You are on page 1of 7

RESUME PENDIDIKAN BUDI PEKERTI

SUMBER DAN FUNGSI NORMA

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK II
ARIF KURNIAWAN (542 )
POPPY YOESA PUTRI (54241)
ATIKA SY (54243)
YESI SUNIATI (54238)
NESA GAFHI (54237)
TRI NOVRIANTI LESTARI (58730)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2011
PENGERTIAN NORMA

Setiap individu dalam kehidupan sehari-hari melakukan interaksi dengan


individu atau kelompok lainnya. Interaksi sosial mereka juga senantiasa didasari
oleh adat dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Misalnya interaksi sosial di
dalam lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan lain
sebagainya.
Masyarakat yang menginginkan hidup aman, tentram dan damai tanpa gangguan,
maka bagi tiap manusia perlu menjadi pedoman bagi segala tingkah laku manusia
dalam pergaulan hidup, sehingga kepentingan masing-masing dapat terpelihara
dan terjamin.
Setiap anggota masyarakat mengetahui hak dan kewajiban masing-masing.
Tata itu lazim disebut kaidah (berasal dari bahasa Arab) atau
norma (berasal dari bahasa Latin) atau ukuran-ukuran.

Norma merupakan aturan,pedoman,atau petunjuk hidup dengan sanksi-


sanksi untuk mendorong seseorang,kelompok,dan masyarakat mencapai
danmewujudkan nilai-nilai social dan menciptakan kehidupan yang aman,tertib
dan sentosa.

A. Norma yang bersumber dari Tuhan

1. Norma Agama

Norma agama adalah suatu petunjuk hidup yang berasal dari Tuhan bagi
penganut-Nya agar mereka mematuhi segala perintah-Nya dan menjauhi segala
larangan-Nya,atau bisa juga diartikan sebagai peraturan hidup yang harus diterima
manusia sebagai perintah-perintah, larangan larangan dan ajaran-ajaran yang
bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa. Pelanggaran terhadap norma ini akan
mendapat hukuman dari Tuhan Yang Maha Esa berupa “siksa” kelak di akhirat.

Para pemeluk agama mengakui dan berkeyakinan bahwa peraturan-


peraturan hidup itu berasal dari Tuhan dan merupakan tuntunan hidup ke jalan
yang benar. Daya ikat norma agama sebenarnya cukup kuat, namun karena sanksi
yang diterima tidak langsung, masyarakat cenderung bersikap biasa-biasa saja
apabila melanggar aturan yang telah digariskan agama.

Namun, bagi orang yang tingkat pemahaman agamanya tinggi, melanggar


aturan dalam agama berarti dia akan masuk neraka kelak dalam kehidupan di
akhirat. Contohnya larangan mengambil barang milik orang lain, larangan
berdusta, larangan berzina,di larang membunuh,dan perintah untuk beribadah
kepada Allah.

B. Norma yang bersumber dari manusia

2. Norma Kesusilaan

Ialah peraturan hidup yang berasal dari suara hati sanubari manusia.
Pelanggaran norma kesusilaan ialah pelanggaran perasaan yang berakibat
penyesalan. Norma kesusilaan bersifat umum dan universal, dapat diterima oleh
seluruh umat manusia. Peraturan-peraturan hidup ini datang dari bisikan kalbu
atau suara batin yang diakui dan diinsyafi oleh setiap orang sebagai pedoman
dalam sikap dan perbuatannya.

Penyimpangan dari norma kesusilaan dianggap salah atau jahat, sehingga


pelanggarnya akan diejek atau disindir. Misalnya, anak yang tidak menghormati
orang tua akan diejek dan disindir karena tindakan itu dianggap tindakan asusila.
Contoh norma ini diantaranya ialah :

 Tidak boleh mencuri milik orang lain


 Harus berlaku jujur
 harus berbuat baik terhadap sesama manusia

Apabila penyimpangan kesusilaan dianggap keterlaluan, maka pelakunya


akan diusir atau diisolasi.
Contoh:

orang yang melakukan perkawinan sumbang akan diusir dari lingkungan


kelompok tempat tinggalnya karena tindakan itu dapat meresahkan masyarakat.
Pelanggaran terhadap norma kesusilaan tidak dihukum secara formal, tetapi
masyarakatlah yang menghukumnya secara tidak langsung.

