Professional Documents
Culture Documents
1.
KOND/51 TANAH
Pada dasamya daya dukung tanah adalah kemampuan tanah tanah memikul tekanan at au tekanan maksimum yang diijinkan bekerja pada tanah pondasi = (f kN/m2• Daya dukung ultimit (Ultimit Bearing Capacity) (O'ul1) = daya kemampuan pad a batas runtuh. Daya dukung tanah yang diijinkan
= a- ada faktor
aman dimana :
o = ___!!!!_ SF
(j
Misalnya:
Sebuah kolom memikul beban sebesar P leN, menggunakan pondasi langsung (pondasi telapak ) dengan ukuran B x L m' Luas pondasi A = B x L m'.Tekanan yang timbul pada tanah sebesar : 0' P/ A = P/(B.L) kNI m' o 5. Jika diketahui P=90kN dan dayadukung tanah d» 15kN/m2 Berapakah ukuran pondasi yang diijinkan, Luas pondasi yang diperlukan: A = P/o = 90/15 = 6 m' Dapat digunakan pondasi bujur sangkar
cr
Maka bisa digunakan B = 2.45 m atau bentuk segi empat dengan B= 2 m, dan L = 3 m
69
'" II
Terdapat beberapa bentuk pondasi langsung : Persegi (square footing) Bulat (round) Lajur (continuous), sangat pamjang misal pondasi dinding.
Besarnya
(J
Yang mempuyai pengaruh terhadap daya dukung tanah uItimit suatu tanah adalah Nilai parameter tanah ($, c, y). Kedalarnan pondasi Df Ukuran dan bentuk pondasi. Sifat tanah terhadap penurunan. Kedalaman muka air tanah Berdasarkan lunak kerasnya tanah atau padat kurang padatnya tanah terdapat dua kondisi sifat penurunan jika diberi beban berangsur naik. Mula mula dengan beban kecil penurunan kecil, setelah mencapai ultimit, terus cepat turun (kondisi General Shear). Hal ini terjadi pada tanah yang cukup keras (padat) Tidakjelas batas ultimit, dan penurunan relatifbesar (Kondisi Local Shear). Ini terjadi pada tanah lunak atau kurang padat. '
ql
q2
70
2.
Dimisalkan pondasi lajur dengan lebar B, yang dalamnya Of dan memikul beban Q kN/m' (lihat gambar). Pada tanah dasar bekerja tekanan s = Q/B kN/m2• Jika Q atau (j terIalu besar, pondasi akan turun, jika tercapai ultimit tanah akan runtuh dan menggeser kesamping.
!Q
~
Df'B'"
,:
....•.•.•.....•..
Gambar 8. 3 : Tekanan pada tanah akan menyebabkan keruntuhan dan menirnbulkan tekanan aktif dan pasif sehingga tanah rnenggeser ke samping. Pada gambar diatas disederhanakan dan dianggap sebagai berikut: Bidang longsoran dianggap garis lurus. Yang mendorong tekanan aktif, yang melawan tekanan pasif. Muka tanah dianggap satu bidang dengan dasarpondasi, be rat tanah setebal Df dianggap beban terbagi rata q Of Y kN/m2
Dianggap tekanan aktif dan tekanan pasif pada bidang vertikal fiktif KM sebagai berikut. KM = H = B tg (45 - <1>/2) =B
..
Pada keadaan ultimit sarna dengan kondisi seimbang yang terakhir sebelum runtuh (a = a ~I!)' Untuk lebar ameter . Ea = 112 H2 g Ka + g H Ka - 2H c ffa Ep = 112 HZ g Kp + q H Kp - 2H c...fi(j) Pada keadaan ini : Ea = Ep a = a ult maka didapat: 1 1 a I = - Ka 2 H c (v'Ka" + ilip + H q Kp + -JP g ( Kp - Ka) ) ut H 2 dengan H = B a
I ut
=2c
v'Ka" + .fi<P
Ka
+q-
Kp Ka
+ 0.5 By ~
Ka Kp
vKa
fa!
(Rumus Terzaghi)
fbI
Oleh Terzaghi digunakan rumus dengan bentuk persamaan fbI tetapi nilainya tidak sama persis seperti persamaan laI, diadakan koreksi mengingat • • Bidang longsor buang garis Jurus Diperhitungkan terhadap 3 macam bentuk pondasi persegi (square), bulat (round), lajur (continuous) Dibedakan keadaan kondisi general shear kondisi lokal shear.
I.
