokok Hukum adalah Al Haq (Kebenaran), dan selain dari
kebenaran hanyalah kebathilan.
Kalau kebenaran yang tunggal dari Allah (al Qur‘an ) maka Allah berjanji
akan melindungi dan Allah lah yang akan menghambat segala bahaya yang
mengancam. Kebenaran janganlah sampai berubah karena bila berubah
sedikit saja namanya bukan kebenaran lagi. Laksana satu ember air suci,
bila kedalamnya dimasukkan setetes air kencing, najislah air se-ember itu.
Itulah hukum dalam al-Qur‘an.
105. Orang-orang kafir dari ahli Kitab dan orang-orang musyrik tiada
menginginkan diturunkannya sesuatu kebaikan kepadamu dari
Tuhanmu. dan Allah menentukan siapa yang dikehendaki-Nya
(untuk diberi) rahmat-Nya (kenabian); dan Allah mempunyai
karunia yang besar.
( A.105 QS.002 Al Baqarah )
Sejak Nabi Adam a.s. sudah ada lk.124.000 Nabi dan lk.300 Rasul,
kesemuanya membawa ajaran yang satu yaitu Tauhid bahwa Allah itu
Maha Esa. Nabi Muhammad s.a.w. yang kedatangannya sudah di
Al Qur‘an adalah wahyu Ilahi atau Ruh , tegasnya Ruh dari ruh. Karena
kalau manusia itu hanya dengan ruh ini , wahyu adalah untuk menjiwai roh;
dan menghidupkan hati serta ruh menjiwai badan. Maka al Qur‘an selain
dia sebagai Ruh yang memberikan yang sejati bagi jiwa, diapun Nur cahaya
yang memberi sinar bagi hidup itu. Lalu diangkat Nabi Muhammad s.a.w.
menjadi pemimpinnya, memimpin ke jalan lurus yaitu jalan Allah SWT.
185. (beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang
di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi
manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda
(antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu
hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia
berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu
ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang
ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki
kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan
hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu
mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya
kamu bersyukur.
8. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada cahaya
(Al-Quran) yang Telah kami turunkan. dan Allah Maha mengetahui apa yang
kamu kerjakan.
( A.8 QS.064 At-Taghabun )
Fungsi Al-Qur'an
[1544] yang dimaksud dengan berita yang besar ialah berita tentang hari
berbangkit.
( A.1-2 QS.078 An-Naba )
3. Kitab Jihad
69. Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami, benar-
benar akan kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. dan
Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.
4. Kitab Tarbiyah
79. Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al
kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia Berkata kepada manusia: "Hendaklah
kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah." akan
tetapi (Dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani[208],
Karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap
mempelajarinya.
[208] Rabbani ialah orang yang Sempurna ilmu dan takwanya kepada Allah
s.w.t.
( A.79 QS.003 Ali Imran )
5. Pedoman Hidup
50. Maka jika mereka tidak menjawab (tantanganmu) Ketahuilah bahwa
Sesung- guhnya mereka hanyalah mengikuti hawa nafsu mereka (belaka).
dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa
nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun. Sesung-
guhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
2. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1589],
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
NUZUL AL-QUR'AN
(A.23.QS.076 Al-Insan )
1. Mungkin karena Allah S.W.T. sebagai sumber wahyu adalah Dzat Yang
Maha Tinggi, sedangkan yang selain Allah S.W.T. adalah rendah
termasuk diri Nab Muhammad S.a.w. .
2. Juga boleh jadi mengingat Malaikat Jibril a.s. yang menyampaikan Al-
Qur'an kepada Nab Muhammad S.a.w. itu turun dari arah arah langit
dalam hal ini alam Ruh.
(A.21-22 QS.085.Al-Buruj )
Catatan : Kata Lauhin Mahfudin terdiri atas kata lauh dan kata mahfudz.
Lauh artinya papan, seperti kata lauh al-kitabah artinya papan tulis
185. (beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang
di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi
manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda (antara yang hak dan yang bathil
( A.185 QS.002 Al Baqarah )
193. Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril),
194. Ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di
antara orang-orang yang memberi peringatan,
Ayat Pertama dan Yang Terakhir yang diterima Nabi Muhammad S.a.w.
41. Ketahuilah, Sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai
rampasan perang[613], Maka Sesungguhnya seperlima untuk Allah, rasul,
kerabat rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan ibnussabil[614],
jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa[615] yang kami turunkan
kepada hamba kami (Muhammad) di hari Furqaan[616], yaitu di hari
bertemunya dua pasukan. dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
( A.41 QS.008.Al-Anfal )
Ayat diatas menginformasikan dua peristiwa yang terjadi pada tanggal dan
bulan yang sama , dalam tahun yang berbeda
Hari bertemunya dua pasukan yakni perang Badar yang terjadi pada hari
Jum‘at tanggal 17 Ramadhan tahun kedua Hijriyah
Hari Furqan yaitu hari pertama kali Al-Qur'an diturunkan ikepada Nabi
Muhammad S.a.w. , hari Senin tanggal 17 Ramadhan tahun 41 kelahiran
Nabi.
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
2. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1589],
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
pada hari Ini Telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan Telah
Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan Telah Ku-ridhai Islam itu jadi
agama bagimu.
( A.3 QS.005 Al-Ma‘idah )
( A.1-3 QS.110.An-Nashr )
281. Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada
waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-
masing diri diberi balasan yang Sempurna terhadap apa yang Telah
dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).
