You are on page 1of 7

1

MANAJEMEN PESERTA DIDIK

Oleh: Umar Faruk

Dosen pembimbing: Mochamad Nur Choliq, M.P.d

I. PENDAHULUAN
Suatu lembaga pendidikan (sekolah) akan mencapai keberhasilan, yang
bergantung pada komponen-komponen manajemen pelaksanaan kegiatan
seperti kurikulum, peserta didik, pembiayaan (keuangan), tenaga pelaksana
(pendidik), dan sarana prasarana. Komponen-komponen manajamen tersebut
adalah satu-kesatuan yang saling mendukung dalam pencapaian tujuan
lembaga pendidikan. Bahwasanya, komponen satu dan yang lainnya saling
melengkapi, sehingga komponen-komponen pelaksanan kegiatan tersebut
memberikan kontribusi yang sangat tinggi terhadap pencapaian tujuan
lembaga pendidikan (sekolah) tersebut.
Begitu juga halnya dengan manajemen peserta didik, keberadaanya
sangat dibutuhkan, terlebih pelaksanaan kegiatan pendidikan di sekolah,
peserta didik merupakan subyek sekaligus obyek dalam proses transformasi
ilmu pengetahuan dan keterampilan-keterampilan yang diperlukan. Oleh
karena itu, keberadaan peserta didik bukan hanya sekedar suatu kebutuhan
semata, akan tetapi lebih dari itu, peserta didik harus bermutu (berkualitas)
dalam lembaga pendidikan. Artinya, harus ada manajemen peserta didik yang
berkualitas bagi lembaga pendidikan (sekolah) itu sendiri. Sehingga peserta
didik dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi fisik, kecerdasan
intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan (psikologi) peserta didik.
Di makalah ini, akan menjelaskan sedikit tentang kebutuhan peserta
didik dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya. Karena keberagaman
dalam hal pemrioritasan, seperti disatu sisi para peserta didik ingin suskes
dalam hal prestasi akademiknya, disisi lain ia juga ingin sukses dalam hal
sosialisasi dengan teman sebayanya. Bahkan ada juga peserta didik yang ingin
sukses dalam segala hal. Keberagam hal tersebut, tidak jarang menimbulkan
suatu problem terhadap peserta didik. Oleh karena itu, diperlukan layanan bagi
peseta didik yang dikelola dengan baik. Manajemen peserta didik berupaya
mengisi kebutuhan akan layanan yang baik tersebut, mulai dari peserta didik
2

mendaftarkan diri ke sekolah sampai peserta didik tersebut menyelesaikan


studinya.
II. PEMBAHASAN
a. Konsep Dasar Manajemen Peserta Didik
Manajemen peserta didik berdasarkan pada dua kata, yang merupakan
penggabungan dari manajemen dan peserta didik. Manajemen sendiri, dalam
buku M. Manullang yang mengutip pada buku Encylopedia of the Social
Scieces dikatakan bahwa manajemen adalah suatu proses, dengan proses mana
pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakn dan diawasi. 1 Sedangkan
peserta didik sendiri ialah orang yang mempunyai suatu pilihan untuk
menempuh ilmu sesuai dengan cita-cita dan harapan masa depan.2 Dengan
dasar Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional, bahwa peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada
jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
Manajemen peserta didik adalah penataan dan pengaturan terhadap
kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik, mulai masuk samapai dengan
keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah. Manajemen kesiswaan
bukan hanya berbentuk pencatatan data peserta didik, melainkan meliputi
aspek yang lebih luas yang secara operasional dapat membantu upaya
pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan di
sekolah.3
b. Tujuan, Fungsi, dan Prinsip Manajemen Peserta Didik
Tujuan manajemen peserta didik adalah mengatur segala bentuk
aktivitas-aktivitas peserta didik agar aktivitas-aktivitas tersebut menopang
(menunjang) proses pembelajaran di lembaga pendidikan (sekolah); lebih
lanjut, proses pembelajaran tersebut dapat berjalan lancar, tertib, dan teratur.
Sehingga dapat memberikan kontribusi (sumbangan) bagi pencapaian tujuan
lembaga pendidikan tersebut.

