You are on page 1of 4

CHLORIDA (Range : 600 mg/l Cl)

1. Alat dan bahan :


a. Tabung erlenmeyer ukuran 125 ml
b. Gelas ukur 100 ml
c. Pippet 1 ml
d. Buret 50 ml
e. Aquadest steril
f. Larutan K2Cr2O4 5 %
g. Larutan AgNO3 0,0141 N
h. Larutan NaCl 0,0141 N
2. Dua buah erlenmeyer 125 ml masing-masing diberi tanda blangko (B) dan sampel
(A).
3. Masing-masing erlenmeyer untuk blangko dibilas dengan aquades steril sebanyak 3
kali dan sampel dengan air sampel sebanyak 3 kali.
4. Masukkan aquadest steril 100 ml dengan gelas ukur 100 ml ke dalam erlenmeyer
yang diberi tanda blangko (B). Dengan gelas ukur 100 ml untuk air sampel ke dalam
erlenmeyer yang diberi tanda sampel (A).
5. Perlakuan dilakukan untuk blangko terlebih dulu (B), tambahkan 1 ml larutan
K2Cr2O4 5% amati perubahan warna kuning.
6. Untuk air sampel tambahkan 1 ml larutan K2Cr2O4 5 % ke dalam erlenmeyer, amati
perubahan warna menjadi kuning.
7. Titrasi dengan larutan AgNO3 sampai menjadi warna merah bata. Pada saat
melakukan titrasi dicatat berapa ml kebutuhannya.
8. Masukkan ke dalam rumus : Cl mg/lt = (A-B) x N x 35,45 x 1000
V
Keterangan :
A = volume larutan baku AgNO3 contoh/sampel (ml)
B = volume larutan baku AgNO3 Titrasi blangko (ml)
N = Normalitas larutan baku AgNO3 : 0,0141 (mg/lt)
V = volume contoh uji (ml)

ZAT ORGANIK (Range : 10 ml/l)


1. Alat dan bahan :
a. Labu erlenmeyer 125 ml, gels ukur 100 ml, kompor listrik, pipet 10 ml dan buret.
b. Bahan : larutan asam sulfat 8 N, larutan Asam Oksalat 0,1 N dan 0,01 N, larutan
Kalium Permanganat (KMnO4) 0,1 N dan 0,01 N, aquades steril.
2. Erlenmeyer 125 ml masing-masing diberi label tanda blanngko (b) dan sampel (a)
3. Masing-masing erlenmeyer untuk blangko dibilas dengan aquadest steril sebanyak 3
kali dan sampel dengan air sampel sebanyak 3 kali.
4. Masukkan aquades steril dengan gelas ukur 100 ml ke dalam erlenmeyer yang diberi
tanda blangko (b) sebanyak 100 ml. Untuk air sampel 100 ml dimasukkan dalam
erlenmeyer yang diberi tanda sampel (a).
5. Tambahkan larutan KMnO4 0,01 N beberapa tetes ke dalam blangko (b) dan sampel
(a) hingga terjadi perubahan warna menjadi merah muda.
6. Dengan pipet 10 ml tambahkan 5 ml larutan asam sulfat 8 N ke dalam blangko (b) dan
sampel (a).
7. Panaskan di atas pemanas listrik sampai mendidih, tambahkan 10 ml larutan KMnO 4
0,01 N ke dalam blangko (b) dan sampel (a) sampai warna menjadi ungu dan
dipanaskan kembali sampai mendidih.
8. Tambah 10 ml Larutan Asam Oksalat 0,01 N dengan pipet 10 ml hingga perubahan
warna ungu menjadi putih.
9. Dengan menggunakan buret, titrasi KMnO4 0,01 N sampai warna merah jambu. Pada
saat titrasi blangko dan sampel hasilnya dicatat.
10. Masukkan ke dalam rumus :
KMnO4 (mg/l) = [(10 + a) b – (10 x c)] x 1 x 31,6 x 1000
d
keterangan :
a = volume KMnO4 0,01 N yang dibutuhkan pada titrasi.
b = normalitas KMnO4 yang sebenarnya.
c = normalitas Asam Oksalat
d = Volume contoh (100 ml)

PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI AIR


1. Bahan yang digunakan :
a. Media Endo Broth (steril) untuk pembiakan bakteri coliform.
b. Filter steril.
c. Alkohol.
2. Peralatan meliputi :
a. Unit membran filter yang terdiri atas bagian-bagian :
1) Vacum pump (pompa hisap)
2) Funnel (tempat sampel siap saring)
3) Filter holder (tempat meletakkan saringan)
4) Vacum support (bantalan penyerap media)
b. Media support (bantalan penyerap media)
c. Petridish (tempat bantalan penyerap media dan filter)
d. Pinset
e. Lampu bunsen
f. Inkubator
g. Coloni counter
h. pH meter
i. botol steril
3. cara kerja pengambilan sampel air :
a. pengambilan sampel air dari sumur gali, mata air dan reservoir
1) siapkan botol steril dan lampu bunsen.
2) Tangan dalam pengambilan sampel air dalam keadaann steril.
3) Masukkan botol steril ke dalam alat bantu pengambilan sampel air.
4) Buka bungkus botol steril dekat dengan lampu bunsen yang sudah dinyalakan.
5) Pegang botol steril bagian bawah, turunkan pelan-pelan dan biarkan masuk ke
dalam minimal 10 cm dari permukaan air.
6) Setelah botol steril terisi penuh angkat ke atas, buang sebagian air dekat
dengan lampu bunsen segera ditutup.
7) Catat tanggal pengambilan sampel dan lokasi.
8) Masukkan ke dalam calbox.
b. pengambilan sampel dari perpipaan (kran)
1) siapkan botol steril dan lampu bunsen.
2) Tangan dalam pengambilan sampel air dalam keadaan steril.
3) Alirkan kran selama 3-5 menit.
4) Bersihkan kran dengan kapas yang sudah dibasahi alkohol atau dipanasi
dengan lampu bunsen yang sudah menyala.
5) Alirkan kran selama 3 menit, buka botol steril masukkan air secara aseptis,
buang sebagian air dekat dengan lampu bunsen dan segera ditutup.
6) Catat tanggal pengambilan sampel dan lokasi.
7) Masukkan ke dalam calbox.
4. Membuat larutan M Endo Agar sebagai media penanaman coliform.
a. Pembuatan larutan M Endo Agar per 100 ml.
b. Timabng bubuk M Endo Agar sebanyak 3,9 gram (sesuai ketentuan penggunaan
pada label).
c. Larutkan dalam 100 ml aquades steril pada labu erlenmeyer.
d. Tutup dengan kapas dan bungkus dengan kertas payung serta ditali.
e. Steril dengan autoclave dengan tekanan 1,5 dan suhu 120 oC selama 15 menit.
f. Larutan siap digunakan atau disimpan dalam almari pendingin.
5. Pemeriksaan mikrobiologi air
a. Meja diseptis dengan alkohol dan nyalakan lampu bunsen.
b. Steril vacum pump dan alat lainnya dengan alkohol.
c. Masukkan filter steril secara aseptis dengan mengunakan p[inset dan
masukkan sampel air 100 ml.
d. Pompa perlahan sampai sampai sampel air bersih, siapkan petridish steril
diameter 6 cm.
e. Pindahkan filter ke dalam petridish dengan pinset secara aseptis, masukkan
Endo Broth ke dalam petridish 1,5 – 2 ml.
f. Inkubasikan ke dalam incubator dengan suhu 35-37oC selama 1x24 jam.
g. Amati hasil pemeriksaan mikrobiologi air minum dan catat hasilnya.
h. Masukkan ke dalam rumus :
Jumlah bakteri/100 ml : A x 100
V
Dipergunakan jika tidak dilakukan pengenceran sampel.

Jumlah bakteri/100 ml : A x P x 100


V
Digunakan jika dilakukan pengenceran terhadap sampel yang diperiksa.

Keterangan :
A = jumlah koloni bakteri teramati
P = pengenceran
V = volume sampel yang disaring.

Pengukuran free chlor pada air dilakukan dengan alat chlorinometer.


1. Pastikan baterai terpasang dan terkontrol dengan baik tekan on/off
2. Ketika bunzen berbunyi dan display LCD nyala, alat siap digunakan, saat muncul
indikator “ZERO” alat perlu di nolkan dulu.
3. Isikan sampel air pada cuvet 10 ml tabung pertama sebagai blangko.
4. Tempatkan cuvet pada penahannya dan pastikan pada tutup terposisikan pada
groove yang aman.
5. Tekan tombol “ZERO/CFM” tanda cuvet dan detektor akan muncul di display,
tergantung pada phase pengukuran.
6. Setelah beberapa detik display akan muncul “0,0” alat ukur sudah diposisikan.
7. Masukkan Free Chlor pada cuvet goyang hingga merata tekan tombol READ
maka pada display menunjukan angka besaran Free Chlor.
8. Catat hasilnya sebagai Free Chlor.
9. Matikan Chlorinometer dengan menekan OFF, ambil cuvet dan bersihkan.
10. Lepaskan baterai bila alat tersebut tidak digunakan kembali.

You might also like