Professional Documents
Culture Documents
TUGAS AKHIR
Oleh
Nama : Asri Kusumaningtyas
No. Mahasiswa : 0522109
Demi Allah, Saya akui karya ini adalah hasil kerja saya sendiri kecuali nukilan dan
ringkasan yang setiap satunya telah saya jelaskan sumbernya. Jika dikemudian hari
ternyata terbukti pengakuan saya ini tidak benar dan melanggar peraturan yang sah
dalam karya tulis dan hak intelektual maka saya bersedia ijazah yang telah saya terima
Asri Kusumaningtyas
NIM: 05 522 109
ii
PENERAPAN MODEL SIMULASI SISTEM DINAMIS PADA ANALISIS
PENGARUH KEBIJAKAN PERTAMINA TERHADAP PERFORMA
PERUSAHAAN AGEN GAS LPG
(Studi kasus: PT. Endang, agen gas LPG 3 kg)
TUGAS AKHIR
Oleh
Pembimbing
iii
PENERAPAN MODEL SIMULASI SISTEM DINAMIS PADA ANALISIS
PENGARUH KEBIJAKAN PERTAMINA TERHADAP PERFORMA
PERUSAHAAN AGEN GAS LPG
(Studi kasus: PT. Endang, agen gas LPG 3 kg)
TUGAS AKHIR
Oleh :
Tim Penguji
Winda Nur Cahyo, S.T., M.T.
Ketua
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Islam Indonesia
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Kupersembahkan karya kecilku ini untuk Ayahanda Kristalti Garmadi dan Ibunda
Endang Sihati Wiryani.
Terima kasih untuk motivasi serta doa dan juga kasih sayang, pengertian, perhatian
yang telah kalian berikan tanpa batas...”
v
MOTTO
“ Dan bersama kesukaran pasti ada kemudahan. Karena itu bila selesai suatu tugas,
mulailah tugas yang lain dengan sungguh – sungguh. Hanya kepada Tuhanmu
(QS. Asy-Syarh : 6 – 8)
“ Kesuksesan adalah sebuah proses, sebuah kualitas pikiran, sebuah tata cara hidup,
(Alex Noble)
“ Sungguh, Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sampai mereka sendiri
mengubah dirinya ”
“ Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada orang mukmin
yang lemah ”
(H.R Muslim)
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayahnya. Sholawat dan salam kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat, serta orang-
orang yang bertaqwa, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang
berjudul PENERAPAN MODEL SIMULASI SISTEM DINAMIS PADA
ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN PERTAMINA TERHADAP
PERFORMA PERUSAHAAN AGEN GAS LPG di PT. Endang, agen gas LPG 3
kg.
Laporan tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh
gelar Sarjana Teknik Industri, Universitas Islam Indonesia. Dan juga sebagai sarana
untuk mempraktekkan secara langsung ilmu dan teori yang telah diperoleh selama
secara langsung maupun tidak. Dengan penuh rasa syukur Penulis ucapkan terima
kasih kepada :
Islam Indonesia
2. Drs. HM. Ibnu Mastur, MSIE selaku Ka. Prodi Teknik Industri Fakultas
vii
3. Winda Nur Cahyo S.T.,M.T. selaku dosen pembimbing yang telah berkenan
4. Dra. Endang Sihati Wiryani dan Endang Setyowati, S.E. selaku Direktur Utama
dan Manajer Keuangan PT. ENDANG yang telah memberikan izin penelitian,
waktu, dan data-data yang diperlukan untuk penyelesaian Tugas Akhir ini.
5. Kedua orang tuaku tercinta yang telah memberikan kasih sayang, doa, dan
6. Kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah banyak
pihak yang telah membantu terselesaikannya penulisan laporan Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini masih banyak
maaf sebelumnya serta sangat diharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan semua
pembaca.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Penulis
viii
ABSTRAK
ix
DAFTAR SIMBOL
F = Fungsi tabel F
H = Hipotesis
k = Jumlah kelas
n = Jumlah data
R = Replikasi
s2 = Variansi
t = Fungsi tabel T
α = Tingkat kepentingan
χ2 = Chi square
x
DAFTAR ISI
xi
2.1.17 Tahapan Pemodelan dalam Sistem Dinamik ........................... 22
2.1.18 Software Powersim .................................................................. 25
2.1.19 Validasi .................................................................................... 27
2.1.20 Tujuan Validasi ........................................................................ 27
2.1.21 Teknik Validasi ........................................................................ 28
2.1.22 Analisa Output Hasil Simulasi ................................................. 30
2.1.23 Desain Eksperimen ................................................................... 32
2.2 Kajian Deduktif ..................................................................................... 32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................... 35
3.1 Identifikasi Masalah .............................................................................. 35
3.2 Ruang Lingkup Penelitian ..................................................................... 35
3.3 Data ........................................................................................................ 35
3.3.1 Metode Pengambilan Data ....................................................... 35
3.3.2 Data yang Diperlukan .............................................................. 36
3.4 Perancangan model Konseptual .............................................................. 36
3.5 Metode Pengolahan dan Analisis Data ................................................... 37
3.6 Validasi ................................................................................................... 37
3.7 Desain Eksperimen ................................................................................. 37
3.8 Rekomendasi dan saran .......................................................................... 38
3.9 Diagram Alir Penelitian .......................................................................... 39
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA .................................. 43
4.1 Pengumpulan Data ................................................................................. 43
4.1.1 Sejarah Perusahaan .................................................................... 43
4.1.2 Wilayah Distribusi ..................................................................... 44
4.1.3 Jumlah Penebusan DO (Delivery Order) ................................... 45
a. Tabel Penebusan DO Lama (Oktober 2009-Juni 2010) ....... 46
b. Tabel Penebusan DO Baru (Juli 2010-Oktober 2010) ......... 47
4.1.4 Jumlah Penjualan ....................................................................... 47
a. Tabel penjualan Lama .......................................................... 47
b. Tabel Penjualan Baru ............................................................ 48
4.1.5 Harga Beli .................................................................................... 49
4.1.6 Harga Jual .................................................................................... 50
4.2 Pengolahan Data ..................................................................................... 50
4.2.1 Causal Loop Diagram ................................................................. 50
4.2.2 Pemodelan dengan Powersim ...................................................... 54
a. Flow Diagram Model Kebijakan Lama ................... 54
b. Flow Diagram Model Kebijakan Baru ..................... 62
4.2.3 Validasi Model .............................................................................. 71
BAB V PEMBAHASAN ........................................................................................... 76
5.1 . Analisa Hasil Simulasi Model Kebijakan Lama ................................... 77
5.2 .. Analisa Hasil Simulasi Model Kebijakan Baru .................................... 79
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 81
6.1 .. Kesimpulan ........................................................................................... 81
6.2 .. Saran ..................................................................................................... 81
xii
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 82
LAMPIRAN .............................................................................................................. 84
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
1
BAB I
PENDAHULUAN
merupakan gas hasil produksi dari kilang minyak (Kilang BBM) dan Kilang gas, yang
komponen utamanya adalah gas propana (C3H8) dan butana (C4H10) lebih kurang 99%
dan selebihnya adalah gas pentana (C5H12) yang dicairkan. ELPIJI lebih berat dari
udara dengan berat jenis sekitar 2.01 (dibandingkan dengan udara), tekanan uap Elpiji
bahan bakar rumah tangga. Harga LPG yang tergolong premium membuat masih
bakar rumah tangga, penggunaan LPG di Indonesia masih kecil yaitu sekitar 10%.
