You are on page 1of 2

TUGAS 2

HUKUM ADAT
DOSEN: NING ADIASIH,SHMH
JUMAT 19 NOVEMBER 2010
A. Sistem Perkawinan Adat
Ada 3 macam sistem perkawinan adat. Di antaranya ialah:
1. Sistem Endogami
Dalam sistem ini orang hanya di perbolehkan kawin dengan seorang dari suku kelua
rganya sendiri. Sistem perkawinan ini jarang terdapat di Indonesia salah satunya
hanya di Toraja.
2. Sistem Exogami
Dalam sistem ini orang diharuskan kawin dengan orang di luar suku keluarganya. S
istem demikian terdapat di daerah Gayo, Alas, Tapanuli, Minangkabau, Sumatera Se
latan, Buru dan Seram.Eleu
3. Sistem Eleutherogami
Sistem ini tidak mengenal larangan - larangan atau keharusan - keharusan halnya
dalam sistem Endogami ataupun Exogami. Eleutherogami ternyata paling meluas di I
ndonesia. Di antaranya daerah Aceh, Sumatera Timur, Bangka Belitung, Kalimantan,
Minahasa, Sulawesi Selatan, Ternate, Irian Jaya, Timur, Bali, Lombok dan seluru
h Jawa - Madura.
Analisa: Dapat dilihat di atas bahwa Sistem perkawinan adat yang paling flexibel
dan banyak digunakan oleh suku - suku di Indonesia adalah Sistem Eleutherogami,
karena dalam sistem ini kita tidak dibatasi dengan siapa kita harus melakukan s
uatu perkawinan. Di sistem ini bersifat bebas,dimana tidak adanya suatu larangan
dan keharusan.

B. Bentuk - Bentuk Perkawinan


Susunan masyarakat yang berbeda di antaranya Patrilineal, Matrilineal dan Parent
al/Bilateral, maka bentuk perkawinan beragam:
1. Susunan Masyarakat Patrilineal
Bentuk perkawinannya adalah perkawinan jujur. Umumnya berlaku di daerah Gayo, Ba
tak, Nias, Lampung, Bali dan Maluku.
Pihak kerabat calon suami, sebagai tanda pengganti pelepasan mempelai wanita kel
uar dari adat persekutuan hukum bapaknya, pindah dan masuk ke dalam persekutuan
hukum suaminya.
Setelah perkawinan, istri berada di bawah kekuasaan kerabat suaminya, dan merupa
kan tanggung jawab kerabat suaminya. Harta bawaan istri dikuasai oleh suami, kec
uali ditentukan lain.
Pembayaran jujur tidak sama dengan mas kawin menurut hukum islam. uang jujur ada
lah kewajiban adat ketika dilakukan perkawinan yang harus di penuhi oleh kerabat
pria kepada kerabat wanita. Sedangkan mas kawin adalah kewajiban agama ketika d
ilaksanakan akan nikah yang harus di penuhi oleh mempelai pria untuk mempelai wa
nita uang jujur tidak boleh dihutangkan.
Umum dalam perkawinan jujur tidak dikenal cerai dan bila so wafat, si istri meng
awini saudara suami. Perkawinan ini dikenal dengan perkawinan pengganti. Variasi
atau macamnya:
a) Perkawinan ganti suami - Bapak Toba = Pareakhon
Dengan wafatnya suami, istri kawin dengan saudara laki - laki dari suami tidak s
ama dengan permbayaran jujur.
b) Perkawinan ganti istri
* Lampung: Turun / naik ranjang
* Pasemah: Kawin tongkat
c) Perkawinan Mengabdi
* Batak: Madinding
Karena tidak terjadinya kesepakatan tentang syarat - syarat perkawinan yang dimi
nta oleh pihak wanita, setelah perkawinan suami tinggal dalam kerabat istri.
d) Perkawinan ambil beri (Perkawinan bertukar)
* Minangkabau: Perkawinan bako
* Lampung: Ngejuk ngakuk
Perkawinan yang terjadi antara kerabat yang sifatnya symetris, dimana suatu masa
kerabat A mengambil istri dari kerabat B, pada masa yang lain sebaliknya.
Analisa: Perkawinan Patrilineal perkawiann dengan pembayaran "JUJUR", "JUJUR" di
sini maksudnya adalah sebagai tanda diputuskannya hubungan si istri dengan perse
kutuannya. Setelah dilakukan perkawinan, si istri masuk sepenuhnya ke dalam kelu
arga / persekutuan si suami. sistem pembayaran "JUJUR" ini terbagi menjadi 3, ya
itu; pembayan secara kontan, pembayaran dilakukan di kemudian hari dan tidak dib
ayar. Di dalam perkawinan sistem patrilineal dikenal kawin ganti suami (levirat
) / kawin ganti istri (sororat)
2. Susunan Masyarakat Matrilineal
Bentuk perkawinannya adalah perkawinan semenda dalam rangka mempertahankan garis
keturunan pihak ibu. Dalam perkawinan semenda calon mempelai pria dilamar oleh
kerabat calon mempelai wanita.
Setelah perkawinan terjadi, maka suami berada di bawah kekuasaan kerabat istri.
dan kedudukan hukumnya tergantung pada bentuk perkawinan semenda, terbagi atas:
- Semanda raja - raja berarti suami istri kedudukannya seimbang
- Semenda lepas berarti suami mengikuti tempat kediaman istri

You might also like