General Shear
1. 2. 3. Continuous footing ault= c. Nc + q.Nq + 0.5 B.yNy Sguare footing: ault = 1.3 c. Nc + q.Nq + 0.4 B.y Ny Round footing aull = 1.3 c. Nc + q.Nq + 0.3 B.yN y Continuous footing Nc'+q'Nq'+05ByN'•• • y Sguare footing: O'ult = 1.3 c'. Nc' + q' .Nq' + 0.4 B.y N../ Round footing ault = 1.3 c'. Nc' + q' .Nq' + 0.3 B.y N../
0' ull'=c'
72
Rumus-rumus diatas agak disederhanakan menjadi 2 rumus: General Shear: cU Il = a c. Nc + q.Nq + ~ B.y N Y Lokalshear: oul = a c'. Nc' + q' .Nq' + ~ B.yN' Y J
2.
Nc, Nq, Ny serta Nc', Nq', Ny , adalah: Koefisien daya dukung tanah, untuk General Shear dan Lokal Shear Besarnya ditentukan oleh dari tanah dibawah dasar pondasi. disajikan dalam tabel dan grafik (atau rumus tapi bukan seperti persamaan lal) Lebar Pondasi (B) Untuk pondasi lajur adalah lebamya. Untuk lingkaran dimana B adalah diameter Untuk segi empat diambil sisi yang kecil.
3.
4.
Nilai parameter f, c, g yang dipakai pada rumus, adalah parameter dari tanah yang ada dibawah dasar pondasi. Jika tanah ada dibawah muka air terendam maka digunakan berat volume terendam.
(y'),
Jika kodisi tanah dibawah dasar pondasi itu tidak homogen atau berlapis-lapis, digunakan nilai $, c dan y rata-rata. Untuk tanah setebal B
73
5.
Nilai q berat tanah per meter yang ada diatas bidang dasar pondasi per meter terbagi rata Jika tanah homogen q = Dr 'Y Jika tanah berlapis lapis q = Dr 'Yl + Df2 Y2 +...... Untuk bagian tanah dibawah muka air tanah digunakan
= beban
I
Df
6.
Untuk hitungan berdasar kondisi Lokal Shear a. b. Nilai kohesi tanah direduksi dipakai C' = 2/3 C Digunakan Nc' ,N q' , dan Ny' , yang tabelnya diperoleh dari tabel khusus untuk lokal shear (nilai Nc', Nq', dan Ny') seperti nilai Nc, Nq, dan Ny dengan nilai yang direduksi menjadi <1>' dimana tg <1>' = 213. tg <1>.
Catatan:
Untuk nilai-nili f diantara nilai-nili tersebut dapat di interpolasi
dari rumus Tersaghi memperhatikan seIuruh beban yang ada diatas dasar pondasi, yaitu be ban kolom (P) + berat fondasi dan tanah (w). Dengan dianggap berat unit beton beratlunit tanah, maka (w) memberikan tekanan terbagi merata q dan besar q = Dr y 74
I'
~ Dr
....._----'
!-
+ q.(Nq - 1) + ~ B.yNy + q
Pada tanah dasar pondasi, tekanan q sudah ada sebelum ada pondasi. Sehingga daya dukung netto memperhitungkan tambahannya saja, sehingga :
1). Daya dukung netto
ou I nctto = a c. Nc + q.(Nq t
1)
dimana:
+ tJ B.yNy+ q A
oneue
=a
= cr ult neue
uLt
ncno
I SF 13
2). Daya Dukung Bruto crUlLBrow = O'ull neue + q = (a uLt ncuo ISF) cr nell" = O'ncllo + q
+q
Harga q tidak prerlu dibagi faktor aman, karena sudah ada sebelum ada fondasi. ** Dalam perhitungan atau perencanaan, o neue digunakan untuk menentukan luas fondasi berdasarkan beban kolom saja tanpa memperhitungkan I memperhatikan berat pondasi dan tanah, sedang crBruto memperhitungkannya. Contoh: 1). Fondasi pada tanah homogen, fondasi berbentuk segi empat dengan ukuran tergambar, tanah mempunyai cj> = 18 c = 2 kN/m2, G = 2.7, e::: 0.8, w = 15% Berapakah daya dukung netto dan bruto ? Berapakah gaya P yang dapat dipikul kolom? Jika tidak dijelaskan anggap kondisi general shear. Pondasi segi empat. O'ull ncuo = 1.3 c. Nc + q.(Nq - 1) + 0.4 B <p ::: 18° (tabel interpolasi antara 15° - 20°) Nc 12.9 + 3/5 (17.7 - 12.9) 15.78
0 ,
75
Nq N
= 6.2 =4
=y=
Gyw 1+e
(1 + w)
2.7
x 9.8
1 + 0.8
(1 + 0.15)
Beban q = Dr y = 1.6 16.9 = 29.07 kN/m2 Lebar fondasi diambil yang kecil B 1.5 m Kohesi c = 20 kN/m2 masuk rumus: O'ul1 = 1.3 c. Nc + q.(Nq - 1) + 0.4 B.yNg = 1.3 x 2 x 15.78 + 27,07 (6,2 - 1) + 0.4 = 580.94 kN/m2
x4
(j
SF
"II nella
580,94 = --3-
= 194.4 kNlm
=Ao =
ncttc
= 524.8 kN
2). Pondasi Dinding tanah homogen, Kondisi lokal Shear. Berapakah lebar dinding B yang diperJukan untuk memikul dinding dengan beban 60 kN/m (tidak termasuk berat pondasi dan tanah). J ika parameter tanah: y = 16 kN/m\ <1> = 150, c = 15 kN/m2• Diperhitungkan kondisi lokal shear. Kondisi continuous footing, lokal shear, maka didapatkan :
crull ncttn
160
kN/m
1.2 m
= c'.