(lebih dari 60%). Sejak awal Pertamina meluncurkan produk LPG, merek jual yang
digunakan adalah ‘Elpiji’. Salah satu strategi yang dilakukan Pertamina untuk
menciptakan konsumen Elpiji adalah dengan menetapkan harga jual yang dibawah
perkotaan. Produk awal Elpiji yang dikeluarkan oleh Pertamina terdiri dari dua jenis
yaitu Elpiji tabung ukuran 12 kg untuk rumah tangga dan industri kecil, serta Elpiji
memenuhi kebutuhan bahan bakar gas rumah tangga, namun kemudian juga
transportasi. Secara garis besar pemanfaatan LPG sebagai sumber energi digunakan
kebutuhan panas dari LPG didorong oleh kebutuhan rumah tangga seperti memasak,
pemanas ruangan, pemanas air dan sebagainya. Kebutuhan inilah yang kemudian
Pada awalnya LPG dipasarkan bagi kalangan terbatas dengan produk tabung
12 kg dan 50 kg. Namun seiring terkait dengan permasalahan yang dihadapi dalam
penyediaan energi, dimana subsidi bahan bakar minyak tanah semakin lama semakin
besar dan adanya arah kebijakan energi nasional yang baru, maka sejak tahun 2007
Pemerintah melakukan program konversi minyak tanah ke LPG dalam bentuk LPG 3
kg. Hal ini antara lain dilakukan untuk mereduksi subsidi minyak tanah yang semakin
subsidi LPG yang harganya relatif lebih murah. Akibat dari kebijakan tersebut, maka
kemudian di pasar LPG muncul varian produk baru LPG yakni LPG 3 kg dengan
harga subsidi yang dipastikan lebih murah dari LPG yang telah tersedia di pasar yaitu
tabung LPG beserta isinya, kompor gas dan accessories-nya kepada rumah tangga dan
usaha mikro pengguna minyak tanah. Untuk mengurangi dampak sosial atas
diberlakukannya program ini, pendistribusian LPG dilakukan oleh eks Agen dan
Pangkalan Minyak Tanah yang diubah menjadi Agen dan Pangkalan Elpiji 3 kg.
3
karena menjadi produk yang sangat dibutuhkan konsumen, sehingga permntaan naik
cukup tajam sehingga harganya yang terus melambung dan pasokan sering terkendala
bersubsidi LPG 3 kg. Dalam hal ini, ditengarai selain konsumen minyak tanah yang
beralih ke LPG juga terjadi peralihan konsumsi dari LPG jenis yang satu ke LPG yang
sehingga menimbulkan kelangkaan LPG bersubsidi. Di sisi lain, pasokan LPG juga
produk dalam komoditi LPG, yakni produk LPG 3 kg yang mendapat subsidi dan LPG
12 kg dan 50 kg yang tidak disubsidi dan dianggap sebagai produk murni milik pelaku
usaha dalam hal ini Pertamina, maka kompleksitas permasalahan dalam industri LPG
meningkat.
Dalam program ini, para eks-agen minyak tanah harus mengikuti peraturan
akhirnya menjadi agen gas LPG 3 kg sepenuhnya. Eks-agen minyak tanah tidak serta
merta menjadi agen gas LPG, baik agen lama (eks-agen minyak tanah) maupun agen
baru harus memenuhi syarat-syarat dalam rangka program konversi minyak tanah ke
LPG sebelum diangkat menjadi agen gas LPG definitif atau tetap. Untuk memulai
4
menjadi agen gas LPG 3 kg, ada banyak hal yang harus dipersiapkan oleh para agen
mulai dari modal awal gas hingga penetrasi pasar untuk gas LPG 3 kg.
sebagai berikut:
dengan jumlah konsumsi gas LPG di Kab. Boyolali yaitu ± 57. 474 Mton (Metrik
Ton), sedangkan terdapat 13 agen gas LPG di Kab. Boyolali. Belum adanya kuota
pendistribusian LPG oleh setiap agen, hal ini mengakibatkan terjadinya over supply
gas LPG 3 kg di pasar LPG wilayah Kab. Boyolali. Kebijakan rayonisasi yang juga
belum diberlakukan pada saat itu membuat pasokan LPG 3 kg dari agen bertambah
Supply Point
Pangkalan
Transportir
Agen Konsumen
LPG 3kg
Pangkalan
Pangkalan
dibantu oleh sub agen, baik agen maupun sub agen dapat mendistribusikan LPG 3 kg
6
Adapun syarat-syarat untuk bagi eks-agen minyak tanah untuk menjadi agen
Untuk masa waktu perpanjangan agen LPG 3 kg sementara dimulai dengan Surat
(kedua) berlaku 6 bulan, dan terakhir surat penunjukan 3 (ketiga) berlaku 2 bulan.
pelaksanaan program konversi minyak tanah tersebut juga terus dipantau dan
tersebut.
Jika sebelumnya, belum ada kepastian kuota dan rayonisasi pemasaran maka,
per 1 Mei 2010, telah disepakati kebijakan baru berupa pembagian kuota dan
rayonisasi pemasaran gas Elpiji 3kg. Dengan ditetapkannya jumlah kuota untuk setiap
agen, maka kebijakan target penebusan LPG 3 kg minimal 39.000 tabung/bulan sudah
tidak berlaku lagi. Keadaan ini masih berlangsung hingga saat ini.
kebijakan yang berlaku saat ini dengan mensimulasikan kedua model untuk kemudian
7
didapatkan kebijakan mana yang lebih baik untuk perusahaan dalam hal ini PT.
dilaksanakan sehingga tujuan penelitian dapat tercapai dalam waktu yang singkat dan
perusahaan agen gas LPG terhadap jumlah laba yang diperoleh perusahaan
Endang).
2. Bagi Pemerintah, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk
Agar lebih terstruktur, tugas akhir ini disusun dengan sistematika penulisan
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini akan menguraikan secara singkat mengenai latar belakang masalah,
sistematika penulisan.
