You are on page 1of 13

Makalah Ini di Susun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Komples

MAKALAH

Di Susun Oleh Kelompok 2:

1. Vita Rossaria M (4101408028)


2. Annisa Nur S (4101408035)
3. Lora Lorinda (4101408098)

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011
A. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengubah bentuk umum bilangan komplek menjadi bentuk polar.
2. Mahasiswa dapat mengubah bentuk exponensial ke dalam bentuk polar dan sebaliknya.
3. Mahasiswa dapat menentukan semua nilai akar pangkat dari bilangan kompleks.
4. Mahasiswa dapat mengerti beberapa konsep dasar regions dalam bidang kompleks.
B. I S I
1. Bentuk kutub
Di dalam kalkulus, telah di pelajari hubungan antara koordinat titik P(x , y ) dalam
koordinat cartesius, menjadi P(r , φ)
x=rcosφ , y=r sin φ , r =√ x 2 + y 2

x y y
cos φ= , sin φ ,= , tgφ=
r r x
y

Dengan demikian, bilangan z=x +iy


⟺ z=r ¿

Keterangan:
z=x +iy dinamakan bentuk cartesius, sedangkan
z=r ¿ dinamakan bentuk kutub bilangan komplek z,
r =√ x 2 + y 2=|z| dinamakan modulus bilangan komplek z,
arg ( z )=φ+2 kπ dinamakan arguman bilangan komplek z.
Nilai argumen bilangan z yang di tulis”arg (z)”, tidak tunggal.

arg ( z )=φ+2 kπ dengan nilai k =0 , ±1 , ±2 , …

Nilai utama argumen suatu bilangan kompleks adalah – π < Arg ( z ) ≤ π

Untuk kutub r ¿ sering di singkat r cis φ

SIFAT-SIFAT ARGUMEN

Di misalkan φ 1dan φ 2 adalah sembarang argument z 1 dan z 2, maka z 1=r 1 cis φ1


dan z 2=r 2 cis φ2.

Jadi, z 1 z 2=r 1 r 2 ¿

¿ r1 r2 ¿

¿ r 1 r 2 ¿]

Dari bentuk z 1 z 2=r 1 r 2 ¿],

diperoleh arg ( z 1 z 2 )=arg ( z 1 ) +arg ⁡(z2 ).

Ingat r cos φ+ isin φ=r cos φ−isin φ=r cos(−φ)+isin(−φ)=rcis(−φ)

Maka
z1 z 1 ź 2
=
z2 z 2 ź 2
r 1 cis φ 1 r 2 cis(−φ2)
¿
r 2 cis φ 2 r 2 cis(−φ2)
(φ1−φ2 ¿ )
¿ r 1 r 2 cis ¿
r 2 r 2 cis(φ2−φ2)
r1
¿ cis(φ1−φ2 ¿ ) ¿
r2
z1 r 1 z1
Dari bentuk = cis(φ1−φ 2¿ ) ¿ maka arg
z2 r 2 z2 ( )
=arg ( z 1 )−arg ( z 2 )

1
Jika z 1=1maka =−arg ⁡( z 2) , karena arg ( 1 )=0.
z2

Dari uraian diatas, diperoleh rumus sebagai berikut:


z 1 z 2=r 1 r 2 cis(φ1 +φ 2)
z1 r 1
= cis(φ1−φ 2¿ ) ¿
z2 r 2
arg ( z 1 z 2 )=arg ( z 1 ) +arg ⁡( z2 )
z1
arg ⁡( )=arg ( z 1 )−arg ⁡(z 2)
z2
1
arg ( ź )=−arg ( z )=arg( )
z

RUMUS MOIVRE
Dengan memperbanyak n bilangan komplek yang disajikan dalam bentuk kutub
z j =r j ¿dengan j=1 ,2 , 3 , … ,n diperoleh
z 1 , … , z n=r 1 , ..., r n cos [(φ ¿ ¿ 1+…+ φn )+i sin ⁡( φ1 +…+φ n)] ¿

Jika z j diganti ¿ dengan j=1 ,2 , 3 , … ,n diperoleh


¿¿
Yang berlaku untuk setiap bilangan bulat positif n.
Contoh:

1. Tentukan nilai r, arg(z), Arg(z), dan bentuk kutub dari z, dari z=1+i .
Penyelesaian:
Dari bentuk persamaan umum z=x +iy, maka persamaan z=1+i jika di gambar menjadi

