You are on page 1of 7

Ujian Tengah Semester

Bimbingan Konseling dan Administrasi Pendidikan


yang diampu oleh Siti Maliha M.Psi.
Nama Mahasiswa : Yemima Pertiwi
NPM : 07.601030.029

1. Jelaskan yang dimaksud dengan Bimbingan Konseling! Dan apa


tujuannya?
2. Jelaskan Asas-asas bimbingan & konseling ! Dan mengapa asas-asas
tersebut penting diketahui dan dimiliki oleh guru pelaksana BK?
3. Jelaskan Bidang-bidang BK! Dan berikan contoh kongkrit dalam
pelayanan di sekolah!
4. Jelaskan apa yang akan anda lakukan sebagai guru mata pelajaran yang
telah mendapat materi BK, apabila menemukan beberapa siswa anda
Program Studi Biologi

( SMP kelas 2) sedang melakukan transaksi narkoba di halaman belakang


sekolah !

Uraian jawaban !

1. Bimbingan Konseling adalah layanan/bantuan yang diberikan kepada


peserta didik baik perorangan atau kelompok agar mampu mandiri dan
berkembang secara optimal dalam bidang
Pribadi,Sosial,Belajar,Karir,Keluarga dan Keagamaan melalui berbagai
jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang
berlaku.

Tujuan dari bimbingan konseling sangat banyak dan luas, saya lebih
memfokuskan tujuan ini untuk peserta didik yaitu :

1. Mengatasi kesulitan belajar.

1 Bimbingan Konseling dan Administrasi Pendidikan


2. Mengatasi kebiasaan yang tidak baik pada saat kegiatan belajar
maupun dalam hubungan sosial di lingkungan.
3. Mengatasi kesulitan yang berhubungan dengan kesehatan jasmani peserta
didik.
4. Hal yang berkaitan dengan kelanjutan studi peserta didik.
5. Mengatasi kesulitan masalah sosial-emosional yang berasal dari peserta
didik berkaitan dengan lingkunga sekolah, keluarga dan lingkungan yang
lebih luas.
Atau secara spesifik dapat saya simpulkan bahwa tujuan dari bimbingan
konseling
bagi peserta didik adalah sama dengan pendidikan terhadap diri sendiri
yaitu membantu peserta didik agar dapat memenuhi kebutuhan sosial
psikologis, merealisasikan keinginan serta mengembangkan kemampuan
dan potensinya.
2. Asas-asas bimbingan & konseling !
 Asas Kerahasiaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang bersifat
privasi (rahasia) tidak layak untuk diketahui oleh oranglain. Pada asas ini,
seorang guru wajib menjaga rahasia data peserta didik.
 Asas kesukarelaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang bersifat
kesukarelaan dalam mengikuti/menjalani pelayanan/kegiatan yang
diperlu-kan baginya. Pada asas ini guru wajib membina dan
mengembangkan kesukarelaan itu.
 Asas keterbukaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang bersifat
terbuka dan tidak berpura-pura, baik di dalam memberikan keterangan
tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai informasi dan
materi dari luar yang berguna bagi pengembangan diri peserta didik.
Pada asas ini guru wajib mengembangkan keterbukaan yang terkait untuk
jalannya asas kerahasiaan dan adanya kesukarelaan pada diri peserta
didik.
 Asas kegiatan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang bersifat aktif,
aktif dalam penyelenggaraan pelayanan/kegiatan bimbingan. Pada asas

2 Bimbingan Konseling dan Administrasi Pendidikan


ini guru perlu mendorong peserta didik untuk aktif dalam setiap
pelayanan/kegiatan bimbingan dan konseling yang diperuntukan baginya.
 Asas kemandirian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang bersifat
memandirikan peserta didik dengan ciri-ciri mengenal dan menerima diri
sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil keputusan, mengarahkan
serta mewujudkan diri sendiri. Pada asas ini Guru hendaknya mampu
mengarahkan segenap pelayanan bimbingan dan konseling yang
diselenggarakannya bagi berkembangnya kemandirian peserta didik.
 Asas Kekinian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang bersifat
pelayanan yang berkenaan dengan “masa depan atau kondisi masa
lampau pun” dilihat dampak dan/atau kaitannya dengan kondisi yang ada
dan apa yang diperbuat sekarang.
 Asas Kedinamisan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang bersifat
tidak monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan
kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu.
 Asas Keterpaduan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang bersifat
menunjang, harmonis, dan terpadu. Untuk ini kerja sama antara guru dan
pihak-pihak yang berperan dalam penyelenggaraan pelayanan bimbingan
dan konseling perlu terus dikembangkan. Koordinasi segenap
pelayanan/kegiatan bimbingan dan konseling atau peserta didik itu harus
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
 Asas Keharmonisan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang
menghendaki agar segenap pelayanan dan kegiatan bimbingan dan
konseling didasarkan pada dan tidak boleh bertentangan dengan nilai dan
norma yang ada, yaitu nilai dan norma agama, hukum dan peraturan, adat
istiadat, ilmu pengetahuan, dan kebiasaan yang berlaku.
 Asas Keahlian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki
agar pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling diselenggarakan
atas dasar kaidah-kaidah professional. Keprofesionalan guru harus
terwujud baik dalam penyelenggaraan jenis-jenis pelayanan dan kegiatan

3 Bimbingan Konseling dan Administrasi Pendidikan


dan konseling maupun dalam penegakan kode etik bimbingan dan
konseling.
 Asas Alih Tangan Kasus, yaitu asas bimbingan dan konseling yang
menghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan
pelayanan bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atas suatu
permasalahan peserta didik mengalihtangankan permasalahan itu kepada
pihak yang lebih ahli. Guru dapat menerima alih tangan kasus dari orang
tua, guru-guru lain, atau ahli lain ; dan demikian pula guru dapat
mengalihtangankan kasus kepada guru mata pelajaran/praktik dan lain-
lain.