Bab Kajian Pustaka berisi uraian tentang hasil penelitian yang pernah
dilakukan. Di samping itu juga berisi tentang konsep dan prinsip dasar yang
9
Bab ketiga ini menguraikan bahan atau materi penelitian, alat, tata cara
penelitian dan data yang akan dikaji serta cara analisis yang dipakai dan sesuai
pengolahan data tersebut dengan metode yang telah ditentukan hasil analisis.
BAB V PEMBAHASAN
Bab ini membahas hasil penelitian berupa tabel hasil pengolahan data, grafik,
secara kualitatif, kuantitatif maupun statistik dari hasil penelitian dan kajian
Bab ini berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan memuat pernyataan singkat
dan tepat yang dijabarkan dari hasil penelitian serta pembahasan untuk
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
melalui sebuah mekanisme tertentu dan terikat dalam hubungan interdependensi, yang
mempunyai tujuan bersama. Dengan demikian, setidaknya ada tiga hal penting berkaitan
Antar objek di dalam sistem maupun dengan objek di luar sistem terdapat
hubungan yang bersifat umpan balik yang menyebabkan sistem senantiasa bersifat
dinamis. Sedangkan lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang tidak merupakan
bagian dari sistem, tetapi keberadaannya dapat mempengaruhi dan atau dipengaruhi
sistem. Sistem disebut terbuka jika ada objek di luar sistem yang mempengaruhi objek
di dalam sistem, dalam hal sebaliknya, sistem disebut tertutup. Karakteristik yang lain:
sistem bersifat continuous atau discrete bergantung kepada apakah variabel yang
diamati mempunyai nilai pada setiap titik waktu atau hanya pada setiap perode waktu
tertentu, atau bersifat deterministik atau stokastik jika tidak ada atau setidaknya satu
berpengaruh pada sistem (decision variable) dan output variables yang akan diukur
11
(formulasi matematik) yang dikenal dengan model matematik. Jika model yang
model analitik), tetapi jika sangat kompleks, solusinya harus menggunakan teknik
komputasi numeris (disebut dengan model simulasi). Dari sistem yang sama dapat
dibangun model yang sederhana sampai model yang kompleks tergantung pada
maka model tersebut akan dapat memecahkan masalah yang semakin besar,
rinci,
kesamaan)
peninjauan kembali.
13
Mulai
Identifikasi Masalah
Karakteristik Sistem
Formulasi Model
Tidak
Analisis Model Simulasi
Valid ?
Ya
Implementasi
Suatu solusi analitis dari sebuah sistem yang digunakan untuk memecahkan
menggunakan model atau metode tertentu dan lebih ditekankan pada pemakaian
1. Fleksibel
ini dapat dilihat dari pekerjaan yang bila dikerjakan akan memakan waktu
dari suatu system nyata (Real System) yang sebenarnya tidak dapat diteliti
(restart).
apabila kita memasukkan data yang salah, maka kita akan mendapatkan
output simulasi yang salah juga. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil
tujuan tetentu. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem ‘Terbuka’ (open) dan sistem
‘Umpan Balik’ (feedback) atau sistem ‘Tertutup’ (closed). Dalam sistem Terbuka,
terbuka tidak ada saling mempengaruhi terhadap kinerja sistem itu sendiri. Sedangkan
Sebuah sistem umpan balik memiliki struktur loop tertutup yang menggambarkan
umpan balik dibagi menjadi umpan balik negatif dan umpan balik positif (Forrester,
1968).
metodologi. Syarat awal untuk memulai systems thinking adalah adanya kesadaran
untuk mengapresiasi dan memikirkan suatu kejadian sebagai sebuah sistem (systemic
approach). Kejadian apapun, baik fisik maupun non fisik, dipikirkan sebagai unjuk
17
kerja atau dapat berkaitan dengan unjuk kerja dan keseluruhan interaksi antar unsur
langkah yang harus ditempuh untuk menghasilkan model (bangunan pemikiran) yang
5. Analisis kebijakan.
kerangka kerja untuk melihat hubungan saling keterkaitan dan pola-pola daripada
potret sesaat dan systems thinking berisi sekumpulan prinsip, perangkat, dan teknik
tentang trend atau pola perilaku dinamik(sejalan dengan bertambahnya waktu) dari
efektivitas dalam merencanakan suatu kebijakan dan pemecahan masalah yang timbul
jaringan aliran informasi yang menghubungkan keduanya. Analog fisik dan matematik
untuk struktur informasi itu dapat dibuat dengan mudah. Sebagai analog fisik, sumber
informasi adalah suatu gudang sedangkan keputusan adalah aliran yang masuk ke
dalam atau ke luar dari gudang. Dalam analogi matematik, gudang dinyatakan sebagai
tersebut (Muhammadi et.al, 2001). Pembuatan model dan simulasi model sebagai
bagian dari metode sistem dinamik dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu:
1. Pembuatan Konsep
2. Pembuatan Model
3. Simulasi Model
4. Validasi Model
5. Analisis Kebijakan
Dalam metode Sistem Dinamik, konsep sistem yang berlaku mengacu pada
sistem tertutup (closed system) atau sistem yang mempunyai umpan balik (feedback
system). Struktur yang terbentuk dari loop umpan balik tersebut akan menghubungkan
sebuah keluaran pada suatu periode tertentu dengan masukan pada periode yang akan
datang. Jadi sistem umpan balik yang ada pada akhirnya memiliki kemampuan untuk
komponen/sektor yang terkait dalam sistem nyata secara komprehensif dan runtut.
19
terhadap obyek pengamatan akan dimodelkan dalam loop tertutup tersebut. Adapun
pengendali tindakan, level (state) dari suatu system (Muhammadi et.al, 2001).
merubah keadaan sistem. Informasi ini seharusnya berasal dari keadaan (level) sistem
sebenarnya. Namun, informasi tersebut dapat saja salah atau terlambat karena
informasi yang ada bukan berasal dari sistem nyata yang diamati, melainkan berasal
dari model sistem yang diamati oleh kita, sehingga dasar pengambilan keputusan
berasal dari model sistem dinamis yang telah kita susun (Muhammadi et.al, 2001).
