You are on page 1of 21

JINAYAH

Oleh: kelompok 1
 Bagus P
 Desy Siti Nurafiah
 Deny Garindra . P
 Romi Darmawan
 Zakakaria A . P
Pengertian 1:
Jinayah menurut fuqaha' ialah perbuatan atau perilaku yang jahat
yang dilakukan oleh seseorang untuk mencerobohi atau mencabul
kehormatan jiwa atau tubuh badan seseorang yang lain dengan
sengaja.

Pengertian 2:
Pada dasarnya pengertian dari istilah jinayah mengacu pada hasil
perbuatan seseorang yang dilarang. Dikalangan fuqoha’, perkataan
jinayah berarti perbuatan yang terlarang. Pengertian jinayah sama
dengan jarimah, sebagaimana yang dikemukakan oleh Imam Al
Mawardi, yaitu :
‫ا لجرائم م حظوراتش رعية زجر هللا ت ع ا ليعنه ا ب حد اوتع زير‬.
“jarimah adalah peruatan-perbuatan yang dilarang oleh syara’ yang
diancam oleh Allah dengan hukuman had atau ta’zir”.
Macam – macam Jinayah dan Hukum
Bagi Pelakunya
1. Pembunuhan
Pembunuhan terbagi tiga:

a. Pembunuhan yang disengaja


Seseorang yang secara sengaja (dan terencana)
membunuh orang yang terlindungi darahnya (tak
bersalah).
Adapun untuk pembunuhan yang disengaja dan
terencana, maka pihak wali dari terbunuh diberi dua
alternatif, yaitu menuntut hukum qishash, atau
memaafkan dengan mendapat imbalan diat
b. Pembunuhan yang seperti disengaja
Syibhul ’amdi (pembunuhan yang mirip dengan sengaja)yaitu
seseorang bermaksud tidak memukulnya, atau tidak dimaksudkan
hendak membunuhnya, namun ternyata oknum yang jadi korban
meninggal dunia.
Maka tiada wajib qisas (balas bunuh) bagi si pembunuh, tetapi
diwajibkan ke atas keluarga pembunuh untuk membayar diyat
mughallazah (denda yang berat) dengan secara beransur – ansur
selama tiga tahun kepada keluarga korban.

c. Pembunuhan yang tidak di sengaja


Seseorang yang melakukan perbuatan menghilangkan nyawa
seseorang tanpa disengaja. Ketika seseorang melakukan hal yang
mubah baginya, contoh memanah binatang buruan atau
semisalnya, ternyata anak panahnya nyasar mengenai orang
hingga meninggal dunia.
Bagi si pembunuh tidak dikenakan qisas (balas bunuh) tetapi
dia dikenakan diyat mukhafafah (denda yang ringan). Diyat itu
2. Pencurian
Pencurian adalah mengambil sesuatu milik orang lain secara diam-diam dengan
maksud untuk dimiliki.
Muharobah (perampokan) adalah Pengambilan harta milik orang lain secara
terang-terangan tidak termasuk pencurian tetapi yang hukumannya lebih berat
dari pencurian.
Ghosab (memanfaatkan milik orang lain tanpa izin) Pengambilan harta orang
lain tanpa bermaksud memiliki

Pelaku pencurian diancam hukuman potong tangan dan akan diazab diakherat
apabila mati sebelum bertaubat dengan tujuan agar harta terpelihara dari tangan
para penjahat, hukuman potong tangan dijatuhkan kepada pencuri oleh hakim
setelah terbukti bersalah, baik melalui pengakuan, saksi dan alat bukti serta
barang yang dicurinya bernilai ekonomis, bisa dikonsumsi dan mencapai
nishab, yaitu lebih kurang 93 gram emas.
3. Perzinahan
Zina adalah melakukan hubungan seksual di luar ikatan perkawinan
yang sah, baik dilakukan secara sukarela maupun paksaan.
Sanksi hukum bagi yang melakukan perzinahan adalah dirajam
(dilempari dengan batu sampai mati)

Pezina mukhshan; mukallaf (sudah baligh dan berakal), suka rela


(tidak dipaksa, tidak diperkosa) sudah berkeluarga, maka dicambuk
100 kali, kemudian dirajam
Pezina ghairu muhshan; perzinahan yang dilakukan oleh orang
yang belum pernah melakukan hubungan seksual dalam ikatan
perkawinan yang sah. cambuk dan diasingkan selama setahun.