Dalam suatu riwayat ayat 281 QS.002 ini hanya 9 hari sebelum Nabi
Muhammad S.a.w. wafat (yaitu hari Senin tanggal 12 Rabi‘ul Awal tahun 11
Hijrah atau tanggal 7 Juni 632 Masehi ).
Wallahu ‗alam.
E. Tentang Wahyu
1. Berarti Ilham gharizi atau instink yang terdapat pada manusia atau juga
binatang. Contoh firman Nya
2. Berarti Ilham Fitri atau Firasat yang hanya ada pada manusia , tidak
terdapat pada binatang. Contoh Firman Nya
7. Dan kami ilhamkan kepada ibu Musa; "Susuilah Dia, dan apabila
kamu khawatir terhadapnya Maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). dan
janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, Karena
Sesungguhnya kami akan mengembalikannya kepadamu, dan men-
jadikannya (salah seorang) dari para rasul.
4. Berarti isyarat yang cepat secara rahasia, yang hanya tertuju kepada
Nabi/Rasul Allah S.W.T. saja. Contohnya kata wahyu pada firman Nya
Arti wahyu yang ke empat inilah yang relevan dengan pengertian wahyu
dalam topik ini.
Definisi ini relevan dengan arti wahyu dalam firman Allah S.W.T. sbb
19. Katakanlah: "Siapakah yang lebih Kuat persaksiannya?"
Katakanlah: "Allah". dia menjadi saksi antara Aku dan kamu. dan Al
Quran Ini diwahyukan kepadaku supaya dengan dia Aku memberi
peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai Al-Quran
(kepadanya). apakah Sesungguhnya kamu mengakui bahwa ada tuhan-
tuhan lain di samping Allah?" Katakanlah: "Aku tidak mengakui."
Katakanlah: "Sesungguhnya dia adalah Tuhan yang Maha Esa dan
Sesungguhnya Aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan
(dengan Allah)".
110. Katakanlah: Sesungguhnya Aku Ini manusia biasa seperti kamu,
yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu
adalah Tuhan yang Esa". barangsiapa mengharap perjumpaan dengan
Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan
janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada
Tuhannya".
(A.110.QS.018. Al-Kahfi )
Cara turunnya wahyu secara umum, yakni wahyu Allah S.W.T. yang pernah
ada, baik wahyu Al-Qur'an , wahyu Taurat, wahyu Injil dan sebagainya
Firaman Allah S.W.T.
[1347] Di belakang tabir artinya ialah seorang dapat mendengar kalam Ilahi
akan tetapi dia tidak dapat melihat-Nya seperti yang terjadi kepada nabi
Musa a.s.
( A.51. QS.042 Asy-Syura )
102. Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha
bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku Sesungguhnya Aku
melihat dalam mimpi bahwa Aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa
pendapatmu!" ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang
diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk
orang-orang yang sabar".
2. Dengan cara penyampaian dari balik tabir, yakni suara bisikan wahyu
disampaikan kepada Nabi Muhammad S.a.w. dari celah-celah
gemerencing suara lonceng/bel. Jadi yang dijadikan tabir menutup
pendengaran para sahabat adalah gemuruhnya bunyi lonceng, yang
menhalangi telinga mereka mendengar bisikan suara wahyu yang
diturunkan. Tetapi telinga Nabi S.a.w. sendiri tetap mendengar bisikan
suara wahyu itu dari balik tabir suara lonceng tersebut. Sebagaimana
HR Al-Bukhari sbb: ― Sesungguhnya Al-Harits bin Hisyam bertanya
kepada Rasulullah S.a.w. seraya berkata ― Wahai Rasulullah,
bagaimanakah wahyu itu dating kepadamu ? ―. Maka Rasulullah S.a.w.
bersabda ― Kadang-kadang datang kepadaku seperti gemuruhnya bunyi
lonceng, dan itu yang paling berat bagiku. Maka begitu berhenti bunyi
itu dariku , aku telah menguasai apa yang sudah diucapkannya. Dan
kadang-kadang malaikat menyamar kepadaku sebagai laki-laki, lalu
mengajak berbicara denganku . Maka aku kuasai apa yang dikatakannya
― Aisyah lalu berkata ― Saya pernah melihat beliau menerima wahyu
pada hari yang sangat dingin, tetapi begitu selesai wahyu itu dari beliau
, maka bercucuranlah keringat di pelipis beliau ―
Dengan cara bagaimana Allah S.W.T. berbicara dengan Nabi Musa a.s. di
Gunung Thur, atau dengan Nabi Muhammad S.a.w. di waktu Miraj.
Wallahu alam.
(1). Bacaan yang didengar oleh Nabi Muhammad S.a.w. itu ialah bacaan
yang disampaikan Malaikat Jibril a.s. Bukan yang didengar langsung oleh
Nabi Muhammad S.a.w. dari bisikan Allah S.W.T. .
Hal ini menolak orang yang mempermurah-murah urusan ini, karena ada
orang yang mengatakan bahwa dia mendapat ilham. Dia mendengar sendiri
bisikan ditelinga !. Menyuruh dia berbuat begini, begitu. Lalu dengan
enaknya dia mengatakan bahwa bisikan itu adalah suara Allah S.W.T.
F. Kronologi Al-Qur'an
106. Dan Al Quran itu Telah kami turunkan dengan berangsur-angsur agar
kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan kami
menurunkannya bagian demi bagian.
