You are on page 1of 14

MAKALAH KESENIAN TENTANG

SENI MUSIK
DI KALIMANTAN TENGAH

Disusun Oleh:
Edo Septian
Ihsanul Irfan

Kelas: X-2

SMAN 2 PAHANDUT
PALANGKA RAYA
KATA PENGANTAR

Kami bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang


Maha Esa karena Makalah tentang Seni Musik di Kalimantan Tengah ini
berhasil diselesaikan. Makalah ini disusun berdasarkan data-data yang
didapat dari berbagai sumber. Pendekatan dan penyajian makalah ini pada
dasarnya membahas mengenai macam-macam jenis musik yang ada di
Kalimantan Tengah, khususnya pada Suku Dayak.

Kami sebagai penulis telah berusaha menyusun makalah ini sebaik


mungkin. Akan tetapi, kami sadar bahwa makalah ini belumlah sempurna.
Oleh karena itu, semua kritik dan saran demi perbaikan makalah ini akan
kami terima dengan senang hati.

Akhir kata, kami ucapakan terima kasih kepada Pak Purwadi selaku guru
yang mengajar pelajaran Kesenian yang telah membimbing kami dalam
membuat karya tulis ini, sehingga karya tulis ini dapat terwujud.

Palangkaraya, Agustus 2009

Penulis
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Seni musik di Kalimantan Tengah mulai jarang diminati oleh orang lain
terutama suku Dayak itu sendiri. Hal ini disebabkan karena munculnya
musik-musik baru seperti pop, rock, dan lain-lain. Perkembangan seni musik
di Kalimantan Tengah hampir punah karena banyak masyarakat sekitar yang
tidak memperhatikan seni & budayanya sendiri, bahkan seni musik di
Kalimantan Tengah lebih banyak ditampilkan di luar negeri. Seperti kata
pepatah kacang lupa pada kulitnya.

A. 1. Tujuan Penulisan

o Dapat mengetahui pengertian seni musik


o Dapat mengetahui macam-macam seni musik khas Dayak
diKalimantan Tengah
o Dapat mengetahui lebih jelas tentang permasalahan seni musik
khas Dayak di Kalimantan Tengah.

A. 2. Sistematika Penulisan

Makalah ini terdiri dari tiga uraian.

Uraian 1 berisi tentang PENDAHULUAN yang terdiri dari Latar


Belakang, Tujuan Penulisan dan Sistematika Penulisan.

Uraian 2 berisi tentang PEMBAHASAN yang terdiri dari


Pengetahuan Dasar Tentang Musik, Seni Musik di Kalimantan
Tengah, Macam-Macam Seni Musik Khas Dayak di Kalimantan
Tengah, Permasalahan dan Solusi.

Uraian 3 berisi tentang PENUTUP yang terdiri dari Kesimpulan


dan Harapan.
PEMBAHASAN
A. Pengetahuan Dasar Musik

Musik memiliki tata bahasa, ilmu kalimat, dan retorik. Namun musik
berbeda dengan bahasa. Elemen “kata” pada bahasa adalah materi yang
konkret yang memiliki makna yang tetap, sedangkan “nada” pada musik
bersifat absurd dan hanya bermakna ketika dia berada di antara nada-nada
yang lainnya.

Fungsi yang dimilikinya sangat besar dalam kehidupan manusia, seperti


sebagai bagian dari kegiatan ritual keagamaan, sebagai media hiburan,
pendidikan, dan kesehatan. Musik dibangun oleh elemen-elemen bunyi,
melodi, ritme, harmoni, dan ekspresi. Bunyi itu sendiri terdiri dari pitch yang
berhubungan dengan ketinggian nada, durasi yang berhubungan dengan
jangka waktu nada-nada, intensitas yang berhubungan dengan kekuatan
bunyi atau nada. Intensitas ini sering pula disebut sebagai bagian dari
ekspresi musik yakni sebagai unsur dinamik. Satu lagi unsur bunyi yakni
timbre atau warna nada/suara yang berkaitan dengan kualitas bunyi yang
dihasilkan yang berhubungan dengan jenis materi dan teknik dihasilkannya
suara. Elemen ritmik terdiri dari beat, meter, dan pola-pola irama. Beat
berkaitan dengan ketukan teratur yang melatarbelakangi irama lagu. Meter
berkaitan dengan pola beat yang bertekanan yang berulang-ulang. Elemen
melodi pada musik berkaitan dengan unsur gerak maju melodi, wilayah nada,
ukuran, tempo dan ritmik, kontur melodi. Gerak berpindah dari satu nada ke
nada yang lain dalam sebuah lagu dikenal dengan gerak maju melodi yang
dibatasi oleh wilayah nada yang berhubungan dengan picth nada yang
tertinggi dan terendah dalam lagu tersebut.
B. Seni Musik di Kalimantan Tengah

Seni musik memegang peranan penting dalam hidup keseharian Suku


Dayak, terlebih dimasa dahulu. Pewarisan budaya yang lebih dikenal dengan
istilah Tetek Tanum, terkadang menggunakan kecapi sebagai sarana. Tetek
Tanum adalah cara bercerita dengan kalimat berirama tentang asal usul
nenek moyang, sejarah masa lalu suku, tentang kepahlawanan pada generasi
penerus.

