You are on page 1of 25

A.

Judul

Rancang Bangun Sistem Informasi Simpan Pinjam Koperasi Karya Darma (Studi

kasus: Koperasi Karya Darma).

B. Latar Belakang Masalah

Pembangunan nasional yang dilakukan oleh bangsa Indonesia adalah

pembangunan manusia seutuhnya yang bertujuan untuk mewujudkan

kesejahteraan masyarakat sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD

1945). Salah satu kebijakan pemerintah adalah dengan menetapkan suatu badan

usaha yang beradasarkan azas kekeluargaan yaitu koperasi. Koperasi harus

berperan sebagai organisasi yang dapat mengumpulkan dan membentuk kekuatan

ekonomi bersama-sama agar dapat meningkatkan kesejahteraan anggota pada

khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Dalam hal ini di Koperasi Simpan Pinjam Karya Darma Surabaya

merupakan salah satu badan usaha koperasi yang bergerak di bidang simpan

pinjam, yang melayani anggota khususnya dalam bidang pelayanan simpan

pinjam. Koperasi simpan pinjam Karya Darma pada saat ini memiliki jumlah

karyawan 15 orang dan anggota sebanyak 725 (berdasarkan data bulan

Desember). Dimana pengelolahan datanya pada saat ini masih menggunakan cara

manual dalam pengarsipan, pengolahan data, serta pembuatan laporan sehingga

masih terdapat keterlambatan dan ketidakakuratan dalam lalu lintas keluar

masuknya data maupun laporan daftar angsuran pinjaman koperasi. Untuk itu

koperasi ini memerlukan suatu sistem yang bisa menghasilkan informasi yang

1
akurat dan teliti, sehingga keluar masuknya data dan laporan daftar angsuran

pinjaman koperasi dapat terekam dengan baik. Dengan adanya sistem ini,

diharapkan dapat semakin memudahkan pekerjaan seluruh pengurus koperasi.

Misalnya pada pengelolahan data anggota dan sulitnya mengatur proses keluar

masuknya iuran wajib, iuran pokok, dan iuran sukarela dari tiap anggota. Selain

itu seringnya kesalahan data yang berakibat fatal pada angsuran pembayaran

ketika terjadi peminjaman oleh peminjam yang telah melakukan peminjaman

sebelumnya seharusnya melunasi angsuran terlebih dahulu, akan tetapi sistem

yang ada dapat mengizinkan peminjaman berikutnya tanpa melakukan

pembayaran angsuran yang sebelumnya dan adanya beberapa anggota yang

terlambat dalam membayar angsuran.

Berdasarkan penjelasan di atas maka perlu dilakukan rancang bangun

sistem informasi simpan pinjam. Sistem tersebut menggunakan informasi berupa

data anggota, data transaksi simpan, data transaksi pinjam, data transaksi angsuran

dan data transaksi jurnal untuk menghasilkan laporan berupa data anggota,

laporan simpanan, laporan pinjaman, laporan angsuran, laporan kas koperasi, dan

laporan SHU. Dengan menggunakan sistem informasi simpan pinjam pada

koperasi karya darma dapat membantu untuk meningkatkan pelayanan

anggotanya serta menyimpan data atau dokumen penting lainnya yang harus

disimpan dengan baik sehingga penyajian informasi dalam mengelola pembuatan

laporan-laporan tersebut dapat disampaikan secara cepat dan akurat kepada pihak

manajemen.

2
C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas dapat disimpulkan

perumusan permasalahannya adalah

a. Bagaimana membuat sistem informasi simpan pinjam pada KSP Karya Darma

Surabaya yang dapat mengelolah transaksi dan laporan data anggota, laporan

simpanan, laporan pinjaman, laporan angsuran laporan kas dan laporan sisa

hasil usaha (SHU) secara cepat dan akurat.

b. Bagaimana membuat sistem informasi yang mampu mengurangi tingkat

kesalahan administrasi dalam pengarsipan, pengolahan data, serta pembuatan

laporan sehingga tidak terdapat keterlambatan dan ketidakakuratan dalam lalu

lintas keluar masuknya data maupun laporan daftar angsuran pinjaman

koperasi karena sistem yang tidak terintegrasi.

D. Pembatasan Masalah

Batasan masalah dalam pembuatan sistem ini adalah sebagai berikut:

1. Sistem ini menangani pengelolaan jumlah data anggota, pinjaman, simpanan,

dan pembayaran angsuran.