3. Norma Kesopanan

Ialah norma yang timbul dan diadakan oleh masyarakat itu sendiri untuk
mengatur pergaulan sehingga masing-masing anggota masyarakat saling hormat
menghormati. Akibat dari pelanggaran terhadap norma ini ialah dicela
sesamanya, karena sumber norma ini adalah keyakinan masyarakat yang
bersangkutan itu sendiri.
Hakikat norma kesopanan adalah kepantasan, kepatutan, atau kebiasaan yang
berlaku dalam masyarakat. Norma kesopanan sering disebut sopan santun, tata
krama atau adat istiadat.
Norma kesopanan tidak berlaku bagi seluruh masyarakat dunia, melainkan
bersifat khusus dan setempat (regional) dan hanya berlaku bagi segolongan
masyarakat tertentu saja. Apa yang dianggap sopan bagi segolongan masyarakat,
mungkin bagi masyarakat lain tidak demikian.

Misalnya, di sebagian besar negara Eropa, memegang kepala orang yang lebih tua
merupakan hal yang biasa, bahkan pada peristiwa tertentu halitu justru dianggap
sebuah penghormatan. Namun, di Indonesia hal itu dianggap tidak sopan dan
merupakan penghinaan

.Contoh norma ini diantaranya ialah :


a)Berilah tempat terlebih dahulu kepada wanita di dalam keret api,bus dan lain-
lain, terutama wanita yang tua, hamil atau membawa bayi
b) Jangan makan sambil berbicara.
c) Janganlah meludah di lantai atau di sembarang tempat
d) Orang muda harus menghormati orang yang lebih tua

Kebiasaan merupakan norma yang keberadaannya dalam masyarakat diterima


sebagai aturan yang mengikat walaupun tidak ditetapkan oleh pemerintah.

4. Norma Hukum
Ialah peraturan-peraturan yang timbul dan dibuat oleh lembaga kekuasaan
negara. Isinya mengikat setiap orang dan pelaksanaanya dapat dipertahankan
dengan segala paksaan oleh alat-alat negara, sumbernya bisa berupa peraturan
perundangundangan, yurisprudensi, kebiasaan, doktrin, dan agama. Keistimewaan
norma hukum terletak pada sifatnya yang memaksa, sanksinya berupa ancaman
hukuman.
Penataan dan sanksi terhadap pelanggaran peraturan-peraturan hukum
bersifat heteronom, artinya dapat dipaksakan oleh kekuasaan dari luar, yaitu
kekuasaan negara. Contoh norma ini diantaranya ialah :
a) “Barang siapa dengan sengaja menghilangkan jiwa/nyawa orang lain, dihukum
karena membunuh dengan hukuman setingi-tingginya 15 tahun”.
b) “Orang yang ingkar janji suatu perikatan yang telah diadakan, diwajibkan
mengganti kerugian”, misalnya jual beli.
c) “Dilarang mengganggu ketertiban umum”.

Hukum biasanya dituangkan dalam bentuk peraturan yang tertulis, atau disebut
juga perundang-undangan. Perundang-undangan baik yang sifatnya nasional
maupun peraturan daerah dibuat oleh lembaga formal yang diberi kewenangan
untuk membuatnys.Oleh karena itu,norma hukum sangat mengikat bagi warga
negara.

5. Norma Sosial

Norma ini bersifat menyesuaikan dengan perubahan sosial. Artinya norma


sosial bersifat fleksibel dan luwes terhadap perubahan sosial. Setiap ada keinginan
dari masyarakat untuk berubah, norma akan menyesuaikan dengan perubahan
tersebut. Meskipun tidak berubah seluruhnya, aturan ini pasti akan mengalami
perubahan.

Fungsi Norma Sosial

a. Pedoman hidup yang berlaku bagi semua anggota masyarakat pada


wilayah tertentu.

b. Memberikan stabilitas dan keteraturan dalam kehidupan


bermasyarakat.

c. Mengikat warga masyarakat, karena norma disertai dengan sanksi


dan aturan yang tegas bagi para pelanggarnya.

d. Menciptakan kondisi dan suasana yang tertib dalam masyarakat.

e. Adanya sanksi yang tegas akan memberikan efek jera kepada para
pelanggarnya, sehingga tidak ingin mengulangi perbuatannya
melanggar norma

C. Fungsi norma bagi kehidupan manusia:


secara umum fungsi norma bagi kehidupan manusia adalah sebagai
berikut:

 Pedoman orientasi hidup masyarakat dalam berinteraksi dan dalam proses


sosialisasi
 Patokan bertingkah laku yang berupa kode-kode
Daftar Pustaka

Zuriah Nurul.2007.pendidikan moral dan budi pekerti dalam perspektif perubahan


.malang:bumi aksara

http//: www.google .com,sumber dan fungsi norma,di akses tanggal 8 maret


2011

You might also like