Dalam setiap upacara adat, pesta pernikahan, acara kematian, suara


musik dalam bentuk Gandang Garantung. Musik Gandang Garantung adalah
gabungan dari suara beberapa alat musik yaitu buah gandang atau kendang
yang dimainkan oleh satu orang. Garantung atau gong berjumlah lima buah,
tiga gong dimainkan oleh seorang dan dua lainnya dimainkan oleh orang
yang berbeda.

Pada umunya Suku Dayak gemar melantunkan ungkapan hati dan


perasaan, kisah-kisah kehidupan dan kepahlawanan sukunya dengan kalimat
berirama. Ekspresi kalimat yang dilantunkan dengan irama lagu berbeda,
misaknya Sansana Kayau memiliki irama lagu tertentu, begitu pula Mohing
Asang, Ngendau dan sebagainya.

Namun dari awal hingga akhir irama tersebut monoton dan diiringi musik
kecapi. Nyaris dalam setiap upacara adat dilengkapi dengan tradisi tersebut.
C. Macam-Macam Seni Musik Khas Dayak di Kalimantan Tengah

Karungut.

Karungut ialah sejenis pantun yang dilagukan. Dalam berbagai acara


karungut sering dilatunkan, misalnya pada acara penyambutan tamu yang
dihormati. Salah satu ekspresi kegembiraan dan rasa bahagia diungkapkan
dalam bentuk karungut. Terkadang ditemukan perulangan kata pada akhir
kalimat namun terkadang juga tidak. Untuk mengamati cara tutur orang
Dayak dalam mengekspresikan perasaan mereka, maka terjemahan dalam
Bahasa Indonesia dibuat dalam sebagaimana adanya kata per kata.

Nyanyian Kandan.

Terdapat pada suku Dayak Siang atau Murung boleh dilakukan oleh
lelaki atau perempuan berganti-ganti dan balas-berbalas dalam satu perta
atau pertemuan dengan pembesar pemerintah, sambil makan minum ala
kadarnya. Terdapat pembesar-pembesar pemerintah berisi sanjungan-
sanjungan, puji-pujian dan mendoakan moga-moga rakyat senang dan
makmur yang memerintah bijaksana.

Nyanyian Salenggot.

Dilakukan oleh lelaki khusus dalam perta perkawinan, sedangkan pada


pesta mati dilarang oleh adat.

Nyanyian Dadeo dan Ngaloak.

Terdapat pada suku Dayak Dusun Tengah dilakukan pada waktu pesta
kawin dan pesta kecil-kecil dimana pertemuan oleh laki-laki atau perempuan
dan juga terdapat pembesar pemerintah.
Nyanyian Setangis.

Dilakukan oleh lelaki atau perempuan pada pesta mati, menceritakan


riwayat simati, jasa-jasanya waktu hidup kedudukan keluarga/famili yang
hidup. Pada pesta perkawinan dilarang adat.

Manawur.

Mengatur jiwa beras kepada Tuhannya, oleh ahli-ahli adat agama


Dayak. Misalnya “Ehe-ehem behas ragenjet ganam, kampungan bunu, bara
pantis kambang kabanteran bulan, rarusir ambu ngekah lompung matan
andau…dst”

Kandan

Kandan ialah pantun yang dilagukan dan dilantunkan saut menyaut baik
oleh laki-laki atau perempuan dalam suatu pesta perkawinan. Apabila pesta
yang diadakan untuk menyambut tamu yang dihormati maka kalimat-kalimat
yang dilantunkan lebih bersifat kalimat pujian, sanjungan, doa dan harapan
mereka pada tamu yang dihormati tersebut. Tradisi ini biasa ditemukan pada
Suku Dayak Siang atau Murung di Kecamatan Siang dan Murung, Kabupaten
Barito Hulu.

Mansana Kayau.

Menceritakan sesuatu dengan nyanyian yang dilakukan bersahut-


sahutan.
Mansana kayau pulang.

Dinyanyikan waktu malam sebelum tidur, oleh orang-orang tua yang


mengorbankan semangat anak-anaknya agar selalu membalas dendam
menuntut bela nenek moyangnya yang dibunuh Tambun Baputi.

Mohing Asang.

