You are on page 1of 5

Cendol

Minuman khas dari solo

Segelas es cendol
Cendol merupakan minuman khas Indonesia yang terbuat dari tepung beras, disajikan dengan es parut
serta gula merah cair dan santan. Rasa minuman ini manis dan gurih. Di daerah Sunda minuman ini
dikenal dengan nama cendol sedangkan di Jawa Tengah dikenal dengan nama es dawet. Berkembang
kepercayaan populer dalam masyarakat Indonesia bahwa istilah "cendol" mungkin sekali berasal dari
kata "jendol", yang ditemukan dalam bahasa Sunda, Jawa dan Indonesia; hal ini merujuk sensasi
jendolan yang dirasakan ketika butiran cendol melalui mulut kala tengah meminum es cendol.
Tepung beras diolah dengan diberi pewarna berwarna hijau dan di cetak melalui saringan khusus,
sehingga berbentuk buliran. Pewarna yang digunakan awalnya adalah pewarna alami dari daun pandan,
namun saat ini telah digunakan pewarna makanan buatan. Di Sunda cendol dibuat dengan cara
mengayak kukusan tepung beras yang diwarnai dengan daun suji dengan ayakan sehingga diperoleh
bentuk bulat lonjong yang lancip di ujungnya. Di Sunda minum cendol disebut nyendol.
Minuman ini biasanya disajikan sebagai pencuci mulut atau sebagai makanan selingan. Sesuai
disajikan disiang hari.
Dawet Ireng
Minuman khas dari jawa tengah

Dawet Ireng
Dawet Ireng adalah sejenis dawet / cendol. Minuman ini asli dari daerah Butuh, Purworejo, Jawa
Tengah. Kata ireng dari Bahasa Jawa yang artinya hitam. Butiran dari dawet berwarna hitam, warna
hitam dawet diperoleh dari abu bakar jerami, abu bakar jerami kemudian dicampur dengan air sehingga
menghasilkan air berwarna hitam, air inilah yang digunakan sebagai pewarna dawet.
Dawet ini memiliki keunikan yaitu penyajian dawet yang biasanya jumlah dawetnya jauh lebih banyak
dibanding airnya (santan ditambah air gula). Hal unik lainya, biasanya santan diperas langsung dari
bungkusan serabut kelapa

Bandrek
Minuman khas dari jawa barat

Bandrék
Bandrék adalah minuman tradisional orang Sunda dari Jawa Barat, Indonesia yang dikonsumsi untuk
menaikkan kehangatan tubuh. Minuman ini biasanya dihidangkan pada cuaca dingin, seperti di kala
hujan ataupun malam hari. Bahan dasar bandrék yang paling penting adalah jahe dan gula merah, tapi
daerah-daerah tertentu menambahkan rempah-rempah tersendiri untuk memperkuat efek hangat yang
diberikan bandrék, seperti serai, merica, pandan, telur ayam kampung, dan sebagainya. Susu juga dapat
ditambahkan tergantung dari selera penyajian. Banyak orang Indonesia percaya bahwa bandrék dapat
menyembuhkan penyakit ringan seperti sakit tenggorokan. Ada juga bandrék yang dikhususkan untuk
orang dewasa karena efek panasnya.
Kepopuleran bandrék di Indonesia telah membuat minuman ini tersedia di pasaran dalam kemasan
bubuk instan berbagai merk. Tidak jarang versi instan ini dikombinasikan dengan kopi dalam kemasan
tersebut.

Tuak
Minuman khas dari madura
Penjual tuak dan prajurit pribumi (1854)
Tuak atau juga disebut arak di Nusantara adalah sejenis minuman yang merupakan hasil fermentasi
dari bahan minuman/buah yang mengandung gula. Tuak sering juga disebuat pula arak adalah produk
yang mengandung alkohol. Bahan baku yang biasa dipakai adalah: beras atau cairan yang diambil dari
tanaman seperti nira kelapa atau aren, legen dari pohon siwalan atau tal, atau sumber lain.
Kadar alkohol berbeda-beda bergantung daerah pembuatnya. Arak yang dibuat di pulau Bali yang
dikenal juga dengan nama brem bali, dikenal mengandung alkohol yang kadarnya cukup tinggi.
Beberapa tempat di Pulau Madura dahulu dikenal sebagai sebagai penghasil tuak, namun orang Madura
tidak mempunyai kebiasaan minum yang kuat. Saat ini dapat dikatakan sangat sedikit orang Madura
yang minum tuak atau arak.[rujukan?]
Masyarakat Tapanuli (Sumatera Utara), khususnya masyarakat beretnis Batak menganggap bahwa Tuak
berkhasiat menyehatkan badan karena mengandung efek menghangatkan tubuh.[rujukan?]

Teh poci
Minuman khas dari jepara
Teh poci, nikmat diminum dengan gula batu.
Teh Poci yaitu teh diseduh dalam poci (cerek kecil) dari tanah liat dan ditambah dengan gula batu dan
diminum panas-panas, minuman ini sangat disukai oleh masyarakat Tegal, Slawi, Pemalang, Brebes
dan sekitarnya.
Ada istilah teh poci "WASGITEL" singkatan dari wangi, panas, sepet, legi, lan (dan) kentel (kental),
yang artinya teh panas, manis, wangi beraroma bunga melati dan berwarna hitam pekat/kental.
Teh Poci biasanya menggunakan teh (hijau) melati yang mengeluarkan aroma yang khas, dan biasa
disajikan dipagi atau sore / malam hari dengan ditemani makanan kecil. Poci yang digunakan untuk
menyeduh teh poci biasanya bagian dalam pocinya tidak pernah dicuci tetapi cukup dibuang sisa
tehnya saja. Hal ini dipercaya masyarakat Tegal kerak sisa teh tadi akan menambah cita rasa dan aroma
teh poci menjadi semakin enak.
Di luar daerah Tegal teh poci dapat dijumpai di warteg (Warung Tegal). Perangkat minum teh poci yang
asli adalah poci (cerek kecil) dan cangkir dari tanah liat.

You might also like