2. Laporan yang dihasilkan antara lain laporan data anggota, pinjaman,

simpanan, pembayaran angsuran, kas, sisa hasil usaha (SHU) serta laporan

berupa data anggota, laporan simpanan, laporan pinjaman, laporan angsuran,

laporan kas koperasi, dan laporan SHU.

3. Sistem menangani jumlah denda.

4. Sistem menangani neraca keuangan.

3
E. Tujuan

Sesuai dengan permasalahan yang ada maka tujuan dari dibuatnya sistem

informasi ini adalah

a. sebuah sistem informasi simpan pinjam pada KSP Karya Darma Surabaya

yang mampu membantu mengelola transaksi dan laporan data anggota,

laporan simpanan, laporan pinjaman, laporan angsuran laporan kas dan

laporan sisa hasil usaha (SHU) secara cepat dan akurat.

b. Menghasilkan sebuah sistem administrasi atau pembukuan yang terintegrasi

dan mampu meminimalisir kesalahan administrasi atau pembukuan.

F. Landasan Teori

Sebagai acuan untuk menyelesaikan masalah dalam penyusunan tugas

akhir ini, dibutuhkan beberapa teori atau kajian pustaka, yaitu:

F.1. Koperasi

Menurut Ign.Sukamdiyo (1996), Koperasi adalah badan usaha yang

beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan

kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi

rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan sesuai dengan UU. No. 25 tahun

1992 tentang Perkoperasian Indonesia. Tujuan Koperasi adalah memajukan

kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut

membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan

4
masyarakat yang maju adil makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945

seutuhnya. Untuk mencapai tujuannya tidak terlepas dari prinsip-prinsip koperasi

yang salah satunya adalah ”Partisipasi Anggota dalam kegiatan ekonomi”.

Dimana para anggota memberikan konttribusi permodalan koperasi secara adil

dan melakukan pengawasan secara demokratis (terhadap modal tersebut).

Koperasi merupakan bagian dari tata susunan ekonomi. Hal ini berarti

bahwa dalam kegiatannya koperasi turut mengambil bagian dari tercapainya

kehidupan ekonomi yang sejahtera baik bagi orang- orang yang menjadi anggota

maupun masyarakat sekitar. Koperasi sebagai perkumpulan untuk kesejahteraan

bersama melakukan usaha dan kegiatan dibidang pemenuhan kebutuhan bersama

dari para anggotanya.

1. Landasan Koperasi

Untuk mendirikan koperasi yang kokoh perlu adanya landasan tertentu.

Landasan ini merupakan suatu dasar tempat berpijak yang memungkinkan

koperasi untuk tumbuh dan berdiri kokoh serta berkembang dalam pelaksanaan

usaha- usahanya untuk mencapai tujuan dan cita- citanya.

Landasan-landasan koperasi menurut UU tahun 1967 no. 12 dapat dibagi

menjadi:

a. Landasan Idiil

Landasan Idiil adalah dasar atau landasan yang digunakan dalam usaha untuk

mencapai cita-cita koperasi.Tujuan koperasi sama dengan tujuan bangsa

Indonesia yaitu mensejahterakan masyarakat dan mencapai masyarakat adil

dan makmur, maka landasan Idiil koperasi adalah PANCASILA.

5
b. Landasan strukturil dan gerak koperasi

Landasan strukturil koperasi adalah tempat berpijak koperasi dalam susunan

hidup masyarakat. Landasan strukturil koperasi adalah UUD 1945 sedangkan

landasan gerak koperasi adalah pasal 33 ayat 1. Dengan demikian koperasi

merupakan perwujudan dari pasal 33 ayat 1 UUD 1945.

c. Landasan mental koperasi

Landasan mental koperasi adalah setia kawan dan kesadaran berpribadi.

Landasan itu tercermin dari kehidupan bangsa yang berbudaya yaitu gotong

royong, setia kawan merupakan landasan utama untuk bekerjasama

berdasarkan asas kekeluargaan.

