Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Karakteristik
Soeroso (2003) menerangkan bahwa setiap individu yang dapat dipercaya pada
orang lain dan bekerja secara sinergis serta menghasilkan sesuatu yang lebih besar
Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan pada ruang lingkup karakteristik yang
mencakup umur, pendidikan, lama kerja dan jenis kelamin, pelatihan dan
9
2.1.2.1 Umur
tahun, semakin banyak umur semakin banyak pula pengalaman yang dimiliki.
Usia adalah kata lain dari umur, umur adalah lama hidup seseorang yang dapat
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: <20 tahun, 20-35 tahun dan <35 tahun
umur seseorang yang relatif tua dapat berpengaruh terhadap pengetahuan yang
tindakan atau hal-hal apa saja yang dimengerti, salah satunya adalah ilmu.
Jenis adalah sifat jasmani atau rohani yang membedakan dua makhluk sebagai
betina dan jantan atau wanita dan pria; jenis kelamin laki-laki atau perempuan
dibedakan secara fisik. Dalam penanganan pasien amuk, pada umumnya jenis
2.1.2.3 Pendidikan
Menurut John Dewey (2000) pendidikan adalah suatu proses untuk memperoleh
kemampuan untuk kebiasaan berfikir untuk suatu kegiatan yang intellegent atau
10
Kemahiran menyerap pengetahuan akan meningkat sesuai dengan meningkatnya
sikap yaitu; sifat kemanusiaan setinggi mungkin, aktivitas yang besar, kecakapan
dalam meniru asli dan meniru bebas, kecakapan untuk mencipta yang baru, rasa
keyakinan demokrasi dalam hak dan kewajiban, jasmani yang sehat dan kuat,
keuletan yang besar, ketajaman berfikir serta logis, perasaan peka dan halus.
Pendidikan perawat adalah pendidikan formal yang terakhir yang ditamatkan dan
mempunyai ijazah dengan klasifikasi tamat SPK, D3, S1, S2 yang diukur dengan
2.1.2.4 Pelatihan
11
Pelatihan adalah proses pengajaran kepada karyawan dalam hal ini perawat baru
atau perawat yang telah ada tentang keterampilan dasar yang dibutuhkan untuk
melakukan pekerjaan mereka sebagai individu maupun sebagai anggota tim untuk
kesehatan rumah sakit atau sejenisnya sering kali diperlukan suatu program
baru tentang informasi latar belakang, sejarah dan peraturan dasar tempat kerjanya
2.1.2.5 Pekerjaan
tetap dan tidak tetap; pekerjaan tetap adalah pekerjaan yang dilakukan hanya
terfokus pada satu pekerjan saja, sedangkan pekerjaan tidak tetap yaitu pekerjaan
yang dilakukan dari berbagai jenis pekerjaan dan tidak terfokus pada satu
pekerjaan saja.
Lama kerja yang dimaksud disini adalah lamanya waktu yang telah digunakan
untuk bekerja pada rumah sakit jiwa. Perawat yang sudah lama bekerja atau
12
kemampuan dalam menangani pasien, karena memiliki pengalaman menangani
2.1.2.7 Ekonomi
tenaga, waktu dan sebagainya yang berharga, cakupan urusan keuangan rumah
b. Biaya pendidikan
c. Menabung
d. Rekreasi
ditanganinya.
13
2.2 Pengetahuan
“tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek
Apabila suatu pembuatan yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng
dari pada perbuatan yang tidak didasari oleh pengetahuan, dan apabila manusia
mengadopsi perbuatan dalam diri seseorang tersebut akan terjadi proses sebagai
berikut:
- Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus atau objek tertentu disini sikap
stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih
baik lagi.
- Trial dimana subjek mulai melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang
14
- Adoption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan yang dicakup dalam bidang atau ranah
kognitif mempunyai enam tingkatan bergerak dari yang sederhana sampai pada
seperti fakta (sempit) dan teori (luas). Namun, apa yang diketahui hanya
sekedar informasi yang dapat disingkat saja. Oleh karena itu pengetahuan
15
(membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan
sebagainya.
sebagainya.
dimiliki) dengan ciri-ciri khas pada umumnya yang terdapat pada setiap individu.
berbeda-beda.