Sanksi hukum tersebut baru dapat dijatuhkan apabila sudah terbukti


melakukan perzinahan baik dengan pengakuan, 4 orang saksi atau
alat bukti.
Perzinahan diharamkan oleh Islam karena :
1) Menghancurkan garis keturunan dan putusnya hak waris.
2) Mengakibatkan kehamilan sehingga anak yang terlahir tersia-sia
dari pemeliharaan, pengurusan dan pembinaan pendidikannya.
3) Merupakan salah satu bentuk dari perilaku binatang yang akan
menghancurkan kemanusiaan.
4) enimbulkan penyakit yang berbahaya dan menular.

Dalilnya adalah firman Allah SWT:

`Wanita dan laki-laki yang berzina maka cambuklah masing-


masing mereka
seratus kali.` (QS An-Nuur: 2)
4. Muharobah
Muharobah adalah aksi bersenjata dari seseorang atau sekelompok
orang untuk menciptakan kekacauan, menumpahkan darah,
merampas harta, merusak harta benda, ladang pertanian dan
peternakan serta menentang aturan perundang-undangan.
Latar belakang aksi ini bisa bermotif ekonomi yang berbentuk
perampokan, penodongan baik di dalam maupun diluar rumah
atau bermotif politik yang berbentuk perlawanan terhadap
peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan melakukan
gerakan yang mengacaukan ketentraman dan ketertiban umum.

Sangsi hukum pelaku muharobah adalah :


1. Dipotong tangan dan kakinya secara bersilang apabila ia atau
mereka hanya mengambil atau merusak harta benda.
2. Dibunuh apabila dalam aksinya itu ia membunuh orang.
3. Dipenjara atau dibuang dari tempat tinggalnya apabila dalam
aksinya hanya melakukan kekacauan saja tanpa mengambil atau
merusak harta-benda dan tanpa membunuh.
5. Qadzaf

Adalah menuduh wanita baik-baik berzina tanpa bisa memberikan bukti


yang bisa diterima oleh syariat Islam.Sanksi hukumnya adalah 80 kali
cambukan. Karena untuk melaporkan tuduhan zina dibutuhkan 4 saksi
dewasa, adil, dan terpercaya, serta menyaksikan dengan mata kepala
sendiri peristiwa tersebut. menuduh wanita baik-baik berzina tanpa bisa
memberikan bukti yang bisa diterima oleh syariat Islam.Sanksi
hukumnya adalah 80 kali cambukan.

Dasar hukum Qadzaf. Hal ini berdasarkan firman Alah SWT :

"Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik


(berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi,
maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera, dan
janganlah kamu terima kesaksian mereka buat selama-lamanya. Dan
mereka itulah orang-orang yang fasik. "(QS. 24:4)

"Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-


baik, yang lengah lagi beriman (berbuat zina), mereka kena laknat di
dunia dan akhirat, dan bagi mereka azab yang besar."(QS. 24:23)
6. Minum-minuman keras

Yang termasuk minuman keras: Khamr, Bir, Wine, dll.

Hukumnya: HARAM
Dalil: “Sesuatu yang memabukkan, banyak atau sedikitnya pun
haram” (HR. An-Nasai dan Abu Dawud)

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya khamr, berjudi,


berkorban untuk berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah
perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan, maka jauhilah…”
(QS. Al-Maidah: 90)