Proses umpan balik dalam metode sistem dinamis, dapat dibagi menjadi dua
jenis yaitu umpan balik positif dan umpan balik negatif . Umpan balik positif atau
juga yang biasa disebut dengan Reinforcing Loop merupakan Loop yang menciptakan
ukuran variabel tersebut pada kejadian berikutnya secara terus-menerus (Coyle, 1996).
pertumbuhan. Contoh umpan balik positif adalah pada tingkat pertumbuhan penduduk
Kelahiran Penduduk
Umpan balik yang lain adalah umpan balik negatif atau biasa disebut dengan
negative/balancing Loop . Umpan balik ini memiliki perilaku untuk selalu mencapai
tujuan tertentu (goal seeking). Umpan balik ini selalu berusaha untuk selalu
tujuan, oleh karenanya umpan balik ini juga dikenal sebagai umpan balik
Penduduk Kematian
peramalan atau prediksi semata, tetapi lebih jauh dari itu sistem dinamis ditujukan
untuk memahami karakteristik dan perilaku mekanisme proses internal yang terjadi
dalam suatu sistem tertentu. Sistem dinamis sangat efektif digunakan pada sistem
yang membutuhkan tingkat pengelolaan akan data yang banyak dengan baik. Dengan
fleksibilitas yang dimiliki maka hal ini akan membantu dalam melakukan proses
formulasi model, penentuan batasan model, validasi model, analisis kebijakan, serta
Batasan sistem secara implisit menyatakan bahwa tidak ada pengaruh dari luar
batas tersebut yang diperlukan untuk membangkitkan perilaku dari sistem yang
diamati. Batasan sistem digambarkan sebagai sebuah garis imajiner yang memisahkan
segala komponen yang kita amati di dalam sistem dan segala sesuatu yang mungkin
bisa mempengaruhi sistem namun berada diluar sistem yang diamati (Wikner, 2005).
Kriteria utama untuk menentukan batas sistem dengan benar adalah dengan membuat
diagram umpan balik tertutup. Loop ini dibuat berdasarkan perilaku tertentu dari
sistem yang kita anggap paling menarik dan merupakan titik awal dari pengamatan
sistem atau di luar, kita harus membedakan komponen yang secara eksplisit ada di
dalam, secara eksplisit ada di luar, dan secara implisit ada di dalam. Pembedaan ini
dilakukan dengan cara agregasi dan interpretasi variabel dan dihubungkan dengan
umpan balik adalah diagram sebab-akibat atau yang biasa dikenal dengan Causal
Loop Diagram. Diagram ini menunjukkan arah aliran perubahan variabel dan
dan negatif. Bentuk diagram lain yang juga menggambarkan struktur model sistem
merepresentasikan hubungan antar variabel yang telah dibuat dalam diagram sebab-
22
akibat dengan lebih jelas, dengan menggunakan berbagai simbol tertentu untuk
permasalahan yang akan kita coba untuk diketahui dan diamati? Apa
oleh variabel eksternal tidak berarti dalam topik sistem dinamik (studi
dari data yang diplot atau pola perilaku tersebutdiperoleh dengan metode
Tujuan dari tahapan ini adalah untuk membangun sebuah hipotesis, suatu
umpan balik dan interaksi antara berbagai komponen yang berbeda, dan
numerik dan nilai awal stock yang merepresentasikan sistem serta menguji
dan amplitudo osilasi, titik belok, dan sebagainya. Dua prinsip yang kritis
maka validasi perilaku menjadi tidak berarti dalam sistem dinamik, dan
5. Analisis Model
mencoba dinilai seberapa besar perilaku output berubah sebagai hasil dari
perubahan dari parameter, input, dan kondisi awal, bentuk fungsi, atau
7. Implementasi
Tahapan ini dapat diterapkan jika studi sistem dinamik merupakan sebuah
studi yang dapat diaplikasikan. Tahap ini merupakan tahap yang penting
tersebut kemudian.
Variabel Level atau Variabel State menggambarkan suatu kondisi sistem pada
setiap saat. Varibel ini dinyatakan dengan sebuah besaran kuantitas terakumulasi
sebagai akibat aktivitas aliran sepanjang waktu. Variabel Rate menggambarkan suatu
per satuan waktu dalam suatu level yang dinyatakan dalam suatu besaran laju
hubungan informasi antara level dan rate. Variabel ini dinyatakan dalam persamaan
matematik yang pada dasarnya merupakan bagian dari persamaan rate. Variabel
eksogen merupakan pernyataan dari variabel luar sistem yang mempengaruhi sistem
yang diselidiki. Variabel ini dinyatakan dalam bentuk fungsi dari waktu (Endang,
Lukmanulhakim, 2008).
parameter dan nilainya dapat diubah dalam periode simulasi lainnya sesuai dengan
terhadap sistem dan endapan (sink) menyatakan tujuan dari suatu aliran yang tidak
SIMBOL DEFINISI
waktu.
Constant
yang keluar.
Rate
2.1.18 Validasi
dalam suatu validasi adalah membandingkan model dengan output dari sistem
nyatanya.
sistem.
1. Validasi asumsi
Model asumsi ini dibagi kedalam dua kelas, yaitu asumsi struktural dan
asumsi data.
reliabel/data terpercaya dan analisa statistik yang tepat dari suatu data.
2. Validasi Output
Cara yang paling mudah untuk melakukan validasi ini adalah dengan
antara output model terhadap sistem riil. Metode lain yang digunakan
Untuk melakukan validasi model apakah sesuai dengan sistem nyatanya dapat
2
S
F = 12
S2
Level of significance = α
Daerah krisis : Ho tidak ditolak jika F(1-α/2,n1-1,n2-1) < Fhitung < F(α/2,n1-1,n2-1)
Uji kesamaan dua rata-rata adalah menguji apakah kedua data mempunyai
_ _
X1− X 2
1 1
s +
n1 n2
t=
dengan
(n1 − 1) s1 + (n2 − 1) s 2
2 2
s2 = n1 + n2 − 2
dimana:
2
s1 = variansi output sistem
2
s2 = variansi output model
Hipotesis ujinya :
Uji Kecocokan Model Simulasi adalah menguji apakah antara hasil model
adalah:
Oi = frekuensi observasi
Ei = frekuensi teoritis
Hipotesis ujinya:
nyata
sistem nyata
Level of significance = α
Daerah kritis :
30
xmax − xmin
i=
k
sebagian besar jenis model yang ada. Hal itu dikarenakan model simulasi kejadian
diskret terdiri dari banyak variabel random yang muncul bersamaan dalam suatu state
Variabel random yang ada pada simulasi sistem kejadian diskret tidak hanya pada
probabilitas input yang ada, bahkan hasil output simulasinya pun merupakan variabel
random, karena memiliki probabilitas dan tidak dapat diestimasikan sebagai sesuatu
yang pasti
Sebuah pilihan pendekatan, untuk menentukan metode analisis yang tepat dari
suatu model simulasi adalah dengan menilai tipe simulasi yang ada. Berkenaan
dengan metode analisis, maka simulasi dibedakan menjadi dua jenis yaitu terminating
simulation dan non-terminating simulation. Perbedaan antara kedua jenis tipe tersebut
1. Terminating Simulation
simulasi ini dijalankan pada durasi waktu yang tetap (ditentukan). Kondisi
inisial dapat dipahami sebagai sebuah kondisi dimana keadaan sistem akan
kondisi awal yang telah ditentukan, dan dihentikan setelah durasi waktu
tertentu. Satu simulasi yang dapat dijadikan contoh adalah simulasi pada
suatu bank dengan kondisi awal yang selalu 0 pelanggan dan memiliki
tersebut menetapkan bahwa setiap hari memiliki waktu kerja 10 jam dan 5
hari kerja dalam seminggu, akan tetapi sistem diatas termasuk dalam
didasarkan pada jam kerja sebagai mana pada sistem antrian, akan tetapi
Hal yang penting dalam penggunaan simulasi adalah seorang pemodel dapat
model alternatif yang dibuat dengan tujuan membandingkan model awal yang telah
dibuat dengan model alternatif yang akan dibuat. Desain eksperimen merupakan
Dari hasil desain eksperimen ini nantinya akan dipilih model terbaik yang
mendekati sistem nyata terlebih dahulu dan dibandingkan dengan model awal. Jika
ternyata antara model alternatif yang dibuat dengan model awal tidak terdapat
perbedaan hasil maka model terpilih adalah model awal. Jika antara model awal
dengan model alternatif ternyata terdapat perbedaan yang cukup signifikan maka akan
perusahaan dengan PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. Sebagai obyek penelitian.