2. Sendi-sendi koperasi

Adapun sendi-sendi dasar koperasi menurut UU koperasi tahun 1967 no.

dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Sifat keanggotaanya suka rela dan terbuka untuk setiap warga Negara

Indonesia, sifat suka rela mengandung pengertian bahwa setiap orang yang

masuk menjadi anggota koperasi harus berdasarkan kesadaran dan keyakinan

untuk secara aktif terlibat didalam koperasi. Sifat terbuka mempunyai arti

bahwa koperasi koperasi tidak boleh mengadakan pembatasan misalnya

pembatasan diskriminasi sosial, politik, ekonomi, maupun agama. Terbuka

juga punya arti koperasi terbuka untuk semua warga Indonesia yang ingin

masuk menjadi anggota koperasi.

b. Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi sebagai pencerminan

demokrasi dalam koperasi, rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi

6
dalam koperasi. Rapat anggota harus benar-benar mewakili kehendak dan

keinginan anggota secara perorangan sehingga setiap anggota mempunyai

hak suara yang sama dalam pemgambilan keputusan dan anggota yang tidak

hadir tidak dapat diwakilkan suaranya kepada anggota lain.

c. Pembagian Sisa Hasil Usaha diatur menurut jasa masing-masing

anggota, pembagian sisa hasil usaha tidak berdasarkan modal yang

dimiliki tetapi berdasarkan jasa atau usaha kegiatannya dalam

penghidupan koperasi itu. Pembagian sisa hasil usaha diatur dalam anggaran

dasar dan anggaran rumah tangga koperasi.

d. Adanya pembatasan bunga atas modal, bunga atas modal koperasi adalah

terbatas sesuai dengan keputusan rapat anggota sendiri. Modal koperasi

dapat dibentuk melalui:

1). Simpanan anggota seperti simpanan pokok, wajib, dan sukarela.

2). Cadangan yaitu sisa hasil usaha yang tidak dibagikan tetap disimpan

untuk cadangan.

3). Hasil penyusutan yaitu bagian sisa hasil usaha yang digunakan untuk

menutup penyusutan nilai dari harta milik koperasi yang telah

digunakan.

4). Pinjaman yaitu semua pinjaman yang diperoleh koperasi dari pihak

ketiga untuk menutup kebutuhan modal usaha.

SHU koperasi merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu

tahun buku dikurangi biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak

dalam satu tahun buku yang bersangkutan. (UU. No. 25 tahun 1992 tentang

7
Perkoperasian Indonesia). Baik buruknya koperasi tidak ditentukan oleh besar

kecilnya SHU yang diperoleh. Akan tetapi sangat bergantung pada berapa besar

peningkatan pendapatan anggota dibandingkan sebelum menjadi anggota

koperasi. Bisa saja koperasi SHU-nya kecil, tetapi harga untuk anggota lebih

murah daripada harga bukan untuk anggota. Koperasi dengan kondisi seperti itu

dapat dikatakan lebih baik bila dibandingkan dengan koperasi yang SHU-nya

besar tetapi harga untuk anggota mahal, atau SHU-nya besar tetapi mayoritas

transaksinya dengan bukan anggota.

F.2. Teori Simpan Pinjam

Menurut Nini Widiyanti dan Sumindhi, (1998), Koperasi simpan pinjam

atau koperasi kredit adalah yang bergerak dalam lapangan usaha pembentukan

modal melalui tabungan-tabungan para anggotanya dengan cara yang mudah,

murah, cepat dan tepat untuk tujuan produktivitas dan kesejahteraan. Teori simpan

pinjam menjelaskan tentang pengertian sendiri dari simpan pinjam dan juga

penjelasan hal lainnya yang berkaitan dengan koperasi simpan pinjam pada

umumnya. Keterangan yang lebih lengkapnya adalah sebagai berikut:

a. Pengertian simpan pinjam

Menurut Tohar (2000:160) simpan pinjam adalah kegiatan menghimpun dan

menyalurkan dana melalui usaha simpan pinjam dari untuk anggota koperasi

maupun kepada koperasi dan anggota lainnya. Kegiatan usaha simpan pinjam

biasanya dilaksanakan oleh Koperasi Simpan Pinjam (KSP) atau Unit

Simpan Pinjam (USP) pada sebuah koperasi.

b. Pendaftaran anggota baru

8
Pendaftaran anggota baru terlebih dahulu mengisi formulir pendaftaran yang

telah disediakan dan harus diisi dengan benar. Dalam formulir anggota harus

mengisikan NIK, kantor calon anggota dinas, nama lengkap, alamat, dan

nomor telepon.

c. Simpanan

Setiap anggota koperasi diwajibkan untuk membayar iuran simpanan pokok

dan wajib. Kedua iuran simpanan tersebut tidak bisa diambil selama menjadi

anggota koperasi dan hanya bisa diambil bila anggota sudah keluar dari

keanggotaan, sedangkan simpanan sukarela boleh diambil sewaktu-waktu.

