Professional Documents
Culture Documents
Marcus Tullius Cicero (106-43 SM) adalah salah satu contoh retoris
ternama! Dengan kemampuan retorikanya yang penuh dengan argumentasi-
argumentasi logis, juga dengan semangat keadilan yang bersifat pro rakyat,
membuat dirinya mampu mencapai kekuasaan di Repulik Roma, walaupun bukan
seseorang yang berdarah biru, tetapi beliau dapat mendaki kesuksesan menjadi
seorangconsuldiRepublikRoma.
Yaa itulah retorika, sebuah seni berbicara yang dapat menghanyutkan para
pendengarnya untuk tidak berkedip sedikit pun ketika sang orator mulai beraksi.
Yaa! Retorika adalah salah satu senapan yang harus dimiliki oleh para politikus
untuk menyampaikan maksud, tujuan, dan kebenaran-kebenaran lainnya untuk
kesejahteraan banyak orang. Tapi ingatlah kawan-kawan, ketika kita sedang
beretoris, janganlah sampai menjadi burung beo yang indah suaranya, tapi jadilah
juga orang yang berintegritas! Menyampaikan kebenaran dan melakukan
kebenaran!
tp://adhamaskipangeran.blogspot.com/2010/04/retorika.html
“Anda dalam retorika terutama menggelorakan emosi, itu memang baik, tetapi
ucapan-ucapan anda tidak dapat dipertanggung-jawabkan. Tujuan retorika yang
sebenarnya dalah membuktikan maksud pembicaraan atau menampakkan
pembuktiannya. Ini terdapat pada logika. Retorika hanya menimbulkan perasaan
seketika, meski lebih efektif daripada silogisme. Pernyataan pokok bagi logika
dan bagi retorika akan benar apabila telah diuji oleh dasar-dasar logika”.(1993 : 4)
* Muhammad Khairil, Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Fisip Untad dan
Saat ini Sedang Menempuh Program Pascasarjana (Doktoral/S3) Ilmu
Komunikasi di Universitas Padjdjaran Bandung.
http://hi-in.facebook.com/topic.php?uid=62133318886&topic=9816