Hukuman : dicambuk 40 kali


Dalil : “Sesungguhnya Rasulullah SAW telah mencambuk
peminum minuman keras dengan dua pelepah kurma sebanyak 40
kali” (HR. Muslim)
Qishash / Diyat
Pengertian
Qishash merupakan balasan yang setimpal atau balasan yang sama.
Seperti nyawa di balas nyawa atau mati di balas mati.
"Dan Kami tetapkan atas mereka di dalamnya (Taurat) bahwa jiwa
dibalas dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung,
telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka luka pun ada
Qisasnya. Barangsiapa yang melepaskan hak Qisas, maka
melepaskan hak itu jadi penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak
memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka
mereka adalah orang-orang yang zalim." [Al Maa-idah:45]
 Diyat adalah denda yang dikenakan atau di wajibkan kepada
pembunuh yang tidak terkena QISHASH dengan membayar
sejumlah barang/ materi sebagai pengganti QISHASH karena telah
dimaafkan oleh pihak keluarga korban
SYARAT-SYARAT QISAS
Serupa pada anggota yang dipotong, tangan kanan dipotong dengan
sebab memotong tangan kanan dan kaki kiri dipotong dengan sebab
memotong kaki kiri.
 Tidak terdapat kecacatan atau kelemahan pada salah satu dua anggota,
tangan atau kaki yang sihat tidak dipotong dengan sebab memotong
tangan atau kaki yang lemah, sebaliknya pada anggota yang lemah,
mencederakan atau memotong anggota yang sihat, maka anggota yang
lemah hendaklah dicederakan atau dipotong.
 Orang yang dibunuh tidak kurang derajatnya dari yang membunuh (e.g.,
kafir vs. muslim, budak vs. merdeka).
 Yang terbunuh adalah orang yang terpelihara darahnya.
 Pembunuh bukan bapak dari yang terbunuh. Tidak wajib qishash bapak
yang membunuh anaknya. Tetapi wajib qishash bila anak membunuh
bapaknya.
 dll
Macam-Macam Qisas
a. Qisas jiwa : Qisas yang berhubungan dengan jiwa seseorang atau hak
hidup seperti pembunuhan. Tidak semua pembunuhan dapat dikenai
qisas melainkan qisas itu hanya dikenakan pada orang yang membunuh
dengan cara pembunuhan tertentu dan korban tertentu. Oleh karena itu
yang dituntut dalam hal ini hanyalah keadilan.
b. Qisas anggota badan (pelukaan)
Pelukaan itu ada 2 macam; pelukaan yang dikenai qisas dan pelukaan
yang dikenai diyat atau pemaafan.
1) Syarat orang yang melukai : Orang yang melukai itu harus
mukallaf (baligh (dewasa) dan berakal).

2) Syarat orang yang dilukai :


Jiwa orang yang dilukai itu disyaratkan seimbang dengan jiwa orang
yang melukai. Adapun faktor yang mempengaruhi keseimbangan ini
ialah kehambaan dan kekufuran.
Sanksi-Sanksi

Qisas itu dilaksanakan pada kasus :


a. Pembunuhan sengaja
b. Sebagian pelukaan yang mengakibatkan harus di qisas.

Sedangkan qisas tidak dapat dilaksanakan pada kasus :