Jenis simpanan pada koperasi pada umumnya adalah sebagai berikut:

1. Simpanan pokok adalah iuran yang dibayar sewaktu pertama kali

mendaftarkan diri menjadi anggota koperasi, dimana besarnya iuran

ditentukan oleh pihak koperasi. Pembayaran iuran simpanan pokok hanya

dilakukan satu kali selama menjadi anggota.

2. Simpanan wajib adalah iuran yang wajib dibayar setiap bulan selama

menjadi anggota koperasi, dimana besarnya iuran ditentukan oleh pihak

koperasi. Besar iuran wajib ditentukan oleh keputusan dan kebijakan dari

pihak koperasi tersebut sesuai prosedur yang ada.

3. Simpanan sukarela adalah iuran yang dibayar sesuai keinginan selama

menjadi anggota koperasi, dimana besarnya iuran dengan kemampuan

anggotanya (bersifat sukarela).

d. Pinjaman

9
Pemberian kredit pinjaman merupakan jasa atau bisnis yang beresiko, karena

ada kemungkinan kredit yang diberikan tidak dapat tertagih/macet.

Sehubungan hal tersebut sudah menjadi keharusan bagi koperasi hanya

memberikan pinjaman kepada anggota yang layak dengan menseleksi setiap

usulan kredit. Adapun persyaratan bagi anggota yang ingin melakukan

transaksi pinjam, yaitu:

1. Setiap anggota koperasi mendapatkan pinjaman dalam bentuk uang

maupun barang. Khusus untuk pinjaman barang, penghitungan besarnya

ditentukan berdasarkan nilai harga jualnya.

2. Jumlah maksimal pinjaman yang diberikan kepada anggotanya ditentukan

oleh pihak koperasi, dimana besarnya adalah sama utnuk setiap

anggotanya.

3. Jangka waktu pinjaman tergantung dari berapa lama angsuran

(kesepakatan bersama dengan pihak koperasi), sedangkan bunga

pinjaman juga ditentukan berdasarkan kebijakan pihak koperasi.

Pinjaman dapat diangsur dalam beberapa periode, apabila terlambat membayar

angsuran maka dikenakan denda. Besar denda ditentukan berdasarkan kebijakan

pihak koperasi. Angsuran pinjaman yang harus dibayar oleh seorang peminjam

dipengaruhi oleh pokok pinjaman, jangka waktu pinjaman, dan tingkat suku

bunga yang ditentukan koperasi.

F.3. Pengertian SHU

Menurut pasal 45 ayat (1) UU No. 25/1992, adalah sebagai berikut :

10
a. Sisa Hasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh

dalam satu tahun buku dikurangi biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya

termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.

b. SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding

jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan koperasi,

serta digunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan

koperasi, sesuai dengan keputusan rapat anggota.

c. Besarnya pemupukan modal dana cadangan ditetapkan dalam rapat anggota.

d. Penetapan besarnya pembagian kepada para anggota dan jenis serta

jumlahnya ditetapkan oleh rapat anggota sesuai dengan AD/ART koperasi.

e. Besarnya SHU yang diterima oleh setiap anggota akan berbeda, tergantung

besarnya partisipasi modal dan transaksi anggota terhadap pembentukan

pendapatan koperasi.

f. Semakin besar transaksi (usaha dan modal) anggota dengan koperasinya,

maka semakin besar SHU yang akan diterima.

F.4 Rumus Pembagian SHU

a. Menurut UU No. 25/1992 pasal 5 ayat 1 mengatakan bahwa “Pembagian

SHU kepada anggota dilakukan tidak semata-mata berdasarkan modal yang

dimiliki seseorang dalam koperasi, tetapi juga berdasarkan perimbangan

jasa usaha anggota terhadap koperasi. Ketentuan ini merupakan

perwujudan kekeluargaan dan keadilan”.

11
b. Di dalam AD/ART koperasi telah ditentukan pembagian SHU sebagai

berikut: cadangan koperasi 40%, jasa anggota 40%, dana pengurus 5%, dana

karyawan 5%, dana pendidikan 5%, dana sosial 5%, dana pembangunan

lingkungan 5%.

c. Tidak semua komponen di atas harus diadopsi dalam membagi SHU-nya.

Hal ini tergantung dari keputusan anggota yang ditetapkan dalam rapat

anggota.

