You are on page 1of 8

ALIRAN POSITIVISME

Pandangan dunia empiris mengalami


puncaknya pada aliran filsafat yang
dikenal dengan nama positivisme.
August Comte (1798-1857) adalah
filsuf mempelopori aliran filsafat ini.
Comte juga yang menciptakan
sosiologi. Positivisme mendominasi
ilmu pengetahuan pada abad 20 dan
menetapkan kriteria yang harus
dipenuhi oleh ilmu-ilmu manusia
maupun alam untuk dapat disebut
ilmu pengetahuan yang benar.
Kriteria untuk dapat terpenuhinya
sebagai ilmu :
Objektif. Teori-teori tentang semesta
harus bebas nilai.
Fenomenalisme. Ilmu pengetahuan hanya
membicarakan tentang semesta yang
diamati
Reduksionisme. Semesta direduksi
menjadi fakta-fakta keras yang dapat
diamati.
Naturalisme. Alam semesta adalah objek-
objek bergerak secara mekanis seperti
bekerjanya jam.
Klaim yang dikenakan oleh
positivisme
Klaim kesatuan ilmu, ilmu-ilmu manusia
dan ilmu-ilmu alam berada dibawah satu
paradigma ilmu yang sama, yaitu
paradigma positivistik.
Klaim kesatuan bahasa. Bahasa perlu
dimurnikan dari konsep-konsep metafisis
dengan mengajukan parameter verifikasi.
Klaim metode verifikasi. Metode verifikasi
bersifat universal, berlaku baik ilmu-ilmu
alam maupun ilmu-ilmu manusia.
Aliran Alam Simbolis
Menurut Ernest Cassirer manusia
adalah mahluk yang memiliki
subtratum simbol dalam benaknya
hingga mampu memberikan jarak
antara ransangan dan tanggapan.
Distansiasi (refleksi) tersebut
melahirkan sistem simbol, seperti ilmu
pengetahuan, seni, religi dan bahasa
(Adian, 2002 : 13)
Aliran Posmodernisme
Posmodernisme merupakan terminologi
untuk mewakili suatu pergeseran wacana
diberbagai bidang, seperti seni, arstiktur,
sosiologi, leteratur dan filsafat yang
bereakasi keras terhadap wacana
modernitas yang terlampau mendewakan
rasionalitas yang berakibat mengeringkan
dunia batin manusia. Posmo tidak bisa
dikonseptualisasikan karena ini diharamkan.
Narasi awal tentang Posmoderinsme
dikemukakan oleh Daniel Bell (1976) Bell
menyatakan bahwa kapitalisme lanjut telah
bergeser dari sebuah sistem kultural dan
ekonomi yang berlandaskan disiplin-disiplin
yang perlu bagi produksi kesistem yang
berlandaskan pada kenikmatan-kenikmatan
konsumsi. Etika kapitalisme yang
menekankan kerja keras, individualitas dan
prestasi bergeser dalam ingar bingar
konsumerisme, kolusi dan lain-lain.
Narasi lain sebagaimana yang dikemukakan
oleh Jean Francois Lyotard (1984)
menurutnya modernisme muncul dengan
menggeser narasi-narasi spiritual, tentang
takdir manusia dengan narasi yang lebih
sekuler yang senafas dengan narasi yang
menggantikannya. Marxisme adalah suatu
contoh yang menarik. Posmodernisme
adalah periode dimana ketidak percayaan
pada narasi-narasi raksasa yang sifatnya
universal dan esensial semakin gencar.
Kesatuan sejarah digeser dengan
kemejemukan sejarah lokal yang tidak
bisa diletakan dibawah satu payung narasi
raksasa
Mistik Logos Dogma Renaisains Aufklarong

Taklid
Pengultusan Taklid pada Gerakan kembali Masa
akal pikiran pendeta keakal pikiran pencerahan
manusia Gereja manusia
sebagai
sumber ilmu
pengetahuan

Ketergantung
an pada elit
masyarakat

You might also like