You are on page 1of 10

TUGAS

MAKALAH
ETNOBOLOGI
TENTANG
J
A
H
E

DISUSUN OLEH :
YUSRI LA USAHA
100317010

UNIVERSITAS SAM RATULANGI


FAKULTAS PERTANIAN
MANADO
2011
KATA PENGANTAR

Puji syukur Saya ucapkan pada Allah SWT karena atas rahmatNya Saya dapat menyelesaikan
tugas ini meskipun dalam penulisan makalah ini saya menyadari bahwa masih begitu banyak kekurangan
baik dalam penyusunan maupun isi makalah ini.Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih atas segala
bantuan, motivasi,dan dorongan dari orang-orang yang telah membantu saya dalam menyelesaikan
makalah, yang berjudul Manfaat Dari Tanaman Jahe

Untuk itu, saya berharap bahwa apa yang saya rangkum dalam makalah ini, dapat berguna dan
menambah wawasan.Terutama dalam menghadapi kehidupan ke depan dalam bermayarakat.

Semoga apa yang menjadi inti dalam makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan
apabila terdapat kekurangan, penulis mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Manado, 1 April 2011

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
a) Latar Belakang
b) Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN
1. Jahe
2. Kandungan Rimpang Jahe
3. Khasiat Jahe
4. Jahe Sebagai Obat Praktis
5. Jenis – jenis Jahe

BAB III PENUTUP


1. Kesimpulan
2. Saran/Kritik
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tanaman Jahe merupakan salah satu tanaman rempah-rempah yang


diperdagangkan di dunia. Jahe diekspor dalam bentuk jahe segar, jahe kering, jahe segar
olahan dam minyak atsiri. Dengan semakin berkembangnya perusahaan jamu dalam
negeri bahkan telah melakukan ekspor kemancanegara maka peluang pengembangan jahe
sebagai salah satu bahan baku pembuatan jamu menjadi sangat terbuka.

Berdasarkan data stastistik perkebunan semester I tahun 1999 luas areal penanaman jahe
di Kabupaten Sukabumi sebesar 1.176,65 Ha dan umumnya ditanam pada areal perkebunan
rakyat.
Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu sentra produksi jahe di Jawa Barat sebenarnya
mempunyai peluang yang cukup besar dalam pengembangan jahe. Hal ini jika dilihat dari
potensi daerah, penyediaan sarana pertanian dan banyaknya petani yang secara rutin menanam
jahe. Sesuai dengan kesesuaian lahan dan iklim, banyak tempat di Kabupaten Sukabumi yang
cocok untuk penanaman jahe. Begitu pula dengan sarana pertanian yang mudah didapatkan dan
terutama banyak petani yang telah berpengalaman dalam perjahean.

B. Tujuan penulisan

1. Tujuan makalah ini penulis buat hanya untuk bahan acun bagi para mahasiswa
/penulis.
2. Sebagai tugas dalam perkuliahan khususnya mata kuliah Etnobiologi
3. Menambah wawasan Saya dan Teman-teman dalam mendalami Ilmu kehutanan
terutama tentang Manfaat Dari Tanaman Jahe.
4. Menambah pengetahuan dalam menulis makalah. Dan sebagai bahan contoh untuk
menulis makalah selanjutnya.
BAB II

PEMBAHASAN

JAHE

Tanaman jahe telah lama dikenal dan tumbuh baik di negara kita. Jahe merupakan salah
satu rempah-rempah penting. Rimpangnya sangat luas dipakai, antara lain sebagai bumbu masak,
pemberi aroma dan rasa pada makanan seperti roti, kue, biscuit, kembang gula dan berbagai
minuman. Jahe juga digunakan dalam industri obat, minyak wangi dan jamu tradisional. Jahe
muda dimakan sebagai lalaban, diolah menjadi asinan dan acar. Disamping itu, karene dapat
memberi efek rasa panas dalam perut, maka jahe juga digunakan sebagai bahan minuman seperti
bandrek, sekoteng dan sirup.

Jahe yang nama ilmiahnya Zingiber officinale sudah tak asing bagi kita, baik sebagai
bumbu dapur maupun obat-obatan. Begitu akrabnya kita, sehingga tiap daerah di Indonesia
mempunyai sebutan sendiri-sendiri bagi jahe. Nama-nama daerah bagi jahe tersebut antara lain
halia (Aceh), bahing (Batak karo), sipadeh atau sipodeh (Sumatera Barat), Jahi (Lampung), jae
(Jawa), Jahe (sunda), jhai (Madura), pese (Bugis) lali (Irian)
Jahe tergolong tanaman herba, tegak, dapat mencapai ketinggian 40 – 100 cm dan dapat
berumur tahunan. Batangnya berupa batang semu yang tersusun dari helaian daun yang pipih
memanjang dengan ujung lancip. Bunganya terdiri dari tandan bunga yang berbentuk kerucut
dengan kelopak berwarna putih kekuningan.
Akarnya sering disebut rimpang jahe berbau harum dan berasa pedas. Rimpang bercabang tak
teratur, berserat kasar, menjalar mendatar. Bagian dalam berwarna kuning pucat.