Rumus Perhitungan SHU


SHUA = JUA + JMA………………………………………………(4.1)
Di mana :
SHUA : Sisa Hasil Usaha Anggota
JUA : Jasa Usaha Anggota
JMA : Jasa Modal Anggota

SHU per anggota dengan model matematika


SHU = ((SP + SW + SS)) anggota / (SP + SW + SS) Total anggota )
X SHU dibagikan…………………………………………………(4.2)
Dimana :
SHU : Sisa Hasil Usaha
SP : Simpanan Pokok
SW : Simpanan Wajib
SS : Simpanan Sukarela

12
F.5. Akuntansi

Menurut Purwaningsih (2001), dalam arti sebenarnya, akuntansi mengacu

pada dua hal yaitu kegunaan dan aktivitasnya. Pengertian yang menekankan pada

kegunaan akuntansi adalah suatu disiplin yang memberikan informasi pokok

mengenai pelaksanaan yang efisien dan evaluasi suatu organisasi. Sedangkan

pengertian yang menekankan aktivitas akuntansi adalah suatu aktivitas

mengumpulkan, menganalisa, mengklasifikan, mencatat, mengikhtisiarkan, dan

melaporkan hasil-hasil dari aktivitas ekonomi perusahaan sebagai informasi.

Menurut Mulyadi (2001:3) Sistem akuntansi adalah organisasi formulir,

catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan

informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan

pengelolaan rperusahaan. Unsur suatu sistem akuntansi pokok adalah formulir,

catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar dan buku pembantu, serta laporan.

Menurut Mulyadi (2001:5) pengertian Formulir, Jurnal, Buku Besar, Buku

Pembantu dan Laporan sebagai berikut:

a) Formulir. Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam

terjadinya transaksi.

b) Jurnal. Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk

mencatat, mengklasifikasikan dan meringkas data keuangan dan data

lainnya.

c) Buku Besar. Buku besar terdiri dari rekening-rekening yang digunakan

untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal.

13
d) Buku Pembantu. Buku pembantu ini terdiri dari rekening-rekening

pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening

tertentu dalam buku besar.

e) Laporan. Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran sistem

akuntansi.

1. Prinsip-prinsip Akuntansi

Prinsip-prinsip akuntansi hams dirumuskan oleh suatu badan yang

kompeten. Prinsip-prinsip akuntansi ditetapkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia

(IAD) yang merupakan satu-satunya badan yang berwenang untuk membuat

peraturan dibidang akuntansi.

a. Konsep Entintas, Konsep yang mendasar dalam akuntansi adalah entintas

atau kesatuan usaha yaitu suatu organisasi atau bagian dan organisasi yang

berdiri sendiri, terpisah dan organisasi lain atau individu lain. Konsep ini

penting artinya dalam menilai keadaan keuangan dan hasil usaha yang

dicapai suatu organisasi atau bagian organisasi.

b. Prinsip Obyektivitas, Catatan dan laporan akuntansi harus didasarkan

pada data yang bisa dipercaya atau diverifikasi (diperiksa kebenarannya)

sebagai laporan yang menyajikan informasi yang tepat dan berguna.

Catatan akuntansi harus didasarkan pada informasi dan kegiatan yang

didokumentasi dalam bentuk bukti yang obyektif.

14
c. Prinsip Cost atau Biaya, Prinsip cost menetapkan bahwa harta atau jasa

yang dibeli atau diperoleh hams dicatat atas dasar biaya yang sesungguhnya.

2. Pengertian Laporan Keuangan Koperasi

Laporan keuangan koperasi adalah laporan yang disusun untuk

dapat menggambarkan posisi keuangan, sisa hasil usaha, dan kas koperasi

secara keseluruhan sebagai pertanggung jawaban atas pengelolaan koperasi yang

terutama ditujukan kepada anggota. Dalam laporan keuangan koperasi

terdapat laporan laba rugi, laporan laba rugi menyajikan hasil akhir yang disebut

SHU. SHU koperasi dapat berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk

anggota dan bukan anggota. Pada rapat anggota tahunan SHU ini diputuskan

untuk dibagi sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam UU dan anggaran

dasar koperasi.

Pemakai utama dari laporan keuangan koperasi adalah para anggota

koperasi itu sendiri serta para pejabat pembina, pemakai lain yang mempunyai

kepentingan terhadap koperasi adalah calon anggota koperasi, bank, dan kantor

pajak.