Deni Almanda, (2004) memperkirakan emisi pembangkit listrik pada tahun 2020
dengan metode sistem dinamis. Ivonne Pongoh (2004), mengembangkan model sistem
33
dinamis untuk menganalisa kinerja PT. Indosat Tbk. Armand Omar Moeis, Akhmad
Hidayatno, dan M. Rizky Satrio, (2005) yang membangun sebuah permainan simulasi
Wirabhuana, (2007) menerapkan model sistem dinamis pada analisis biaya total non
produksi sebagai pengaruh dari kebijakan sektor produksi dan sumber daya manusia.
performa para supplier dengan studi kasus pada sebuah perusahaan minyak dan gas.
dinamis untuk mengetahui model mekanisasi mesin perontok padi guna memprediksi
produksi beras. Wikan, (2009) melakukan analisis peningkatan porto folio outstanding
dengan pendekatan sistem dinamis pada BRI Syariah sehingga dapat dketahui
nasabah.
Beberapa penelitian mengenai system dynamics yang lebih komplek juga pernah
dilakukan oleh Bititci, Turner, et.al, (2000) melakukan studi sistem dinamis untuk
model teknologi baru pada sistem perkapalan. Elena Revzina, (2003) menggunakan
sistem produksi dan inventory. Xiaojun Zhou, Lifeng Xi, Jay Lee, (2006)
Methods untuk estimasi parameter dalam sistem dinamis. Tako A.A et.al, (2009)
melakukan penelitian perbandingan untuk simulasi yang bersifat diskrit dan sistem
yang bersifat dinamik dengan lima parameter yaitu berdasarkan pemahaman model,
kompleksitas, validasi model, kegunaan model dan hasil simulasi dengan masing –
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
berikut:
Mulai
Kajan Pustaka
Identifikasi
Masalah
Perumusan
Masalah
Penetapan Tujuan
Pengumpulan Data
1. Data umum perusahaan
2. Data jumlah penebusan DO, Penjualan LPG, Biaya-
biaya, Harga Jual, Harga Beli
3. Data-data kebijakan lama
tidak
Pengolahan Data
1. Flow Diagram
2. Equation
3. Runing Simulasi
4. Analisis Hasil Simulasi
Valid?
ya
Desain Kebijakan
Baru
Pembahasan
Selesai
mempengaruhi laba PT. Endang, sebuah eks-agen minyak tanah yang mengalami
perubahan jenis usaha menjadi agen gas LPG 3 kg sebagai dampak dari adanya
program konversi minyak tanah ke gas LPG. Faktor –faktor tersebut selain bersifat
Penelitian ini mengambil kasus pada salah satu agen gas LPG 3 kg lama (eks-
3.4 Data
1. Studi Pustaka
dengan materi penelitian ini agar penelitian yang dilakukan sesuai dengan
2. Studi Lapangan
yang juga Director PT. Endang mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
observasi, dalam hal ini dilakukan dengan merekapitulasi data yang telah
4. Data Penjualan
5. Data Keuangan
6. Data Permintaan
perilaku sistem. Komponen atau variabel tersbut ditunjukkan oleh jenis data yang
jenis data selain yang disebutkan di atas. Model dalam kasus ini akan dibangun
mengapa gejala dinamis suatu sistem terjadi, dengan alat analisis sebagai berikut:
2. Flow Diagram
3. Simulasi
3.7 Validasi
seperti sistem nyata. Apabila model belum diyakini berperilaku sama dengan sistem
nyata, maka langkah selanjutnya tidak akan bisa dilakukan. Dalam hal ini validasi
Uji kesamaan dua rata - rata adalah uji untuk membandingkan rataan suatu
Uji kesamaan dua variansi digunakan untuk menguji apakah variansi suatu
c. Uji Chi-Square
Uji chi-square biasa juga disebut sebagai uji pola atau frekuensi. Uji ini
keinginan pemodel.
Menurut Jerry Banks (Banks, 1996), “A class of linear statistical models for
Pada penelitian ini, tidak dibuat suatu desain eksperimen tertentu karena fokus
dengan model kebijakan yang baru untuk kemudian menganalisis kebijakan baru
tersebut.
strategi tersebut ke dalam sistem nyata sehingga harapan yang telah ditujukkan
BAB IV
Sebelum menjadi Agen Gas LPG 3kg, PT. Endang sebelumnya merupakan
Agen Minyak Tanah yang berdiri sejak Tahun 1967. Kemudian sekitar Tahun 1970-an
Perusahaan Agen Minyak Tanah tersebut tergabung dalam PT. GAPERTA TAMA,
ini disebabkan oleh pembagian jatah secara kolektif dari Pertamina selaku perusahaan
resmi penyedia Minyak Tanah. Kondisi ini berlangsung hingga Tahun 2007 ketika
Berdasarkan UU/No. 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi serta Perpres/No.
104/2007 tentang Konversi Minyak Tanah ke Gas LPG, maka Program Konversi
Minyak Tanah ke Gas LPG 3kg dimulai pada Tahun 2007. Seuai dengan Surat Edaran
HISWANA MIGAS yang merupakan tangan panjang dari PT. Pertamina, yang
menyatakan bahwa:
a. Seluruh Agen Minyak Tanah (untuk kemudian disebut sebagai Agen Gas
LPG Lama), harus mengikuti Konversi Minyak Tanah ke Gas LPG 3kg
dengan demikian maka PT. Endang pun harus mengkonversi jenis usahanya menjadi
PT. Endang memulai Konversi dengan menjadi Agen Gas LPG Non Definitif
pada Tahun 2007 hingga pertengahan Tahun 2010 sebelum akhirnya mulai 1 Juli 2010
menjadi Agen Gas LPG 3kg Definitif, dengan diberlakukannya kebijakan Pertamina
Wilayah distribusi Agen Gas LPG 3kg PT. Endang tersebar di 19 kecamatan di
Kabupaten Boyolali. Wilayah ini juga merupakan wilayah distribusi Gas LPG 3kg
untuk keduabelas Agen Gas LPG 3kg lainnya yang ada di Kabupaten tersebut.
