Professional Documents
Culture Documents
PUNTIRAN
AB = r = l (3.1a)
dengan
r = jarak serat dari sumbu netral (mm)
= sudut lereng, pergeseran sudut pada penampang lintang (rad)
l = panjang poros (mm)
= regangan geser (rad)
Sedangkan
41
42
(3.1b)
G
dengan
= regangan geser (rad)
= tegangan geser (MPa)
G adalah modulus geser dalam (MPa)
Substitusi persamaan (3.1b) pada persamaan (3.1a) akan menghasilkan
G. r .
(3.2)
l
Pada Gambar 2.1(b) diambil serat sembarang sekeliling sumbu netral yang
berjarak r dari sumbu netral dengan tebal arah radial sebesar dr. Momen puntir
yang ditimbulkan oleh tegangan geser pada luasan tersebut dapat dihitung
seperti berikut ini.
Gaya yang bekerja, dF = 2 r dr (N) (3.3a)
Dengan demikian total momen puntir pada seluruh luasan penampang lintang
adalah
G. G.
T dT . r .( 2. . r. dr ) . r . dA
2 2
(3.4)
l l
Karena
r . dA J
2
(3.5)
yaitu inersia poler penampang lintangnya, dalam mm4, maka persamaan (3.4)
menjadi
43
G. J.
T (N.mm) (3.6)
l
G.
Sedangkan dari persamaan (3.2) dapat diperoleh , sehingga
l r
persamaan
(3.6) akan menjadi
T . J (N.mm) (3.7)
r
atau
T. r
(MPa) (3.8)
J
dengan
= tegangan geser pada serat tertentu yang berjarak r dari sumbu netral
(MPa)
T = torsi yang bekerja (N.mm)
r = jarak serat dari sumbu netral (mm)
J = inersia poler penampang lintang (mm4)
dA R Ro
r Ri
dr
Ro 4 Ro
r Ro
J r ( 2. . r . dr ) 2. .
2 4
r (3.9)
4 2 Ri
Ri Ri
4
J
2
r
4 Ro
Ri
2
Ro Ri
4
J . Ro 4 Ri 4
2
32
. Do 4 Di 4 (3.11)
2.3. Arus Geser pada Poros Berdinding Tipis dengan Beban Puntir
Besarnya tegangan geser pada serat tertentu yang berjarak r dari sumbu
netral dari suatu penampang lintang tertentu diberikan oleh persamaan (3.8),
T. r
. Maka besarnya arus geser di A yang sama besarnya dengan di B
J
adalah
Ro Ro Ro Ro
T. r T. r 2.T r2
q A q B A. dr . dr . dr
Ri Ri J Ri
2 R
o Ri
4 4
Ro Ri 2
4 4
Ri
T
qA q B
(N/mm) (3.12)
Ro Ri
2 2
q T
(MPa) (3.13)
Ro Ri Ro Ri Ro Ri
2 2
dengan
= tegangan geser rata-rata sepanjang tebal dinding pipa (MPa)
q = arus geser pada sepanjang tebal dinding poros pipa (N/mm)
Ro = jari-jari luar (mm)
Ri = jari-jari dalam (mm)
T = torsi yang bekerja poros (N.mm)
46
Contoh Soal: Sebuah poros memindahkan daya sebesar 1 MW pada putaran 240 rpm.
Modulus Young bahan 200 GPa dan angka perbandingan Poisson 0,3. Sudut lereng tidak
boleh lebih dari 1o setiap panjang poros 15 kali diameternya, dan tegangan geser tigak boleh
lebih dari 50 MPa. Poros berbentuk pipa dengan diameter luar dua kali diameter dalamnya.
Tentukan ukuran poros serta besarnya arus geser dan tegangan geser rata-rata pada poros
tersebut !
Penyelesaian:
P = 1 MW = 1 000 000 W = 106 J/det = 106 N.m/det = 109 N.mm/det.
n = 240 rpm
60.P 60.109
T= 39 788 736 N.mm
2..n 2..240
= 0,3
E = 200 GPa = 200 000 MPa, maka G = (E / 2) / (1 + ) = (2.105 / 2) / 1,3 = 76 923
MPa.
J=
32
( Do Di )
4 4
32 2 Di
4
Di
4
15. Di 4
32
mm4