1. Tujuan pelaporan keuangan koperasi

Laporan keuangan koperasi dapat menyediakan informasi yang berguna

pemakai utama dan pemakai lainnya untuk:

a. Mengetahui manfaat yang diperoleh dengan menjadi anggota koperasi.

b. Mengetahui prestasi keuangan koperasi selama satu periode dengan SHU

15
dan manfaat keanggotaan koperasi sebagai ukuran.

c. Mengetahui sumber daya ekonomis yang dimiliki koperasi.

d. Mengetahui transaksi, kejadian dan keadaan yang terjadi dalam koperasi

selama satu periode.

e. Mengetahui informasi penting lainnya yang mungkin dapat mempengaruhi

likuiditas dan solvabilitas dalam koperasi.

2. Laporan Tahunan Koperasi

Di samping laporan keuangan, dalam laporan tahunan koperasi perlu


disertakan pula acara RAT, tata tertib RAT, notulen RAT tahun sebelumnya,
organisasi dan manajemen, permodalan, kegiatan oprasional, rencana
kerja, anggaran pendapatan dan biaya tahun yang akan datang, dan lainnya
yang perlu disahkan dalam RAT. Laporan tahunan disamping terdiri dari
laporan pengurus juga disertakan laporan badan pemeriksa. Dengan adanya
hal-hal yang harus disampaikan oleh pengurus dalam RAT maka laporan
keuangan hanyalah merupakan bagian dan laporan pengurus dalam RAT.

F.4. Sistem Informasi

Sebelum merancang sistem perlu dikaji konsep dan definisi dari sistem.

Menurut Herlambang dan Tanuwijaya (2005:47). Sistem informasi terdiri dari

input, proses, dan output, seperti yang terlihat pada Gambar 1 pada bagian proses

terdapat hubungan timbal bailk dengan 2 (dua) elemen, yaitu kontrol kinerja

sistem dan sumber-sumber penyimpanan data, baik berupa karakter-karakter huruf

maupun berupa numerik. Sekarang ini bentuk data bisa berupa suara atau audio

16
maupun gambar atau video. Data ini diproses dengan metode-metode tertentu dan

menghasilkan output berupa informasi laporan maupun solusi dari proses yang

telah dijalankan.

Control of System Performance

Output of
Input of Data
Processing Data Information
Resources
Products

Storage of Data Resources

Gambar 1 Proses Sistem Informasi


(Sumber: Herlambang dan Tanuwijaya, 2005)

Menurut Jogiyanto (1999:1) suatu sistem mempunyai karakteristik atau

sifat-sifat tertentu, karakteristik sistem disebutkan oleh Jogiyanto yaitu koponen

sistem (component), batasan sistem (boundary), lingkungan luar sistem

(environment), penghubung sistem (interface), masukan sistem (input), keluaran

sistem (output), pengolahan sistem (process) dan sasaran atau tujuan sistem

(goal). Sutabri (2004:3) mendefenisikan bahwa sistem adalah suatu kumpulan

atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisasi,

saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu. Keterkaitan

antara satu komponen dengan komponen lainnya dalam sistem informasi

bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang. Alur informasi

sangat diperlukan dalam sistem informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman

kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi.

17
Sutabri (2004:36) membagi komponen-komponen yang saling berinteraksi

dalam sistem informasi terdiri dari:

1. Komponen masukan, yaitu data yang masuk ke dalam sistem informasi yang

dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Komponen model, yaitu komponen yang terdiri dari kombinasi prosedur,

logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data

yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk

menghasilkan keluaran yang diiginkan.

3. Komponen keluaran, yaitu komponen yang merupakan informasi yang

berkualitas dan dokumentasi yang berguna.

4. Komponen teknologi, yaitu komponen yang digunakan untuk menerima

input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan

dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian sistem secara

keseluruhan. Komponen ini terbagi menjadi tiga bagian yaitu teknisi,

perangkat lunak dan perangkat keras.

5. Komponen basis data, merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan

berhubungan antara satu dengan lainnya. Basis data tersimpan dalam

perangkat keras komputer dan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

Data dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa dan digunakan

untuk keperluan penyediaan informasi.

G. Metodologi Penelitian

18
Untuk membantu penyelesaian permasalahan dalam tugas akhir ini penulis

melakukan beberapa kegiatan, yaitu:

G.1. Model Pengembangan

Penelitian yang dilakukan ini nantinya akan menghasilkan suatu aplikasi

desktop yang dapat membantu pengguna. Model yang akan didesain dapat

digambarkan pada Gambar 2.