DO (Delivery Order) adalah sejumlah order yang telah dibayar oleh pembeli
mengambil barang, yang dalam hal ini adalah Gas LPG 3kg, ke SPPBE yang ditunjuk
sebagai penyedia barang. Berikut adalah tabel data penebusan DO agen pada waktu
sistem dengan kebijakan yang lama yaitu mulai Bulan Oktober 2008 hingga Bulan
Juni 2010, dan data penebusan DO untuk sistem dengan kebijakan baru yang dimulai
Oktober 5150
2008
November 5400
Desember 7600
Januari 8800
Februari 9700
Maret 10217
2009
April 9423
Mei 12149
Juni 14046
Juli 12024
43
Agustus 14270
September 16285
Oktober 16205
November 18423
Desember 33060
Januari 21953
Februari 28337
Maret 31700
2010
April 36550
Mei 32776
Juni 40560
Juli 40000
Agustus 36440
2010
September 41480
Oktober 40520
44
Jumlah Penjualan dalam penelitian ini adalah jumlah total refil Gas LPG 3kg
yang terjual /bulan. Pada kasus ini permintaan=penjualan. Berikut data – data
penjualan ketika berlaku kebijakan yang lama (Penjualan Lama) dan ketika berlaku
Oktober 4418
2008
November 5208
Desember 7142
Januari 9029
Februari 7946
Maret 9966
April 9166
Mei 12020
Juni 13878
2009
Juli 11836
Agustus 13722
September 16077
Oktober 15979
November 18222
Desember 32680
45
Januari 21727
Februari 27823
Maret 31700
2010
April 36550
Mei 32770
Juni 40560
Juli 486978000
Agustus 437827000
2010
September 487000000
Oktober 485447000
Harga Beli merupakan harga beli refill Gas LPG 3kg per tabung yang
ditentukan oleh PT. Pertamina selaku perusahaan yang ditunjuk pemerintah sebagai
penyedia. Berdasarkan Pricing Policy atau kebijakan harga yang berlaku mulai per 1
Juli 2009 maka kebijakan harga beli refill Gas LPG 3kg per tabung adalah sebagai
berikut:
46
Keterangn 1 Kg 3 Kg
Margin 400
3.863,64
10.488
Harga tersebut belum termasuk PPH 23 sebesar 2%, sehingga besar Jasa Angkut yang
diperoleh menjadi:
Sehingga,
= 10.509,24 /tabung
47
Harga jual merupakan harga jual agen kepada sub agen maupun pangkalan.
Dalam Ketentuan Harga Jual memang tidak ada perbedaan harga jual baik dari agen
kepada sub agen maupun harga jual dari agen kepada pangkalan, tetapi pada
prakteknya harga jual tersebut berbeda-beda. Hal ini dikarenakan perbedaan jasa yang
diberikan. Sub agen mengambil sendiri barang dari gudang agen, sedang untuk
Harga jual bervariasi, sebelum adanya kebijakan kuota, harga jual sangat
fluktuatif. Harga jual untuk penjualan Gas LPG 3kg oleh PT.Endang sebelum kuota
berada pada kisaran 12.500-13.000 rupiah/tabung. Setelah kuota harga jual mulai
stabil dengan Harga Eceran Terendah 12.000 rupiah/tabung dan Harga Eceran
Causal loop menjelaskan pola dasar hubungan antar komponen dalam sistem
yang diamati. Pembuatan model ini berdasarkan wawancara kepada Direktur PT.
Pada penelitian ini causal loop yang digunakan untuk menggambarkan kedua
sistem adalah sama, sebab yang dibandingkan adalah hasil kebijakan yang digunakan
dengan kebijakan lama, terjadi persaingan ketat di pasar. Akibatnya setiap agen harus
pangkalan bebas menerima pasokan dari agen mana saja. Agen ini (PT. Endang, red.)
48
termasuk salah satu agen yang merasakan kesulitan dalam persaingan memasarkan
Gas LPG 3kg nya, sementara dari PT. Pertamina membuat ketentuan bahwa setiap
target penebusan DO per bulan yang telah ditentukan PT. Pertamina sebagai salah satu
syarat untuk kemudian dapat menjadi Agen Gas LPG 3kg Definitif (Tetap).
sendiri merupakan surat bukti pengajuan pembelian barang. Dalam kasus ini
permintaan=penjualan, gudang sebenarnya hanya tempat transit barang saja karena ini
maupun melalui sub agen. Penggunaan sub agen tergantung pada kebijakan agen itu
sendiri, artinya agen tidak harus menggunakan sub agen dalam pendistribusian barang
Kekurangan -
persediaan
agen
+
Agents order
policy
Demand
+ B1 + agen -
DO agen
Persediaan Penjualan
agen - agen
+
DO yang
dikirim ke
+ B2
agen
GAP
penebusan
+ -
LPG
Pendapatan Harga jual
+ agen + LPG
memiliki lebih banyak komponen dari causal loop, karena tiap komponen dari causal
loop bisa memiliki beberapa paramater ketika harus di ubah ke dalam bentuk model
matematis. Berikut merupakan Flow Diagram untuk Model Sistem dengan Kebijakan
Stock
Penebusan DO Penjualan_Agen
Fee Pegawai
Laba
Pemasukan Pengeluaran
Total Beli
Harga_Jual
PPN_23 O
>
2 Stock 0 Tabung
>
Pegawai'*Penjualan_Agen)/1<<tabung>>
>>
8 Laba 0 Rupiah
pegawai'+Operasional+'Jumlah
PPN_23'+'Lain-lain'
11 PP_21 354*2/100 -
Fee_Tabung
53
beli')/1<<tabung>>
1. Penebusan DO
2. Stock
yang ada di gudang Agen. Dalam model Stock ini angka 0 sebagai
3. Penjualan Agen
4. Permintaan Customer
6. Fee Pegawai
Adalah upah yang didapatkan untuk setiap pegawai yang diambil dari
7. Pemasukan
Gas LPG 3kg tersebut. Hasil jumlah pemasukan didapat dari ‘Jumlah
8. Laba
9. Pengeluaran
Fee Tabung atau Transport Fee adalah tambahan dari Pertamina yang
11. PP_21
Merupakan pajak fee transport atau fee tabung. Besarnya adalah 2%.
Harga beli dalam model ini adalah harga beli LPG 3kg oleh agen dari
SPPBE atau harga penebusan LPG 3kg. Harga beli bervariasi dari data
dikurangi ‘fee tabung’ karena harga beli yangada belum termasuk ‘fee
tabung’.
56
Harga jual adalah harga jual LPG 3kg dari agen ke customer. Harga
jual ini bervariasi, oelh karena itu digunakan random harga jual terkecil
dan terendah.
