Professional Documents
Culture Documents
Ekstaksi Pelarut
EKSTRAKSI PELARUT
I. TUUAN PERCOBAAN
∗ memahami prinsip kerja dari ekstraksi pelarut.
∗ menentukan konsentrasi Nikel (II) yang terekstrak dalam
kloroform secara spektrofotometri.
OH
2. Ekstraksi Solfasi : Yaitu karena spesies ekstraksi disolvasi ke
fasa organik . Contoh : Ekstraksi besi (III) dari asam
hidroklorida dengan dietil eter., Ekstraksi uranium dari media
asam nitrat dengan tributil posfat.
3. Ekstraksi pembentukan pasangan ion : Yaitu ekstraksi
berlangsung melalui spesies netral yang tidak bermuatan
diekstraksi ke fasa organik. Contoh : Ekstraksi skandium
dengan trioktil amin atau uranium dengan trioktil amin.
4. Ekstraksi Sinergis: Yaitu disebabkan karena adanya efek
memperkuat yang berakibat penambhanan ekstraksi dengan
memanfaatkan pelarut pengekstraksi. Contohnya : Ekstraksi
uranium dengan tributil pasfat bersama - sama dengan 2
thenoyflouroaseton (TTA).
III.PROSEDUR KERJA
3.1. Alat dan Bahan
• corong pisah
• labu ukur
• pipet injeksi
• erlenmeyer
• buret
• spektofotometer - Nikel (II)
• dimetil glioxyn - kloroform
3.2. Cara Kerja
1. Siapkan larutan standar Ni+2 50 ppm.
2. Buat deretan larutan standar Ni dengan variasi o mL, 1 mL, 2
mL. Dalam labu ukur 50 mL.
3. Pipet 25 mL larutan stnadar tersebut dan masukkan kedalam
corong pisah.
4. Tambahkan dimetil giokxyn 5 mL, dan kocok sampai
warnanya kemerahan.
5. Tambahkan air brom sebanyak 8 tetes, kocok, dan
tambahkan dengan CC0l4 sebanyak 5 mL, maka akan
terbentuk dua lapisan.
6. Diamkan beberapa saat campuran yang telah dikocok tadi.
7. Ambil lapisan bawah yang terbentuk, masukkan kedalam
kuvet.
8. Lalu tambahkan campuran dalam corong pisah itu sekali lagi
dengan CCl4 sebanyak 2,5 mL dan kocok.
9. Bila ada lapisan bawah, ambil lapisan tersebut dan masukkan
kedalam kuvet yang sama tadi.
DAFTAR KEPUSTAKAAN