a. Hilanganya anggota badan atau jiwa orang yang mau di qisas


sebelum dilaksanakan hukuman qisas.
b. Pemaafan, para ulama sepakat tentang pemaafan qisas bahkan
lebih utama daripada menuntutnya. Firman Allah SWT (QS.
Albaqarah: 178).
c. Perdamaian, yaitu berdamainya antara pelaku dan korban.
d. Diwariskan hak qisas, contoh bila ahli waris adalah anak
pembunuh yakni penuntut dan penanggung jwab qisas itu
orangnya sama. Jelasnya mislanya A membunuh saudara sendiri
yang tidak mempunyai ahli waris kecuali dirinya sendiri.
Macam-Macam Diyat
a. Diyat Mughalazhah, yakni denda berat
Ada pun jumlah diat mughallazhah ialah : 100 ekor unta terdiri 30
ekor unta berumur 3 tahun, 30 ekor unta berumur 4 tahun serta 40
ekor unta berumur 5 tahun (yang sedang hamil).
Diat Mughallazah ialah :
1. Pembunuhan sengaja tapi dimaafkan oleh keluarga korban.
2. Pembunuhan tidak sengaja besar bayar diyatnya sama dengan
pembunuhan sengaja tapi di beri waktu selama 3 tahun
3. Pembunuhan di bulan haram yaitu bulan Zulqaidah, Zulhijjah,
Muharram dan Rajab.
4. Pembunuhan di kota haram atau Mekkah.
5. Pembunuhan orang yang masih mempunyai hubungan
kekeluargaanseperti Muhrim, Radhâ’ah atau Mushaharah.
b. Diyat Mukhaffafah, yakni denda ringan.
Diyat Mukhoffafah diwajibkan atas pembunuhan tersalah. Jumlah dendanya
100 ekor unta terdiri dari 20 ekor unta beurumur 3 tahun, 20 ekor unta
berumur 4 tahun, 20 ekor unta betina berumur 2 tahun, 20 ekor unta jantan
berumur 2 tahun dan 20 ekor unta betina umur 1 tahun.
Diat Mukhoffafah adalah sebagai berikut :
 Pembunuhan yang tersalah.
 Pembunuhan karena kesalahan obat bagi dokter.
 Pemotongan atau membuat cacat serta melukai anggota badan.
 Dll
Ketentuan-ketentuan lain mengenai diat :
 a. Masa pembayaran diyat, bagi pembunuhan sengaja dibayar tunai waktu itu
juga. Sedangkan pembunuhan tidak sengaja atau karena tersalah dibayar
selama 3 tahun dan tiap tahun sepertiga.
 b. Diyat wanita separo laki-laki.
 c. Diyat kafir separo diat muslimin.
 d. Diyat Yahudi dan Nasrani sepertiga diat oran g Islam.
 e. Diyat hamba separo diat orang merdeka.
 f. Diyat janin, sepersepuluh diat ibunya, 5 ekor unta.
Diyat selain membunuh
a. Membayar diyat mukhaffafah penuh
di kenakan kepada orang yang melakukan kejahatan, memotong
ke dua tangan, kedua kaki, kemaluan laki-laki,dua telinga, dll
a. Membayar diyat mukhafaffah hanya sebagianjika memotong
salah satu bagian tubuh yang berpasangan, contoh memotong
satu kaki, satu tangan, satu telinga dll
b. Membayar diyat mukhaffafah sepertiga(33 unta)
apabila melukai kepala sampai otak atau melukai badan sampai
perut.
d. Membayar diyat dengan 15 unta
jika melukai hingga putus jari-jarinya tangan maupun kaki
e. Membayar diyat 15 unta
jika melukai seseorg hingga copot giginya. Satu gigi diyatnya
sama dengan 5 unta.
Ta’zir
Ta’zir adalah suatu istilah untuk hukuman atas jarimah-jarimah yang
hukumannya belum ditetapkan oleh syara’.
Di kalangan fuqaha’, jarimah-jarimah yang hukumannya belum
ditetapkan oleh syara’ dinamakan dengan jarimah ta’zir.
Jadi istilah ta’zir bisa digunakan untuk hukuman dan bisa juga untuk
jarimah (tindak pidana).
Pembagian
Dilihat dari hak yang dilanggar, ta’zir dapat dibagi:
 Jarimah yang berkaitan dengan hak Allah.
 Jarimah yang berkaitan dengan hak perseorangan.
Dari segi sifatnya, jarimah ta’zir dibagi:
 Ta’zir atas perbuatan
 Ta’zir atas perbuatan yang membahayakan kepentingan umum.
 Ta’zir atas pelanggaran (mukhalafah).
a. Jarimah ta’zir yang berkaitan dengan pembunuhan.
b. Jarimah ta’zir yang berhubungan dengan pelukaan.
c. Jarimah ta’zir yang berkaitan dengan kejahatan terhadap
kehormatan dan kerusakan akhlak.
d. Jarimah ta’zir yang berkaitan dengan harta
e. Jarimah ta’zir yang  berkaitan dengan kemaslahatan individu
f. Jarimah ta’zir yang berkaitan dengan kemaslahatan umum
Sanksi & Hukuman Ta’zir
Sanksi : Sanksi ta’zir ada bermacam-macam, di antaranya adalah
(1)Sanksi ta’zir yang mengenai badan adalah hukuman mati dan jilid.
(2)Sanksi yang berkaitan dengan kemerdekaan seseorang. Sanksi ini
adalah penjara dengan berbagai macamnya dan pengasingan.
(3)Sanksi ta’zir yang berkaitan dengan harta. di antaranya adalah
denda, penyitaan atau perampasan dan penghancuran barang.
(4)Sanksi-sanksi lainnya yang ditentukan oleh Ulul Amri demi
kemaslahatan umum.

Hukuman
Hukuman mati ,Hukuman Jilid,Hukuman-Kawalan (Penjara
Kurungan),Hukuman Salib, Hukuman Ancaman (Tahdid), Teguran
(Tahbih) dan Peringatan,Hukuman Pengeucilan (Al
Hajru),Hukuman Denda (Tahdid)
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

You might also like