Kandungan Rimpang Jahe

Sifat khas jahe disebabkan adanya minyak atsiri dan oleoresin jahe. Aroma harum jahe
disebabkan oleh minyak atsiri, sedangkan oleoresinnya menyebabkan rasa pedas. Mnnyak atsiri
dapat diperoleh atau diisolasi dengan destilasi uap dari rhizoma jahe kering. Ekstrak minyak jahe
berbentuk cairan kental berwarna kehijauan sampai kuning, berbau harum tetapi tidak memiliki
komponen pembentuk rasa pedas. Kandungan minyak atsiri dalam jahe kering sekitar 1 – 3
persen. Komponen utama minyak atsiri jahe yang menyebabkan bau harum adalah zingiberen
dan zingiberol.

Oleoresin jahe banyak mengandung komponen pembentuk rasa pedas yang tidak
menguap. Komponen dalam oleoresin jahe terdiri atas gingerol dan zingiberen, shagaol, minyak
atsiri dan resin. Pemberi rasa pedas dalam jahe yang utama adalah zingerol.

Khasiat Jahe

Sejak dulu Jahe dipergunakan sebagai obat, atau bumbu dapur dan aneka keperluan
lainnya. Jahe dapat merangsang kelenjar pencernaan, baik untuk membangkitkan nafsu makan
dan pencernaan.
Jahe yang digunakan sebagai bumbu masak terutama berkhasiat untuk menambah nafsu
makan, memperkuat lambung, dan memperbaiki pencernaan. Hal ini dimungkinkan karena
terangsangnya selaput lendir perut besar dan usus oleh minyak asiri yang dikeluarkan rimpang
jahe.
Minyak jahe berisi gingerol yang berbau harum khas jahe, berkhasiat mencegah dan
mengobati mual dan muntah, misalnya karena mabuk kendaraan atau pada wanita yang hamil
muda. Juga rasanya yang tajam merangsang nafsu makan, memperkuat otot usus, membantu
mengeluarkan gas usus serta membantu fungsi jantung. Dalam pengobatan tradisional Asia, jahe
dipakai untuk mengobati selesma, batuk, diare dan penyakit radang sendi tulang seperti artritis.
Jahe juga dipakai untuk meningkatkan pembersihan tubuh melalui keringat.

Penelitian modern telah membuktikan secara ilmiah berbagai manfaat jahe, antara lain :
a) Menurunkan tekanan darah. Hal ini karena jahe merangsang pelepasan hormon adrenalin
dan memperlebar pembuluh darah, akibatnya darah mengalir lebih cepat dan lancar dan
memperingan kerja jantung memompa darah
b) Membantu pencernaan, karena jahe mengandung enzim pencernaan yaitu protease dan
lipase, yang masing-masing mencerna protein dan lemak..
c) Gingerol pada jahe bersifat antikoagulan, yaitu mencegah penggumpalan darah. Jadi
mencegah tersumbatnya pembuluh darah, penyebab utama stroke, dan serangan jantung.
Gingerol juga diduga membantu menurunkan kadar kolesterol
d) Mencegah mual, karena jahe mampu memblok serotonin, yaitu senyawa kimia yang
dapat menyebabkan perut berkontraksi, sehingga timbul rasa mual. Termasuk mual akibat
mabok perjalanan.
e) Membuat lambung menjadi nyaman, meringankan kram perut dan membantu
mengeluarkan angin.
f) Jahe juga mengandung antioksidan yang membantu menetralkan efek merusak yang
disebabkan oleh radikal bebas di dalam tubuh.
Jahe sebagai Obat Praktis

Jahe merupakan pereda rasa sakit yang alami dan dapat meredakan nyeri rematik, sakit
kepala, dan migren. Caranya, minum wedang jahe 3 kali sehari. Bisa juga minum wedang ronde,
mengulum permen jahe, atau menambahkan jahe saat pada soto, semur, atau rendang.