Masa turunnya Al-Qur'an pada garis besarnya dapat dibagi dua periode sbb
Periode Makkiyah sejak wahyu pertama sampai beliau hijrah
dipermulaan Rabi‘ul Awal tahun 54 dari kelahiran Nabi s.a.w. (12 tahun +
5 bulan + 13 hari ). Disebut ayat-ayat Makkiyah
[469] dalam ayat Ini Allah menghibur nabi Muhammad s.a.w. dengan
menyatakan bahwa orang-orang musyrikin yang mendustakan nabi,
pada hakekatnya adalah mendustakan Allah sendiri, Karena nabi itu
diutus untuk menyampaikan ayat-ayat Allah.
( A.33-34 QS.006 Al-An‘am )
[8] Ihdina (tunjukilah kami), dari kata hidayaat: memberi petunjuk ke suatu
jalan yang benar. yang dimaksud dengan ayat Ini bukan sekedar memberi
hidayah saja, tetapi juga memberi taufik.
(A.6 Qs.001 Al-Fatihah )
Lalu dijelaskan didalam surat al-Baqarah , bahwa jalan yang lurus itu ialah
mengikuti petunjuk Al-Qur'an , sebagaimana firman Nya
2. Hubungan antara sama surat dengan isi atau tujuan surat. Nama-nama
surat biasanya diambil dari suatu masalah pokok di dalam satu surat,
misalnya surat an-Nisa ( perempuan ) karena didalamnya banyak
menceriterakan tentang persoalan perempuan
3. Hubungan antara fawaith al-suwar ( ayat pertama yang terdiri beberapa
huruf ) dengan isi surat, bias dilacak dari jumlah huruf-hurufyang
dijadikan fawaith al-suwar, misalnya jumlah huruf alif lam dan mim ,
seperti pada surat Al Baqarah , dan Ali Imran. semuanya dapat dibagi 19
( baca penjelasannya pada kemukjizatan Al-Qur'an ybs )
4. Hubungan antara ayat pertama dengan ayat terakhir dalam satu surat,
misalnya
5. Hubungan antara satu ayat dengan ayat lain dalam satu surat . Misalnya
kata muttaqin pada ayat 2.QS.002 , dijelaskan pada ayat-ayat berikutnya
.
6. Hubungan antara kalimat dengan kalimat lain dalam satu ayat. Misalnya
dalam A.1. QS.001 Al-Fatihah, Kata ― Segala Puji bagi Allah‖ lalu sifat
Allah itu dijelaskan pada kalimat berikutnya ― Tuhan semesta alam ―
7. Hubungan anta fashilah dengan isi ayat. Misalnya pada firman Nya
(A.96.QS.056 Al-Waqi‘ah )
B.Macam-macam Nasakh
(A.67 QS.16.An-Nahl )
43. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu
dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan,
(jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub[301],
terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. dan jika kamu sakit
atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu
Telah menyentuh perempuan, Kemudian kamu tidak mendapat air, Maka
bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan
tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pema'af lagi Maha Pengampun.
[301] menurut sebahagian ahli tafsir dalam ayat Ini termuat juga larangan
untuk bersembahyang bagi orang junub yang belum mandi.
(A.43 QS.004 An-Nisa )
[434] Al Azlaam artinya: anak panah yang belum pakai bulu. orang Arab
Jahiliyah menggunakan anak panah yang belum pakai bulu untuk
menentukan apakah mereka akan melakukan suatu perbuatan atau tidak.
Caranya ialah: mereka ambil tiga buah anak panah yang belum pakai bulu.
setelah ditulis masing-masing yaitu dengan: lakukanlah, Jangan lakukan,
sedang yang ketiga tidak ditulis apa-apa, diletakkan dalam sebuah tempat
dan disimpan dalam Ka'bah. bila mereka hendak melakukan sesuatu Maka
mereka meminta supaya juru kunci ka'bah mengambil sebuah anak panah
H. Asbab al-nuzul
[1607] yang dimaksud dengan kedua tangan abu Lahab ialah abu Lahab
sendiri.
[1608] Pembawa kayu bakar dalam bahasa Arab adalah kiasan bagi
penyebar fitnah. isteri abu Lahab disebut pembawa kayu bakar Karena
dia selalu menyebar-nyebarkan fitnah untuk memburuk-burukkan nabi
Muhammad s.a.w. dan kaum muslim. Biasanya tukang-tukang sihir
dalam melakukan sihirnya membikin buhul-buhul dari tali lalu
membacakan jampi-jampi dengan menghembus-hembuskan nafasnya
ke buhul tersebut.
Contoh asbab al nuzul mengenai hukum fardhu sa‘I antara Shafa dan
Marwah, ( QS.002 : 158 ).
[273] lebih dari dua maksudnya : dua atau lebih sesuai dengan yang
diamalkan nabi.
64. Dan tidaklah kami (Jibril) turun, kecuali dengan perintah Tuhanmu.
kepunyaan-Nya-lah apa-apa yang ada di hadapan kita, apa-apa yang ada di
belakang kita dan apa-apa yang ada di antara keduanya, dan tidaklah
Tuhanmu lupa.
(A.222.QS.002 Al Baqarah )
Ka‘b ibn Ujrah meriwayatkan bahwa dalam pelaksanaan haji dan umrah
lalu ada yang merasa sakit gangguan di kepala, dan Ka‘b sendiri
merasakan adanya masalah dengan kutu-kutu yang banyak dikepalanya ,
lalu ia sampaikan hal itu kepada Nabi S.a.w. , lalu turunlah firman Nya
196. Dan sempurnakanlah ibadah haji dan 'umrah Karena Allah. jika kamu
terkepung (terhalang oleh musuh atau Karena sakit), Maka (sembelihlah)
korban[120] yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur
kepalamu[121], sebelum korban sampai di tempat penyembelihannya. jika
ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia
bercukur), Maka wajiblah atasnya berfid-yah, yaitu: berpuasa atau
bersedekah atau berkorban. apabila kamu Telah (merasa) aman, Maka bagi
siapa yang ingin mengerjakan 'umrah sebelum haji (di dalam bulan haji),
(wajiblah ia menyembelih) korban yang mudah didapat. tetapi jika ia tidak
menemukan (binatang korban atau tidak mampu), Maka wajib berpuasa tiga
hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu Telah pulang
kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna. demikian itu (kewajiban
membayar fidyah) bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di
sekitar) Masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah).
dan bertakwalah kepada Allah dan Ketahuilah bahwa Allah sangat keras
siksaan-Nya.