15. PPN_23
pajak ini adalah 10% dari selisih ‘harga jual’dengan ‘harga beli’.
dengan ‘PPN_23’.
17. Operasional
3kg ini. Data biaya operasional yang ada dicari pola distribusinya
distribusi exponential.
18. Lain-lain
dll. Data biaya ini juga dicari pola distribusi nya terlebih dahulu dengan
57
distribusi exponential.
Hasil simulasi untuk komponen laba pada Model Kebijakan Lama ditunjukkan
Riil Simulasi
Oktober 491843,1 0
2008
15000000
10000000
50000000
0 Data Asli
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112131415161718192021
-5000000 Data Hasil Simulasi
-1E+08
-1.5E+08
-2E+08
Gambar 4.4. Grafik Perbandingan Data Laba Riil dan Simulasi Model Kebijakan
Lama
penjualan agen
persediaan
do
Demand Pangkalan Gaji Pegawai
Transport Fee
B_Lain-lain
Demand Sub Agen
Pembelian Tabung
Pendapatan
Laba
biaya dikeluarkan
Harga Beli
PPh 21
J_PPN Keluar HJ Pangkalan
B_O
HJ Sub Agen
1 DO RANDOM(36440;41480)*1<<tabung/mo> Tabung/mo
>
4 Persediaan 0 Tabung
Agen'<'Kuota Agen';'Demand
Pangkalan')/1<<tabung>>
Tabung
Agen'))/1<<tabung>>
11 Laba 0 Rupiah
Pegawai'+'J_PPN Keluar'+'PPh
21'+'B_Lain-lain'
Fee'
Agen')/2)/1<<tabung>> ung
Tabung'
)*1<<rupiah/mo>>
1. Penebusan DO
sedikit.
2. Persediaan
yang ada di gudang Agen. Dalam model Stock ini angka 0 sebagai
3. Penjualan Agen
oleh adanya kebijakan kuota atau jatah per agen, sehingga rumus
4. Kuota Agen
Kuota agen adalah kebijakan baru dalam model ini. Kuota merupakan
jatah yang didapat agen dari Pertamina. Kuota penebusan LPG 3kg
5. Sisa Barang
6. Demand Pangkalan
Analyzer yang terdapat pada software Arena dan diperoleh bahwa pola
data dicari dengan bantuan program Input Analyzer yang terdapat pada
software Arena dan diperoleh bahwa pola distribusi data ini adalah
Normal.
8. Gaji Pegawai
Adalah upah yang didapatkan untuk setiap pegawai yang diambil dari
10. Pendapatan
Gas LPG 3kg tersebut. Hasil jumlah pemasukan didapat dari ‘Jumlah
11. Laba
Transport Fee atau sama dengan ‘Fee Tabung’ adalah tambahan dari
354/kg.
14. PPh 21
Merupakan pajak fee transport atau fee tabung. Besarnya adalah 2%.
Harga beli dalam model ini adalah harga beli LPG 3kg oleh agen dari
SPPBE atau harga penebusan LPG 3kg. Harga beli bervariasi dari data
dikurangi ‘fee tabung’ karena harga beli yangada belum termasuk ‘fee
tabung’.
65
Harga jual adalah harga jual LPG 3kg dari agen ke pangkalan. Harga
jual ini bervariasi, oelh karena itu digunakan random harga jual terkecil
dan terendah.
Harga jual adalah harga jual LPG 3kg dari agen ke sub agen. Harga jual
ini bervariasi, oelh karena itu digunakan random harga jual terkecil dan
terendah.
19. Rata-rata HJ
22. B_Operasional
3kg ini. Data biaya operasional yang ada dicari pola distribusinya
23. B_Lain-lain
Hasil simulasi untuk komponen laba pada Model Kebijakan Lama ditunjukkan
Tabel 4.9. Data Historis dan Hasil Simulasi Model Kebijakan Baru
Riil Simulasi
Perbandingan Hasil
50000000
40000000
30000000
LABA
Data Hasil Simulasi
20000000
Data Asli
10000000
0
1 2 3 4
Gambar 4.6. Grafik Perbandingan Laba Data Riil dan Simulasi Model Kebijakan
Baru
data riil. Apabila dari perbandingan tersebut ternyata tidak ditemukan perbedaan
antara model dengan data riil, maka model dapat diyakini validitasnya.
validasi yaitu uji kesamaan dua rata – rata, uji kesamaan dua variansi dan uji chi
Untuk jumlah laba pada Model Sistem dengan Kebijakan Lama pengujiannya
1. Uji Variansi
Dengan rumus
2
S1
F= 2
S2
3.84
F =
2.73
= 1.405
Karena 0.405 < 1.405< 2.464, maka Ho diterima, yang berarti kedua populasi
Dengan rumus :
_ _
X1− X 2
1 1
s +
n1 n2
t =
(-19077132.26) − 6120716.657
t=
17700443.43
= −1.423
Dengan α = 0,05 , nilai Tα/2 = 1,96. Karena – Tα/2 < t < Tα/2 , maka dapat
Untuk menentukan banyak kelas yang akan digunakan, rumus yang dipakai
adalah :
k = 1 + 3,32 log N
dengan N adalah banyak data. Dengan rumus tersebut, jumlah kelas yang
digunakan adalah :
k = 1 + 3,32 log 21
= 5.389 ≈ 5.4 ≈ 5
xmax − xmin
i=
k
102890361 − (-170120488.4)
i=
5
= 54602169.88
70
Distribusi probabilitas untuk data riil dan simulasi ditunjukkan dengan dua
tabel berikut :
Frekuensi Frekuensi
Class Limit
Kumulatif Relatif Probabilitas
21 1.00
Frekuensi Frekuensi
Class Limit
Kumulatif Relatif Probabilitas
-115518319.52 -60916148.64 1 0 0
21 1.00
71
ini :
Class Limit oi ei
-170120488.4 -115518318.52 1 3
-115518319.52 -60916148.64 0 3
-60916149.64 -6313978.76 7 4
-6313978.76 48288191.12 9 10
48288191.12 102890361 4 1
21 21
Class Limit oi ei
-170120488.4 -6313978.76 8 10
-6313979.76 102890361 13 11
Karena χ2tabel(0.975) < χ2hitung < χ2tabel(0.025) , maka Ho diterima, yang berarti
Tabel 4.14 Hasil Validasi Data Laba pada Model Kebijakan Lama
DATA
No Metode
Jumlah Oplah Retur
BAB V
PEMBAHASAN
dengan dilaksanakannya program konversi minyak tanah ke gas LPG 3kg. Oleh
karena itu pada bab ini akan dilakukan pembahasan yang dapat memberikan
penjelasan yang lebih dalam berdasarkan data - data hasil penelitian dan perhitungan
pada bab sebelumnya untuk kemudian dibandingkan hasilnya antara kedua model
Dalam penelitian ini simulasi untuk Model Kebijakan Lama dijalankan selama
pemberlakuan kebijakan lama tersebut. Data yang diambil mulai bulan Oktober 2008
hingga bulan Juni 2010, tepat sebelum mulai berlakunya kebijakan yang baru.
