You are on page 1of 5

Cara – cara Pemisahan dan Elektroanalisis

Ekstaksi Pelarut

EKSTRAKSI PELARUT

I. TUUAN PERCOBAAN
∗ memahami prinsip kerja dari ekstraksi pelarut.
∗ menentukan konsentrasi Nikel (II) yang terekstrak dalam
kloroform secara spektrofotometri.

II. TEORI PERCOBAAN


Ekstraksi adalah suatu metoda pemisahan suatu unsur
atau senyawa yang terdistribusidalam dua pelarut yang saling
tidak bercampur. Diantara berbagai jenis metoda pemisahan,
ekstraksi pelarut atau ekstraksi air merupakan metoda
pemisahan yang paling baik dan populer. Alasan utamanya
adalah pemisahan ini dapat dilakukan baik dalam tingkat mikro
maupun makro.
Prinsip metoda ini didasarkan pasa distribusi zat terlarut
dengan perbandingan tertentu antara dua pelarut yang saling
tidak bercampur. Batasnya adalah zat terlarut dapat ditransfer
dalam jumlah yang berbeda dalam kedua fasa pelarut. Teknik ini
dapat digunakan untuk kegunaan preparatif, pemurnian,
memperkaya, pemisahan serta analisa pada semua skala kerja.
Mula - mula metoda ini dikenal dalam kimia analisis, kemudian
berkembang menjadi suatau metoda yang cukup baik,
sederhana, cepat dan dapat digunakan untuk ion - ion logam
dalam jumlah makrogram.
Prinsip dasar ini didasarkan pada :
1. Hukum Fasa Gibbs :
P + V = C + 2
2. Hukum Distribusi Nernst :
KD = X2/ X1

Lola Anggreini (99132027)


Cara – cara Pemisahan dan Elektroanalisis
Ekstaksi Pelarut

Faktor - faktor yangmempengaruhi pengekstraksian :


1. Interaksi dispersi :
Daya dispersi tidak spesifik dalam sifat dan terjadi antara
pasangan molekul organik yang bedekatan letaknya. Daya
dispersi ini disebabkan oleh gerakan elektron dalam molekul
yang menghasilkan desimetri atau dwikutub yang terjadi
seketika akan mempolarisasikan awan elektron molekul
tetanggga.
2. Interaksi orientasi dwikutub daya induksi :
Interaksi ini spesifik dalam sifat dan aturan penting dalam
distribusi pada sistem pengekstraksian. Bila dua molekul
saling berdekatan, maka momen dwikutub permanen slaing
tarik - menarik secara elektrostatik dan orientasi dwikutub
terjadi apabila kepala positif dari suatu dwi kutub terletak
didekat kepala negatif dwikutub lainnya.
3. Ikatan Hidrogen :
Ikatan hidrogen merupakan ikatan spesifik paling umum
dalam sistem pengekstraksian. Hal ini timbul dari interaksi
gugus pemberi proton, seperti : OH- , NH, SH, CHCl3 dan
gugus penerima proton seperti alkohol, kloroforom, fenol,
asam kuat, sulfida, nitritdan amina.
4. Ikatan ion :
Ikatan ion disini adalah antara ion positif dengan ion negatif.

Kalasifikasi dari sistem pelarut atau ekstraksi pelarut,


didasarkan proses ekstraksinya dibagi atas :
1. Ekstraksi Kelat : yaitu jika ekstraksi berlangsung melalui
pembentukan kelat atau struktur cincin. Contoh : Ekstraksi
uaranium dengan 8 hidroksi kuinolin pada kloroforom,
ekstraksi besi dengan cupferon pada pelarut karbon
tetraklorida.

Lola Anggreini (99132027)


Cara – cara Pemisahan dan Elektroanalisis
Ekstaksi Pelarut

8 hidroksi kuinolin. Kupferon : NO


N -- O --
NH4

OH
2. Ekstraksi Solfasi : Yaitu karena spesies ekstraksi disolvasi ke
fasa organik . Contoh : Ekstraksi besi (III) dari asam
hidroklorida dengan dietil eter., Ekstraksi uranium dari media
asam nitrat dengan tributil posfat.
3. Ekstraksi pembentukan pasangan ion : Yaitu ekstraksi
berlangsung melalui spesies netral yang tidak bermuatan
diekstraksi ke fasa organik. Contoh : Ekstraksi skandium
dengan trioktil amin atau uranium dengan trioktil amin.
4. Ekstraksi Sinergis: Yaitu disebabkan karena adanya efek
memperkuat yang berakibat penambhanan ekstraksi dengan
memanfaatkan pelarut pengekstraksi. Contohnya : Ekstraksi
uranium dengan tributil pasfat bersama - sama dengan 2
thenoyflouroaseton (TTA).

Lola Anggreini (99132027)


Cara – cara Pemisahan dan Elektroanalisis
Ekstaksi Pelarut

III.PROSEDUR KERJA
3.1. Alat dan Bahan
• corong pisah
• labu ukur
• pipet injeksi
• erlenmeyer
• buret
• spektofotometer - Nikel (II)
• dimetil glioxyn - kloroform
3.2. Cara Kerja
1. Siapkan larutan standar Ni+2 50 ppm.
2. Buat deretan larutan standar Ni dengan variasi o mL, 1 mL, 2
mL. Dalam labu ukur 50 mL.
3. Pipet 25 mL larutan stnadar tersebut dan masukkan kedalam
corong pisah.
4. Tambahkan dimetil giokxyn 5 mL, dan kocok sampai
warnanya kemerahan.
5. Tambahkan air brom sebanyak 8 tetes, kocok, dan
tambahkan dengan CC0l4 sebanyak 5 mL, maka akan
terbentuk dua lapisan.
6. Diamkan beberapa saat campuran yang telah dikocok tadi.
7. Ambil lapisan bawah yang terbentuk, masukkan kedalam
kuvet.
8. Lalu tambahkan campuran dalam corong pisah itu sekali lagi
dengan CCl4 sebanyak 2,5 mL dan kocok.
9. Bila ada lapisan bawah, ambil lapisan tersebut dan masukkan
kedalam kuvet yang sama tadi.

Lola Anggreini (99132027)


Cara – cara Pemisahan dan Elektroanalisis
Ekstaksi Pelarut

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Day, R..A., dan A. L. Underwood., “ Analisis Kimia Kuantitatif “.,


Edisi ke-V., Penerbit Erlangga ., Jakarta ., 1999., Hal. 461
-465.
Vogel., “ Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik “., Edisi ke-IV.,
Penerbit EGC., 1994., Hal . 165 - 170.

Lola Anggreini (99132027)

You might also like