[121] Mencukur kepala adalah salah satu pekerjaan wajib dalam haji,
sebagai tanda selesai ihram.
Ayat itu turun berkenaan wafatnya paman Rasulullah S.a.w. yakni Abu
Thaliib. Dan peristiwa lainnya ketika Umar bin Khathab r.a. menemukan
Rasulullah S.a.w. menitikkan airmata di makan ibunda beliau, sambil
meminta ampunan buat nya.
Ada beberapa ayat yang turun untuk menaggapi satu peristiwa atau untuk
menjawab suatu pertanyaan. Misalnya ketika Ummu Salamah bertanya
kepada Rasulullah S.a.w ― Mengapa hanya lelaki saja yang disebut dalam
Al-Qur'an yang diberi ganjaran ― Menurut yang diriwayatkan al-Hakim dan
Tarmizi , pertanyaan Ummu Salamah itu menyebabkan turunnya tiga ayat
sbb
pada jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh, Pastilah akan Ku-
hapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan Pastilah Aku masukkan
mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, sebagai
pahala di sisi Allah. dan Allah pada sisi-Nya pahala yang baik."
32. Katakanlah: "Ta'atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, Maka
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir".
115. Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, Maka kemanapun kamu
menghadap di situlah wajah Allah[83]. Sesungguhnya Allah Maha luas
(rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui.
Menurut mereka jika hanya berpegang kepada redaksi ayat diatas, maka
hokum yang difahami dari ayat diatas ialah tidak wajib menghadap ke
Kiblat pada waktu shalat, baik dalam keadaan musafir atau tidak.
Pemahaman seperti demikian adalah keliru. Karena bertentangan dengan
dalil lain dan ijma para ulama. Akan tetapi dengan memperhatikan asbab al
nuzulnya , maka difahami bahwa ayat itu bukan ditujukan kepada orang-
orang yang berada pada kondisi biasa atau bebas, tetapi ditujukan.kepada
orang-orang yang karena sebab tertentu tidak dapat menentukan arah
kiblat. Kaidah kedua ini terasa lebih konekstual tetapi persoalannya
adalah tidak semua ayat-ayat Al-Qur'an mempunyai asbab al-nuzul ,
jumlahnya sangat terbatas dan sebagian diantaranya tidak shahih,
ditambah lagi satu ayat kadang-kadang mempunyai beberapa asbab al-
nuzul.
6). Beberapa sahabat (pria ) yang menjadi sebab turunnya ayat Al Quran
o Ayat yang berhubungan dengan Ibnu Ummi Maktum: 80:1, 80:2, 80:3,
80:4, 80:5, 80:6, 80:7, 80:8, 80:9, 80:10
o Ayat yang berhubungan dengan Akhnas bin Syariq al Thaqofi: 2:204,
68:10, 68:11, 68:12, 68:13, 68:14, 68:15, 68:16, 104:1, 104:2, 104:3,
104:4, 104:5, 104:6, 104:7, 104:8, 104:9
o Ayat yang berhubungan dengan Saad bin Sa'yah: 4:162
o Ayat yang berhubungan dengan Asad bin Abaid: 3:113, 4:162
o Ayat yang berhubungan dengan Asy'ats bin Qais: 3:77
o Ayat yang berhubungan dengan Umayyah bin Khalaf: 17:90, 17:91,
17:92, 17:93, 25:28, 25:29, 109:1
o Ayat yang berhubungan dengan Anas bin Nadhr: 33:23
o Ayat yang berhubungan dengan Aus bin Shamit: 58:1, 58:2, 58:3,
58:4
o Ayat yang berhubungan dengan Bilal bin Rabah: 6:52, 18:28
o Ayat yang berhubungan dengan Tsa'labah bin Sa'yah: 3:113, 4:162
o Ayat yang berhubungan dengan Jabir bin Abdullah: 4:176
o Ayat yang berhubungan dengan Al Jad bin Qais: 9:49
o Ayat yang berhubungan dengan Hathib bin Abu Balta'ah: 60:1
o Ayat yang berhubungan dengan Hamzah bin Abdul Muthalib: 3:169,
3:170, 16:126, 16:127, 22:19
o Ayat yang berhubungan dengan Huyai bin Akhtab: 4:51, 4:52
o Ayat yang berhubungan dengan Khabab bin al Art: 6:52, 18:28
o Ayat yang berhubungan dengan Al Zubair bin al 'Awwam: 4:65
o Ayat yang berhubungan dengan Zaid bin Arqam: 63:7, 63:8
o Ayat yang berhubungan dengan Zaid bin Haritsah: 33:4, 33:37
o Ayat yang berhubungan dengan Sa'ad bin Abi Waqqas: 5:90, 6:52,
8:1, 18:28, 29:8, 31:14, 31:15
o Ayat yang berhubungan dengan Salman Al Farisi: 2:62, 6:52
o Ayat yang berhubungan dengan Syaibah bin Rabi'ah: 17:90, 17:91,