Sedangkan simulasi untuk Model Kebijakan Baru dijalankan mulai berlakunya data
hingga 4 bulan kedepan yaitu mulai bulan Juli 2010 hingga bulan Maret 2010. Dari
output yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai acuan untuk menentukan hubungan
matematis antara masing – masing variabel. Selain itu juga dapat untuk
membandingkan model kebijakan mana yang lebih baik. Hasil dari keseluruhan
1 0 12 -47618994,3
2 56412709,27 13 -29299286,2
3 -32542940,1 14 -43877901,7
4 -9894219,69 15 -1119046,46
5 46116952,38 16 -145987693
6 8465399,58 17 66543859,47
7 102890361 18 -13317661,4
8 22785954,93 19 12593463,61
9 45461207,16 20 -13242718
10 24651721,25 21 58526977,67
11 20986904,07
Data yang diambil adalah data mulai bulan Oktober 2008 hingga Juni 2010.
Pada tahap validasi Model Kebijakan Lama, data yang digunakan adalah laba
yang diperoleh agen. Variabel laba diambil sebagai parameter sebab laba merupakan
ukuran terhadap performa perusahaan. Sukses atau tidaknya sebuah bisnis dilihat dari
untung atau rugi yang diperoleh. Data tersebut diuji untuk membandingkan dengan
data sistem nyata dan dinyatakan valid dengan menggunakan tiga metode yaitu uji
kesamaan dua rata - rata, kesamaan dua variansi, dan uji chi square.
75
Dari hasil simulasi Model Kebijakan Lama dapat dilihat fluktuasi laba yang
diperoleh agen dengan rata-rata laba Rp. 6.120.716,657. Bulan Oktober 2008 dimana
initial condition untuk awal bulan adalah 0, maka laba yang diperoleh berdasarkan
hasil simulasi bernilai 0. Kemudian mengalami kenaikan di bulan November 2008 dan
penurunan sekitar 50% untuk bulan berikutnya yaitu bulan Desember 2008. Pada
bulan Januari 2009 dapat dilihat bahwa perusahaan mengalami penurunan laba lagi
sekitar 30% dari bulan sebelumnya. Bulan Februari 2009 laba meningkat drastis dan
terus mengalami peningkatan hingga bulan Agustus 2009. Kemudian laba kembali
mengalami penurunan pada bulan September 2009 hingga bulan Januari 2010. Bulan-
bulan berikutnya tampak laba mengalami pasang surut, naik kembali pada bulan
Februari 2010, turun di bulan Maret 2010, lalu naik lagi di bulan April 2010, dan
kembali turun di bulan Mei 2010. Hingga kemudian meningkat kembali pada bula
Juni 2010.
Laba yang sangat fluktuatif menunjukkan persaingan pasar yang ketat. Dengan
minyak tanah ke Gas LPG 3kg di wilayah tersebut saat itu juga belum merata
sehingga permintaan dari masyarakat sendiri masih sangat kurang jika dibandingkan
dengan banyaknya jumlah agen dengan 39.000 tabung/bulan untuk setiap agennya.
76
Desain model kebijakan baru dibuat sesuai dengan kondisi yang berlaku saat
ini. Pemberlakuan kebijakan baru dimulai terhitung sejak bulan Juli 2010 hingga
sekarang. Oleh sebab itu data yang diambil mulai dari bulan Juli 2010 hingga bulan
Oktober 2010. Waktu simulasi untuk Model Kebijakan Baru disesuaikan dengan
keinginan pemodel. Dalam penelitian ini adalah 4 bulan sebelum yaitu sesuai data
yang diambil hingga 4 bulan kedepan yaitu sampai bulan Maret 2010.
Bulan
Ke- Laba
1 0
2 35427187
3 72977512
4 112375949
5 144357762
6 181020368
7 214871247
8 248663349
Hasil simulasi untuk Model Kebijakan Baru nampak jelas terlihat bahwa agen
mengalami peningkatan yang relatif stabil terus menerus. Hal ini disebabkan karena
kondisi pasar yang lebih stabil dengan adanya ketentuan kuota per agen. Harga jual
lebih terkontrol, setidaknya setiap bulan agen ini pasti dapat menjual ± 40.000
77
kebijakan Pertamina sebagai pusat penyelenggara kegiatan jual-beli gas LPG 3 kg ini.
78
BAB VI
6.1 Kesimpulan
menentu, hal ini dapat dilihat dari grafik hasil simulasi yang fluktuatif
dibanding saat kebijakan lama hal ini terlihat dengan peningkatan laba
dapat disimpulkan bahwa kebijakan yang baru ini lebih baik dari
kebijakan yang sebelumnya bagi perusahaan agen gas LPG (PT. Endang).
6.2 Saran
Dari kesimpulan di atas, maka saran yang dapat disampaikan adalah sebagai
berikut :
yang lain.
79
2. Penelitian mengenai konversi minyak tanah ini akan lebih baik jika obyek
DAFTAR PUSTAKA
http.www.digilibui.com
and Analyzing Financial Reports. Jurnal Teknologi, Edisi Khusus no. 2 Teknik
Armand Omar Moeis, Akhmad Hidayatno, M. Risky Satrio U., (2005). Pembuatan
Arya Wirabhuana, (2007). Penerapan Model Simulasi Sistem Dinamis pada Analisis
Biaya Total Non Produksi sebagai Pengaruh dari Kebijakan Sektor Produksi
Background Paper: Analisis Kebijakan Persaingan dalam Industri Gas LPG Indonesia,
Bititci, Umit S., Turner, T., and Begemann, C., (2000). Dynamic of Perfomance
The Perfomance of Suppliers: A Case Study in Oil and Natural Gas Industry.
http.www.digilibui.com
Deni Almanda, (2004). Perkiraan Emisi Pembangkit Listrik pada Tahun 2020 dengan
York.
Ivonne Pongoh, (2004). Model Sistem Dinamis Kinerja PT. Indosat Tbk. UI.
Kong Fanliang, Wang Guizhi, Ping Yu, (2008). Certain Martingale Methods of
Empat. Jakarta
82
Technologies. USA.
Walpole, Ronald E., (1986) Ilmu Peluang dan Statistik untuk Insinyur dan Ilmuwan.
Warren, Kim, (2002). Competitive Strategy Dynamics. John Willey & Son Ltd.
Canada.
Indonesia.
83
Xiaojun Zhou, Lifeng Xi, Jay Lee, (2006). A Dynamic Opportunistic Maintenance
LAMPIRAN