1
Dari gambar di atas, dapatdilihatbahwa
r =√12 +12= √ 2
Bentuk umum dari arg ( z ) adalah arg ( z )=φ+2 kπ dari gambar diatas, maka dapat dicari
1 1
sin φ= = √2
√2 2
π
φ=
4
π
Jadi arg ( z )= +2 kπ
4
π
Arg ( z )=
4
π
Dan bentuk kutubnya menjadi 1+i=√ 2 cis
4

2. Bentuk eksponensial

Persamaan e iθ =cos θ+i sin θ

Disimbolkan dengan e iθ atau exp( iθ) untuk sembarang nilai real dari θ, disebut dengan
formula euler. Jika kita tulis bilangan komplek z tak nol dalam bentuk polar, diperoleh:
z=r ¿
Fomula euler juga dapat dinyatakan dalam bentuk eksponensial, yaitu z=r e iθ

Sifat-sifat additive bentuk eksponensial:

e i θ e i θ =e i(θ +θ )
1 2 1 2

Untuk z 1 dan z 2 dengan r 1dan r 2 adalah satuan, maka diperoleh persamaan

z 1 z 2=¿

−iθ 1
Tulis e−iθ , kita peroleh persamaan e iθ e−iθ =1 dan e = .
e iθ

−1 1 i(−θ) 1 −iθ
Perhatikan bahwa invers perkalian dari bilangan tak nol menjadi z = e = e
r r

Diketahui z 1=r 1 ei θ dan z 2=r 2 e iθ1 2

Diperoleh z 1 z 2=r 1 r 2 ei (θ +θ ) 1 2

z1 r 1 i(θ +θ )
Dan = e 1 2

z2 r 2

Dalam bentuk polar z=r ¿

i (θ +2 π )
⇔ z =r e Dengan n=0 , ±1 , ±2 , …

Misalkan r =R maka z=R e θ maka dapat di representasikan dalam bentuk geometri

Persamaan lingkaran dengan pusat O(0,0)


z=R e θ

⇔| z|=R

⇔ √ x 2 + y 2=R

⇔ x 2 + y 2=R2

Ketika θ di naikkan menjadi 2 π kita sampai pada derah titik persamaannya. Tentu saja
ketika θ di turunkan menjadi 2 π maka berdasarkan gambar diatas, keduanya merupakan
bilangan komplek, yaitu: z 1=r e iθ dan z 2=r e iθ
1 2
dengan z 1=z 2 Jika dan hanya jika
r 1=r 2 dan θ1=θ 2+ 2 kπ , dengan k =0 , ±1 , ±2 , …

Gambar diatas dengan r =R menunjukkan persamaan z=R e iθdengan 0 ≤ θ ≤2 π .

3. Akar Bilangan Kompleks

Setiap bilangan kompleks selalu dapat ditulis dalam bentuk kutub, jadi w dapat dinyatakan
dengan ρ cis φ dimana ρ=|w| dan φ= Arg( w). Akar pangkat n dari w di definisikan sebagai
bilangan komplek z sedemikian sehingga z n=w

Misalkanz=rcisφ. Karena w=ρ cis ϕ. Dengan menggunakan rumus moivre, persamaan


z n=w menjadi

rn ¿

Persamaan di atas menghasilkan dua persamaan, yaitu:

r n cos ( nφ )=ρ cos ϕ dan

r n sin ( nφ )= ρsin ϕ

Karena r harus bernilai real dan non negative, maka penyelesaian kedua persamaan ini
adalah
ϕ+2 kπ
r =√n ρdanφ=
n

Dengan k sembarang bilangan bulat dan√n ρ bilangan real non negatif . jadi

1
w n =√n ρ ¿. Oleh karena sinus dan cosinus merupakan fungsi periodik dengan periode 2 π,
1 1
nilai bulat dalam rumus untuk wn ini memberikan n nilai yang berlainan untuk wn .
Nilai-nilai ini di peroleh dengan memberikan n nilai bulat yang berurutan kepada k, misalnya
k =0 , 1 ,2 , … , ( n−1 ) . jika di berikan bilangan komplek w=ρ cis ϕ yang tidak nol dan n bulat
1
positif. Maka diperoleh n buah nilai untuk w n , yakni

1
ϕ+ 2 kπ ϕ+2 kπ
(
w n =√n ρ cos
n
+i sin
n )
Dengan k =0 , 1 ,… ,( n−1) atau n bilangan bulat yang berturutan.

