You are on page 1of 5

Laporan Wawancara

Penjual Gado-gado
Anggota Kelompok 2:
Galih Surya Atmaja
Gladys Aprillia T.
Kartika Sari B.
Yeni Nuraeni

Kelompok 2
Tema = Penjual makanan
Hari/tanggal = Sabtu, 29 Januari 2011
Pukul = 12:34 WIB
Tempat = Depan Kantor Jamsostek Sekupang, dekat STC

Data Narasumber
Nama = Ahmad Zumeri
Tempat Tanggal Lahir = Purbalingga, 31 Desember 1969
Alamat = Samping Kantor Depnaker (Departemen Tenaga Kerja)
Pekerjaan = Penjual Gado-gado

Hasil wawancara
Gladys : Maaf, nama Bapak siapa ?

Pak Ahmad : Ahmad Zumeri.

Gladys : Tempat tinggal Bapak dimana ?

Pak Ahmad : Disamping Depnaker (Departemen Tenaga Kerja).

Gladys : Bapak berjualan Gado-gado ini sudah berapa lama ?

Pak Ahmad : Saya berjualan gado-gado sudah 13 tahun.

Gladys : Apa yang membuat Bapak berjualan Gado-gado disini ?

Pak Ahmad : Karena dulu saya di Jakarta, tapi dulu kalau disana saya pas-pasan, tapi
Alhamdulillah selama saya disini ada banyak kemajuan dan bisa mencukupi kebutuhan
keluarga.
Gladys : Sewaktu pertama kali berjualan, masih ingatkah Bapak berapa modal yang bapak
keluarkan untuk berjualan Gado-gado ?

Pak Ahmad : Karena dulu sewaktu saya ke Batam, harga masih murah, belum banyak
modalnya, Cuma karena saya memulai dari nol (awal), saya harus membuat gerobak dan
membeli alat-alat, jadi banyak juga modal yang keluar, kalau untuk belanja (modal)
hariannya nggak seberapa, kalau dulukan harga masih murah, tapi kalau sekarang harga
sudah melambung tinggi.

Gladys : Berapa banyak pembeli dalam sehari ?

Pak Ahmad : Sekitar 70-an orang.

Gladys : Kita tahu kalau sekarang harga cabai meningkat, mungkin ada pembeli yang ingin
cabainya banyak, jadi bagaimana Bapak menghadapi hal tersebut ?

Pak Ahmad : Kalau saya sebagai penjual, harga cabai bukan menjadi masalah, kalau
pembeli minta pedas saya kasih pedas, kalau pembeli minta tidak pakai cabai ya saya tidak
kasih cabai. Itu sudah resiko saya sebagai penjual dan jangan sampai mengecewakan
konsumen.

Gladys : Berarti tidak ada penaikan harga ya pak ?

Pak Ahmad : Tidak ada.

Gladys : Berapa keuntungan Bapak dalam berjualan Gado-gado ?

Pak Ahmad : Terkadang Rp 150 ribu, terkadang lebih, terkadang kurang.

Gladys : Jika dengan harga itu, Bapak belanja bahan-bahan dipasar berapa ?

Pak Ahmad : Sekitar 500, sekalian modal kalau habis, pendapatan itu sekalian modal.
Gladys : Bapak berjualan disini mulai dari jam berapa, hingga jam berapa ?

Pak Ahmad : Jam 8 saya sudah berjualan disini, hanya saja jika pulang saya tidak
menentu, terkadang setengah satu, jam satu, setengah dua, jam dua, yang jelas tidak
sampai sore. Tetapi jika hari Senin sampai Jum’at saya disini ramai, banyak orang dan
kantor-kantor buka, jadi saya cepat pulang, terkadang jam 12 sudah pulang. Tapi, kalau
hari Sabtu dan Minggu kantor libur, jadi saya agak sedikit terlambat pulangnya.

Gladys : Kalau berjualan disini pada jam berapa biasanya ramai didatangi pembeli ?

Pak Ahmad : Saya kalau hari Senin sampai Jum’at, saya datang kesini sampai pulang
selalu ramai, tapi kalau Sabtu atau Minggu saya agak santai, kadang bisa merokok, bisa
duduk, tapi kalau Senin sampai Jum’at saya tidak bisa duduk, berdiri terus.

Gladys : Bagaimanakah Bapak mendapatkan resep Gado-gado ini, apa dari keturunan atau
bapak buat sendiri ?

Pak Ahmad : Saya dari orang tua, yang semua jualan, dari abang, kakak, sampai ibu saya
semuanya jualan.

Gladys : Pernah ada komplain tidak dari pembeli ?

Pak Ahmad : Kalau masalah komplain namanya pedagang pasti ada, namanya penjual
kalau ada complain kita harus terima dengan lapang dada, sabar, itu namanya ujian,
kalau orang mau sukses harus banyak ujian, banyak cobaan.

Gladys : Suka dan duka Bapak selama berjualan Gado-gado ?

Pak Ahmad : Kalau dulu saya masih berjualan secara keliling dari perumahan ke
perumahan, selama hampir 10 tahun, kalau di depan Jamsostek ini baru hampir 3 tahun.

Gladys : Jadi saat ini Bapak tidak berkeliling ?

Pak Ahmad : Tidak, selama hampir 2 tahun lebih saya tidak berkeliling, saya disini terus.
Yeni: Kenapa tidak berkeliling ?

Pak Ahmad : Masalahnya saya sudah punya tempat disini yang pasti, sedangkan disini
pun sudah ramai, kalau dulu saya berkeliling karena belum punya tempat yang pasti.

Yeni : Disini Bapak ada membayar ke orang tidak ?, atau langsung menempati tempat ini ?

Pak Ahmad : Ada, untuk uang kebersihan, seribu rupiah perhari, dan orang kantor disini
pun baik, jadi tidak ada masalah, yang penting selesai saya memakai tempat ini, saya
bersihkan.

Gladys : Itu saja pak dari kami yang ingin kami tanyakan, Terima kasih pak.

Pak Ahmad : Sama-sama, dik.

Kesimpulan
1. Gado-gado milik Bapak Ahmad akan ramai setiap hari Senin hingga Jum’at.
2. Bagi Bapak Ahmad harga cabai yang tinggi bukan merupakan masalah, karena itu
merupakan resiko dia sebagai penjual.
3. Resep yang digunakan Bapak Ahmad dalam berjualan didapat dari orang tuanya
4. Bapak Ahmad mendapat keuntungan kurang lebih Rp 150 ribu perhari, dari 70-an orang
pembeli.
5. Setiap penjual harus memiliki sifat lapang dada, sabar, dan menerima ujian.
6. Orang yang sukses harus banyak cobaan dan ujian.
7. Jangan mengecewakan konsumen.
8. Harus berani mengambil resiko.

You might also like