B=?
B dicari, padahal B ada dalam rumus., maka dapat dihitung secara coba-coba (trial and error) c' = 2/3. c = = 2/3 15 ;:::10 kN/m2 'I> = 15°, Nc::: 9.7, Nq = 2.7, Ng = 0.9 maka diperoleh : O'ullncll<> = 1 x 9.7 + (1.2 X 16) X (2,7 - 1) + 0.5 X B x 16 X 0.9 = 129.64 + 7.2 (B) 76
'
129.64 + 7.2 (1):::: 136.84 kN/m2 :::: 136.84 I 3:::: 45.6 kN/m2 sepanjang
1 m bebannya
60 kN,
::::BO"
neue
< 60 kN
nctto
::::
::::BO"
::::1.3
46.3:::: 60.2
kN < 60 kN
3). Fondasi pada tanah kohesif murni ( tanah lempung kenyang air)
catatan penting untuk kondisi 1.
ini adalah :
2. 3.
4.
Untuk tanah kohesif murni hanya mempunyai c dan tidak mempuyai Untuk nilai <P :::: 0 dieroleh Nc 5.7, Nq ::::1 Ng:::: 0
<II (<II::::
0)
0" ult ncuo :::: a c 5.7 + q (1 - 1) + 0 Daya dukung netto tidak dapat dipengaruhi oleh lebar dan kedalaman fondasi. Jika parameter tanah yang diketahui qu, berarti kohesi c ::::1/2 qu (qu ::::kuat tekan
untuk <P :::: 0, bentuk fondasi persegi kondisi general shear maka didapatkan
0" ncuo
O"bn>tll
::::1.3 x 30 x 5.7 ::::222.3 kN/m ::::74.1 kN/m2 :::: 1/3 0"uI ::::113 x 222.3 :::: 0" ncuo + q :::: 4.1 + 1.5 xz 18 ::::101.1 kN/m2 7
::::
1.3 c Nc
l ",CUD
p:::: A
0"
ncuu
:::: 2
x 2 x 74.1
::::296.4 kN
77
it
Catatan
Untuk lempung bentuk lajur: 0: 1, bentuk persegi dan bulat 0: 1.3 Maka daya dukung lempung berkisar antara O'uILnclio = 1 c 5.7 sampai dengan 1.3 c 5.7 _. = 5.7 c sampai 7.41 c 0' neue 2.9 c sampai dengan 2.47 c ( = 2 c)
0'
ncuo
= 1/3 0'ull neue hampir sarna dengan nilai qu (nilai taksiran tanah)
0.8
In
Berapa
a). Data ¢ dan c untuk lapis I dan II tidak diperlukan karena tanah berada diatas bidang fondasi. Lapis I dan II menentukan beban q dimana: q = nr, YI + Df2 Y2 = 0.8 x 14.7 + 1.0 x 15.68 = 27.44 kN/m2 b). Parameter o, c dan yyang dipakai atau yang dimasukkan dalam rumus Terzaghi diambil nilai rata-rata tanah setebal B yang adadi bawah dasarfondasi (B = lebarterkecil). Untuk kasus di atas di peroleh B = 1.2 + 1.1 ;::2.3 m. maka :
¢=
= 27.39°
78
:::
'Lhici hi
=
y=
= 9.99
kNlm2
= 17.17 kNlm2
dari tabel interpolasi maka didapatkan Nc::: 30.88, Nq::: 17.38, Ng:::14A
Sehingga
:::
o u I1 ncLtn
(l.3 x 9.99x30.88) + (27.44 (17.38 - 1»+(0.4 x 2.3 x 17.17 x 14.4):::1078.2 kN/m2 = 1/3 x 1078.2 = 359.4 kN/m2 ::: o I + q = 359.4 + 27.44 = 386.84 kN/m2 u t ncuo atas bidang
----- -::J-----'
Dn
- 'Df2
'--
7). Pondasi bulat dengan kondisi ada air dibawah pondasi. Nilai $, c, dan y diambi rataratanya pada daerah setebal 4 m. Y=
-------:-=--
Jika kedalaman air lebih dari B (lebar pondasi) maka pengaruh air dapatlah diabaian.
4m
1---
O:4~-----¥----~-:
79