1
M Manullang. 1992. Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: GHALIA INDONESIA. Hlm 15.
2
Tim Dosen Administrasi pendidikan universitas pendidikan indonesia. 2009. Manajemen
Pendidikan. Bandung: ALFABETA. Hlm 205.
3
E Mulyasa. 2009. MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.
Hlm 46.
3

Sedangkan fungsi manajemen peserta didik ialah sebagai sarana


(wahana) bagi peserta didik untuk mengembangkan potensi diri se-optimal
mungkin, baiak yang berkenaan dengan sisi-sisi induvidualitas, sisi sosial,
aspirasi, kebutuhan, dan sisi-sisi potensi peserta didik lainnya.
Agar supaya tujuan dan fungsi lembaga pendidikan bisa tercapai,
perlua adanay prinsip-prinsip yang harus dilaksanakan. Prinsip-prinsip
tersebut sebagai berikut:
1. Dalam mengembangkan program Manajemen kepeserta didikan,
penyelenggara harus mengacu pada peraturan yang berlaku.
2. Segala bentuk kegiatan Manajemen peserta didik haruslah mengemban visi
dan misi pendidikan dalam rangka mendidik peserta didik.
3. Segala bentuk aktivitas manajemen peserta didik haruslah diupayakan untuk
mempersatukan peserta yang mempunyai keragaman latar belakang dan
punya banyak perbedaan.4
c. Ruang lingkup Manajemen Peserta Didik
1. Perencanaan Peserta Didik
1.1. Merencanakan jumlah peserta didik yang akan diterima. Agar supaya
penentuan jumlah tersebut optimal dalam pembelajaran.
1.2. Menyusun program kegiatan peserta didik yang didasari dengan:
a. Visi dan misi lembaga pendidikan yang bersangkutan
b. Minat dan bakat peserta didik
c. Sarana dan prasarana
d. Anggaran yang tersedia
e. Tenaga kependidikan yang tersedia.
2. Rekruitmen Peserta Didik
Rekruitmen peserta didik di sebuah lembaga pendidikan merupakan
proses pencarian, menentukan, dan menarik pelamar yang mampu untuk
menjadi peserta didik di lembaga yang bersangkutan. Sedangkan langkah-
langkahnya sebagai berikut:
1.2. pembentukan panitia penerimaan peserta didik baru.
2.2. pembuatan dan pemasangan pengumuman penerimaan peserta
didik baru yang dilakukan secara terbuka.5