2.4 A m u k
2.4.1 Pengertian
16
Perilaku destruktif tetapi tidak terkontrol, merusak diri sendiri, merusak orang
memberi kata-kata ancaman melukai disertai melukai pada tingkat ringan, dan
yang paling berat adalah melukai / merusak secara serius. Klien tidak mampu
mengendalikan diri (Anna Keliat, 1998). Amuk merupakan salah satu jenis dari
Marah merupakan perasaan jengkel yang timbul sebagai respon pada kecemasan
Reaksi manusia yang normal pada rangsang tertentu yang membuat orang
Pengalaman emosi yang kuat dari individu dimana hasil/tujuan yang harus dicapai
terhambat. Pada saat marah individu kehilangan kontrol emosi dan intelektual
Agresif adalah satu cara dari seseorang untuk mengekspresikan marah, perilaku
yang dimaksudkan untuk mengancam atau melukai harga diri korban ini berarti
Perilaku destruktif disebabkan oleh frustasi. Perilaku ini timbul dalam rangka
17
2.4.2 Proses Terjadinya Marah sampai dengan amuk
Ancaman / Kebutuhan
(Stressor)
Lega
Ketegangan menurun
Rasa marah
Teratasi
DEPRESI AGRESIF /
PSIKO SOMATIK MENGAMUK
18
2.4.3 Rentang Respon Amuk
perasaannya.
menunjuk pada suatu keadaan atau sindroma dengan sekelompok gejala tertentu
dengan ciri utama yaitu gaduh dan gelisah (Depkes RI, 1997).
termasuk orang lain dan barang-barang. Bila keadaan gaduh gelisah di bawa ke
dan gaduh ini tidak hanya melanda pasien tidak jarang keluarga atau yang
19
mengantar dilanda kebingungan dan ikut gelisah. Tetapi keadaan ini toleh terjadi
sampai melanda para petugas pelayanan itu sendiri. Petugas tidak boleh menjadi
bingung dan tidak dapat mengendalikan diri, dia tidak boleh kehilangan sikap dan
puskesmas, RSU dan Rumah Sakit Jiwa (RSJ). Di RSJ keadaan ini dapat dijumpai
atau terjadi di Poliklinik Rawat Jalan, Ruang Rawat Inap dan Unit Rehabilitasi.
dengan baik.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka masalah yang ada dapat diatasi dengan
Adalah sikap serta kata-kata yang diucapkan yang bertujuan untuk menenangkan
pasien.
1. Perkenalkan diri
Jika pasien gelisah sekali, sentuhan tangan tidak diperlukan karena keadaan ini
20
2. Kendalikan diri dan sadarilah bahwa kita yang mampu mengatasi keaadaan
tersebut.
4. Bila pasien bersenjata (pistol, pisau, senjata tajam, kayu, dan lain-lain)
sebagainya.
dirinya sendiri
21
3) Bila pasien masih gelisah:
dan lain-lain.
d. Jangan mendekati pasien dari depan karena bisa disepak, dicakar, digigit.
22
2.5.3 Pendekatan Sosiokultural
memungkinkan pemberian rasa aman dan tenang pada pasien (Depkes RI, 1997).
3. Beritahu keluarga bahwa apa yang kita perbuat bukanlah merupakan hukuman
keadaan pasien.
5. Bila penderita masih gelisah dan tak kooperatif dianjurkan keluarga untuk tak
Hal-hal teknis yang perlu diperhatikan dalam penanganan pasien gaduh gelisah:
Bila kita jumpai pasien gaduh gelisah baik di Unit Rawat Jalan, Unit Rawat Inap
1. Pengerahan tenaga:
ruangan yang lain, bila perlu dapat minta bantuan orang lain yang disegani
23
2. Petunjuk pengangkutan pasien
dibawa
c. Bila tangan terikat dan non kooperatif dapat dibawa dengan kursi dorong
d. Bila tidak ada peralatan yang disebutkan tersebut, dapat dipakai brandcard
tanpa roda atau tanpa brandcard asalkan cara membawa baik dan sopan.
Petugas dari Unit Rehabilitas. Alat seperti tali temali/selimut dan sebagainya
Siapkan kamarnya dengan tempat tidur lengkap dengan kasur, bantal, sprei,
sarung bantal.
Peralatan lainnya seperlunya saja atau sama sekali tidak ada bila pasien sangat
4. Pemberian makan/cairan
Pada pasien gaduh gelisah terjadi kelelahan dan kekurangan cairan. Untuk
yang masuh juga BAB dan BAK-nya. Bila susah makan dan minum usahakan
24
Berikan pelayanan yang baik, bijaksana dan tegas. Bila pasien gaduh geliah
infus, kontrol tensi, nadi, respirasi (sesuai perintah dokter) (Depkes RI, 1997).
pendekatan secara biologik ditujukan agar dapat mengguasai penderita dari terapi
Dalam hal ini karakteristik perawat seperti umur, pendidikan, lama kerja, jenis
Karakteristik Perawat
- Umur
- Jenis Kelamin Pengetahuan
- Pendidikan - Baik
- Pelatihan - Buruk
- Pekerjaan
- Lama Kerja
- Ekonomi
25