17:92, 17:93
o Ayat yang berhubungan dengan Shafwan bin Umayah: 8:36
o Ayat yang berhubungan dengan Shuhaib Ar Rumi: 2:207, 6:52, 18:28
o Ayat yang berhubungan dengan Dhamrah bin Jundub: 4:100
o Ayat yang berhubungan dengan 'Aiz bin Amru al Mazni: 9:91
o Ayat yang berhubungan dengan Ta'mah bin Ubairaq: 4:105
o Ayat yang berhubungan dengan Al 'Ash bin Wail: 19:77, 19:78, 19:79,
19:80, 107:1, 107:2, 107:3, 108:3, 109:1
o Ayat yang berhubungan dengan Ubadah bin Shamit: 5:51, 5:52, 5:53
o Ayat yang berhubungan dengan Abbas bin Abdul Muthalib: 8:70,
9:19
o Ayat yang berhubungan dengan Abdullah bin Abis Sarh: 6:93
o Ayat yang berhubungan dengan Abdullah bin Ubay bin Salul: 4:72,
5:51, 5:52, 5:53, 9:74, 9:80, 9:84, 24:11, 24:33, 63:1, 63:2, 63:3, 63:4,
63:5, 63:6, 63:7, 63:8
o Ayat yang berhubungan dengan Abdullah bin Umayah: 17:90, 17:91,
17:92, 17:93
74:14, 74:15, 74:16, 74:17, 74:18, 74:19, 74:20, 74:21, 74:22, 74:23,
74:24, 74:25, 74:26, 74:27, 109:1
I. Rasm Al-Qur'an
Prof Dr.M.Quraish Shihab dkk 12 menjelaskan bahwa rasm berasal dari kata
rasama, berarti menggambar atau melukis. Istilah ini dalam Ulum al Qur‘an
diartikan sebagai pola penulisan Al-Qur'an yang digunakan Utsman bin
Affan dan sahabat-sahabatnya ketika menulis dan membukukan Al-Qur'an .
Kemudian pola itu dijadikan standar dalam penulisan kembali atau
penggandaan mushaf Al-Qur'an . Pola penulisan ini kemudian dikenal
dengan nama rasm Utsmani.
[44] yang dimaksud ialah: shalat berjama'ah dan dapat pula diartikan:
tunduklah kepada perintah-perintah Allah bersama-sama orang-orang yang
tunduk.
( A.43 QS.002 Al Baqarah )
J. Qira‘ah Al-Qur'an
a) Pengertian Qira‘ah
Qira‘ah menurut bahasa berupa isim mashdar dari lafal qara‘a ( fi‘il
madhi ) yang berarti membaca. Maka qira‘ah berarti bacaan atau cara
membaca.
( HR. Jama‘ah )
1. Jumhur Ulama seperti Sufyan bin Uyainah, Ibnu Jarir, Ibnu Wahab dll
mengartikan sab‘atu ahrufin sebagai adalah tujuh bahasa Arab mengerti
arti yang satu. Contohnya arti ― datanglah ― Diungkapkan dengan kata
kata : aqbil ; ta‘al; halumma; ‗ajal; asri; ilayya; qashdi; nahwi; qurbi dll
2. Sebagian ulama lain mengartikan sab‘atu ahrufin adalah tujuh bahasa
dari bahasa Arab untuk menurunkan Al-Qur'an seperti : Arab Hijaz; Arab
Yaman ; Arab Mesir ; Iran dsb
3. Sebagian ulama lain mengartikan sab‘atu ahrufin adalah tujuh arah
seperti : perintah; larangan ; halal; haram; muhkam; mutasyabih; amtsal
4. Sebagian ulama lain mengartikan sab‘atu ahrufin adalah tujuh arah
perubahan yang terjadi dalam perselisihan-perselisihan.
5. Sebagian ulama lain mengartikan sab‘atu ahrufin sebenarnya
menunjukkan jumlah yang banyak, seperti tujuh langit yang
menunjukkan banyak langit.
6. Sebagian ulama lain mengartikan sab‘atu ahrufin adalah qira‘ah sab‘ah
karena qira‘ah itulah yang menjabarkan tujuan huruf.
b) Pengertian Qurra
Menurut bahasa qurra adalah bentuk jamak dari lafal qari yang berupa isim
fail ( pelaku ) dari fi‘il ( kata kerja ) qara‘a. yang berarti : yang
membaca/pembaca atau ahli qira‘ah/yang pandai qira‘ah.
Yamamah . Dan berkat usulan dari Umar Ibn Khaththab r.a. lembaran-
lembaran catatan ayat Al-Qur'an dikumpulkan dan disalin menjadi mushaf
Al-Qur'an pertama. Cara pembacaan Al-Qur'an masih mengikuti apa yang
diajarkan Nabi S.a.w. dan para sahabat yang akhli qira‘ah.Setelah Abu
Bakar wafat wafat (12 H/634 M ) , lalu digantikan Umar Ibn al-Khaththab r.a
sebagai Khalifah , sampai beliau wafat dibunuh th.23 H/644 M. Maka
dizaman Khalifah Utsman Ibn ‗Affan ( 23 s/d 35 H) atas usulan Hudzaifah
Ibn al-Yaman , maka Khalifah memerintahkan Panitia Penyalin Mushaf Al-
Qur'an . Salah satu faktor yang mendorong penyusunan & penggandaan
Al-Qur'an adalah untuk meredam perselisihan diantara kalangan umat
Islam mengenai qira‘at (bacaan ) Al-Qur'an . ( Baca penjelasannya pada
bab. Pemeliharaan Al-Qur'an ).