4
Tim Dosen Administrasi pendidikan universitas pendidikan indonesia. Op. Cit. hlm 206.
5
Ibid. hlm 207-208.
4

3. Seleksi Peserta Didik


Penyeleksian peserta didik merupakan kegiatan pemilihan peserta
didik untuk ditentukan diterima atau tidak. Pada dasarnya, penyeleksian
dilakukan oleh lembaga pendidikan yang daya tampungnya melebihi daya
tampung yang teresedia.
4. Orientasi Peserta Didik
Orientasi peserta didik (siswa baru) merupakan kegiatan penerimaan
peserta didik baru dengan mengenalkan situasi dan kondisi lembaga
pendidikan tempat peserta didik itu menempuh pendidikan. Situasi dan
kondisi ini menyangkut lingkungan fisik sekolah dan sosial sekolah.
Tujuan diadakan kegiatan orientasi bagi peserta didik adalah:
1.4. agar peserta didik dapat mengerti dan mentaati segala peraturan
yang berlaku di sekolah
2.4. agar peserta didik siap mengahadapi lingkungannya yang baru
baik secara fisik, mental, dan emosional. Sehingga peserta didik
merasa betah dalam mengikuti proses pembelajaran di sekolah
serta menyesuaikan dengan kehidupan sekolah.6
5. Pengelompokkan Peserta Didik (pembagian kelas)
Sebelum peserta didik yang diterima dalam sebuah lembaga
pendidikan (sekolah) mengikuti kegiatan pembelajaran, terlebih dahulu
perlu ditempatkan dan dikelompokkan dalam kelompok bealajarnya.
Pengelompokkan peserta didik yang dilaksanakan pada sekolah-sekolah
didasarakan kepada sistem kelas.
Menurut William A Jeager dalam pengelompokkan peserta didik dapat
didasarkan kepada:
1.5. fungsi integrasi, yaitu pengelompokkan berdasakan kesamaan-
kesamaan peserta didik. Pengelompokkan ini berdasarkan jenis
kelamin, umur, dan sebagainnya. Pengelompokkan berdasarkan
fungsi ini menghasilkan pembelajaran yang bersifat klasikal.
2.5. fungsi perbedaan, yaitu pengelompokkan peserta didik
didasarakan kepada perbedaan-perbedaan yang ada dalam
induvidu peserta didik, seperti minat, bakat, kemampuan, dan

6
Ibid. hlm 209-210.
5

sebagainnya. Pengelompokkan berdasarkan fungsi ini


menghasilkan pemebelajaran yang bersifat induvidual.
6. Pembinaan dan Pengembangan Peserta Didik
Pembinaan dan pengembagan peserta didik dilakukan untuk membina
dan membantu mengembagkan potensi yang dimilki peserta didik dalam
beraneka ragam pembelajaran. Sehingga peserta didik mempunyai bekal
untuk kehidupan di masa yang akan datang. Dengan pengalaman-
pengalaman yang diberikan oleh lembaga pendidikan (sekolah). Untuk
mendapatkan pengetahuan dan pengalaman beraneka pembelajaran.
Biasanya pihak lembaga pendidikan (sekolah) melaksanakan bermacam-
macam kegiatan seperti kegiatan kurikurel dan extra kerikurel.7
7. Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan dan pelaporan peserta didik di sebuah lembaga pendidikan
(sekolah) sangat diperlukan. Kegiatan pencatatan dan pelaporan ini dimulai
sejak awal peserta didik diterima sampai lulusan atau peserta didik
meninggalkan sekolah tesebut. Pencatatan tentang peserta didik di sebuah
lembaga pendidikan (sekolah) agar pihak lembaga dapat membimbing
secara optimal. Sedangkan pelaporan dilakukan sebagai bentuk tanggung
jawab lembaga pendidikan agar pihak-pihak yang terkait dapat mengetahui
perkembangannya.8
d. Evaluasi Manajemen Peserta Didik
Evaluasi merupakan subsistem sangat penting dan sangat dibutuhkan
dalam setiap sistem pendidikan, termasuk manajemen peserta didik yang
berada di bawah lembaga pendidikan (sekolah). karena evaluasi manajemen
peserta didik merupakan salah satu barometer untuk mengetahui seberapa jauh
pengembangan manajemen peserta didik tersebut. Dengan evaluasi juga,
lembaga peserta didik dapat mengetahui sisi keunggulan dan sisi
kelemahannya. Oleh karena itu, sangatlah penting evaluasi manajemen peserta
didik untuk diaplikasan untuk menunjang potensi, bakat, minat, dan
karakteristik peserta didik ke arah yang lebih baik.9