Nyanyian perang, kalau ada komando dari panglimanya membunyikan


selentak 7 kali, nyanyi itu diperdengarkan harus maju.

Ngendau.

Nyanyian bersenda gurau teristimewa oleh pemuda dan gadis-gadis


bersahut-sahutan.

Kalalai-lalai.

Nyanyian disertai tari-tarian untuk menyambut tetamu-tetamu.


Terdapat diantara Dayak Mama (Darat) di daerah Kotawaringin.

Natum.

Tentang sejarah jaman bahari (tetek tatum).

Natum Pangpanggal.

Sebagai ratap tangis kesedihan selagi ada kematian keluarga.

Dodoi.

Nyanyian waktu berkayuh diperahu atau dirakit.


Dongdong.

Nyanyian selagi potong padi atau manunggal (menanam padi).

Marung.

Nyanyian selagi upacara pesta-pesta besar dan lain-lain.

Ngandam.

Untuk memuji meminang pemuda-pemuda oleh orang tua.

Mansana Bandar.

Menceritakan seorang pahlawan putri jaman dahulu.

Karunya.

Nyanyian disertai bunyi-bunyian oleh 2-7 orang untuk memuja


Tuhannya dan menyambut tetamu-tetamu agung atau waktu pengangkatan
seorang pemimpin.

Balian.

Nyanyian dan bunyi-bunyian untuk upacara Tiwah mengatntar arwah


orang yang sudah meninggal (mati).

Jaya.

Dinyanyikan selagi dukun mengobati orang sakit.


Baratabe.

Nyanyian menyambut kedatangan tetamu-tetamu.

Garantung

Garantung adalah gong yang terdiri dari 5 atau 7 buah, terbuat dari
tembaga.

Sarun

Sarun ialah alat musik pukul yang terbuat dari besi atau logam. Bunyi yang
dihasilkan hanya lima nada.

Salung

Salung sama dengan Sarun, tetapi Salung terbuat dari bambu.

Kangkanung

Kangkanung ialah sejenis gong dengan ukuran lebih kecil berjumlah lima
biji, terbuat dari tembaga.

Gandang Mara

Gandang Mara ialah alat musik perkusi sejenis gendang dengan ukuran
setengah sampai tiga per empat meter. Bentuki silinder yang tewrbuat dari
kayu dan pada ujung permukaan di tutup kulit rusa yang telah di keringkan.
Kemudian di ikat rotan agar kencang dan lebih kencang lagi di beri pasak.
D. Permasalahan

Seni Musik khas Dayak Kalimantan Tengah jarang diminati kaum-kaum


remaja, hal ini terjadi karena pergeseran budaya.

E. Solusi

Permasalahan ini dapat diatasi dengan cara menampilkan seni musik


khas Kalimantan Tengah setiap dirayakannya HUT Kalimantan Tengah
maupun di waktu-waktu lain. Juga dengan dirayakannya HUT Kalimantan
Tengah diadakannya perlombaan untuk menyanyikan lagu khas Dayak serta
menggunakan kostum dari masing-masing suku Dayak.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisi dan pembahasan, maka kesimpulan yang
dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:

o Waktu berpengaruh terhadap perkembangan seni musik di


Kalimantan Tengah, artinya semakin berjalannya waktu akan
mempengaruhi kualitas musik dan kuantitas musik khas
Kalimantan Tengah dalam pelestariannya.
o Pelestarian seni musik khas Kalimantan Tengah ini semakin
susah untuk dilestarikan karena kebanyakan suku Dayak adalah
suku yang tertutup dan jarang bergaul, terkecuali keakrabannya
kepada sukunya sendiri.

B. Harapan
o Semoga perkembangan seni musik di Kalimantan Tengah ini
dapat dilestarikan dan diminati oleh masyarakat setempat
karena masyarakat mempengaruhi kemajuan daerahnya.
DAFTAR PUSTAKA
Riwut, Tjilik. 1975. Kalimantan Membangun.
Riwut, Nila. 2003. Maneser Panatau Tatu Hiang. Palangka Raya: Pustaka
Lima.
BIODATA

TJILIK RIWUT
Tempat, tanggal lahir: Kasongan, Kalimantan Tengah, 2 Febuari 1918
Jenis Kelamin: Laki-laki
Suku: Dayak Ngaju
Agama: Katholik
Pangkat: Marsekal Pertama Kehormatan TNI – Angkatan Udara
Golongan: Pembina Utama IV E
Pendidikan: - Sekolah Rakyat 1930
- Taman Dewasa 1933
- Kursus Wartawan 1939
Wafat: 17 Agustus 1987
Nama Orang Tua: Riwut Dahiang.
Nama Istri: Clementine Suparti
Jumlah Cucu: 14 Orang

You might also like