3. Macam-Macam Qira‘atil
Ditinjau dari para qurra dan dari segi riwayatnya juga dari segi nama
jenisnya maka dapat digolongkan sebagai berikut
Adanya kejelasan beberapa qira‘ah yang shahih yang dapat dipakai untuk
membaca Al-Qur'an , mengandung hikah antara lain
2. Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di
antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka,
mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan hikmah (As
Sunnah). dan Sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam
kesesatan yang nyata,
48. Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya (Al Quran) sesuatu
Kitabpun dan kamu tidak (pernah) menulis suatu Kitab dengan tangan
kananmu; Andaikata (kamu pernah membaca dan menulis), benar-benar
ragulah orang yang mengingkari(mu).
[574] Maksudnya: dalam syari'at yang dibawa oleh Muhammad itu tidak
ada lagi beban-beban yang berat yang dipikulkan kepada Bani Israil.
Umpamanya: mensyari'atkan membunuh diri untuk sahnya taubat,
mewajibkan kisas pada pembunuhan baik yang disengaja atau tidak tanpa
membolehkan membayar diat, memotong anggota badan yang melakukan
kesalahan, membuang atau menggunting kain yang kena najis.
( A.157-158 QS.007 Al-A‘raf )
Tapi Tuhan memilih Muhammad yang ummi itu menjadi Nabi dan Rasul Nya
serta kepadanya seluruh wahyu Al-Qur'an diturunkan, dan Allah S.W.T. lah
yang menjamin kemampuan Nabi S.a.w memeliharanya , sebagaimana
firman Nya
Hal yang lain bahwa kendatipun bangsa Arab ummi , dibalik itu mereka
dikenal memiliki daya ingat ( hafal ) yang sangat kuat. Mereka terbiasa
menghafal syair-syair Arab dalam jumlah yang tidak sedikit. Sehingga
ukuran keunggulan seseorang dalam bidang pengetahuan , justru terletak
pada kuat hafalannya bukan pada kemampuan baca tulisnya.
Disamping mayoritas orang Arab yang ummi itu, ternyata ada juga yang
pandai baca tulis, walaupun jumlahnya sangat sedikit.
Tercatat dizaman itu para hafizh dan hafizhah (pengahafal Al-Qur'an pria
dan wanita ) serta para katib ( pencatat /penulis ) yang sangat handal
seperti
1. Abu Bakar ash-Shiddiq
2. Umar Ibn al-Khaththab
3. Utsman Ibn ‗Affan
4. Ali Ibn Abi Thalib
5. Mu‘awiyyah Ibn Abi Sufyan
6. Ubay Ibn Ka‘ab
7. Al Mughirah Ibn Syu‘bah
8. Yazid Ibn Abi Sufyan
9. Zubair Ibn al-Awwam
10. Khalid Ibn al-Walid
11. ‗Amr Ibn al-‗Ash
12. Zaid Ibn Tsabit
Catatan : Ada catatan bahwa para penulis ayat Al-Qur'an di jaman Nabi
S.a.w. hidup jumlahnya 21 s/d 26 orang. Karenanya pencatatan Al-Qur'an
bersifat mutawatir.
Zaid Ibn Tsabit lah bintang dari penulis, penghafal , peng edit serta
penggandaan Al-Qur'an , Beliau lah yang berperan dalam pemeliharaan Al-
Qur'an sejak zaman Nabi Muhammad S.a.w. sampai zaman Utsman Ibn
Affan yang menghasilkan Mushaf Utsman.
Sejarah mencatat bahwa dari sekian banyak penulis resmi ayat-ayat Al-
Qur'an yang diterima Rasulullah S.a.w. , dan yang kemudian disampaikan
kepada para sahabatnya, Zaid bin Tsabit –lah yang paling professional dan
paling handal melakukannya.. Beliau dikenal sangat cermat dan teliti. Zaid
dkk mencatat ayat-ayat Al-Qur'an dan menempatkan serta mengurutkannya
sesuai dengan petunjuk Nabi Muhammad S.a.w. Sebagaimana diketahui
bahwa hanya ayat-ayat Al-Qur'an sajalah yang boleh
dicatatkan/didokumentasikan para penulis Rasul ini, selainnya dilarang
dicatat, hal ini untuk menghindari campur aduknya firman Allah S.W.T.
dengan sabda Nabi s.a.w.
Catatan : Lihat penjelasannya pada topik Sejarah Al-Qur'an dan As-Sunnah
ybs.
Mengingat pada zaman itu belum dikenal pembukuan serta belum adanya
sarana alat-alat tulis serta kertas seperti zaman sekarang. Pencatatan
ayat –ayat Al-Qur'an dilakukan para penulisnya pada : pelepah-pelepah
kurma; kulit-kulit hewan; tulang; batu dsb yang bisa dipakai menggoreskan
tulisan, Selain itu rumah Nabi Muhammad S.a.w. tidak mampu menyimpan
benda-benda itu, maka catatan-catatan ayat Al-Qur'an penyimpanannya
tersebar di tangan para sahabat beliau .
Sampai waktu wafatnya Nabi Muhammad S.a.w. pada hari Senin tanggal 9
Zulhijjah tahun ke 63 dari kelahirannya atau tahun 10 Hijrah. Catatan-
catatan ayat Al-Qur'an masih tersebar ditangan para sahabat beliau .