7
Ibid.
8
Ibid. hlm 212.
9
http://www.scribd.com/doc/3846099/MANAJEMEN-SISTEM-EVALUASI-PENDIDIKAN.
6

e. Study Kasus SMP Plus Hidayatul Mubtadi’in


Setiap tahun ajaran baru, setiap lembaga pendidikan (sekolah)
disibukkan oleh kegiatan penerimaan siswa baru. Begitu juga dengan SMP
Plus Hidayatul Mubtadi’in, sebelum kegiatan ini dimulai, kepala sekolah SMP
Plus Hidayatul Mubtadi’in membentuk sebuah kepanitian penerimaan siswa
baru (PSB). Susunan kepanitian PSB sebagai berikut:
Ketua : Kepala Sekolah
Sekretaris I : Wakil Kepala Sekolah
Sekretaris II : Kepala TU
Bendahara : Bendahara Sekolah
Anggota : Para Guru
Setelah terbentuk kepanitian, langkah selanjutnya pembuatan
pengumuman kepada masyarakat, agar para calon pendaftar mengetahui
kriteria-kriteria diterima disekolah.
Kegiatan berikutnya ialah melaksanakan penerimaan calon siwa baru
yang sesuai kriteria-kriteria yang telah terlampir. Setelah siswa diterima, pihak
sekolah bertanggung jawab untuk memberikan suatu program penyesuaian
calon siswa (peserta didik) tentang situasi sekolah mereka yang baru. Program
ini dikenal dengan istilah masa orientasi siswa. Masa orientasi ini dilakukan
dalam beberapa hari (biasanya tiga sampai lima hari). Dalam masa orientasi
ini diperkenalkan lingkungan fisik sekolah maupun sosial sekolah. bahkan
secara rinci masa orientasi ini mengenalkan tentang visi dan misi sekolah,
peraturan tata tertib, staf guru dan staf TU sekolah, perpustakaan, pelayanan,
program study, cara pemebelajaran, dan organisasi kesiswaan.
Setelah peserta didik selesai mengikuti masa orientasi, barulah
dilakukan pembagian atau pengelompokkan kelas. Setelah terbentuk
pengelompokkan kelas. Peserta didik mengikuti program pembelajaran dalam
bentuk mata pelajaran dan juga di samping itu, mereka mengikuti kegiatan
organisasi yang berbentuk extra kuikuler, dilakukan di luar jam pelajaran.
Seperti lazimnya sekolah yang lain, SMP Plus Hidayatul Mubtadi’in
juga melakukan penilaian terhdap peserta didik. Penilaian ini dilakukan untuk
mengetahuai seberapa jauh perkembangan peserta didik, dan menentukan naik
atau tidak naik kelas berikutnya (bagi kelas 1 dan 2). Sedangkan kelas 3,
penentuan lulus dan tidak lulus. Hasil penilaian yang dilakukan pihak sekolah
7

ini dilaporkan kepada orang tua/wali peserta didik. Laporan kepada orang
tua/wali tersebut, sudah lumrah disebut raport. Sedangkan peserta didik yang
lulus diberi ijazah/STTB.

III. PENUTUP
Manajemen peserta didik merupakan salah satu komponen Manajemen
Pendidikan (sekolah) yang membantu tercapainya tujuan lembaga pendidikan.
Karena Manajemen Peserta Didik tidak hanya mencatat data mulai Peserta
Didik masuk sampai mereka keluar dari sekolahannya. Akan tetapi,
Manajemen Peserta Didik sangat luas cakupannya, baik itu masalah dalam diri
peserta didik, seperti pengembangan potensinya, bakat, minat, emosional, dan
sebagainnya. Begitu juga masalah peserta didik yang berhubugan di luar
dirinya (sosial), baik itu hal interaksi, cara bergaul, dan sebagainnya. Karena
Manajemen Peserta Didik sendiri mengatur dan mengarahkan untuk menjadi
lebih baik, baik dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta didik.

DAFTAR RUJUKAN

Manullang, M. 1992. Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: GHALIA INDONESIA.


Mulyasa, E. 2009. MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH. Bandung: PT REMAJA
ROSDAKARYA.
Tim Dosen Administrasi pendidikan universitas pendidikan indonesia. 2009.
Manajemen Pendidikan. Bandung: ALFABETA.
http://www.scribd.com/doc/3846099/MANAJEMEN-SISTEM-EVALUASI-
PENDIDIKAN.

You might also like