Input?????? Proses Output

- Proses Pengelolaan Anggota - Lap. Data Anggota


- Data Petugas
- Proses Peminjaman - Lap. Simpanan
- Data Anggota
- Proses Penyimpanan - Lap. Pinjaman
- Data Trans. Simpan
- Proses Pengecekan Angsuran - Lap. Angsuran
- Data Trans. Pinjam
- Proses Pembuatan Laporan - Lap. Kas Koperasi
- Data Trans. Angsuran
- Lap. SHU
- Data Trans. Jurnal

Gambar 2 Blok Diagram pada Sistem Informasi Koperasi Simpan Pinjam Karya

Dharma

Pada gambar 2 merupakan blok diagram dari sistem yang akan dibuat.

Terdapat beberapa inputan data yang terdiri dari data petugas, anggota, transaksi

simpan, transaksi pinjam, tranksaksi angsuran dan transaksi jurnal. Setelah

menginputkan data-data tersebut selanjutnya data akan diproses. Lima proses

utama yaitu proses pengelolaan anggota, peminjaman, penyimpanan, pengecekan

angsuran, dan pembuatan laporan. Setelah proses tersebut output yang dihasilkan

yaitu laporan data anggota, simpanan, pinjaman, angsuran, kas koperasi, dan

SHU.

19
0
data transaksi simpanan
data anggota
data simpanan
Anggota data transaksi pinjaman
data pinjaman
Bendahara
data transaksi angsuran
data angsuran
Rancang Bangun Sistem
Informasi KSP Karya Darma
data jurnal

tanda terima simpanan copy2


tanda terima simpanan copy1
bukti pelunasan peminjaman copy1
bukti pelunasan pinjaman copy2
bukti angsuran pinjaman copy2 bukti angsuran pinjaman copy1

lap kas

lap angsuran
lap jurnal
Ketua
lap data anggota

lap pinjaman

lap simpanan

lap SHU

Gambar 3 Context Diagram Rancang Bangun Sistem Informasi Simpan Pinjam


Koperasi Karya Darma

Pada Gambar 3 menggambarkan proses rancangan sistem secara global.

Pada rancangan Sistem Informasi Koperasi Simpan Pinjam ini terdapat tiga buah

External Entity yaitu ketua, bendahara, dan anggota. Terdapat 5 proses dalam

sistem ini, yaitu proses pengelolaan anggota, proses peminjaman, proses

penyimpanan, proses pengecekan angsuran dan proses pembuatan laporan yang

mencakup pembuatan laporan data anggota, pembuatan laporan peminjaman,

pembuatan laporan simpanan, pembuatan laporan angsuran, pembuatan laporan

kas koperasi dan pembuatan laporan SHU.

G.2. Prosedur Pengembangan

20
Dalam prosedur pengembangan ini dilakukan aktivitas berupa analisis dan

perancangan sistem. Untuk membantu proses penyelesaian permasalahan ini,

maka dilakukan beberapa kegiatan sebagai berikut:

a. Penentuan Kebutuhan Sistem

Dalam proses pembuatan aplikasi ini perlu didukung oleh cara atau metode

tertentu serta beberapa tools yang akan sangat mendukung dalam penyelesaian

sistem. Beberapa tools yang akan digunakan dalam pembuatan aplikasi adalah

software power designer digunakan untuk menggambarkan data flow diagram

dan entity relational diagram yang digunakan dalam sistem ini. Pada

perancangan sistem flow menggunakan software Microsoft Office Visio 2003.

untuk membuat sebuah database yang langsung terintegrasi dengan aplikasi

desktop digunakan software Microsoft SQL Server 2005. Kemudian pada

pembuatan user interface dan pemrograman sistem digunakan Microsoft

Visual Studio 2005.

b. Studi Literatur

Kegiatan yang dilakukan berupa penelitian yang mengacu pada buku-buku

yang berkaitan dengan permasalahan. Studi pustaka dilakukan sebagai

langkah untuk mendapatkan informasi, teori yang diperlukan untuk

menyelesaikan sistem yang akan dibuat. Buku yang mendukung dalam

menyelesaikan sistem ini adalah buku mengenai sistem informasi akuntansi

dan buku mengenai pemrograman visual basic 2005.

c. Wawancara

21
Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data yang bersangkutan yaitu data

transaksi simpanan, transaksi pinjaman, transaksi angsuran pembayaran, selain

itu juga untuk mengetahui bagaimana proses penjualan hasil produksi.