Setelah Nabi Muhammad S.a.w. wafat, maka diangkatlah Abu Bakar al-
Shiddiq r.a. sebagai Khalifah Islam Pertama . Banyak peristiwa selama
pemerintahan beliau, antara lain peperangan Yamamah . Dalam
peperangan itu lk. 70 syuhada hafal Al-Qur'an gugur. Sebelumnya
dizaman Nabi S.a.w hidup lk.70 orang hafizh dan qari terbaik telah gugur
pula, karena pengkhianatan para pemberontak di Sumur Ma‘unah di luar
kota Madinah.
surat kepada Hafshah binti Abu Bakar yang isinya agar mushaf Al-Qur'an
yang disimpannya dikirimkan kepada Khalifah Utsman untuk disalin
menjadi beberapa naskah. Setelah mushaf Al-Qur'an diterima Khalifah
Utsman, maka beliau membentuk Panitia Penyalin Mushaf Al-Qur'an ,
dengan susunan sbb
Zaid Ibn Tsabit ( Ketua yang bukan orang Quraisy )
Anggotanya dipilih dari orang-orang Quraisy
Abdullah Ibn Zuber
Sa‘id Ibn al-Ash
Abd al-Rahman Ibn al-Harits Ibn Hisyam
Dll
tahun.1787; Kazan tahun 1828; Persia tahun 1833 dan Istambul tahun
1877. Edisi cetakan paling lengkap dan dinilai paling standar ialah
edisi Mesir yang dicetak pada tahun 1344 H / 1925 M.
Catatan: Kata mushhaf atau shuhuf berasal dari bahasa Arab Selatan Kuno,
Shuhuf adalah bentuk jamak dari shahifah, yang berarti selembar bahan
yang dipergunakan untuk menulis, tetapi lembaran-lembaran itu terpisah-
pisah dan tidak dijilid .
Pengertian ayat
Dari beberapa pengertian dan definisi surat dan ayat Al-Qur'an diatas dapat
disimpulkan
Jumhur Ulama menyebut jumlah surat adalah 114 seperti yang dapat
kita lihat pada Al-Qur'an rasm Utsmani
Sebagian Ulama menyebut 113 karena surat al-Anfal dan surat At
Taubat dihitung satu surat, Ada juga yang menyatakan jumlahnya 113
ini karena seharusnya surat al-Fil dan surat al-Quraisy jadi satu
Kaum Syiah dari Ghulat ( Syiah ekstrim ) menyatakan bahwa Mushhaf
Utsmani terdapat kekurangan yakni tidak dimasukkannya dua surat
yakni al-Khal‘u dan al-Hafdu. Namun jumhur Ulama menolaknya karena
kedua surat itu tidak memenuhi berbagai syarat sebagai surat ataupun
ayat baik dari masalah gaya bahasa (uslub) , isi kandungan (dzauq ) dll.
a) Surat/ayat Makkiyah
1. Ayat-ayatnya pendek
2. Nada perkataannya keras tapi agak bersajak
3. Pada umumnya berisikan soal-soal keimanan; tauhid; akhlak; surga;
neraka; pahala dan dosa
4. Khithab ( arah pembicaraannya ) ditujukkan kepada segenap umat
manusia secara keseluruhan dengan menngunakkan kata seruan :
Yaa bani Adam ; Yaa ayuhannas.
5. Didalam beberapa suratnya terdapat ayat-ayat sajdah
6. Dalam beberapa suratnya terdapat kisah-kisah tentang nabi-nabi dan
umat terdahulu sebelum periode Nabi Muhammad S.a.w. , kecuali
dalam surat Al-baqarah
7. Pada beberapa suratnya terdapat kisah khusus Adam dan Iblis,
kecuali dalam surat Al baqarah
8. Beberapa suratnya diawali dengan huruf hijaiyah seperti Alif lam
mim; Yasin dll
9. Didalam beberapa suratnya terdapat lafal qasam ( sumpah )
1. Ayatnya panjang-panjang
2. Surat/ayatnya berisikan tentang masalah-masalah ibadah;
mu‘amalah; hokum dan soal kemasyarakatan
3. Beberapa surat/ayatnya berceritera tentang orang-orang munafik,
kecuali surat al-Ankabut
4. Dalam beberapa surat/ayatnya disebut orang-orang Ahli Kitab (
Yahudi dan Nasrani )
5. Khithhabnya ditujukan kepada orang-orang Mukmin dengan
menggunakan seruan : Yaa ayuhal Mukminun dll
Catatan :
Tafsir Riwayat, lazim juga disebut dengan tafsir naql atau dengan tafsir
ma‘tsur ( atsar )
Tafsir diroyah, yang lazimnya disebut dengan tafsir bir-ro‘yi ( dengan
akal )
Tafsir Isyaroh, yaitu yang lazimnya disebut dengan tafsir isyary.
jaman para sahabat Rasulullah S.a.w. pada awalnya tafsiran para sahabat
ini terdiri tafsiran atas beberapa ayat saja, yang kadang-kadang mencakup
penjelasan mengenai kosakatanya.
Orang pertama yang mengarang tafsir ialah Syub‘ah bin Hajjaj ( w.160 H );
Sufyan bin Uyainah ( w.198 H ) dan Waki bi Jarrah ( w,197 H ), Tafsir yang
mereka tulis itu berupa koleksi pendapat-pendapat sahabat dan tabi‘in
yang kebanyakan belum dicetak, sehingga tidak sampai pada generasi
sekarang.
Setelah mereka muncul Ibnu Jarir Arh Thabari ( w.310 H ) yang mengarang
tafsir ―Jaami‘ul Bayaan fi Tafsiril Qur‘an ― . Tafsir ini dianggap sebagai
tafsir yang paling unggul dengan memakai metode muqaran ( kompertif ) .