Pentingnya asas-asas bimbingan dan konseling ini dikarenakan, asas-


asas bimbingan konseling ini merupakan petunjuk jalan bagi
penyelesaian masalah peserta didik. Jika asas-asas ini tidak berlangsung
dengan sistematis dan membantu, maka penyelenggaraan bimbingan dan
konseling akan sia-sia. Namun sebaliknya ,jika asas-asas ini dapat
berlangsung dengan baik, maka pencapaian tujuan dari bimbingan itu
sendiri dapat membantu pemecahan masalah peserta didik dan maksimal
pengubah, menyelesaikan persoalan yang terjadi.

3. Bidang-bidang BK
a) Bidang Pribadi
 Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa.
 Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan untuk
kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif.
 Pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi dan penyaluran
dan pengembangannya melalui kegiatan-kegiatan yang kreatif dan
produktif
 Pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha-usaha
penanggulangannya.
 Pemanatapan kemampuan mengambil keputusan

4 Bimbingan Konseling dan Administrasi Pendidikan


 Pengembangan kemamapuan mengarahkan diri sesuai keputusan yang
telah diambilnya.
 Pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat,baik
secara rohaniah maupun jasmaniah. 

b) Bidang Sosial

 Pemantapan kemampuan berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan


secara efektif

 Pemantapan kemampuan menerima dan mengemukakan  pendapat serta


berargumentasi secara dinamis kreatif dan produktif.

 Pemantapan kemampuan bertingkah laku dan hubungan sosial, baik di


rumah, di sekolah, di tempat latihan maupun dimasyarakat luas dengan
menjunjung tinggi tata krama, adat istiadat, hukum, ilmu  dan kebiasaan
yang berlaku.

 Pemanatapan hubungan yang dinamis, harmonis dan produktif dengan


teman sebaya, baik di sekolah yang sama, di sekolah lain, diluar sekolah,
maupun dimasyarakat.

 Pemantapan pemahaman tentang peraturan, kondisi dan sekolah serta


upaya pelaksanaannya secara dinamis dan bertanggung jawab.

 Orientasi tentang hidup berkeluarga.

c) Bidang Belajar

 Pemantapan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif dan efisiensi sertab
produktif, baik dalam mencari informasi dari berbagai sumber belajar,
bersikap pada guru dan nara sumber lainnya, mengembangkan
ketrampilan belajar, mengerjakan tugas-tugas pelajaran dan menjalani
program penilaian hasil belajar.

 Pemanatapan disiplin belajar dan berlatih, baik secara mandiri maupun


berkelompok.

 Pemantapan penguasaan materi program belajar disekolah sesuai dengan


perkembangan ilmu, teknologi dan kesenian

5 Bimbingan Konseling dan Administrasi Pendidikan


 Pemantapan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, sosial dan
budaya yang ada di sekolah, lingkungan sekitar dan masyarakat untuk
pengembangan pengetahuan dan kemamapuan serta pengembangan
pribadi.

 Orientasi belajar untuk pendidikan tambahan dan pendidikan yang lebih


tinggi.

d) Bidang Karir

 Pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karir


yang hendak dikembangkan.

 Pemantapan Orientasi dan Informasi karir pada umumnya, khususnya


karir yang akan dikembangkan.

 Orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh


penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

 Orientasi dan informasi terhadap pendidikan yang lebih tinggi,


khususnya sesuai dengan yang hendak dikembangkan.

Contoh konkritnya dikehidupan sekolah adalah pelayanan bimbingan


untuk peserta didik dalam memahami lingkungan yang baru , menerima
informasi tentang pendidikan, tentang mengambil keputusan, meyalurkan
bakat dan potensi yang dimiliki para peserta didik mengolah sikap dan
kebiasaan belajar dalam mendapatkan materi pelajaran, dan lain-lain.

4. Studi kasus tersebut dapat ditinjau lebih lanjut, karena posisi si anak atau
peserta didik tidak boleh langsung dihakimi sebagai pelaku krminal
(kurir narkoba). Saya beranggapan bahwa alasan mengapa si anak atau
peserta didik melakukan tindakan ini perlu diselidiki atau dicari tau, bisa
saja si anak melakukan karena terpaksa untuk suatu hal ,atau dipaksa
karna diancam dll!
Setelah saya mengetahui alasan tersebut ,baru saya dapat mengajak si
anak untuk bernegosiasi pada beberapa kemungkinan yang akan terjadi
dengan memberikannya pilihan-pilihan yang mungkin saja terjadi, dan
mengarahkan anak memiliki rasa tanggung jawab serta konsisten
6 Bimbingan Konseling dan Administrasi Pendidikan
terhadap pilihannya nanti !hal ini tentu saja tidak dilakukan secara
langsung, mealainkan berkala dan secara sistematis !
Merangkul psikologi peserta didik itu sangat penting bagi saya, karena
siapa pun dia, berapapun usianya, tiap pribadi individu itu memiliki “hati
pengecut” yang sama, perasaan takut akan menghadapi persoalan dalam
diri. Menenangkan rasa takut ini sulit, namun inilah dasar seseorang
untuk mengendalikan diri, mengubah sikap dan membuka arah pikiran
ketujuan dan makna kehidupan masing-masing individu.

7 Bimbingan Konseling dan Administrasi Pendidikan

You might also like