Contoh:

1. Tentukan semua nilai akar pangkat 2 dari 1.


Penyelesaian:
Dalam soal ini, w=1=1 cis 0.
0+2 kπ 0+2 kπ
2
(
Jadi 1 =z n=1 cos
6
+ isin
6 )
, k=0 ,1

Semua akar pangkat 2 dari 1 adalah


z 0=cis 0=1

π 1
z 1=cis = ( 1+i √3 )
3 2
4. Regions dalam Bidang kompleks

Pada bagian ini,kita akan membicarakan tentang himpunan dari bilangan komplek satu titik
dalam bidang z. dasar utamanya adalah konsep dalam lingkungan ε.
Diketahui z 0 ∈ C danε > 0
1. N ( z 0 , ε )= { z ∈C :|z−z 0|<ε }: Lingkungan εdari z 0.
Untuk suatu bilangan kompleks z 0 dan suatu bilangan ε > 0, di sebut Lingkungan titik z 0
dengan radius ε adalah himpunan itik z yang jaraknya dari z 0 kurang dari ε, yang di beri

notasi N ( z 0 , ε ). Jadi
N ( z 0 , ε )= { z ∈C :|z−z 0|<ε }. Secara geometri N ( z 0 , ε )adalah cakram yang berpusat di z 0

dan beradi u ε tidak termasuk titik-titik pada lingkaran yang membatasinya.

2. N ( z 0 , ε ) ={ z ∈ C :|z−z 0|< ε }: Lingkungan ε dari z 0tanpa z 0.


¿

Lingkungan in terdiri semua titik z dalam lingkunganε dari z 0 kecuali untuk titik z 0 itu
sendiri.
Titik Interior
Titik z 0di sebut titik interior himpunan S jika terdapat suatu lingkunga z 0 yang
merupakan sub himpunan dari S.
z 0titik interior S ⇔ ∃ ε >0 , N ( z 0 , ε )⊂ S

Titik Batas
Titik di z 0 di sebut titik batas dari himounan S jika setiap lingkungan z 0 memuat anggota S dan
anggota Sc .

Titik Limit
Titik z 0 dikatakan titik limit dari himpunan S, jika setiap lingkungan dari z 0 memuat paling
sedikit satu titik z ∈ S dan z ≠ z 0
z 0titik limit S ⇔ ∀ ε> 0 , ( N ( z 0 , ε )−{ z 0 } ⋂ Stidakkosong ) .

Inkaran pernyataan di atas adalah

z 0bukan titik limit S ⇔ ∀ ε> 0 , ( N ( z1 , ε ) −{ z 1 } ⋂ Stidak kosong ) .

Jadi z 1 bukan titik limit S jika dan hanya jika

HimpunanBuka
Himpunan S di katakan terbuka jika semua anggota S adalah titik interior S.
S terbuka :∀ z , z ∈ S ⇒ z titik interior S .

Dapat didefinisikan sebagai :

S ⊆Chimpunan terbuka jika setiap unsure x ∈ S merupakan titik dalam dari S.


HimpunanTutup
Himpunan S dikatakan tutup jika S memuat semua titik limitnya.
S tertutup jika∀ z , z titik limitS ⇒ z ∈ S

Jadi S tidak tertutup jika terdapat z 1 , z 1 titik limit S dan z 1 ∉ S .

Himpunan Terhubung
Himpunanterhubung S dikatakan terhubung jika setiap dua titiknya dapat dihubungkan
oleh garis polygon atau garis patah, yang terdiri atas garis yang cacahnya berhingga dan yang
seluruhnya terletak di dalam S.

Domain
Domain adalah himpunan yang terbuka dan terhubung.

Region (daerah)
Suatu region adalah himpunan terbuka yang tidak kosong atau himpuna ini di tambah
dengan sebagian atau seluruh titik perbatasannya.

HimpunanTerbatas
Himpunan S dikatakan terbatas jika terdapatM >0sehingga untuk semua z ∈ Sberlaku
|z|≤ M . Jadi himpunan terbatas adalah himpunan titik-titik yang terletak dalam suatu lingkaran
yang berpusat di 0.Himpunan yang bukan terbatas adalah himpunan tak terbatas.

DAFTAR PUSAKA

Churchill, RuelV. Dan Brown, James Ward . 1990 .Complex Variables and Application,,
edisi ke-5 . New York :McGraw-Hill Publishing Company .

Martono, Koko . 1964 .Peubah Kompleks . Jakarta :Erlangga .

R,Soemanto . 1994 .Fungsi Variable Kompleks .Yogyakarta :Perpustakaan Jurusan


Matematika UNNES .

You might also like