Ath Thabari adalah orang pertama yang menafsirkan ayat-ayat Al-Qur'an
dengan mengemukakan pendapat-pendapat para ulama, dan
membandingkan pendapat sebagaian mereka dengan pendapat sebgian
yang lain, Beliau juga menerangkan segi I‘rab dan istimbat hukumnya.
Dilihat dari bentuk tinjauan dan kandungan informasi yang terdapat dalam
tafsir tahlilil ini, setidaknya ada tujuh metode yang dipakai
2) Tafsir bi-al Ra‘yi ( penafsiran dengan ratio ) Disebut juga dengan al-
tafsir bi al-ijtihad , yaitu penafsiran yang menggunakan ijtihad , yakni
penafsiran yang didasarkan ijtihad mufasir sendiri.
3) Al-Tafsir al-Fiqhi, yaitu tafsir yang berorientasi kepada fikih ( hukum
Islam ) terutama yang berkaitan dengan ayat-ayat ahkam ( hukum)
4) Al-Tafsir Al-Shufi, adalah tafsir yang ditulis para Ulama Tasawuf. Para
mufasir golongan tasawuf ini lebih cenderung menggunakan cara tawil.
Ada dua bentuk tafsir Al-Shufi yakni
Perlu dijelaskan disini bahwa objek kajian metode tafsir hanya terletak
pada persoalan redaksi ayat-ayat Al-Qur'an , bukan dalam bidang
pertentangan makna. Pertentangan makna diantara ayat-ayat Al-Qur'an
dibahas dalam ‗ilm al-nasikh wa al-mansukh.
6. Sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri
peringatan, mereka tidak juga akan beriman.
10. Sama saja bagi mereka apakah kamu memberi peringatan kepada
mereka ataukah kamu tidak memberi peringatan kepada mereka,
mereka tidak akan beriman.
"Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali selama
beberapa hari saja‖
24. "Kami tidak akan disentuh oleh api neraka kecuali beberapa hari yang
dapat dihitung".
58. Dan (ingatlah), ketika kami berfirman: "Masuklah kamu ke negeri Ini
(Baitul Maqdis), dan makanlah
161. Dan (ingatlah), ketika dikatakan kepada mereka (Bani Israil): "Diamlah
di negeri Ini saja (Baitul Maqdis) dan makanlah.
mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami Hanya mengikuti apa yang Telah
kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami".
mereka menjawab: "(Tidak), tapi kami (hanya) mengikuti apa yang kami
dapati bapak-bapak kami mengerjakannya‖
32. (yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik[822] oleh para
malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): "Salaamun'alaikum[823],
masuklah kamu ke dalam syurga itu disebabkan apa yang Telah kamu
kerjakan".
Antara ayat Al-Qur'an dan hadis diatas terkesan ada pertentangan. Untuk
menghilangkan pertentangan itu, al-Zarkasyi mengajukan dua cara
Mufasir membandingkan penafsiran para ulama tafsir baik dari Ulama Salaf
maupun Ulama Khalaf, yakni dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Qur'an , baik
yang bersifat mauqul (lihat al-tafsir al-matsur ) maupun yang bersifat ra‘yu (
lihat al-tafsir bi al-rayi )
1
Prof.Dr.H.Abdul Djalal H.A., Ulumul Qur’an , h.8 s/d 12
2
Prof.DR.Abu Su’ud, Islamologi. Sejarah. Ajaran dan Peranannya dalam Peradaban Umat
Manusia, h. 7 s/d 24
3
Prof Dr.M.Quraish Shihab, Mukjizat Al-Qur'an , Ditinjau dari Aspek Kebahasaan, Isyarat Ilmiah
dan Pemberitaan Gaib h.105 s/d 109
4
Prof.Dr.H.Abdul Djalal H.A., Ulumul Qur’an, h.45 s/d 75
5
Prof.DR.H.Muhammad Amin Suma,SH, Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur'an h.31 s/d 47
6
Prof.Dr.H.Abdul Djalal H.A, Ulumul Qur’an, h.64 s/d 75
7
Prof.Dr.Hamka , Tafsir Al-Azhar Juzu.XXIX. hal.239 s/d241
8
Prof.Dr.Quraish Shihab, Sejarah & ‗Ulum Al-Qur'an , h.20-23
9
Prof.Dr.H.Abdul Djalal H.A. Ulumul Qur‘an,h.397-399
10
Prof.Dr.H.Abdul Djalal H.A, Ulumul Qur‘an ,h.105 s/d 151
11
Prof Dr.M.Quraish Shihab dkk, Sejarah & ‘UlumQuran , h.21-23
12
Prof Dr.M.Quraish Shihab dkk, Sejarah & ‘UlumQuran , h.91-98
13
Prof.Dr.H.Abdul Djalal H.A, Ulumul Qur‘an ,h.326 s/d 344
14
Prof..DR.H.Muhammad Amin Suma, SH.MA,Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur'an ,hal.47 s/d 65
15
Prof.Dr.M.Quraish Shihab dkk, Sejarah & ‘Ulum Al-Qur'an , h.30 s/d 33
16
Prof.DR.H.Muhammad Amin Suma, SH.M.A Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur'an ,hal.66s/d 89
17
Mohammad Aly Ash Shabuny, Pengantar Study Al-Qur'an n ( At-Tibyan ) , h.201 s/d 246
18
Prof.Dr.M.Quraish Shihab dkk, Sejarah & ‘Ulum Al-Qur'an , h.172 s/d 194