Daun jahe juga berkhasiat, antara lain dengan ditumbuk dan diberi sedikit air dapat
dipergunakan sebagai obat kompres pada sakit kepala dan dapat dipercikan ke wajah orang yang
sedang menggigil. Sedangkan rimpangnya ditumbuk dan direbus dalam air mendidih selama
lebih kurang ½ jam, kemudian airnya dapat diminum sebagai obat untuk memperkuat
pencernaan makanan dan mengusir gas di dalamnya, mengobati hati yang membengkak, batuk
dan demam.
Untuk mengobati rematik rematik siapkan 1 atau 2 rimpang jahe. Panaskan rimpang tersebut di
atas api atau bara dan kemudian ditumbuk. Tempel tumbukan jahe pada bagian tubuh yang sakit
rematik. Cara lain adalah dengam menumbuk bersama cengkeh, dan ditempelkan pada bagian
tubuh yang rematik.

Jahe juga dapat digunakan untuk mengobati luka karena lecet, ditikam benda tajam,
terkena duri, jatuh, serta gigitan ular. Caranya rimpang jahe merah ditumbuk dan ditambahkan
sedikit garam. Letakkan pada bagian tubuh yang terluka.
Rimpang tumbuk juga dapat dipakai sebagai obat gosok pada penyakit gatal karena sengatan
serangga.
Rimpang yang ditumbuk, dengan diberi sedikit garam, kemudian ditempelkan pada luka
bekas gigitan ular beracun (hanya sebagai pertolongan pertama sebelum penderita dibawa ke
dokter).
Dengan dicampur lobak, jahe dapat digunakan untuk mengobati eksim. Parutan lobak
dicampur dengan air jahe. Air jahe dapat diperoleh dengan memarut rimpang jahe, lalu diperas.
Ramuan ini dioleskan ke bagian kulit yang terkena eksim. Biasanya dalam waktu 2 minggu saja
penyakit sudah berkurang.

Untuk mencegah mabuk perjalanan, ada baiknya minum wedang jahe sebelum bepergian.
Caranya: pukul-pukul jahe segar sepanjang satu ruas jari. Masukkan ke dalam satu gelas air
panas, beri madu secukupnya, lalu diminum. Bisa juga menggunakan sepertiga sendok teh jahe
bubuk, atau kalau tahan, makan dua kerat jahe mentah.

Jenis Jahe

Jahe dibedakan menjadi tiga jenis berdasarkan ukuran, bentuk, dan warna
Rimpangnya antara Lain :
a) Jahe putih atau jahe kuning besar yang disebut juga jahe gajah atau jahe badak. Rimpangnya
besar dan gemuk, ruas rimpang lebih menggembung dibandingkan dengan kedua varietas
lainnya. Jenis jahe ini bisa dikonsumsi baik saat masih muda maupun suda tua. Bisa
dimanfaatkan dalam bhentuk jahe segar atau jahe olahan.
b) Jahe putih atau kunig kecil yang disebut juga dengan jahe suntil  atau jahe emprit. Ruasnya
kecil, agak rata sampai agak menggembung. jahe ini bisa dipanane  setalah berumur tua.
Kandungan minyak asirinya lebih besar daripada jahe gajah, sehingga rasanya lebih pedas
dan seratnya lebih tinggi. Jahe ini cocok utuk ramuan obat - obatan atau untuk diekstrak
menjadi oleoresin dan minyak asiri.
c) Jahe merah. Rimpangnya berwarna merah dan lebih kecil daripada jahe putih kecil, jahe
merah selalu dipanen setelah berumur tua. Jahe ini memiliki kandungan minyak asiri paling
tinggi dibandingkan dengan 2 klon lainnnya, sehingga cocok untuk ramuan obat - obatan.
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan

Jahe merupakan salah satu rempah-rempah penting. Rimpangnya sangat luas dipakai,
antara lain sebagai bumbu masak, pemberi aroma dan rasa pada makanan seperti roti, kue,
biscuit, kembang gula dan berbagai minuman. Jahe tergolong tanaman herba, tegak, dapat
mencapai ketinggian 40 – 100 cm dan dapat berumur tahunan. Batangnya berupa batang semu
yang tersusun dari helaian daun yang pipih memanjang dengan ujung lancip. Bunganya terdiri
dari tandan bunga yang berbentuk kerucut dengan kelopak berwarna putih kekuningan.

Jahe juga dapat digunakan untuk mengobati luka karena lecet, ditikam benda tajam,
terkena duri, jatuh, serta gigitan ular. Caranya rimpang jahe merah ditumbuk dan ditambahkan
sedikit garam. Letakkan pada bagian tubuh yang terluka.
Rimpang tumbuk juga dapat dipakai sebagai obat gosok pada penyakit gatal karena sengatan
serangga.
Rimpang yang ditumbuk, dengan diberi sedikit garam, kemudian ditempelkan pada luka
bekas gigitan ular beracun (hanya sebagai pertolongan pertama sebelum penderita dibawa ke
dokter).

You might also like