Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PRAFORMULASI
II.1 FORMULASI
Tiap ovula mengandung :
Doxycyclin 1%
Subanal 37 qs
II.2 MONOGRAFI
Doxycyclini Hiclas ( BM = 512,9 )
• Pemerian : Serbuk hablur, kuning.
• Kelarutan : Larut dalam air dan dalam larutan alkali hidroksida dan dalam
larutan alkali karbonat ; sukar larut dalam etanol; praktis tidak larut dalam kloroform dan
dalam eter.
• Wadah dan penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat dan terlindugn dari cahaya
• Kegunaan : Dalam sediaan ovula sebagai anti bakteri
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Ovula adalah sediaan farmasi yang dirancang untuk dimasukkan ke dalam vagina,
biasanya untuk tujuan efek lokal.
Pembuatan ovula
Dilakukan dengan cara penuangan massa ke dalam cetakan yang sesuai. Untuk Ovula
dibuat dengan cara yang sama dengan suppositoria, biasanya berbentuk kerucut bundar dengan
ujung bundar.
Cetakan ada 2 jenis:
Pertama, cetakan dari logam, kemudian cetakan dibuka dan ovula yang dihasilkan
dikemas dan diserahkan ke pasien.
Kedua, cetakan cetakan dari sejenis plastik diserahkan kepada pasien dalam cetakannya.
Pada saat digunakan baru dikeluarkan dari cetakan. Secara komersial ovula dibuat dengan cara
pengempaan seperti tablet dalam bentuk permata (diamond) disket atau bentuk lain.
Sifat Ovula yang ideal :
1. Melebur pada suhu tubuh atau melarut dalam cairan tubuh.
2. Tidak toksik dan tidsk merangsang.
3. Dapat tercampur atau kompatibel dengan bahan obat.
4. Dapat melepas obat dengan segera.
5. Mudah dituang dalam cetakan dan dapat mudah dilepas dari cetakan.
6. Stabil terhadap pemanasan di atas suhu lebur.
7. Mudah ditangani.
8. Stabil selama penyimpanan.
Basis Ovula
Ada 2 kelompok utama basis ovula, yaitu :
1. Basis berlemak yang dirancang untuk melebur pada suhu tubuh, berupa lemak padat.
2. Basis larut air atau tercmpur air, dirancang untuk melarut atau terdispersi dalam liang tubuh
(vagina) terdiri dari campuran PEG.
Basis lemak
1. Bahan alam semisintetik atau sintetik berupa trigliserida, baik yang dihidrogenasi parsial atau
dihidrogenasi keseluruhan.
2. Minyak coklat (Ol. Cacao).
Berupa padatan berwarna kuning putih atau bau coklat, terdiri atas campuran ester gliseril
stearat, palmitat, oleat dan asam lemak lainnya. Keuntungan basis ol. Cacao :
a. Rentang suhu lebur antara 30- 36 o C sehingga berbentuk padat pada tempratur kamar dan
melebur pada suhu tubuh.
b. Segera melebur jika dihangatkan dan cepat kembali kekeadaan awal jika dibiarkan mendingin.
c. Dapat bercampur dengan banyak komponen.
d. Cukup menyenangkan dan tidak merangsang.
Kerugian dari ol.cacao:
a. Polimorfisme
Apabila dilebur dan didinginkan, massa memadat dalam berbagai bentuk Kristal ang berbeda
bergantung pada suhu peleburan, kecepatan pendinginan, dan jumlah massa yang dilebur Jika
dipanaskan pada suhu tidak lebih dari 36 o C dan segera secara perlahan-lahan didinginkan akan
terbentuk Kristal yang stabil dengan suhu lebur normal. Akan tetapi, bila dipanaskan secara
berlebihan. Gamma 1 p tdak stabil yang akan melebur pada suhu sekitar 20 o C . Bentuk tidak
stabil akan kembali ke bentuk stabil setelah beberapa hari sehingga sediaan tidak dapat
digunakan oleh pasien.
b. Melengket pada cetakan
Minyak coklat tidak cukup berkontraksi pada saat pendinginan sehingga tidak melepas dengan
mudah oleh cetakan . Pelengketan ini merupakan masalah yang dapat di atasi dengan
penggunaan pelican yang cukup.
c. Suhu pelunakan terlalu rendah untuk daerah tropic (Indonesia)
d. Suhu lebur akan turun jika terdapat komponen yang larut. Untuk menaikan suhu lebur dapat
ditambahkan Cera atau malam lebah. Perhatian prinsip pencampuran ini adalah menemukan suhu
tertentu yang sesuaiyaitu suhu disekitar suhu tubuh 36-37 o C melebur atau suhu eutektik.
e. Berbau atatu tegik pada penyimpnan karena terjadi oksidasi gliserida tidak jenuh.
f. Kemampuan absorpsi air rendah, dapat ditingkatkan dengan penambahan zat pengemulsi.
g. Bocor dari tubuh. Kadang-kadang basis yang elebur keluar dari rectum atatu vagina karena alas
an ini ol cacao jarang digunakansebagai basis ovula saa ini.
BAB IV
METODOLOGI PERCOBAAN
IV.1. Alat-alat
- Cawan penguap
- Batang pengaduk
- Spatel
- Penangas air
- Cetakan ovula
IV.2. Bahan
- Doksisiklin hyclate
- Subanal 37
D. Keragaman Bobot
Ditimbang masing-masing ovula sebanyak 20 buah, diambil secara acak. Ditentukan
bobot rata-rata, tidak boleh lebih dari 2 ovula yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-rata
5% simpangan baku.
BAB V
HASIL PERCOBAAN
BAB VI
KESIMPULAN