Wawancara dilakukan terhadap bagian bersangkutan yaitu bagian bendahara.

d. Analisis data

Setelah diperoleh data yang diperlukan dari tahap wawancara yang telah

dilaksanakan sebelumnya, selanjutnya data-data yang telah diperoleh tersebut

di olah ke dalam system.

Dengan adanya analisa data membuatnya menjadi lebih jelas dan abstraksi

tersebut telah dijelaskan pada gambaran sistem informasi simpan pinjam pada

KSP “Karya Darma”.

G.3. Evaluasi

Prosedur pengujian dilakukan apabila proyek ini telah selesai dan

dilakukan proses implementasi dan evaluasi terhadap sistem. Untuk melakukan

implementasi dan evalusai diperlukan beberapa hal, yaitu:

G.3.1 Desain Uji Coba dan Subjek Uji Coba

Uji coba merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap dioperasikan.

Tahap uji coba terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut :

1. Diuji coba oleh programmer, dengan melakukan pengujian berdasarkan:

22
a. Uji Desain

Uji disain dimaksudkan untuk menguji kesesuaian antara desain program

dan desain sistem dengan permasalahan yang ada. Pengukuran uji desain

dapat dilihat dari kriteria sebagai berikut:

1. Kemudahan pengguna dalam menggunakan program.

2. Kecepatan data.

b. Uji Program

Uji program dapat dilakukan dengan cara memasukkan data-data transaksi

menggunakan metode black box testing. Pengukuran uji program

berdasarkan kriteria sebagai berikut:

1. Kecepatan data.

2. Keakuratan data antara data masukan dan data keluaran.

2. Diuji coba oleh pihak perusahaan dengan memberikan pelatihan atau training

kepada karyawan koperasi.

G.3.2. Jenis Data dan Instrumen Pengumpul Data

Jenis Data dan instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam tahap

ini antara lain dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Jenis data dan instrumen pengumpulan data


Metode Instrumen
Sumber
N Variabel Penelitian Pengumpulan Pengumpulan
Data
o data data
1 Data trans simpanan Laporan Dokumentasi Dokumentasi
2 Data trans pinjaman Laporan Dokumentasi Dokumentasi
3 Data struktur organisasi Laporan Dokumentasi Dokumentasi
4 Data trans angsuran Laporan Dokumentasi Dokumentasi
G.3.3 Analisis Hasil Uji Coba

23
Dari hasil uji coba yang telah dilakukan, maka akan dilakukan analisis

apakah aplikasi yang dibuat telah mampu memenuhi tujuan dari pembuatan tugas

akhir ini. Uji coba dilakukan dengan melibatkan angket kepada pihak-pihak yang

menggunakan aplikasi. Apabila prosentase keberhasilan sudah mencapai tingkat

yang telah diinginkan maka dapat dikatakan bahwa aplikasi yang dibangun sesuai

dengan hasil yang diharapkan.

H. Jadwal Kegiatan

Jadwal kegiatan pembuatan tugas akhir dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Jadwal kegiatan


NO KEGIATAN Januari Februari Maret

2011 2011 2011

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Studi Pustaka                        

2 Pengumpulan dan
Analisa Data                        

3 Perancangan Sistem                        

4 Membuat Aplikasi                        

5 Testing dan
Implementasi
Sistem                        

6 Pembuatan Laporan
Tugas Akhir                        

DAFTAR PUSTAKA

24
Herlambang, Soendoro & Haryanto Tanuwijaya, 2005, Edisi Pertama, Sistem
Informasi Konsep, Teknologi & Manajemen, Graha Ilmu, Surabaya.

Jogiyanto, 1999, Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Tersutruktur


Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, ANDI Yogyakarta.

M. Tohar, 2000, Permodalan dan Perkreditan Koperasi, Kanisius, Yogyakarta.


Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta.

Purwaningsih, Indah. 2001, Belajar Akuntansi Jilid 3, Erlangga, Jakarta.


Sukamdiyo Ign. 1996, Manajemen Koperasi Jilid 1 Edisi Tujuh, PT. Prenhallindo,
Jakarta.
Sutabri, Tata. 2004, Analisa Sistem Informasi, ANDI Yogyakarta.

Widiyanti, Ninik dan Sumindhia YM, 1998, Koperasi dan Perekonomian


Indonesia, Reika Cipta, Jakarta.

25

You might also like